Anda di halaman 1dari 7

Aldo Ihsan Katriandra (042537323)

Universitas Terbuka
Ilmu Pemerintahan
Sistem Politik Indonesia

New Public Management

BAB. I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan sektor publik yang telah usang menjadikan manejemen terhadap pelayanan publik
menjadi isu persoalan oleh publik. Hal ini menjadikan perlunya reformasi terhadap pelayanan
sektor publik. Maka dari itulah konsep New Public Management muncul untuk menanggapi old
public management (pelayanan publik tradisional) yang kurang efisien, boros, dan lambat di
masa modern ini.

Dalam penerapannya, New Public Manajemen lebih berfokus dalam memperbaiki kinerja
dari sektor publik dengan menggunakan metode yang biasa digunakan di sektor swasta,
menyebabkan New Public Manajemen menjadi isu persoalan yang menarik untuk dikaji.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan New Public Management?

2. Bagaimana karakteristik dari New Public Management

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari New Public Management?

C. Tujuan

1. Memahami pengertian dari New Public Management.

2. Memahami karakteristik dari New Public Management.

3. Memahami kelebihan dan kekurangan dari New Public Management.


BAB. II: ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Pengertian New Public Management

Pada awalnya New Public Management diperkenalkan oleh seorang ahli bernama
Christoper Hood. New Public Management atau pendekatan modern terhadap manajemen
sektor publik tersebut awalnya muncul dari negara-negara di Eropa sekitar tahun 1990-an.
Kemunculan dari New Public Management merupakan reaksi dan kondisi model pelayanan
publik tradisional yang tidak memadai di era modern saat ini.

Kemudian menurut Bovaird dan loffer, New Public Management adalah sebuah gerakan
perampingan sektor publik dan membuatnya lebih komparatif dan mencoba untuk membuat
administrasi publik yang lebih responsif terhadap kebutuhan warga dengan menawarkan
pengukuran ekonomi, efesiensi dan efektifitas (value for money), fleksibilitas pilihan, dan
transparansi.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa New Public Managemen pada
dasarnya merupakan model pendekatan modern terhadap manajemen pelayanan publik yang
berupaya untuk memperbaiki kinerja birokrasi model tradisional yang dirasakan kurang
mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan modern dalam memberi pelayanan yang
diinginkan masyarakat serta menciptakan pelayanan publik yang prima atau maksimal.

2. Karakteristik New Public Management

Menurut Christopher Hood, New Public Managemen memiliki 7 karaktersistik yang


menjadi komponen utama yaitu sebagai berikut:

a. Manajemen yang profesional di sektor publik.

New Public Management menghendaki organisasi sektor publik yang dikelola secara
profesional. Namun Konsekuensi yaitu akan ada kebebasan dan keleluasaan manajer publik
untuk mengelola secara akuntabel organisasi yang dipimpinnya. Sehingga manajemen
profesional perlu menentukan batasan tugas pokok dan fungsi serta deskripsi kerja yang
jelas.

b. Terdapat standar dan ukuran kinerja.

New Public Management mensyaratkan agar organisasi memiliki tujuan yang jelas dan
memiliki target kinerja.. Penetapan target kinerja harus dikaitkan dengan standar kinerja dan
ukuran kinerja. Penetapan standar kinerja itu dimaksudkan untuk memberikan
pengimplementasian dan nilai yang terbaik. Sedangkan penetapan ukuran kinerja bertujuan
untuk menilai kesuksesan maupun kegagalan dalam mencapai target kinerja dan tujuan
organisasi.

c. Penekanan yang berfokus pada pengendalian output dan outcome.

Pada New Public Management, semua sumber daya organisasi harus dikerahkan dan
diarahkan untuk mencapai target kinerja. Penekanannya adalah pada pemenuhan outcome,
bukan pada kebijakan-kebijakan. Pengendalian output dan outcome harus menjadi fokus
utama bagi organisasi, tidak lagi pada pengendalian input.

d. Pemecahan unit-unit kerja di sektor publik (desentralisasi).

Konsep New Public Management menghendaki organisasi dipecah-pecah dalam


beberapa unit kerja. Dengan adanya pemecahan unit kerja atau desentralisasi, devolusi dan
pemberian wewenang akan menjadi lebih besar kepada bawahan. Tujuan pemecahan
organisasi kedalam unit-unit kerja ini adalah efisiensi dan mencegah keterlambatan birokrasi.

e. Menciptakan persaingan di sektor publik.

Doktrin New Public Management menyatakan organisasi sektor publik perlu


mengadopsi mekanisme pasar dan menciptakan persaingan. Tujuan dari menciptakan
persaingan tersebut adalah untuk menghemat biaya. Karenanya dilakukan mekanisme
kontrak dan tender kompetitif dalam rangka penghematan biaya dan peningkatan kualitas
serta privatisasi. Beberapa tugas pelayanan publik dapat diberikan kepada pihak swasta jika
memang hal ini lebih menghemat biaya dan menghasikan kinerja yang berkualitas. Selain itu
hal ini akan mendorong sektor swasta dan sektor ketiga untuk berkembang.

f. Mengadopsi gaya manajemen dari sektor bisnis (swasta) ke dalam sektor publik.

