Anda di halaman 1dari 7

1.

#Pengertian Manajemen Publik, New Manajamen Publik, dan Administrasi public:


 Manjamen Publik:
manajemen publik merupakan sebuah kinerja kompleks dari aktornya yaitu
pemerintah dan seluruh pegawainya untuk melayani publik dengan sebaik-
baiknya dan publik merasa terpenuhi semua keinginannya dengan baguya kinerja
atau pengaturan dari dalam organisasi publik itu sendiri. Pengaturannya yang
bukanlah murni untuk sekedar mencapai profit organisasi melainkan melayani
konsumen yang berupa masyarakat sehingga harus memperhatikan manajemen
semua aspek yang menjadi penunjang kinerja organisasi.
 New Manajemen Publik:
New Public Management (NPM) adalah pendekatan untuk menjalankan
organisasi layanan publik yang digunakan di lembaga pemerintah dan layanan
publik, baik di tingkat lokal dan nasional. Istilah ini pertama kali diperkenalkan
oleh para akademisi di Inggris dan Australia untuk menggambarkan pendekatan
yang dikembangkan selama tahun 1980-an sebagai bagian dari upaya untuk
membuat layanan publik lebih “lugas” dan untuk meningkatkan efisiensinya
dengan menggunakan model manajemen sektor swasta. Konsep New Public
Management ini dapat dipandang sebagai suatu konsep baru yang ingin
menghilangkan monopoli pelayanan yang tidak efisien yang dilakukan oleh
instansi dan pejabat-pejabat pemerintah. Dengan konsep seperti inilah
maka Christopher Hood dari London School of Economics (1995) mengatakan
bahwa New Public Management mengubah cara-cara dan model birokrasi publik
yang tradisional ke arah cara-cara dan model bisnis privat dan
perkembangan pasar.
 Administrasi Publik
Administrasi dalam arti sempit merupakan penyusunan dan pencatatan data dan
informasi secara sistematis dengan maksud untuk menyediakan keterangan serta
memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam
hubungannya satu sama lain. Dengan kata lain disebut tata usaha (clerical work,
office work). Publik berarti umum, masyarakat atau negara. Yang didefinisikan
sebagai “umum” misalnya milik umum, tempat umum, perusahaan umum, dan
lain-lain yang sifatnya untuk umum. Dan yang didefinisikan “masyarakat”
misalnya hubungan masyarakat, pelayanan masyarakat, kepentingan masyarakat,
dan lain-lain. Dari pengertian atau definisi administrasi dan publik tersebut di atas
maka dapat ditarik pengertian tentang administrsi publik yang pada intinya
melaksanakan pembangunan dan mengurusi atau memberikan pelayanan untuk
kepentingan masyarakat.
#perbedaan manajemen Publik, NPM, dan administrasi public:
Menurut saya perbedaan daari ketiga poin diatas aadalah, kalau manajemen public
adalah ilmu tata cara bagaimana mengelola dan melayani kepentingan public. Sedangkan
kalau new manajemen public itu sendiri merupan system baru yang dikembangkan untuk
mengefisiensi kinerja dari manajemen public uyang lama ke system manajemen baru
untuk menghindari kecuranagn atau kekurangan dari pelaksanaan manajemen public
lama. Serta administrasi public merupakan ilmu yang menjadi pusat besar dari
manajemen public dan NPM. Sehingga dengan kata lain manajemen public dan New
manajemen public merupakan bagian kecil dari administrasi public.
2. Latar belakang munculnya Public Management, Market-based public
administration, dan Entrepreuneurial government:
 Public management:
Manajemen publik muncul akibat dari kelemahan yang dimiliki oleh
paradigma Old Public Administration (OPA) dan New Public
Administration (NPA). Paradigma Old Public Administration yang terlalu
berorientasi pada prosedur dan kurang memperhatikan output cenderung
mengakibatkan adanya penyalahgunaan wewenang oleh pejabat yang
bersangkutan sehingga birokrasi tersebut mengarah pada bentuk otoritarian. Maka
dari itu muncullah NPA untuk mengatasi sejumlah kelemahan yang dimiliki oleh
OPA. Namun dalam pelaksanaannya, NPA pun juga memiliki banyak sekali
kelemahan sehingga tujuan daripada birokrasi tersebut tidak dapat tercapai.
Kelemahan tersebut adalah... Maka dari itu muncullah paradigma New Public
Management (NPM) yang melihat bahwa manajemen yang digunakan di sektor
privat menyebabkan organisasi sektor privat lebih efektif dan efisien. Dari situlah,
organisasi di sektor publik mulai mengadopsi manajemen yang digunakan di
sektor privat untuk mengelola organisasi di sektor publik dengan menyesuaikan
nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di dalamnya.
 Market – Based public administration:
Tema sentral dalam manajemen public adalah upaya mereformasi sector public
agar tujuan yang dicapai lebih efektif,efesien dan ekonomis,semata-mata hanya
menunjukan kepada kita tentang hubungan antara Negara (the state) dan pasar
(the market) dan tekanan lebih eksplisit ditujukan pada adanya dominasi
preferensi individu terhadap penyediaan barang dan jasa atas preferensi kolektif.
Kita perlu menyadari bahwa pemerintahan yang modern itu bukan hanya sekedar
mencapai tujuan efisiensi tetapi tentang hubungan akuntabilitas terhadap Negara
dengan warga Negaranya yaitu warga meminta agar tidak diperlakukan hanya
sebagai konsumen dan pelanggan tetapi mereka juga memiliki hak untuk
menuntut pemerintahannya bertanggung jawab atas tindakan yang diambil atau
kegagalan dalam bertindak /melakukan sesuatu.
 Entrepreuneurial government:
Konsep kewirausahaan pada organisasi publik sangat penting untuk dimasukkan
dalam pola pikir aparatur-aparatur penyelenggara negara. Artinya hal terpenting
adalah merubah orientasi aparatur organisasi publik agar lebih antisipatif, kraeatif,
inovatif, dan mampu menangkap peluang. Orientasi semacam inilah yang dimiliki
oleh seorang wirausaha (entrepreneur). Semangat kewirausahaan atau
entrepreneurial government pada organisasi publik merupakan konsep yang
sangat tepat dalam rangka pemanfaatan sumber daya guna meningkatkan
produktivitas dan efiktivitas. Namun demikian harus disadari bahwa meskipun
organisasi pemerintah menganut prinsip-prinsip organisasi bisnis, ia tidak bekerja
berdasarkan profit oriented.
3. Beberapa teori dalam manajemen public
 Teori Manajemen Aliran Klasik
Teori manajemen yang memiliki aliran klasik ini menyatakan bahwa manajemen sesuai
dengan fungsi fungsi yang terdapat pada manajemen. Teori manajemen klasik tak lepas
dari birokrasi yang berdasarkan pada dasar hierarki. Oleh karenanya pada aliran klasik ini
terdapat pembagian kerja, struktur organisasi, hierarki proses fungsional serta
pengawasan. Kemampuan dan perhatian manajemen diarahkankepada penerapan fungsi
manajemen tersebut. Prinsip teori manajemen aliran klasik ini pertama kali muncul
dikarenakan adanya revolusi industri pada abad 18 yang terjadi di Inggris.

