Anda di halaman 1dari 7

Nama : Tzeeah Salsabillah Pulukadang

Kelas : B-4
Mata Kuliah : Administrasi Pemerintahan

Petunjuk:

Soal:
1. Menurut Saudara, apa pengertian dan arti penting dari administrasi pemerintahan?
2. Jelaskan perkembangan paradigma dalam administrasi, dan berikan contoh masing-
masing paradigma tersebut di daerah Saudara masing-masing.
3. Jelaskan pengertian good governance beserta karakteristiknya. Kemukakan
pandangan saudara tentang penerapan good governance di daerah Saudara masing-
masing.

JAWABAN:
1. Pengertian Administrasi Pemerintahan menurut UU Nomor 30 Tahun 2014:
Administrasi Pemerintahan adalah tata laksana dalam pengambilan keputusan
dan/atau tindakan oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan. Fungsi Pemerintahan
adalah fungsi dalam melaksanakan Administrasi Pemerintahan yang meliputi fungsi
pengaturan, pelayanan, pembangunan, pemberdayaan, dan pelindungan. Menurut saya
arti penting Administrasi Pemerintahan adalah dapat dilihat dari pengertiannya yang
mana Administrasi Pemerintahan berperan dalam proses pengambilan keputusan oleh
pejabat pemerintahan. Dengan adanya Administrasi Pemerintahan, pengambilan
keputusan oleh pejabat pemerintahan akan lebih terstruktur baik dalam pembangunan,
pemberdayaan dan perlindungan di daerahnya.
2. Administrasi Publik Tradisional / Klasik (The Old Public Administration)
The Old Public Administration pertama kali dikemukakan oleh seorang Presiden AS
dan Woodrow Wilson.Beliau menyatakan bidang administrasi itu sama dengan bidang
bisnis.Maka dari itu muncul konsep Old Public Administration yang memiliki tujuan
melaksanakan kebijakan dan memberikan pelayanan dengan netral dan
professional.Administrasi Publik klasik dimulai ketika awal kelahiran dari
administrasi public itu sendiri.Sebagaimana dijelaskan oleh Teguh Kurniawan
“Pergeseran Paradigma Administrasi Publik : dari prilaku model klasik dan NPM ke
Good Governance” .Pada masa perkembangan awal administrasi public dikenal
dengan konsep yang sangat legalistic,dengan berbagai macam aturan yang mengikat
,struktur organisasi yang hirakis yang kurang memungkinkan adanya koordinasi dari
berbagai fungsi sangat sentralistik dan betapa besarnya dominasi pemerintah dalam
berbagai hal termasuk pemberian pelayanan public.

Besarnya intervensi pemerintah pada semua segmen kehidupan masyarakat


menjadikan pemerintah sebagai penguasa tunggal, dimana peraturan atau kebijakan
kebijakan yang dibuat dimungkinkan untuk diambil alih secara penuh oleh pemerintah
tanpa melibatkan actor lainnya seperti perwakilan dari sector bisnis khususnya
partisipasi masyarakat. Hal ini menimbulkan dampak besarnya anggaran yang harus
dikeluarkan pemerintah untuk membiayai organisasi pemerintah yang formasi
birokrasinya cenderung ‘’gemuk’’ dengan berbagai macam fungsi yang terlalu boros
dan tidak memiliki tupoksi yang jelas.Terlebih lagi dengan masyarakat yang
dihadapkan pada rantai meja-meja pelayanan yang berbelit dan semakin menjauhkan
hubungan masyarakat dengan pemerintah,seakan-akan terjadi pembatasan yang jelas
antara pemerintah dan masyarakat dan ini akan membuat pemerintah sulit untuk
ditempuh oleh masyarakat. Tentu saja ini memberatkan masyarakat sebagai pembayar
pajak lebih banyak keluar untuk gaji pegawai dan pembiayaan pemerintah lainnya
namun sedikit untuk layanan terhadap public.