Konsep New Public Management berasumsi bahwa praktik manajemen di sektor swasta
jauh lebih baik dibandingkan manajemen di sektor publik. Diharapkan dengan diadopsinya
gaya manajemen sektor bisnis mampu mengembangkan manajemen sektor publik menjadi
lebih baik.

g. Disiplin dan hemat atas penggunaan sumber daya.

New Public Management mensyaratkan organisasi sektor publik dapat memberikan


perhatian yang besar terhadap penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien. Hal ini
menyebabkan organisasi sektor publik melakukan penghematan biaya-biaya langsung,
meningkatkan disiplin pegawai, dan kegiatan yang mengarah pada peningkatan kualitas
dengan harga murah. Misalnya pemerintah perlu melakukan pengendalian pengeluaran
sumber daya publik dengan efisien agar tidak terjadi pemborosan, kerusakan lingkungan,
kesalahan pengelolaan, kesalahan pengalokasian, dan korupsi.

Sedangkan karakteristik New Public Management menurut David Osborne dan Ted
Gaebler (1992) yang cenderung birokrasinya bergaya wirausaha, yaitu sebagai berikut:

a. Mendorong kompetisi antar pemberi jasa.

b. Memberi wewenang kepada masyarakat.

c. Mengukur kinerja perwakilannya dengan memusatkan pada hasil, bukan pada


masukan.

d. Digerakkan oleh misi, bukan ketentuan dan peraturan.

e. Mendefinisikan masyarakat sebagai pelanggan dan menawarkannya banyak pilihan.

f. Mencegah masalah sebelum muncul

g. Mencurahkan energi untuk menghasilkan uang, bukan untuk membelanjakan.

h. Desentralisasi wewenang dengan manajemen partisipasi.

i. Menyukai mekanisme pasar daripada mekanisme birokrasi.

j. Memfokuskan pada pengadaan perusahaan negara serta mengkatalisir semua sektor


pemerintah, swasta, dan lembaga sukarela ke dalam tindakan untuk memecahkan
masalah masyarakatnya.

Dapat disimpulkan bahwa pendapat Christopher Hood dengan David Osborne dan Ted
Gaebler memiliki perbedaan pada konsep New Public Manajemen. Yang dimana David
Osborne dan Ted Gaebler lebih menggerakkan New Public Managemen untuk memperoleh
uang daripada belanja, sedangkan Christopher Hood lebih menggerakkan New Public
Management agar lebih berhemat dan efisien dalam pengeluaran.

3. Kelebihan dan Kekurangan Dari penrapan New Public Management

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis, penerapan New Public Management
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Pengeluaran menjadi lebih hemat dan efisien..


2) Meningkatkan profesionalitas.

3) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja birokrasi.

4) Meningkatnya kedisiplinan pegawai.

5) Menghindari terjadinya pemborosan, kerusakan lingkungan, kesalahan pengelolaan,


dan korupsi.

b. Kekurangan

1) New Public Management terlalu berfokus pada hasil/keuntungan ketimbang proses.

2) Masyarakat lebih dianggap sebagai klien/pembeli karena birokrasi pada New


Public Managemen terlalu berfokus pada keuntungan.

3) Timbulnya budaya “ada uang ada barang” dalam birokrasi yang dapat menyebabkan
berkurangnya kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan.
BAB III: PENUTUP

Kesimpulan

New Public Management merupakan suatu konsep birokrasi dalam pelayanan publik modern
yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja pegawainya sebagai upaya untuk
menggantikan model pelayanan publik tradisional (Old Public Management) yang sudah tidak
efektif lagi digunakan di zaman modern saat ini. Dan ada baiknya sebelum menerapkan New
Public Management agar terlebih dahulu membuat batasan wewenang dan kekuasaan antara unit
perencana dan unit pelaksana dan perangkat sumber daya yang terlibat langsung agar penerapan
New Public Management dapat berhasil sebagaimana mestinya.
REFERENSI

Nur Sayidah, Alvy Mulyaningtyas, Mustika Winedar. (2015). Implementasi Konsep New Public
Management di Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya. Surabaya: Universitas Dr.Soetomo.
Bovaird, T. & Loffler, E. (ed.). (2003) Public Management and Governance. London: Routledge.
Samodra Wibawa. (2002). New Public Management sebagai Model Administrasi Kabupaten.
Yogyakarta: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Laily Nahdiyah. (2013). Manajemen Publik Dalam Perspektif New Public Management (NPM)
di Badan Pendidikan dan Latihan (BANDIKLAT) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/membangun-birokrasi-model-npm.html
https://news.detik.com/opini/d-1273191/penerapan-new-public-management-di-indonesia-

Anda mungkin juga menyukai