UNIVERSITAS TERBUKA
2023 (GANJIL)
1. Apa tujuan utama dari sistem birokrasi dalam administrasi publik? Jelaskan bagaimana sistem
birokrasi membantu dalam mengatur dan melaksanakan kebijakan serta layanan public
Jawaban :
Tujuan dari birokrasi administrasi publik adalah memuaskan keinginan masyarakat atau pelanggan pada
umumnya. Untuk mencapai hal ini diperlukan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan masyarakat. Kualitas pelayanan adalah kesesuaian antara harapan dan kenyataan. Hakikat
pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan kewajiban
aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. Perlindungan hukum bagi rakyat dari tindakan hukum
pemerintah merupakan sarana yuridis dalam negara hukum untuk mencegah atau memulihkan
terjadinya kerugian yang dialami oleh rakyat sebagai akibat tindakan hukum pemerintah yang
menimbulkan kerugian terhadap rakyat.
peran dan kemampuannya, mengatur pelaksanaan sistem pemerintahan, baik dalam merespon
berbagai permasalahan maupun dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Inti salah satu
kondisi birokrasi yang professional adalah memberikan pelayanan terhadap masyarakat (public service),
sehingga cita-cita, inisiatif dan upaya-upaya birokrasi perlu diarahkan guna memiliki wawasan pelayanan
public. Birokrasi hadir sebagai kreasi dari penguasa untuk memberikan pelayanan kepada penguasa,
dengan tujuan untuk memperluas dan memperbesar serta mempertahankan kekkuasaan. Dengan
reformasi birokrasi yang dilakukan, konseppelayanan pun dilakukan perubahan, dari orientasi pelayanan
penguasa sampai saatnya menuju orientasi pelayanan public.
Sumber : https://ojs.unigal.ac.id/index.php/ diakses pada tanggal 30 Oktober 2023 pukul 13.00 Wib
2. Apa yang dimaksud dengan "red tape" dalam konteks birokrasi? Bagaimana formalitas
berlebihan atau aturan yang rumit dapat menghalangi efisiensi dalam proses administrasi
publik?
Jawaban :
Red tape dapat diartikan sebagai regulasi atau prosedur administratif yang berbelit-belit dan
memakan waktu yang lama dalam melaksanakan suatu kegiatan pengadministrasian. Pada saat
red tape dalam pelayanan publik diterapkan, maka akan terjadi penurunan efisiensi dan
efektivitas dari pelayanan publik yang diberikan. Pada intinya red tape suatu penyakit yang
harus di hilangkan dalam layanan birokrasi administrasi publik.
Red tape tersebut dapat menghambat inovasi dan efesiensi, serta memperlambat respons
pemerintah dalam menangani permasalahan sosial yang kompleks. Selain itu, red tape juga
dapat meningkatkan biaya pelayanan publik dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah
Sumber : Cohen, S. (2017). Red tape: An obstacle to effective governance. Public Administration
Review, 77(6), 846-856
Jawaban :
Fungsi Pengorganisasian Jika perusahaan sudah menentukan fungsi yang harus dijalankan
para anggotanya, maka manajer personalia harus membentuk organisasi dengan cara
merancang susunan dari berbagai hubungan diantara jabatan personalia dan faktor fisik.
Fungsi Pengarahan Jika manajer sudah memiliki rencana dan organisasi untuk melaksanakan
rencana tersebut, selanjutnya manajer melakukan fungsinya untuk mengadakan pengarahan
terhadap pekerjaan. Fungsi ini sebagai usaha agar karyawan bekerja sama secara efektif.
Sumber : https://simdos.unud.ac.id/
4.Mengapa penyempurnaan organisasi menurut The Liang Gie penting dalam penyempurnaan
organisasi? Berikan contoh bagaimana penyempurnaan organisasi dapat meningkatkan produktivitas
dan mengurangi pemborosan.
Jawaban :
Demi tercapainya tujuan organisasi atau terlaksananya berbagai progam dengan sebaik mungkin,
terpeliharanya koordinasi dari kegiatan organisasi baik dari aspek personalia ,finansial maupun material
,dan terlaksananya segenap kegiatan peningkatan efesiensi pada segala bidang kerja sepenuhnya.
1. Memperkecil pemborosan dan duplikasi dengan mengintergrasi beberap satuan organisasi yang
menjalankan tugas yang sama atau mirip
2. Mengurangi jumlah satuan-satuan organisasi yang harus melaporkann pada pimpinan dengan
menonsolidasi mereka ke dalam kelompok satuan kerja
3. memungkinkan para staf memberikan memberi nasihat kepada pemimpin
4. Mempertegasgaris kewenangan dan tanggung jawaba
5. Mengurangi jabatan dan satuan-satuan pimpinan yang lebih banyak terlibat hal-hal rutin
6 Menyemangati satuan-satuan perencanaan
7 Mebuka kemungkinan untuk untuk melakukan peninjauan yang sistematis
Jawaban :
Perencanaan dan penganggaran dana alokasi khusus (DAK) belum sepenuhnya memadai dalam
mendukung pencapaian PN, program prioritas (PP), proyek prioritas (Pro-P), dan major project
(MP). Hal itu antara lain penentuan tagging prioritas DAK pada KRISNA DAK dan KRISNA RKP
berbeda, belanja K/L dan DAK fisik belum terintegrasi dalam mendukung pencapaian PN, PP,
Pro-P, dan MP. Serta RKP tahun 2021 belum sepenuhnya mengungkapkan alokasi DAK fisik
secara keseluruhan. Akibatnya, antara lain dukungan DAK terhadap belanja K/L sesuai dengan
PN, PP, kegiatan prioritas (KP), dan MP tidak dapat diketahui dengan segera dan dievaluasi
secara memadai. Akuntabilitas pada tahap penetapan alokasi DAK fisik pun menjadi tidak dapat
dinilai.
Sumber : https://wartapemeriksa.bpk.go.id