Denhardt menguraikan karakteristik OPA yaitu :


a.       Fokus utama adalah penyediaan pelayanan public melalui organisasi atau badan
resmi pemerintah
b.      Kebijakan public administrasi negara dipahami sebagai penataan dan
implementasi kebijakan yang berfokus pada satu cara yaitu tujuan yang bersifat
politik
c.       Administrator public memainkan peranan yang terbatas dalam perumusan
kebijakan public dan pemerintah
d.      Pelayanan public harus diselenggarakan oleh administrator yang bertanggung
jawab kepada pejabat politik
e.       Administrator bertanggung jawab kepada pimpinan pejabat politik
f.       Program-program public dilaksanakan melalui organisasi yang hierarkis dengan
kontrol yang ketat oleh pimpinan organisasi
g.      Nilai pokok nya efisiensi dan rasionalitas
h.      Sistem tertutup sehingga melibatkan warga negara dibatasi
i.        Peranan administrator melaksanakan prinsip-prinsip
planning,organizing, staffing, directing, coordinating, reporting dan budgeting.

Dalam administrasi public kasik memiliki persamaan dengan kondisi pelayanan


public di Indonesia dimana sistem birokrasi di Indonesia masih cenderung sulit untuk
dijangkau oleh masyarakat karena proses birokrasi yang lama dan kaku,masih
terhirarkis top down,contohnya kasus sistem desentralistik di Indonesia pemerintah
pusat tetap memiliki kekuasaan ekslusif yang tidak bisa sepenuhnya diserahkan pada
pemerintah daerah.

Dalam administrasi public klasik ini lebih memfokuskan pada efisiensi dan
rasionalitas sehingga melupakan sisi humanis dan internal organisasi.

2.      New Public Management (NPM)


New Public Management (NPM) merupakan paradigma baru pada tahun 1990.Istilah
NPM pertama kali dikemukakan oleh Crishtopher Hood .NPM biasanya dikawankan
dengan Old Public Management (OPM).Konsep NPM muncul pada tahun 1980-an
digunakan untuk melukiskan sector public di inggris dan selandia baru.NPM
menekankan ada control atas output kebijakan pemerintah,desentralisasi otoritas
manajement,penganalan pada dasar kuasimekanisme pasar,serta layanan yang
berorientasi customer.

Asal NPM berasal dari pendekatan atas manajemen public dan birokrasi.Fokus dari
NPM sebagai sebuah gerakan pengadopsian keunggulan teknik manajemen
perusahaan sector public untuk diimplementasikan dalam pengadministrasiannya.
Prinsip-Prinsip NPM,yaitu :
a.       Penekanan pada keahlian manajemen professional dalam mengendalikan
organisasi
b. Standar-standar yang tegas dan terukur atas performa organisasi,termasuk
klarifikasi tujuan,target,dan indicator-indikator keberhasilan
c.       Peralihan dan pemanfaatan kendali input menjadi output,
d.      Peralihan dari sistem manajemen tersentral menjadi desentralistik
e.  Pengenalan masa kompetisi yang lebih besa dalam sector public,seperti
penghematan dana dan pencapaian standar tinggi
f.       Penekanan pada praktek-praktek manajemen bergaya perusahaan swasta
g.      Penekanan pasa pemangkasan,efisiensi,dan melakukan lebih banyak sumber daya
yang sedikit