 Teori Manajemen Aliran Perilaku


Teori manajemen aliran perilaku atau dikenal dengan aliran hubungan manusia
memusatkan segala kajian kepada aspek manusia serta perlunya memahami karakter
manusia. Aliran perilaku ini mempergunakan disiplin ilmu sosiologi dan psikologi dalam
penerapannya. Teori manajemen aliran perilaku ini menyadari betapa pentingnya
hubungan antar personal dalam organisasi. Hawthrone mengemukakan bahwa insentif
tidak lebih berpengaruh dari kondisi sosial yang sedang dialami pekerja sama seperti
halnya tekanan dari kelompok, atau penerimaan rasa yang aman. Aliran perilaku ini
muncul dikarenakan pada pendekatan aliran klasik, efisiensi dalam produksi dan
keserasian kerja tidak bisa diperoleh. Manajer masih banyak menghadapi berbagai
kesulitan karena umumnya pekerja tidak selalu bisa mengikuti pola pola perilaku
rasional. Oleh karenanya dilakukan upaya untuk membantu manajer dalam mengatasi
masalah yang timbul karena perilaku pekerja Aliran perilaku menganggap organisasi
pada dasarnya adalah orang. Teori manajemen aliran klasik dianggap tidak lengkap
karena efisiensi produk dan keharmonisan dengan pekerja tidak bisa tercapai. Didalam
organisasi, manusia tidak bisa dengan mudah untuk diramalkan tingkah lakunya.

