Anda di halaman 1dari 9

PERKEMBANGAN

PARADIGMA
BIROKRASI
KELOMPOK 4
1. JHON PUTRA RYNALDI ANGGOTA
2. REKHA PUTRI ADRIANI
3. ADELLIA RACHMA PUTRI
KELOMPOK
4. DIAH AYU HAPSARI
5. SALSABILA DWI RAMADANI
4 ORIENTASI
ADMINISTRASI NEGARA

1. administrasi publik lama (old public administration)

2. administrasi publik baru (new public administration)

3. manajemen publik baru ( new public management)

4. pelayanan publik baru ( new public service)


OPA 1855- NPA 1968-
1980-an 1970-an

NPS 1990- NPM 1980-


2000-an 1990-an
3 MODEL NEW PUBLIC MANAGEMENT

PARADIGMA
(NPM)

REFORMASI
BIROKRASI REINVENTING GOVERNMENT

NEW PUBLIC SERVICE


(NPS)
a. efisiensi, efektivitas, dan kualitas pelayanan; Reformasi birokrasi diawali sejak
b. desentralisasi, di mana sistem pengambilan
berkembangnya konsep New Public
keputusan terhadap alokasi sumber-sumber didekatkan
pada point of delivery;
Management (NPM) atau disebut pula
c. fleksibilitas untuk melakukan pengaturan yang secara dengan managerialism, yang pada intinya
langsung akan menghasilkan cost-effective policy adalah praktik penyelenggaraan
outcomes;
pemerintahan yang menekankan pada
d. penciptaan iklim kompetisi dan produktivitas untuk
menghasilkan pelayanan yang efisien; prinsip-prinsip antara lain:
e. penguatan kapasitas strategis pemerintah sebagai
"steer" (pengatur) yang akan mengarahkan organisasi
pemerintah melakukan evolusi dan merespons berbagai
perubahan eksternal pada biaya yang terendah;
f. fokus pada penyelarasan kewenangan dan tanggung
1. NEW PUBLIC MANAGEMENT
jawab sebagai kunci peningkatan kinerja; dan
(NPM)
g. akuntabilitas dan transparansi.
Konsep reinventing government digagas oleh
a. mengedepankan kompetisi;
b. mampu memberdayakan masyarakat dengan
David Osborne dan Ted Gaebler pada tahun 1992,

membatasi peran birokrasi, berorientasi pada hasil yang mengungkapkan penemuan-penemuan

(outcomes); baru penyelenggaraan pemerintahan, dengan


c. lebih menggunakan misi ketimbang aturan sebagai mengidentifikasi ciri-ciri manajemen pelayanan
daya dorongnya; publik yang diselenggarakan pemerintah dengan
d. mencoba semaksimal mungkin mencegah (prevent) mempraktikkan entrepreneurial government,
persoalan yang muncul ketimbang memecahkannya;
yaitu:
e. menggunakan semua potensi yang ada untuk mencari
uang (earning money) ketimbang membelanjakannya;
f. mengedepankan desentralisasi dan mendorong
partisipasi;
g. mengadopsi mekanisme pasar dalam manajemen
pelayanan publik;
h. megutamakan peran sebagai katalisator ketimbang 2. REINVENTING GOVERNMENT
sebagai pengelola pelayanan publik.
a. dilakukan secara demokratis; Model reformasi selanjutnya yang kemudian
b. dilakukan secara strategis dan rasional atas dasar berkembang adalah model New Public
pertimbangan politik, ekonomi, serta organisasi; Service (NPS). Pendekatan in memandang
c. dilakukan dengan mengutamakan dialog penyedia jasa
masyarakat sebagai warga negara dengan
dengan yang dilayani untuk mencapai kesepakatan pelayanan,
hak dan kewajibannya, bukan sebagai
menganggap pengguna jasa sebagai warga negara (citizen)
pelanggan. Menurut pendekatan ini
dengan hak dan kewajibannya yang melekat, bukan dianggap
sebagai pelanggan, responsif terhadap kebutuhan warga pelayanan publik harus:
negara, memperhatikan aturan-aturan yang telah disepakati
bersama atas nilai-nilai yang profesional, serta interes warga
negara;
d. memberlakukan diskresi dan akuntabel meski banyak
kendala;
e. memiliki stuktur yang terbuka dan kepemimpinan yang
kolaboratif; 3. NEW PUBLIC SERVICE
f. memiliki motivasi yang kuat untuk melayani dan (NPS)
berkonstribusi pada masyarakat banyak.
a. Incremental innovations - radical innovations.
Inovasi ini berhubungan dengan tingkat keaslian
KATEGORI (novelty) dari inovasi itu sendiri. Di sektor industri,
kebanyakan inovasi bersifat perbaikan
INOVASI inkremental.

BERDASARKAN b. Top-down innovations - bottom-up innovations. Inovasi


ORIGINALITAS ini dilakukan untuk menjelaskan siapa yang memimpin
perubahan perilaku. Top berarti manajemen atau

DAN PELAKU organisasi atau hierarki yang lebih tinggi, sedangkan


bottom merujuk pada pekerja atau pegawai pemerintah
dan pengambil keputusan pada tingkat unit (mid-level
policy makers) .
Pada dasarnya inovasi merupakan
kata kunci dalam penerapan
reformasi birokrasi. Dalam
C. Needs-led innovations and efficiency-led innovations.
melakukan inovasi terdapat Proses inovasi Yang dinisiasi telah menyelesaikan
beberapa kategori berdasarkan permasalahan dalam rangka meningkatkan efisiensi
originalitas dan pelaku, antara lain? pelayanan, produk, dan prosedur.
sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai