Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PELAYANAN DALAM KONTEKS NEW PUBLIC MANAJEMEN


(NPM)”
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pelayanan

DISUSUN OLEH:
Nina Tri Oktavianita
Tania Frastya
Dita Saputri
Dilla Yunita
Vika Karina
Fitriyana

DOSEN PENGAMPUH:
Heri Hermanto S.Sos.,M.Si

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI INDRAGIRI (STIA-I)
JALAN AZKI ARIS, RENGAT
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah yang telah memberikan nikmat serta hidayahnya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah ”Manajemen Pelayanan”. Sholawat serta salam tak lupa pula saya sampaikan
kepada nabi besar kita yakni Muhammad Saw yang telah memberikan pedoman hidup
kepada kita yakni AL-Qur’an dan Sunnah nya untuk keselamatan dunia dan akhirat.
mengerjakan tugas ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam
segi penulisan maupun dalam segi materi, mengingat akan kemampuan yang saya
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi dapat
menyempurnakan tugas ini.
Dalam tugas ini saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen mata
kuliah “Manajemen Pelayanan” yakni bapak Heri Hermanto.S.Sos.,M.Si yang telah
memberikan tugas dan petunjuk keapada saya. Semoga hasil dari tugas ini dapat
bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita terhadap ilmu Perilaku Organisasi.

Indragiri Hulu, 19 November 022

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Konsep New Public Management (NPM) merupakan isu penting


dalamreformasi sektor publik. Konsep NPM juga memiliki keterkaitan
denganpermasalahan manajemen kinerja sektor publik karena pengukuran
kinerjamenjadi salah satu prinsip NPM yang utama. Perdebatan tentang
kinerjaadministrasi publik di seluruh dunia selalu ditandai dengan
ketidakpuasan.Kecenderungan birokrasi dan birokratisasi pada masyarakat modern
benar-benardipandang memprihatinkan, sehingga digambarkan adanya ramalan
mengenaimakin menggejalanya dan berkembangnya praktek-praktek birokrasi yang
palingrasionalpun tidak bisa dianggap sebagai berita yang menggembirakan,
melainkanmerupakan malapetaka dan bencana baru yang menakutkan (Blau dan
Meyer,2000: 3).
New Public Management (NPM) mempunyai fokus yang kuat terhadap
organisasi internalnya, dalam artian bahwa NPM berusaha memperbaiki
kinerjasektor public dengan menggunakan metode yang biasa digunakan oleh
sektorprivat. New Public Management (NPM) merupakan system manajemen
administrasi public yang paling actual dan modern di seluruh dunia dan sedang
direalisasikan di hampir seluruh negara. Sistem ini dikembangkan di wilayah
Amerika sejak paruh kedua tahun 80-an dan telah mencapai status sangat tinggi
khususnya di Selandia Baru. Administrasi dan badan penanggungjawab
melaksanakan tugas yang diserahkan oleh negara atas dasar perumusan “visi dan
missi ” secara kuantitatif dan kualitatif.
Pendekatan New Public Management, merupakan segala bentukpekerjaan dalam
administrasi publik yang tidak melayani masyarakat adalah pemborosan.
Pendekatan New Public Management yang menghapus hirarki iniakan menimbulkan
masalah. Jadi, dilihat secara keseluruhan, peluang untukmenerapkan New Public
Management nampak tidak bagus. Tapi di lain pihak,saat ini sudah ada jutaan warga
yang menderita atas ketidakmampuan pemerintah untuk memberikan pelayanan
yang dibutuhkan. Kalau mengingat rentannyademokrasi di Amerika Latin dan juga
Indonesia kecenderungan situasi yangekstrim, yakni jatuhnya kekuasaan kepada
politisi yang populis atau mungkin munculnya kekuasaan otoriter, maka penerapan
system administrasi yang menunjukkan hasil konkrit sangatlah mendesak.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan pelayanan dalam konteks new public manajemen?
2. Bagaimana karakteristik yang terdapat didalam NPM?
3. Apa saja prinsip dasar dalam paradigma NPM?
4. Apa saja kelemahan dan kelebihan paradigma NPM?
5. Contoh praktik paradigma NPM

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan paradigma NPM


2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik yang terdapat dalam paradigma NPM
3. Untuk mengetahui prinsip dasar dalam paradigma NPM
4. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari paradigma NPM
5. Agar mengetahui contoh paraktik dari paradigma NPM
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN NPM
New Public Management (NPM) merupakan suatu paradigma alternatif yang
menggeser model administrasi publik tradisional menjadi administrasi publik yang
efektif, efisien serta lebih mengakomudasi pasar. Penerapan NewPublic Management
(NPM) dapat dipandang sebagai bentuk moderenisasi ataureformasi manajemen dan
administrasi publik yang mendorong demokrasi New Public Management (NPM)
adalah suatu sistem manajemen desentral dengan perangkat-perangkat manajemen baru
seperti controlling, benchmarking dan lean management. NPM dipahami sebagai
privatisasi sejauh mungkin atas aktivitas pemerintah. NPM secara umum dipandang
sebagai suatu pendekatan dalam administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan
pengalaman yang diperoleh dalam dunia manajemen bisnis dan disiplin yang lain untuk
meningkatkan efisiensi, efektivitas kinerja pelayanan publik pada birokrasi modern.

Paradigma New Public Management (NPM) muncul tahun 1980an dan menguat
tahun 1990an sampai sekarang. Prinsip dasar paradigma NPM adalah menjalankan
administrasi negara sebagaimana menggerakkan sektor bisnis (run government like a
business atau market as solution to the ills in public sector). Strategi ini perlu dijalankan
agar birokrasi model lama yang lamban, kaku dan birokratis siap menjawab tantangan
era globalisasi. Model pemikiran semacam NPM juga dikemukakan oleh David
Osborne dan Ted Gaebler (1992) dalam konsep ”Reinventing Government”.Osbone dan
Gaebler menyarankan agar meyuntikkan semangat wirausaha ke dalam sistem
administrasi negara.

Birokrasi public harus lebih menggunakan cara ”steering” (mengarahkan)


daripada ”rowing” (mengayuh). Dengan cara ”steering”, pemerintah tidak langsung
bekerja memberikan pelayanan publik, melainkan sedapat mungkin menyerahkan ke
masyarakat. Peran negara lebih sebagai fasilitator atau supervisor penyelenggaraan
urusan publik. Model birokrasi yang hirarkis-formalistis menjadi tidak lagi relevan
untuk menjawab problem publik di era global.
2.2 KARAKTERISTIK NPM
Karakteristik NPM menurut Christopher Hood yang telah diterapkan di Depkeu dan
BPK adalah:

1. Manajemen prefesional di sektor publik; secara bertahap, mereka sudah mulai


menerapkannya, yaitu mengelola organisasi secara prosefional, memberikan
batasan tugas pokok dan fungsi serta deskripsi kerja yang jelas, memberikan
kejelasan wewenang dan tanggung jawab.
2. Penekanan terhadapa pengendalian output dan outcome; sudah dilakukan dengan
penggunaan performance budgeting yang dirancang oleh Direktorat Jendral
Perbendaharan. Perubahan atas sistem anggaran yang digunakan ini merupakan
yang terpenting yang terkait dengan penekanan atas pengendalian output dan
outcome.
3. Pemecahan unit-unit kerja di sektor publik; Menurut saya hal yang sudah ada
sejak lama dilakukan oleh Depkeu juga BPK, yaitu adanya unit-unit kerja
tingkat eselon 1
4. Menciptakan persaingan di sektor publi; Hal ini juga sudah dilakukan, yaitu
adanya mekanisme kontrak dan tender kompetitif dalam rangka penghematan
biaya dan peningkatan kualitas serta privatisasi, diatur dalam Keppers 80 tahun
2003
5. Mengadopsi gaya manajemen sektor bisnis ke sektor publik; hampir di seluruh
eselon 1 di Depkeu sudah menerapkannya, dengan adanya modernisasi kantor
baik di Ditjen Pajak, Ditjen Perbendaharan, maupun Ditjen Bea Cukai, juga
terkait dengan pemberian remunerasi sesuai job grade karyawan. Demikian juga
BPK, selain modernisasi kantor dan remunerasi, hubungan antara atasan dan
bawahan semakin dinamis, anggap senioritas hanya muncul dalam hal-hal
profesional saja yang dibutuhkan
6. Disiplin dan penghematan penggunanan sumber daya; Dalam hal disiplin biaya,
saja masih diragukan implemintasinya pada kedua instansi ini, karena masih
adanya aset-aset yang dibeli melebihi spesifikasi kebutuhan. Sedangkan dalam
hal displin pegawai, adanya model presensi menggunakan finger print sudah
sangat efektif dilakukan.
2.3 PRINSIP-PRINSIP NPM

prinsip dasar paradigma NPM (Dernhart dan Dernhart, 2003) adalah sebagai berikut: 

1. Mencoba menggunakan pendekatan bisnis di sektor public


2. Penggunaan terminologi dan mekanisme pasar , dimana hubungan antara
organisasi publik dan customer dipahami sebagaimana transaksi yang terjadi di
pasar.
3. Administrator publik ditantang untuk dapat menemukan atau mengembangkan
cara baru yang inovatif untuk mencapai hasil atau memprivatisasi fungsi-fungsi 
yang sebelumnya dijalankan pemerintah”steer not row” artinya birokrat/PNS
tidak mesti menjalankan sendiri tugas pelayanan publik, apabila dimungkinkan
fungsi itu dapat dilimpahkan ke pihak lain melalui sistem kontrak atau
swastanisasi.
4.  NPM menekankan akuntabilitas pada customer dan kinerja yang tinggi,
restrukturisasi birokrasi, perumusan kembali misi organisasi, perampingan
prosedur, dan desentralisasi dalam pengambilan keputusan.