 Teori Aliran Manajemen Ilmiah

Pada teori manajemen ini mempergunakan ilmu statistik dan matematika dalam
mengembangkan teori teorinya. Aliran manajemen ilmiah menyatakan masalah masalah
manajemen bisa dijelaskan dengan pendekatan kuantitatif.

 Teori Manajemen Aliran Analisis Sistem

Aliran analisis sistem ini fokus terhadap pemikiran pada permasalahan yang berkaitan
dengan bidang lain dialam pengembangan teorinya. Contohnya subbagian kepegawaian
menyatakan keberhasilan didalam memotivasi pekerja bisa meningkatkan keuntungan
organisasi.memotivasi pekerja akan berhubungan dengan kesejahteraan, jam kerja,
penggajian, jaminan dihari tua serta faktor lainnya Analisis Sistem merupakan penguraian
atas suatu sistem informasi yang lengkap kedalam bagian bagian komponen yang
bermaksud untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah, kesempatan, hambatan
serta kebutuhan yang nantinya bisa diusulkan adanya perbaikan. Pada teori manajemen
ini mengemukakan suatu proses dalam mengumpulkan serta mengintepretasikan
kenyataan yang ada, mendiagnosa segala persoalan serta mempergunakan keduanya
untuk memperbaiki sistem.

 Aliran Manajemen Berdasarkan Hasil

Aliran ini pertama kali dikenalkan oleh Peter Drucker disekitar tahun 1950an, Aliram
manajemen ini fokus pada pemikiran hasil hasil yang diperoleh, bukan kepada interaksi
atas aktivitas karyawan. Teori manajemen berdasarkan hasil memiliki tujuan untuk
meraih hasil yang optimal berdasarkan pada perjanjian yang terukur dan jelas dibuat
dimuka. Manajemen menetapkan prioritas dan tujuan menentukan dan membuat sumber
daya yang diperlukan tersedia. 

 Teori Aliran Manajemen Mutu

Teori aliran manajemen mutu fokus terhadap pemikiran atas usaha dalam meraih
kepuasan konsumen. Jadi fokus utama manajemen mutu adalah PELANGGAN sebagai
pihak yang bisa menyebutkan apakah produk yang dihasilkan bermutu atau tidak
bermutu. Manajemen mutu merupakan aspek dari semua fungsi manajemen yang
melaksanakan kebijakan mutu dan juga merupakan filsafat budaya organisasi yang lebih
menekankan kepada usaha menciptakan mutu yang konsisten melalui setiap aspek
didalam kegiatan perusahaan. Manajemen mutu sangat membutuhkan figur
kepemimpinan yang bisa memotivasi karyawan supaya bisa memberikan usaha dan
kontribusi yang maksimal kepada organisasi. Hal ini bisa dijalakan dengan memahami
dan menjiwai bahwa mutu produk yang dihasilkan bukan hanya tanggung jawab
pimpinan semata, melainkan tanggung jawab semua anggota yang ada didalam
organisasi. Standar mutu yang diinginkan membutuhkan kesepakatan serta partisipasi
penuh dari semua anggota organisasi, sedangkan manajemen mutu tanggung jawabnya
terdapat pada puncak pimpinan

