PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekitar tahun 80-an berkembang konsep yang berlabel baru untuk memberdayakan
konsep ilmu administrasi publik.Konsep-konsep itu antara lain ada yang menyebutnya New
Public
Admministration
Bellone,1980
),The
New
Science
of
Organisation
(Ramos,1981),dan terakhir sekitar dasawarsa 90-an terbit konsep baru yang disebut New
Public Mnagement (Ferlie,1996 ).Konsep-konsep itu pada awalnya ingin mengemukakan
pandangan baru yang bisa mecerahkan kosep ilmu administrasi Negara.Jauh sebelumnya
sekitar tahun 60-an,telah banyak dilakukan untuk memperbaharui konsep ilmu administrasi
Negara.
Khusus konsep New Public Management,konsep ini mengenalkan konsep-konsep yang
biasanya diperlakukan untuk bisnis dan di sector privat.Inti dari konsep ini adalah untuk
mentransformasikan kinerja yang selama ini dipergunakan dalam sector privat dan sector
bisnis ke sector public.
Isu
berikutnya
yang
berkembang
tidak
hanya
membatasi
pada
bagaimana
mentransformasikan kinerja sector bisnis ke sector pemerintahan,melainkan jauh jauh dari itu
yakni New Public Management sudah menjadi suatu model normative,yang ditandai dengan
meninjau kembali peran administrator public,peran dan sifat profesi admministrasi,dan
mengapa serta bagaimana sebaiknya kita bertindak dan berperan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah makalah ini yaitu Bagaimnaa paradikma teori teori administrasi
public?
1.3 TUJUAN
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk menjelaskan dari teori teori administrasi public selain
itu untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah phatologi birokrasi tahun ajaran 2016 /2017
BAB II
PEMBAHASAN
6. Program kegiatan di administrasikan dengan baik dan dikontrol oleh para pejabat
publik yang memiliki hierarki dalam organisasi.
7. Nilai utama dari administrasi publik adalah efiiensi dan rasionalitas.
8. Administrasi publik dilakukan secara efisien dan tertutup.
9. Peran administrasi publik dirumuskan secara luas seperti POSDCRB.
2.1.3 Paradigma OPA
Paradigma OPA memiliki tiga pemikiran, yaitu :
1. Pertama, paradigma dikotomi yang dikemukakan oleh Henry, memiliki dua kunci
pokok yaitu :
Politik berbeda (distinct) dengan administrasi. Politik adalah arena dimana kebijakan
(policy) diambil sehingga administrasi tidak berhak berada dalam arena tersebut.
Administrasi hanya bertugas mengimplementasikan (administered) kebijakan
tersebut.
OPA juga tidak bisa dilepaskan dari prinsip-prinsip manajemen ilmiah (scientific
management) Frederick W. Taylor dan manajemen klasik POSDCORB ciptaan Luther
Gullick. Administrasi negara harus berorientasi secara ketat kepada efisiensi. Semua
sumber daya (man, material, machine, money, method, market) digunakan sebaikbaiknya untuk mencapai prinsip efisiensi.
manfaat yang paling tinggi pada setiap situasi dalam setiap pengambilan keputusan. Manusia
diasumsikan sebagai makhluk ekonomi yang selalu mencari keuntungan pribadi melalui
serangkaian keputusan yang mampu memberikan manfaat yang paling tinggi.
Fokus utama adalah penyediaan pelayanan publik melalui organisasi atau badan resmi
pemerintah.
Kebijakan publik dan administrasi negara sebagai tujuan yang bersifat politik.
Nilai pokok yang dikejar oleh organisasi publik adalah efisiensi dan rasionalitas.
Dalam paradigma OPA, gerakan untuk melakukan perubahan yang lebih baik telah
diprakarsai oleh Woodrow Wilson. Dimulai sejak awal lahirnya ilmu administrasi publik
yang dibidani oleh lahirnya tulisan Woodrow Wilson ini pada tahun 1887 dengan judul The
Study of Administration .Ia menyarankan agar administrasi publik harus dipisahkan dari
dunia politik (dikotomi politik-administrasi).
Berdasarkan pengalaman Wilson, negara terlalu memberi peluang bagi para administrator
untuk mempratekan sistem nepotisme. Karenanya ia mengeluarkan doktrin untuk melakukan
pemisahan antara dunia legislatif (politik) dengan dunia eksekutif, dimana para legislator
dalam sektor privat (bisnis) pada organisasi sektor publik. Pemerintahan yang kaku dan
sentralistik sebagaimana yang dianut oleh OPA harus diganti dengan pemerintahan yang
berjiwa wirausaha. NPM menganjurkan pelepasan fungsi-fungsi pemerintah kepada sektor
swasta. Inti dari ajaran NPM dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pemerintah diajak untuk meninggalkan paradigma administrasi tradisional dan
menggantikannya dengan perhatian terhadap kinerja atau hasil kerja.
2. Pemerintah sebaiknya melepaskan diri dari birokrasi klasik dan membuat situasi dan
kondisi organisasi, pegawai dan para pekerja lebih fleksibel.
3. Menetapkan tujuan dan target organisasi dan personel lebih jelas sehingga
memungkinkan pengukuran hasil melalui indikator yang jelas.
4. Staf senior lebih berkomitmen secara politis dengan pemerintah sehari-hari daripada
netral.
5. Fungsi pemerintah adalah memperhatikan pasar, kontrak kerja keluar, yang berarti
pemberian pelayanan tidak selamanya melalui birokrasi, melainkan bisa diberikan
oleh sektor swasta.
6. Fungsi pemerintah dikurangi melalui privatisasi.
2.2.4 Prinsip-prinsip NPM
NPM adalah konsep payung, yang menaungi serangkaian makna seperti desain
organisasi dan manajemen, penerapan kelembagaan ekonomi atas manajemen publik, serta
pola-pola pilihan kebijakan. Telah muncul sejumlah debat seputar makna asli dari NPM ini.
Namun, di antara sejumlah perdebatan itu muncul beberapa kesamaan yang dapat disebut
sebagai prinsip dari NPM, yang meliputi:
a.
b.
Standar-standar yang tegas dan terukur atas performa organisasi, termasuk klarifikasi
tujuan, target, dan indikator-indikator keberhasilannya;
c.
d. Peralihan dari system manajemen tersentral menjadi desentralistik dari unit-unit sektor
publik;
e.
Pengenalan pada kompetisi yang lebih besar dalam sektor publik, seperti penghematan
dana dan pencapaian standar tinggi lewat kontrak dan sejenisnya;
f.
hanya
melayani
kepntingan
atasan,
bukan
kepentingan
pelanggan
(masyarakat).
6. Pemrintahan wirausaha
Didasarkan pada kerugian keuangan pmrintah, olehkarena itu birokrasi daerah harus
memberikan penghasilan dari layanan public, hal ini dibutuhkan untuk membantu
menyokong keuangan pemrintah (artinya birokrasi baik pengurusan surat-sirat atau
hal lainnya dijual, sehingga pelayanan public itu mnjadi malhal)
2.2.6 Kritik terhadap paradigm New Public management
Dalam era new public management menjadikan birokrasi jadi semakin mahal, dimana
para birokrat menjual birokrasi kepada pelanggan dimana dampaknya adalah birokrasi
hanya melayani orang yang berduit, sementara syarakat yang ekonomi rendah kurang
diprioritaskan. Kemudian disisi lain Dalam pandangan NPM, organisasi pemerintah
diibaratkan sebagai sebuah kapal. Menurut Osborne dan Gaebler, peran pemerintah di atas
kapal tersebut hanya sebagai nahkoda yang mengarahkan (steer) lajunya kapal bukan
mengayuh (row) kapal tersebut. Urusan kayuh-mengayuh diserahkan kepada organisasi di
luar pemerintah, yaitu organisasi privat dan organisasi masyarakat sipil ,pemerintah yang
hanya sebagai pengarah memberikan pemerintah energi ekstra untuk mengurus persoalanpersoalan domestik dan internasional yang lebih strategis, misalnya persoalan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan perdagangan luar negeri.
2.3 NEW PUBLIC SRVICES (NPS)
2.3.1 Pengertian NEW PUBLIC SRVICES (NPS)
New Public Service merupakan perkembangan lebih lanjut dari New Public Manajemen
pada 1990-an yaitu setelah Administrasi publik mengusung konsep pemerintahan yang
New public service merupakan pola terbaru era ini dalam mereformasi kinerja
birokrasi. New public service adalah salah satu sistem yang berusaha memperbaiki kinerja
birokrasi dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam memperbaiki kinerja birokrasi.
