Anda di halaman 1dari 16

MODEL PELAYANAN ADMINISTRASI PUBLIK

PADA PASCA SARJANA


MANAJEMEN ADMINSTRASI PUBLIK

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN PUBLIK


DOSEN : Dr.Dra. Hj. Nuraisyah, M.Si
OLEH
KARDINAL
(B102 22 087)
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS TADULAKO
PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Manajemen public merupakan suatu spesialiasi baru tetapi berakar dari

pendekatan normative, Woodrow Wilson sebagai penulis “The Study Of

Adminstrasion” ditahun 1887 dalam Sharits & Hyde (1997). Merupakan

Vionenya. Didalam aliran ini benar-benar manajemen public. Wilson mendesak

agar Ilmu Adminstrasi Publik segerah mengarahkan perhatiannya pada orientasi

yang dianut dunia bisnis, perbaikan kualitas personel pada tubuh pemerintah,

aspek orgaanisasi dan metode kepemerintahan. Fokus dari ajaran tersebut adalah

melakukan perbaikan funsi eksekutif dalam tubuh pemerintah, aspek organisasi

dan metode kepemerintahan. Dalam pemerintahan karena waktu itu dinilai telah

berada diluar batas kewajaran sebagai akibat dari melebarnya gejala korupsi,

kolusi dan nepotisme dengan mengadopsi prinsip manajemen bisnis.

Wilson meletakan 4 prinsip dasar bagi studi administrasi publik yang

mewarnai manajemen public samapi sekarang yaitu :

1. pemerintah sebagai setting utama organisasi

2. Funsi eksekutif sebagai fokus utama

3. Pencarian fungsi prinsnip dan teknik manajemen yang lebih efektif

sebagai kunci pengembangan kompetensi adminsistrasi

4. Metode perbandingan sebagai suatu metode study pengembangan bidang

administrasi publik.

2
Perkembangan suatu disiplin dapat ditelusuri dari perubahan paradigma .

paradigma merupakan suatu cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip

dasar, atau cara memecahkan suatu masalah, yang dianut oleh suatu masyarakat

ilmiah pada sautu masa tertentu (Kuhn,1970). Apabila suatu cara pandang tertentu

mendapat tatantangan dari luar dan megalami krisis atau anomalies, maka

kepercayaan dan wibawa dari cara pandang tersebut menjadi luntur atau

berkuarng. Orang mulai mencari cara pandang yang lebih sesuai, atau kata lain

muncul suatu paradigma baru.

Dalam hubungannya dengan perkembangan ilmu administarsi public,

anomalies ini pernah terjadi beberapa kali, dan terlihat pada pergantian cara

pandang yang lama denagn yang baru, sebagai mana diungkapkan oleh Nicholas

Henry (1995:21-49). Nicholas henri mengungkapkan bahwa standar suatu disiplin

ilmu, seperti dikemukakan ole Robert T. Golebiewski, mencakup fokus dan

lokus. Fokus mempersoalkan what of the field atau medan atau tempat dimana

metode tersebut digunakan atau diterapkan. Berdasrkan dua kategori displin

tersebut, Henry mengungkapkan bahwa telah terjadi lima paradigma dalam

adminstrasi Negara, seperti diuraikan sebagai berikut ini.