Karakteristik NPM,meliputi :
a.       Manajemen professional disektor public;secara bertahap mereka mulai
menerapkan mengelola organisasi secara professional,memberikan batasan,tugas
pokok dan fungsi serta deskripsi kerja yang jelas
b.      Penekanan terhadap pengendalian output dan outcome;sudah dilakukan dengan
penguunaan performance budgeting yang dirancang oleh Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
c.       Pemecahan unit-unit kerja di sector public,hal ini sudah dilakukan oleh Depkeu
juga BPK yaitu adanya unit-unit kerja tingkat eselon1
d.      Menciptakan persaingan disektor public,seperti adanya mekanisme kontrak dan
tender kompetitif dalam rangka penghematan biaya dan peningkatan kualitas serta
privatisasi
e.       Mengadopsi gaya manajemen dari sector bisnis ke sector public seperti adanya
modernisasi kantor baik di Ditjen Pajak,Ditjen Perbendaharaan maupun Ditjen Bea
Cukai.Selain itu hubungan antara atasan dan bawahan semakin dinamis,gap senioritas
dan muncul hal-hal profesionalisme yang dibutuhkan
f.       Disiplin dan penghematan penggunaan sumber daya;dalam hal disiplin
biaya,implementasi pada kedua instansi masih diragukan karena masih ada aset-aset
yang melebihi spesifikasi kebutuhan.Sedangkan dalam hal disiplin pegawai adanya
modal presensi menggunakan finger print yang sudah sangat efektif dilakukan.

Penerapan New Public Management di Indonesia dapat dilihat dari penerapan


beberapa karakteristiknya.Terlepas dari kedua pemerintahan tersebut dalam ranah
yang lebih luas,NPM telah dicoba diterapkan juga pada pemerintahan daerah,yaitu
sejalan dengan penerapan otonomi daerah di Indonesia yang dimulai  tahun 2004.

Bisa dikatakan bahwa penerapan NPM memberikan dampak positif dalam beberapa
hal,misalnya peningkatan efisiensi dan produktifitas kinerja pemerintah daerah yang
pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas pelayanan public.Hal ini dapat dipahami
melalui salah satu karakteristik NPM yaitu menciptakan persaingan disektor
public.Sehingga apa yang dikatakan oleh pemerintah daerah adalah berusaha bersaing
untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat dan pada
gilirannya publiklah yang diuntungkan dalam upaya ini.    

3.      Pelayanan Publik Baru (New Public Service)


Paradigma New Public Service(NPS) merupakan konsep yang dimunculkan melalui
tulisan Janet v.Dernhart dan Robert B.Dernhart berjudul “The New Public
Service”.Paradigma NPS dimaksudkan untuk meng “counter”paradigma administrasi
yang menjadi arus utama (mainstream)yakni paradigma New Public
Management.Dan juga dianggap sebagai usaha kritikan terhadap paradigm Old Public
Administration.
Prinsip-prinsip atau asumsi dasar dari pelayanan public baru (new public
service),yaitu:
a.       Melayani warga negara bukan pelanggan (Serves Citizens,Nut Customer) melalui
pajak yang mereka bayarkan maka warga negara adalah pemilik sah
(legitimate)negara bukan pelanggan.
b.      Mengutamakan kepentingan public (seeks the public interest) kepentingan public
seringkali berbeda dan kompleks,tetapi negara berkewajiban untuk
memenuhinya.Negara tidak boleh melempar tanggung-jawabnya kepada pihak lain
dalam memenuhi kepentingan public.
c.       Kewarganegaraan lebih berharga atau bernilai dari pada kewirausahaan (value
citizenship over entrepreneurship) kewirausahaan itu penting,tetapi warga negara
berada diatas segalanya.
d.      Berfikir strategis dan bertindak demokratis (think strategically ,act
democratically) pemerintah harus mampu bertindak cepat dan menggunakan
pendekatan dialog dalam menyelesaikan persoalan public.
e.       Menyadari bahwa akuntabilitas tidaklah mudah (recogniza that accountability
isn’t simple) pertanggung jawaban merupakan proses yang sulit dan terukur sehingga
harus dilakukan dengan metode yang tepat
f.       Melayani dari pada mengarahkan (serve rather than steer) fungsi utama
pemerintah adalah melayani warga negara bukan mengarahkan
g.      Menghargai manusia tidak hanya sekedar produktivitas (value people ,not just
productivity) kepentingan masyarakat harus menjadi prioritas meskipun bertentangan
dengan nilai-nilai produktivitas.

