Oleh :
NURHAYATI
NPM : 15041104
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR RUJUKAN.........................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Globalisasi
Kata globalisasi berasal dari “global” dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia, berarti secara keseluruhun. Globalisasi berarti suatu proses yang
mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak nampak
lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata. Dalam keadaan global, tentu
apa saja dapat masuk sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. Terkait dengan
kehidupan berbangsa dan bernegara, makna globalisasi memiliki dimensi luas dan
kompleks yaitu bagaimana suatu negara yang memiliki batas-batas teritorial dan
kedaulatan tidak akan berdaya untuk menepis penerobosan informasi, komunikasi
dan transportasi yang dilakukan oleh masyarakat di luar perbatasan.
Globalisasi dalam arti literal adalah sebuah perubahan sosial, berupa
bertambahnya keterkaitan di antara masyarakat dan elemen-elemennya yang
terjadi akibat transkulturasi dan perkembangan teknologi di bidang transportasi
dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional.
Globalisasi Ekonomi adalah penyebaran inovasi ekonomi ke seluruh dunia
serta penyesuaian-penyesuaian politis dan budaya yang menyertainya. Globalisasi
mendorong integrasi internasional misalnya modal finansial dapat diperoleh
dalam satu pasar nasional dan digunakan untuk membeli bahan baku di tempat
lainnya. Peralatan produksi yang dibeli dari suatu negara ketiga dapat digunakan
untuk menghasilkan barang yang kemudian dijual di pasar keempat. Jadi
globalisasi meningkatkan peluang yang tersedia bagi suatu perusahaan (Hitt,
Michael A. dkk, 2001:14)
Aspek Globalisasi
1. Aspek Ekonomi
Mengacu kepada makin menyatunya unit-unit ekonomi di dunia
kedalam satu unit ekonomi dunia.
2. Aspek Kebudayaan dan Keagamaan
Mengacu kepada gagasan-gagasan baru yang datang dari seluruh
dunia, terutama masyarakat negara maju yang berangsur-angsur mengubah
pola gagasan budaya dan agama asli suatu bangsa.
3. Aspek Teknologi
Adanya perkembangan teknologi informasi yang pada akhirnya
menyatukan dunia menjadi sebuah tempat tanpa batas.
4. Aspek Demografi
Merujuk kepada penghijrahan manusia yang berlaku sehingga
merubah pola demografi sebuah negara.
5. Kontrak Manufaktur
Pada kontrak manufaktur, perusahaan transnasional melakukan kontrak
dengan mitra lokalnya dalam jasa manufaktur. Kontrak ini sama seperti
perusahaan melakukan integrasi vertikal. Peruashaan transnasional tidak
mendirikan lokasi produksi sendiri, melainkan melakukan subkontrak
produksi berupa: (1) kontrak produksi penuh yaitu pabrik lokal
memproduksi barang untuk dijual dengan nama sama seperti pabrik
asalnya, dan (2) kontrak jasa manufaktur parsial seperti merakit barang.
6. Investasi Langsung
Perusahaan yang melakukan investasi langsung berarti perusahaan
membuat komitmen atas modal, orang, dan kekayaan melampaui batas
wilayah negara. Komitmen perusahaan terhadap sumber daya ini
meningkatkan keuntungan potensial perusahaan transnasional melalui
pengendalian yang lebih besar atas biaya dan operasi perusahaan di luar
negeri. Sekaligus meningkatkan resiko karena beroperasi di lingkungan
dan negara asing.
Metode investasi langsung berupa: (1) joint venture dan (2) membuka
cabang. Alasan perusahaan melakukan investasi langsung adalah: (1)
memperoleh akses terhadap pasar yang lebih besar, (2) mengambil
keuntungan atas perbedaan biaya di pasar luar negeri dan (3) sebagai
strategi bertahan menghadapi gerakan pesaing yang memasuki pasar baru.
7. Patungan
Patungan adalah kerja sama bisnis di mana satu atau lebih perusahaan
bergabung bersama untuk mendirikan beberapa jenis operasi. Bila terdapat
lebih dari dua pihak dalam perjanjian patungan disebut operasi konsorium.
Tiap pihak dalam patungan menyumbang modal, ekuitas, dan kekayaan.
Kepemilikan dalam patungan tidak selalu 50-50 dapat bervarisi tergantung
dari jumlah yang disumbangkan masing-masing pihak. Di beberapa negara
terdapat peraturan yang membatasi jumlah kepemilikan yang diizinkn
untuk perusahaan asing dalam usaha patungan. Perusahaan patungan
mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Hitt, Michael A., Ireland, R.Duane & Hoskisson, Robert E. 2001. Manajemen
Strategi: Daya Saing dan Globalisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Online, (http://bambangkesit.staff.uii.ac.id/2009/01/15/mengapa-
mengimplementasikan-iso-90012000/), diakses 8 Oktober 2012.