Paradigma pertama yaitu, pemerintah diajak mengembangkan system

system rekrutmen, ujian pegawai, klasifikasi jabatan, promosi, dissiplin dan

pension secara baik. Manajemen sumber daya manusia dan barang/jasa harus

diupayakan akuntabel agar tujuan Negara dapat tercapai. Paradigma kedua,

dikembangkan prinsip-prinsip universal yang dikenal sebagai POSDCORB

(Planning, Organizing, Stafing, Directing, Coordinating, Reporting, dan

3
Budgeting), yang merupakan karya besar Luther Gullickdan Lundall Urwick di

tahun 1937. Prinsip-prinsip ini kemudian dikritik dalam karya “Adminstrative

Behaviour”. Yang mengajak para ahli tidak hanya mendasarkan dirinya pada

spek normative sebagai diajarkan rasional tetapi harus melihat kenyataan yang

terjadi dalam satu fungsi manajemen yang penting yaitu pembuatan keputusan

(decision making). Kritik ini telah memberikan ruang baik kemunduran

penegembangan fungsi manajemen tersebut sebagai kegiatan politik, atau lebih

merupakan bagian dari limu politik. Paradigma Ketiga, karnanya fungsi

manajemen tersebut sebagai suatu yang universal. Paradigma keempat, setelah

tidak menyetujui kritikan para ahli ilmu politik, konep manjaemen terus

dikembangkan seperti didirikannya school of bussines dan adminstrasi public

serta journal Administrasi Science Quartely di Cornel University amerika serikat.

Hasil observasi penulis yang dilakukan pada Program Pendidikan Pasca

Sarja Universitas Tadulako Jurusan Manajemen Administrasi Publik penulis dapat

mengamati dari fenomena yang ada, bahwa jauhnya jarak antara Pascasarjana

dengan Fisip untuk menemui Dosen dalam memenuhi adminstrasi mahasiswa.

Kondisi ini salah satu kendala bagi mahasiswa untuk menemui Dosen pasca

sarjana yang juga mengajar di Fisip.. Itulah sebabnya penulis tertarik untuk

melihat sejauh mana Pelayanan Manajemen Publik pada Magister Adminstrasi

Publik, dan dijalankan sesuai model mana dan masuk paradigmana mana

Manajemen Publik di Pasca Sarjana Magister adminstrasi Publik. Dengan

harapan mendapat hasil yang dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk

Proses Manajemen di tahun berikutnya.

4
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan di

atas maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut “Bagaimana

Proses Pelayanan Manajemen Publik pada Magister Adminstrasi Publik, dan

dijalankan sesuai model mana dan masuk paradigmana mana Manajemen Publik

di Pasca Sarjana Magister adminstrasi Publik ?”.

1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui model pelayanan administrasi pada pasca
sarjana jurusan Manajemen Adminstrasi Publik?.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Manjamen Publik

Pada dasarnya publik manajemen, yaitu instansi pemerintah. Overman

dalam keban (2004:5), Manajemen public adalah suatu studi interdispliner dari

apek-aspek umum organisasi, dan merupakan gabungan antar fungsi manajemen

seperti planning, organizing, dan controlling di satu sisi, dengan sumber daya

manusia, fisik, informasi, dan politik disis lain. Ott, hyde, dan shafritz 1990

(berdasarkan pendapat Overman), manajemen public memfokuskan pada

adminstrasi public sebagai praktisi dan profesi tersebut.

Olt, Hyde, dan Shafritz 1990 secara fisik, manajemen public memfokuskan

pada bagaimana organisasi public mengimolemmentasikan kebijakan public.

Perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan merupakan perangkat utama

ynag dilakukan oleh manajer public dalam rangka menyelenggarakan pelayanan

pemerintah/public.

Manajemen public dan kebijakan public merpakan bidang admistrasi public

yang tumpang tindih.

 Kebijakan public = merefleksikan system otak syaraf

 Manajemen public = mempresenatsikan system jantung dan sirkulasi

dalam tubuh manusia.

6
Dengan kata manajemen public merupakan proses penggerakan SDM dan

non-SDM sesuai perintah kebjakan public.

Doktrin utama public manajemen adalah :

1. Fokus utamanya pada aktifitas manajemen, penilaian kinerja dan efisiensi,

bukan ada kebiakan

2. Memecah birorasi public kedalam agensi-agensi (unit-unit) dibawah yang

terkait langsung dengan pemakai pelayanan.

3. Pemanfaatn pasar-semu dan kontrak kerja utuk menggalakan persaingan

4. Penggunaan anggaran pemerintah

5. Penggunaan gaya manjemen yang lebih menekankan pada sasaran akhir,

kontrak jangka pendek, insentif anggaran, dan kebebasan melaksanakan

manajemen.

J. Steven ott, AlbertC Hyde dan Jay M. Shafritz (1991), berpenadpat bahwa

dalam tahun 1990an, manajemen public maengalamin masa transisi dengan

beberapa isu terpenting yang akan sangat menantang yaitu :

1. Privatisasi sebagai bentuk alternative bagi pemerintah untuk memberikan

pelayanan public.