Cara pandang paradigma NPS ini ,menurut Dernhart diilhami oleh :


a.       Teori politik demokrasi terutama yang berkaitan dengan relasi warga negara
dengan pemerintah
b.      Pendekatan humanistic dalam teori organisasi dan manajemen.

Meskipun secara garis besar hanya ada 3 paradigma dalam pelayanan public,namun
ada beberapa akademisi yang menyatakan bahwa governance merupakan salah satu
paradigmadalam pelayanan public.Governance atau sekarang lebih dikenal dengan
‘’Good Governance” bisa dikatakan menyempurnakan konsep-konsep
sebelumnya.Jika pada masa-masa sebelumnya kekuasaan dan penyelenggaraan
pemerintah lebih didominasi oleh negara,maka pada konsep Good Governance
,partisipasi dari actor bisnis dan masyarakat sangat ditekankan dengan tujuan agar
tercapainya kebijakan pemerintah yang dapat menyentuh semua aspek kebutuhan
masyarakat baik itu untuk sector privat maupun untuk masyarakat pada umumnya.

3. Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid


dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien,
penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik
maupun secara administratif menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan
politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha.

Good governance pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu kepada proses
pencapaian keputusan dan pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan secara
bersama. Sebagai suatu konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara, dan
sektor swasta bagi penyelenggaraan pemerintahaan dalam suatu negara.

Karakteristik Good Governance Di Indonesia


Karakteristik Good Governance di Indonesia terutama dikenal melalui Asas-Asas
Umum Pemerintahan Yang Layak atau AAUPL. Seiring dengan perjalanan waktu dan
perubahan politik di Indonesia, asas-asas ini kemudian muncul dan dimuat dalam
suatu undang-undang (Ridwan : 2006), yaitu UU No. 28 Tahun 1999 Tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN). Dengan format yang berbeda dengan AAUPL dari negeri Belanda, dalam
Pasal 3 UU No. 28 Tahun 1999 disebutkan beberapa asas umum penyelenggara
negara, yaitu:
- Asas kepastian hukum; yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan
landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap
kebijakan penyelenggara Negara
- Asas tertib penyelenggara negara, yaitu asas yang menjadi landasan keteraturan,
keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggara Negara
- Asas kepentingan umum, yaitu asas yang mendahulukan kesejahteraan umum
dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif
- Asas keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang
penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi
pribadi, golongan, dan rahasia Negara
- Asas proporsionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak
dan kewajiban penyelenggara Negara
- Asas profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan
kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
- Azas Akuntabilitas, yakni asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil
akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penerapan Prinsip Good Governance dalam Tata kelola pemerintahan Desa Di


Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo.
a. Penerapan Asas Kepastian Hukum. Pemerintah desa dituntut untuk dapat
menjalankan ketentuan yang ada secara konsisten sehingga hak-hak setiap
masyarakat desa dapat terlindungi. Terkait hal ini semua sampel yang
diwawancarai menyatakan bahwa asas kepastian hukum di masing-masing desa
berjalan dengan baik. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah desa didasarkan
atas ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah desa dituangkan dalam bentuk regulasi
ditingkat desa.
b. Penerapan Asas Tertib Penyelenggaraan Pemerintahan. Guna memaksimalkan
kinerja pemerintah desa, seluruh Kepala Desa yang ada di Kecamatan Telaga Jaya
Kabupaten Gorontalo melakukan evaluasi terkait kebijakan atau program yang
sementara atau telah dilaksanakan. Evaluasi tersebut dilakukan untuk memastikan
bahwa kebijakan atau program tersebut berjalan dengan baik.
c. Penerapan Asas Kepentingan Umum. Penerapan asas ini terlihat dari proses
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa).
Sebelum melakukan perumusan rencana masyarakat. Selanjutnya dilakukan
pembahasan ditingkat desa, melalui musyawarah desa untuk menentukan program
kerja pemerintah desa berdasarkan masukan dari berbagai pihak yang
berkepentingan di desa.

Anda mungkin juga menyukai