4. Pengaruh kekuasaan an politik dalam manajemen:


 Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain;
artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau
kelompok. Kekuasaan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu,
kelompok, keputusan, atau kejadian. Kekuasaan tidak sama dengan wewenang,
wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan
konflik dalam organisasi. Konsep kekuasaan hubungannya erat sekali dengan
konsep kepemimpinan, dalam hal ini Hersey, Blandchard dan Natemeyer
merasakan bahwa para pemimpin seharusnya tidak hanya menilai perilakuknya
sendiri agar mereka mengerti bagaimana mereka mempengaruhi orang lain, akan
tetapi mereka harus meniti posisi dan cara menggunakan kekuasaan. Keberadaan
pengaruh dalam suatu kepemimpinan memiliki andil yang besar, yaitu dalam hal
menyampaikan gagasan, mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana
dan untuk memotivasi orang lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai
keputusan yang sudah di tetapkan. Jika kekuasaan merupakan kapasitas untuk
menjalankan pengaruh, maka cara kekuasaan itu dilaksanakan berkaitan dengan
perilaku mempengaruhi. Oleh karena itu, cara kekuasaan itu dijalankan dalam
berbagai bentuk perilaku mempengaruhi dan proses-proses mempengaruhi yang
timbal-balik antara pemimpin dan pengikut, juga akan menentukan efektivitas
kepemimpinan.
Secara umum ada dua bentuk kekuasaan:

1. Pertama kekuasaan pribadi, kekuasaan yang didapat dari para


pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut mengagumi,
respek dan terikat pada pemimpin.
2. Kedua kekuasaan posisi, kekuasaan yang didapat dari wewenang
formal organisasi. Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh
(influence) yaitu tindakan atau contoh tingkah laku yang
menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau
kelompok.
Hasil dari proses mempengaruhi, juga mempunyai efek umpan balik terhadap
perilaku pemimpin.Selain itu, dampak kekuasaan pemimpin pada dasarnya
tergantung pada apa yang dilakukan pemimpin dalam mempengaruhi orang yang
dipimpin.Dengan demikian, hasil dari usaha mempengaruhi merupakan akumulasi
dari keterampilan mempengaruhi, perilaku mempengaruhi, dan kekuasaan
pemimpin.
 Politik
Politik organisasi merupakan tindakan yang tidak secara formal dibuktikan dalam
organisasi, dilakukan dengan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan
perorangan (Drory & Romm, 1990; dalam Greenberg & Baron, 1997; dalam
Wulani, 2004). Cropanzano et al., (1997) mengatakan berdasarkan studi-studi
terdahulu, ditemukan bahwa politik organisasi berhubungan dengan komitmen
organisasi, kepuasan kerja, kinerja dan OCB. Studi tentang kekuasaan dan
pengaruhnya sangat penting untuk dipahami bagaimana organisasi melakukan
aktivitasnya. Sangat memungkinkan untuk melibatkan kekuasaan (power) dalam
setiap interkasi dan hubungan sosial pada organisasi tersebut. Orang cenderung
untuk mempengaruhi individu lain dan organisasi dalam setiap tindakan atau
perilakunya, misalnya: seorang manajer mempengaruhi karyawan untuk tujuan
meningkatkan kinerja dan keuntungan baik bagi kepentingannya maupun bagi
kepentingan organisasi.

5. Konsep dan karakteristik NPM:


 Konsep
New publik management adalah konsep yang menggunakan mekanisme pasar dan
terminologi di sektor publik. Maksudnya dalam melakukan hubungan dengan
pelanggannya (customer) dipahami sama dengan proses hubungan transaksi yang
di lakukan oleh dunia pasar (market place). Dengan mentransformasikan kinerja
pasar seperti ini maka dengan kata lain akan mengganti atau mereform kebiasaan
kinerja sektor publik dari tradisi berlandaskan aturan (rule based) dan proses yang
menggantungkan pada otoritas pejabat menjadi orientasi pasar dan di pacu untuk
berkompetisi sehat.
Di dalam konsep NPM semua pimpinan di dorong untuk menemukan cara-cara
baru dan inovatif untuk memperoleh hasil yang maksimal atau melakukan
privatisasi terhadap fungsi-fungsi pemerintahan. Mereka tidak lagi memimpin
dengan cara-cara melakukan semua jenis pekerjaan dari yang besar hingga kecil
(rowing) menyapu bersih semua pekerjaan melainkan mereka melakukan steering
membatasi terhadap pekerjaan atau fungsi mengendalikan, memiliki,
mengarahkan yang strategis saja. Dengan demikian, kunci NPM sangat
menitikberatkan pada mekanisme pasar dalam mengarahkan program-program
publik.