Dalam sistem new public service, ditawarkan sebuah perubahan yang sangat signifikan dalam
proses memformulasikan dan mengimplemantasikan kebijakan pemerintah berkaitan dengan
pelayanan terhadap publik. Jika dalam sistem-sistem lain proses perumusan kebijakan hanya
melibatkan pemerintah dan swasta maka dalam new public service sebaliknya. Dalam new
public service dominasi pemerintah yang sangat besar dalam penentuan sebuah kebijakan
dilepaskan dan pemerintah mulai terbuka terhadap partisipasi banyak individu, kelompok dan
berbagai institusi yang berada di luar pemerintah.
Kerangka new public service sendiri terdiri dari tiga komponen utama (good
governance) yakni negara (pemerintah), market (pasar) dan masyarakat yang sering disebut
sebagai citizen. Dalam kerangka ini, ketiga komponen ini memainkan peran yang sama
penting dalam menentukan berbagai kebijakan. Suatu hal yang baru dalam hal ini adalah
keterlibatan masyarakat sebagai citizen, di mana masyarakat memainkan peran yang penting
sebagai pemberi mandat kepada pemerintah untuk melaksanakan berbagai kebijakan publik
(dengan diimbangi kewajiban untuk membayar pajak). Dengan sebuah sistem demoratic
governance, new public service memantapkan dirinya untuk mereformasi birokrasi dengan
membuka ruang yang sebesar-besarnya terhadap partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam
berbagai kebijakan publik.
Akar dari NPS dapat ditelusuri dari berbagai ide tentang demokrasi. NPS berakar dari
beberapa teori, yang meliputi:
1. Teori tentang demokrasi kewarganegaraan; perlunya pelibatan warganegara dalam
pengambilan kebijakan dan pentingnya deliberasi untuk membangun solidaritas dan
komitmen guna menghindari konflik.
2. Model komunitas dan masyarakat sipil; akomodatif terhadap peran masyarakat sipil
dengan membangun social trust, kohesi sosial dan jaringan sosial dalam tata
pemerintahan yang demokratis.
3. Teori organisasi humanis dan administrasi negara baru; administrasi negara harus
fokus pada organisasi yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan (human beings) dan
respon terhadap nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan isu-isu sosial lainnya
Dibawah ini akan dijelaskan mengenai karakteristik NPS.. adapun karakteristik dari new
public services akan ditampilkan berdasarkan table sekaligus perbandingannya dengan
paradigm OPA, dan NPM.
Element
Old
Public New
Public
New Public Service
Administration
Management
Teori Demokrasi,
Dasar
Teori Politik
Teori Ekonomi
Sesuatu yang
Kepentingan publik
Beragam pendekatan
Epistemologi
Konsep Public
Interest
Siapa yang
dilayani
&
Kepentingan
publik merupakan
hasil dialog nilai-nilai
Pelanggan
Warga negara
(Customers)
(Citizens)
Mengayuh (mendesain
Mengarahkan (berdan melaksanakan
Melayani (melakukan
negosiasi dan menjadi
perantara beragam
tindak sebagai
Peran
kepentingan di
Kebijakan yang
katalis untuk
Pemerintah
masyarakat dan
membentuk nilai
bersama)
secara politik)
Rasionalitas teknis
Rasionalitas
dan ekonomis,
Rasionalitas sinoptis,
economicman
Uji rasionalitas
Manusia administratif
pengambilan
Berganda (politis,
keputusan yang
Ekonomis, dan
self-interested
organisasional
Rasionalitas dan
Model perilaku
manusia
Banyak dimensi;
Kehendak pasar
Menurut hierarkhi
yang
administratif
merupakan hasil
Akuntabilitas
keinginan customers
Akuntabilitas pada
Nilai, hukum,
Komunitas, norma
Politik,
profesionalisme,
Kepentingan citizen
Berjangkauan luas
Diskresi diperlukan
Diskresi
Untuk mencapai
Tetapi bertanggung-
Administrasi
Petugas administratif
Sasaran
entrepreneurial
terpaksa
Struktur kolaboratif
Struktur
Organisasi birokratis,
Organisasi publik
antara
Organisasi
Kewenangan top-down
terdesentralisasi
kepemimpinan
eksternal dan internal
Mekanisme
Melalui program yang
Pencapaian
diarahkan oleh agen
Sasaran
Pemerintah yang ada
Kebijakan
Melalui
pembentukan
Mekanisme dan
Membangun koalisi
antara agensi publik,
non-profit dan swasta
Struktur intensif
Pelayanan kepada
Dasar Motivasi
Perangkat dan
disertai perlindungan
administrator
Semangat
wirausaha,
Keinginan ideologis
Untuk mengurangi
Ukuran pemerintah
masyarakat,
keinginan untuk
memberikan
kontribusi bagi
masyarakat
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sepuluh prinsip swasta ini,dalam rangka melakukan pembaharuan birokrasi
pemerintah mencoba mengubah kinerja yang tidak reproduktif bisa bereproduktif baik.
Prinsip-prinsip New Publik Management itu dilaksanakan dalam reinventing government
ini.Kalau the old public administration prinsip-prinsipnya dilaksanakan dalam birokrasi
pemerintah,maka pokok pemikiran dari New Publik Managementyang salah satu aplikasinya
adalah
reinventing
government
adalah
merupakan
pemikiran
memebaharukan
DAFTAR PUSTAKA
Eka, Septinia. Jurnal Ilmiah Perjalanan Old Public Administration (OPA), New Public
Management (NPM) hingga New Public Service (NPS)
Dwiyanto, Agus. Mewujudkan Good Governance melalui Pelayanan Publik. Jogjakarta:
Gadjah Mada Univ. Press, 2005
Dalam Administrasi Publik Pra Generasi termasuk para pemikir seperti plato,
aristoteles dan Machiavelli. Masa ini merujuk pada kondisi yang ada di daratan Eropa. Pada
masa ini sampai dengan kelahiran konsep Negara Bangsa, penekanan Administrasi Publik
didasarkan pada prinsip permaslahan moral dan kehidupan politik serata pada organisasi dari
Administrasi Publik.
Abad I (Pencerahan), terdapat tiga tokoh yaitu plato, Aristoteles dan Machiavelli
mnciptakan sebuah dasar pemikiran bahwa Memiliki etika pelayanan publik dalam prinsip
pelayanan pada Pengawasan kota, wilayah/agora, tempat ibadah (Plato) dan kemudian
ditambah pengawasan daerah pedalaman/ pedesaan oleh Aristoteles. Abad XIV XVII
(Kegelapan), Pada abad ini ilmu tidak berkembang kareana adanya doktrin gereja. Abad
XVIII XIX (Pencerahan Kembali/Renaisance)
Di daratan Eropa, Wina oleh Lorenz Van Stein (1855) yang dikenal sebagai Bapak
pendiri Ilmu Administrasi. Perkembangan ilmu Administrasi di Eropa berorientasi pada legal
approach. DiAmerika, Oleh Thomas Woodrow Wilson ( 1856 1924) yang dikenal sebagai
Bapak pengembang ilmu adminitrasi. Perkembangan Ilmu Administrasi diAmerika
berorientasi pada management Approach. Wilson dalam Bukunya yang berjudul The Study
Of Administration mengemukakan 4 (empat) konsep yaitu:
Tulisan Wilson yang berjudul The Study Of Administration dikenal dengan tonggak
perkembangan Keilmuan Administrasi.
Paradigma Old Public administration juga dapat dilihat melalui model old
chestnuts dari Peters (1996 dan 2001), dimana Administrasi Publik berdasarkan pada
Pegawai Negeri yang politis dan terinstitusionalisasi; organisasi yang hierarkhis dan
berdasarkan peraturan; penugasan yang permanen dan stabil; banyaknya pengaturan internal;
serta menghasilkan keluaran yang seragam
Terdapat sejumlah prinsip dasar dari NPM berdasarkan pendapat dari sejumlah ahli
sebagaimana uraian berikut (Hoods 1991 dan Owens 1998 dalam Oluwu, 2002, serta Borins
and Warrington 1996 dalam Samaratunge and Bennington, 2002) :
-
Penekanan, terhadap peran dari manajer public dalam menyediakan pelayanan berkualitas
tinggi.