2.4 KELEMAHAN DAN KELEBIHAN PARADIGMA NPM


Kelebihan NPM

 Mengadopsi nilai-nilai manejemen untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas


kerja
 Mulai fleksibel karena sudah mulai menjalin kemitraan dengan sektor privat
(swasta) / invisible hand

Kelemahan NPM

 Berorientasi pada hasil bukan proses


 Masyarakat dianggap sebagai client sehingga berorientasi pada keuntungan (provit
oriented)
2.5 CONTOH PRAKTIK PARADIGMA NPM
 NEW PUBLIC MANAGEMENT
Penerapan New Public Manajemen banyak diterapkan di negara-negara
“anglosaxon” seperti Australia, Kanada, New Zealand, Inggris dan USA. Dimana
dinegara-negara tersebut sektor swasta memegang peranan penting dalam
pengelolaan masyarakat serta merupakan partner pemerintah dalam rangka Work
Better dan CostLess, Seperti yang dilakukan di New Zealand : kegiatan-kegiatan
yang tidak bisa dilakukan oleh pemerintah secara efisien dan efektif oleh
pemerintah, ditangani olehsektor swasta, di Inggris tahun 1983, dibawah
kepemimpinan Perdana Menteri RobertHawk mempelopori gagasan managing for
result, dan puncaknya adalah penerapan Good Governance (Pemerintahan yang
baik). Di Indonesia pun Good Governance mulai di gaungkan pasca reformasi tahun
1998 bahwa pemerintahan kita akan menjalankan good Governance, yang menjadi
permasalahan adalah apakah sudah bisa berjalan dengan baik bangsa kita
mengadopsi sistem tersebut secara utuh.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

NPM umumnya merupakan pengganti yang efektif untuk modeladministras, tapi belum tentu
cocok untuk semua negara di seluruh dunia.Bahkan, beberapa keterbatasan dan kelemahan telah
muncul ketika model NPM telah diterapkan di beberapa negara berkembang. Hal ini tidak mudah
untuk menentukan apakah NPM sama sekali tidak relevan untuk negara-negara berkembang dan
apakah transisi ekonomi itu sesuai dengan mereka, karena beberapa pendekatan dan teknik NPM bisa
cocok untuk beberapa, ada prasyarat tertentu yang dibutuhkan oleh negara-negara berkembang sebelum
penerapan NPM mendapatkan hasil yang baik dan efektif. Namun, prasyarat ini saja tidak cukup karena
adanya faktor-faktor penting lainnya yang memiliki efek yang kuat,yaitu:, faktor budaya
Pelajaran penting yang dapat diambil dari NPM ini adalah bahwa pembangunan birokrasi
harus memperhatikan mekanisme pasar, mendorong kompetisi dan kontrak untuk mencapai hasil,
harus lebih responsif terhadap kebutuhan pelanggan, harus lebih bersifat mengarahkan (steering) dari
pada menjalankan sendiri (rowing), harus melakukan deregulasi, memberdayakan para pelaksana agar
lebih kreatif, dan memekankan budaya organisasi yang lebih fleksibel, inovatif, berjiwa wirausaha dan
pencapaian hasil ketimbang budaya taat asas, orientasi pada proses dan input (Rosenbloom &
Kravchuck, 2005).
 
3.2 SARAN
NPM harus dianggap sebagai sejumlah teknik yang terpisah, bukan
sebagai sebuah paket, untuk membantu negara-negara berkembang mengadopsi teknik-teknik yang
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal mereka.

Disarankan bahwa prasyarat yang dianggap sebagai tahap persiapan sebelum pelaksanaan pendekatan
NPM. Negara-negara maju dan contoh sukses menerapkan pendekatan NPM atas tahapan yang
berbeda yang mengambil dekade untuk mengambil efek. Oleh karena itu, negara-negara berkembang
juga harus mempertimbangkan rencana jangka panjang dimana prasyarat akan dipenuhi terlebih dahulu
sebelum pendekatan NPM relevan diterapkan.

 
 
DAFTAR PUSTAKA

 Sayidah, Nur dkk. (2015). Implementasi Konsep New Public Management di DinasKoperasi


Danumkm Kota Surabaya. Jurnal Akuntansi & Auditing, Volume 12/No. 1,39-52. Retrieved
from http://media.neliti.com/ 74079-ID-implementasi-konsep-new-public-managemen

https://m.detik.com/news/opini/d-1273191/penerapan-new-public-management-di-indonesia-

http://nanda-transmisiselulur.blogspot.com/2013/11/contoh-makalah-new-public-management.html?
m=1

http://miaanur.blogspot.com/2016/10/resume-new-public management.html?m=1

http://www.reserchgate.net//NPM_-_New_Public_Management_-_CRITICAL_REVIEW

Anda mungkin juga menyukai