Konsep NPM ini dapat dipandang sebagai suatu konsep baru yang ingin
menghilangkan monopoli pelayanan yang tidak efisien yang dilakukan oleh
instansi dan pejabat-pejabat pemerintah. Dengan konsep seperti inilah maka
Chisthopher Hood dari London School of Economic (1995) mengatakan bahwa
NPM mengubah cara-cara dan model birokrasi-publik yang tradisional ke arah
cara-cara dan model bisnis private dan perkembangan pasar. Cara–cara legetimasi
birokrasi publik untuk menyelamatkan prosedur dari diskresi administrasi tidak
lagi dipraktikkan oleh NPM dalam birokrasi pemerintah.

Untuk lebih mewujudkan konsep NPM dalam birokrasi publik maka di upayakan
agar pemimpin birokrasi meningkatkan produktifitas dan menemukan alternatif
cara-cara pelayanan publik berdasarkan perspektif ekonomi. Mereka didorong
untuk memperbaiki dan mewujudkan akuntabilitas publik kepada pelanggan,
meningkatkan kinerja, restrukturisasi lembaga birokrasi publik, merumuskan
kembali misi organisasi, melakukan streamlining proses dan prosedur birokrasi,
dan melakukan disentralisasi proses pengambilan kebijakan.

Semenjak konsep NPM ini dikemukakan, maka telah banyak kemajuan dari
praktika konsep ini di beberapa negara di dunia. Seperti misalnya, upaya
melakukan privatisasi fungsi-fungsi yang selama ini dimonopoli pemerintah
dalam di beberapa negara mengalami banyak kemajuan dan perubahan. Pimpinan
eksekutif yang diwajibkan melakukan proses akuntabilitas terhadap proses
tercapainya tujuan organisasi, menciptakan proses baru untuk mengukur
peningkatan produktifitas kerja, dan melakukan reengineering sistem yang
merefleksi terhadap kuatnya komitmen pada akuntabilitas publik
 Karakteristik
1. Manajemen profsional disektor publik; secara bertahap, mereka sudah mulai
menerapkan, yaitu mengelola organisasi secara profesional, memberikan
batasan, tugas pokok dan fungsi serta deskripsi kerja yanag jelas,
memberikan kejelasan, wewenang dan tanggung jawab.
2. Penekanan terhadap pengendalian output dan outcome; sudah dilakukan
dengan penggunaan performance budgeting yang dirancang oleh Direktorat
Jenderal Perbendaharaan. Perubahan atas sistem anggaran yang digunakan
ini merupakan yang tepenting yang terkait dengan penekanan atas
pengndalian output dan outcome.
3. Pemecahan unit-unit kerja di sektor publik; hal ini sudah sejak lama
dilakukan oleh Depkeu juga BPK, yaitu adanya unit-unit kerja tingkat eselon
1.
4. Menciptakan persaingan disektor publik; hal ini juga sudah dilakukan, yaitu
adanya mekanisme kontrak dan tender kompetitif dalam rangka
penghematan biaya dan peningkatan kualitas serta privatisasi.
5. Mengadopsi gaya manajemen dari sektor bisnis ke sektor publik; hampir
diseluruh eselon 1 di Depkeu sudah menerapkannya, dengan adanya
modernisasi kantor baik di Ditjen Pajak, Ditjen Perbendaharaan, maupun
Ditjen Bea Cukai, juga terkait dengan pemberian remunerasi sesuai job
grade karyawan. Demikian juaga di BPK, selain modernisasi kantor dan
remunerasi, hubungan antara atasan dan bawahan semakin dinamis, gap
senioritas dan hanya muncul dalam hal-hal profesionalisme yang
dibutuhkan.
6. Disiplin dan penghematan penggunaan sumber daya; dalam hal disiplin
biaya, implementasi pada kedua instansi ini masih diragukan karena masih
ada aset-aset yang dibelu melebihi spesifikasi kebutuhan. Sedangkan dalam
hal disiplin pegawai adanyamodal presensi menggunakan finger print sudah
sangat efektif dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai