0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tiga perspektif manajemen sumber daya manusia dalam sektor publik, yaitu perspektif administrasi publik klasik, New Public Management, dan New Public Service. Perspektif klasik melihat pegawai sebagai mesin dan menekankan aturan ketat, sedangkan NPM melibatkan pihak swasta dan meminimalisir peran pemerintah. New Public Service lebih menitikberatkan pada partisipasi masyarakat dan keadilan sosial.
Dokumen tersebut membahas tiga perspektif manajemen sumber daya manusia dalam sektor publik, yaitu perspektif administrasi publik klasik, New Public Management, dan New Public Service. Perspektif klasik melihat pegawai sebagai mesin dan menekankan aturan ketat, sedangkan NPM melibatkan pihak swasta dan meminimalisir peran pemerintah. New Public Service lebih menitikberatkan pada partisipasi masyarakat dan keadilan sosial.
Dokumen tersebut membahas tiga perspektif manajemen sumber daya manusia dalam sektor publik, yaitu perspektif administrasi publik klasik, New Public Management, dan New Public Service. Perspektif klasik melihat pegawai sebagai mesin dan menekankan aturan ketat, sedangkan NPM melibatkan pihak swasta dan meminimalisir peran pemerintah. New Public Service lebih menitikberatkan pada partisipasi masyarakat dan keadilan sosial.
Npm : 2001020342 Kelas : Reg Pagi Bjm A Matkul : Manajemen SDM Sektor Publik
1. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Administrasi Publik Klasik
perspektif administrasi publik klasik adalah nilai efektivitas, efisiensi, dan ekonomis. Untuk mencapai nilai-nilai tersebut maka proses administrasi yang berlangsung harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sehingga setiap hasil kegiatan dapat ditentukan dengan jelas. Manajemen sumber daya manusia berdasarkan perspektif administrasi publik klasik meliputi rekrutmen pegawai sampai pada pemberhentian pegawai telah diatur sedemikian rupa untuk mendukung proses administrasi yang berlangsung dalam organisasi publik. Manajemen sumber daya manusia berdasarkan perspektif ini memandang manusia sebagai mesin. Manusia (pegawai) dalam organisasi publik harus tunduk pada sistem aturan yang ketat, sehingga pegawai tidak diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kreativitas dalam menjalankan tugasnya. Sistem aturan yang ketat menjadikan para pegawai dalam organisasi publik menjadi lamban dalam menjalankan tugasnya. Pelaksanaan utama ini menuntut adanya organisasi yang besar dan sekaligus menuntut para pegawainya memiliki kemampuan dan keahlian atau keterampilan yang sangat beragam serta tunduk terhadap berbagai aturan yang ada. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Perspektif New Public Management. Perspektif New Public Management (NPM) berbeda dengan perspektif administrasi publik klasik terutama dalam hal cara mencapai nilai, namun dalam hal nilai yang dianut pada umumnya tetap sama, yaitu efektivitas, efisiensi, dan ekonomis. Perbedaan cara ini memiliki konsekuensi terhadap manajemen sumber daya manusia dalam organisasi publik. Perubahan cara mencapai nilai disebabkan oleh faktor lingkungan administrasi publik. Perubahan faktor lingkungan, seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik menyebabkan cara-cara yang selama ini digunakan oleh administrasi publik klasik menjadi tidak efisien lagi. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, berdasarkan perspektif NPM, pemerintah (organisasi publik) bukan lagi pemain utama melainkan berfungsi sebagai pengarah (steering). Sebagai pengarah pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak lain (organisasi swasta dan organisasi non pemerintah) untuk terlibat dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Pelibatan pihak lain tersebut akan mengurangi beban pemerintah yang selama ini diemban sendiri, sehingga pemerintah dapat berkonsentrasi pada tugas-tugas lain yang tidak memungkinkan atau tidak efisien dijalankan oleh pihak lain. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Perspektif New Public Service. Perspektif new public service merupakan suatu paradigma dalam administrasi publik yang menekankan penyelenggaraan pelayanan publik yang demokratis dan berkeadilan sosial. Dalam hal ini, penyelenggara pelayanan berusaha memahami kepentingan publik (public intrest) dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Kepentingan publik yang menjadi dasar dalam dalam penyusunan berbagai program pelayanan publik. Perspektif ini memiliki nilai demokrasi dan keadilan sosial sedangkan kedua perspektif sebelumnya memiliki efektivitas dan efisiensi serta ekonomis. Demokrasi sebagai nilai berusaha melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses penyelesaian masalah- masalah pelayanan publik, sehingga kebijakan-kebijakan dan programprogram pelayanan publik yang muncul merupakan kebijakan dan program yang disepakati bersama yang pada gilirannya menumbuhkab kedailan sosial. 2. Ketiga Perspektif diatas memiliki caranya masing-masing untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Administrasi publik klasik Manajemen sumber daya manusia berdasarkan perspektif ini memandang manusia sebagai mesin. Manusia (pegawai) dalam organisasi publik harus tunduk pada sistem aturan yang ketat, sehingga pegawai tidak diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kreativitas dalam menjalankan tugasnya. Sistem aturan yang ketat menjadikan para pegawai dalam organisasi publik menjadi lamban dalam menjalankan tugasnya. berdasarkan perspektif New Public Managemen, pemerintah (organisasi publik) bukan lagi pemain utama melainkan berfungsi sebagai pengarah (steering). Sebagai pengarah pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak lain (organisasi swasta dan organisasi non pemerintah) untuk terlibat dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Pelibatan pihak lain tersebut akan mengurangi beban pemerintah yang selama ini diemban sendiri, sehingga pemerintah dapat berkonsentrasi pada tugas-tugas lain yang tidak memungkinkan atau tidak efisien dijalankan oleh pihak lain. New Public Service Perspektif ini memiliki nilai demokrasi dan keadilan sosial sedangkan kedua perspektif sebelumnya memiliki efektivitas dan efisiensi serta ekonomis. Demokrasi sebagai nilai berusaha melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses penyelesaian masalah-masalah pelayanan publik, sehingga kebijakan-kebijakan dan program program pelayanan publik yang muncul merupakan kebijakan dan program yang disepakati bersama yang pada gilirannya menumbuhkan keadilan sosial. 3. Kesimpulan Ketiga perspektif diatas Manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan dalam pencapaian tujuan. Saran Dengan demikian new public service, menekankan pada partisipasi warga negara dalam merumuskan program-program layanan publik yang berpihak pada kebutuhan warga negara, memiliki hak yang sama, memberi ruang bagi partisipasi publik dan transparansi para penyedia layanan dalam menghadapi warga negara, akuntabilitas sesuai dengan program, norma dan implementasi yang dijalankan lembaga birokrasi selama ini.