Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andri Astrada

Npm : 2001020342
Kelas : Reg Pagi Bjm A
Matkul : Manajemen SDM Sektor Publik

1. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Administrasi Publik Klasik


perspektif administrasi publik klasik adalah nilai efektivitas, efisiensi, dan
ekonomis. Untuk mencapai nilai-nilai tersebut maka proses administrasi yang
berlangsung harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sehingga setiap
hasil kegiatan dapat ditentukan dengan jelas. Manajemen sumber daya manusia
berdasarkan perspektif administrasi publik klasik meliputi rekrutmen pegawai
sampai pada pemberhentian pegawai telah diatur sedemikian rupa untuk
mendukung proses administrasi yang berlangsung dalam organisasi publik.
Manajemen sumber daya manusia berdasarkan perspektif ini memandang
manusia sebagai mesin. Manusia (pegawai) dalam organisasi publik harus
tunduk pada sistem aturan yang ketat, sehingga pegawai tidak diberikan
keleluasaan untuk mengembangkan kreativitas dalam menjalankan tugasnya.
Sistem aturan yang ketat menjadikan para pegawai dalam organisasi publik
menjadi lamban dalam menjalankan tugasnya. Pelaksanaan utama ini menuntut
adanya organisasi yang besar dan sekaligus menuntut para pegawainya memiliki
kemampuan dan keahlian atau keterampilan yang sangat beragam serta tunduk
terhadap berbagai aturan yang ada.
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Perspektif New Public Management.
Perspektif New Public Management (NPM) berbeda dengan perspektif
administrasi publik klasik terutama dalam hal cara mencapai nilai, namun dalam
hal nilai yang dianut pada umumnya tetap sama, yaitu efektivitas, efisiensi, dan
ekonomis. Perbedaan cara ini memiliki konsekuensi terhadap manajemen
sumber daya manusia dalam organisasi publik. Perubahan cara mencapai nilai
disebabkan oleh faktor lingkungan administrasi publik. Perubahan faktor
lingkungan, seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik menyebabkan cara-cara
yang selama ini digunakan oleh administrasi publik klasik menjadi tidak efisien
lagi. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, berdasarkan perspektif NPM,
pemerintah (organisasi publik) bukan lagi pemain utama melainkan berfungsi
sebagai pengarah (steering). Sebagai pengarah pemerintah memberikan
kesempatan kepada pihak lain (organisasi swasta dan organisasi non
pemerintah) untuk terlibat dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Pelibatan
pihak lain tersebut akan mengurangi beban pemerintah yang selama ini diemban
sendiri, sehingga pemerintah dapat berkonsentrasi pada tugas-tugas lain yang
tidak memungkinkan atau tidak efisien dijalankan oleh pihak lain.
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Perspektif New Public Service.
Perspektif new public service merupakan suatu paradigma dalam
administrasi publik yang menekankan penyelenggaraan pelayanan publik yang
demokratis dan berkeadilan sosial. Dalam hal ini, penyelenggara pelayanan
berusaha memahami kepentingan publik (public intrest) dalam penyelenggaraan
pelayanan publik. Kepentingan publik yang menjadi dasar dalam dalam
penyusunan berbagai program pelayanan publik. Perspektif ini memiliki nilai
demokrasi dan keadilan sosial sedangkan kedua perspektif sebelumnya memiliki
efektivitas dan efisiensi serta ekonomis. Demokrasi sebagai nilai berusaha
melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses penyelesaian masalah-
masalah pelayanan publik, sehingga kebijakan-kebijakan dan programprogram
pelayanan publik yang muncul merupakan kebijakan dan program yang
disepakati bersama yang pada gilirannya menumbuhkab kedailan sosial.
2. Ketiga Perspektif diatas memiliki caranya masing-masing untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Administrasi publik klasik Manajemen sumber daya
manusia berdasarkan perspektif ini memandang manusia sebagai mesin.
Manusia (pegawai) dalam organisasi publik harus tunduk pada sistem aturan
yang ketat, sehingga pegawai tidak diberikan keleluasaan untuk
mengembangkan kreativitas dalam menjalankan tugasnya. Sistem aturan yang
ketat menjadikan para pegawai dalam organisasi publik menjadi lamban dalam
menjalankan tugasnya. berdasarkan perspektif New Public Managemen,
pemerintah (organisasi publik) bukan lagi pemain utama melainkan berfungsi
sebagai pengarah (steering). Sebagai pengarah pemerintah memberikan
kesempatan kepada pihak lain (organisasi swasta dan organisasi non
pemerintah) untuk terlibat dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Pelibatan
pihak lain tersebut akan mengurangi beban pemerintah yang selama ini diemban
sendiri, sehingga pemerintah dapat berkonsentrasi pada tugas-tugas lain yang
tidak memungkinkan atau tidak efisien dijalankan oleh pihak lain. New Public
Service Perspektif ini memiliki nilai demokrasi dan keadilan sosial sedangkan
kedua perspektif sebelumnya memiliki efektivitas dan efisiensi serta ekonomis.
Demokrasi sebagai nilai berusaha melibatkan semua pemangku kepentingan
dalam proses penyelesaian masalah-masalah pelayanan publik, sehingga
kebijakan-kebijakan dan program program pelayanan publik yang muncul
merupakan kebijakan dan program yang disepakati bersama yang pada
gilirannya menumbuhkan keadilan sosial.
3. Kesimpulan
Ketiga perspektif diatas Manajemen sumber daya manusia dapat
didefinisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan,
memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang
diperlukan dalam pencapaian tujuan.
Saran Dengan demikian new public service, menekankan pada partisipasi
warga negara dalam merumuskan program-program layanan publik yang
berpihak pada kebutuhan warga negara, memiliki hak yang sama, memberi ruang
bagi partisipasi publik dan transparansi para penyedia layanan dalam
menghadapi warga negara, akuntabilitas sesuai dengan program, norma dan
implementasi yang dijalankan lembaga birokrasi selama ini.

Anda mungkin juga menyukai