2. Rasionalisasi akuntabilitas.

3. Perencanaan dan control

4. Keungan dan penganggaran.

5. Produktivitas sumber daya mamnusia.

Isu-isu ini menantang sekolah atau perguruan tinggi yang mengajarkan

manajemen pubik atau adminstrasi public untuk menghasilkan calon manajer

7
public profesional yang berkualitas tinngi, dan penataan system manajemen yang

lebih baik.

1. Old Publik Administration (OPA) Secara ringkas, Denhardt dan Denhardt

menguraikan karakteristik sebagai berikut:

a. Fokus utama adalah penyediaan pelayanan publik melalui organisasi badan

resmi pemerintah.

b. Kebijakan publik dan administrasi negara dipahami sebagai penataan dan

implementasi kebijakan publik yang berfokus pada satu cara terbaik (on a

single) kebijakan publik dan administrasi negara sebagai tujuan yang

bersifat politik.

c. Administrasi publik memainkan peranan yang terbatas dalam proses

perumusan kebijakan publik dan pemerintahan; mereka hanya

bertanggungjawab mengimplementasikan kebijakan publik.

d. Pelayanan publik harus diselenggarakan oleh administrator yang

bertanggung jawab kepada pejabat publik (elected officials) dan dengan

diskresi terbatas.

e. Administrator bertanggungjawab kepada pimpinan pejabat politik (elected

political leaders) yang telah terpilih secara demokratis.

f. Program-program publik dilaksanakan melalui organisasi yang hirarkis

dengan control yang ketat oleh pimpinan organisasi.

g. Nilai pokok yang dikejar oleh organisasi publik adalah efisiensi dan

rasionalitas.

8
h. Organisasi publik melaksanakan system tertutup sehingga keterlibatan

warga negara dibatasi.

i. Peranan administrator publik adalah melaksanakan prinsip-prinsip

planning, organizing, staffing, coordinating, reprting, dan budgeting.

2. New Publik Manajemen (NPM)

Berdasarkan hal-hal diatas maka Publik Manajemen dapat diartikan

sebagai bagian yang sangat penting dri administarsi public (yang merupakan

bidang kajian yang lebih luas), karena admnistrai public tidak memabtasi

dirinya pada pelaksanaan manajemen pemerintahan saja tetapi juga

mencakup aspek politik, sosial, kultural, dan hukum yang berepengaruh

pada lembaga-lembaga public. Dan piblik manajemen berkaitan dengan

fungsi dan proses manajemen yang berlaku baik pada sektor public

(pemerintah) maupun sektor diluar pemerintah yang tidak bertujuan mencari

untung (nonprofit sektor).

Organisasi public melaksanakan kebijakan public. Publik

Manajemen memanfaatkan fungsi-fungsi : Perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan penagwasan sebagai saran untuk mencapai tujuan public,

maka berarti ia memfokuskan diri pada the manajerial tools, tekniques,

knowledges and skill yang dipakai untuk mengubah kebijakan menjadi

pelaksana program.

New Public Manajemen (NPM) adalah suatu system manajemen

desentaral dengan perangkat-perangkat manajemen baru seperti controlling,

9
bencmarking dan Lean manjemen. NPM dipahami sebagai privatisasi sejauh

mungkin atas pemerintah. NPM secara umum dipanadang sebagai suatu

pendekatan dalam administrasi public yang menerapkan pengetahuan dan

pengalaman yang diperoleh dalam dunia manajemen bisnis dan disiplin

yang lain untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas kinerja pelayanan public

pada birokrasi modern.

NPM menawarkakn Schroter, Ekhhard & Wollan dalam Samodra

Wibawa (2005:7) menawarkan ide-ide pokok sebagai berikut :

1. Pemanfaatan manajemen profesional dalam sektor public

2. Penggunaan indikator kinerja

3. Penekanan yang lebih besar pada control output

4. Pergeseran perhatian ke unit-unit yang lebih kecil

5. Pergeseran ke kompetisi yang lebih tinggi

6. Penekanan gaya sektor sasta pada penerapan manjemen.

7. Penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih tinggi

dalam penggunaan sumber daya.

3. New Public Service

Ditahun 2003, muncul lagi paradigma baru yang oleh J.V. Denhart dan

R.B.Denhart dan Dehardt (2003:42-43), administarsi public harus :

10
1. Melayani warga masyarakat bukan pelanggan

2. Mengutamakan kepentingan public

3. Lebih menghargai kewarganegaraan dari pada kewirausahaan

4. Berpikir strategis, dan bertindak demokratis

5. Menyadari bahwa akuntabilitas bukan merupakan suatu yang mudah

6. Melayani dari pada mengendalikan

7. Menghargai orang, bukannya produktifitas semata.

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Aspek Hasil (Output)

Dari sisi otput, berdasarkan analisa terhadap pelayanan di Pasca

Sarjana Universitas Tadulako khususnya pada program Magister

Administrasi Publik sudah sangat bagus, ini dilihat dari proses

pengurusan administrasi yang sudah menganut New Publik Service.

Dimana mahasiswa bukan lagi pelanggan, dan lebih menguatamakan

mahasiswa tanpa menyepelehkan norma-norma yang berkaitan dengan

profesionalisme, pelayanan tidak lagi berbelit-belit, layanan Setiap

orang dan setiap kelompok orang yang ditugaskan di sektor publik

sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Akuntabilitas mendorong demokrasi dan reformasi, baik secara

individu maupun lembaga, menegakkan standar moral dimana

seseorang tidak bisa bertindak sesuka hati untuk mencapai tujuan.

Pejabat publik sebagai pelayan yang baik, disyaratkan untuk

mendapatkan persetujuan dalam mempertanggunjawabkan kegiatannya.

Pemerintah tidak boleh bertindak sesukanya, tetapi berdasarkan aturan

untuk melakukan kegiatannya sesuai dengan perundang-undangan. Di

sisi lain, mahasiswa juga tidak dapat bertindak sesukanya. mahasiswa

harus tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

12
Akuntabilitas publik memiliki hubungan dengan tanggung jawab

profesi. Professional yang bekerja di pemerintahan harus mengetahui

standar profesi dan kode etik profesinya masing-masing. Jika para

professional gagal memenuhi standar profesinya atau jika mereka

melanggar kode etik profesinya, mereka dikenakan sanksi pencabutan

registrasi profesinya.

13
BAB IV
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Pelayanan Manajemen Publik dilingkungan Pascasarjana

Universitas Tadulako program Manajemen Adminstrasi Publik sudah

berjalan sesuai aturan yang berlaku dan sudah sangat baik dalam

menerapkan Pelayanannya. Ini dapat dilihat ketika mahasiswa ingin

mengurus adminstrasi, dan juga dalam pelayanan sudah mengedepankan

aspek keterbukaan.

2. Proses Pelayanan manajemen Publik pada pascasarjana Universitas

Tadulako program Manajemen Administrasi Publik telah mengedepankan

asas Berpikir Strategis dan Demkratis. Namun demikian masih ada hal-hal

yan perlu diperhatikan dalam hal ketersediaan akses yang lebih efisien

dalam memenuhi kebutuhan mahasiwa yang disebabkan jauhnya jarak

antara Pascasarjana dengan Fisip untuk menemui Dosen dalam memenuhi

adminstrasi mahasiswa. Kondisi ini salah satu kendala bagi mahasiswa

untuk menemui Dosen pasca sarjana yang juga mengajar di Fisip.

1.2. Saran

Adapun saran penulis adalah :

1. Proses Pelayanan Manajemen Publik pada Pascasarjana Universitas

Tadulako Program Manajemen Adiministrasi Publik sudah perjalan

14
sesuai dengan aturan yang berlaku,namun perlu ditingkatkan dalam hal

efisiensi waktu dalam pengurusan Pelayanan.

2. Agar pelaksanaan Program belajar mengajar perlu ditingkatkan disiplin

waktu sesuai dengan jadwal yang telah diatur oleh Prodi Manajemen

Administrasi Publik.

15
16

Anda mungkin juga menyukai