Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahmadini Salsa Billah

Nim : 19042028
Mata Kuliah : Manajemen Pelayanan Publik
Tugas Ringkasan Materi
Perkembangan Paradigma Pelayanan Publik
Paradigma pelayanan publik itu sendiri berada dalam model-model administrasi publik.
Telaah literatur tentang administrasi publik menunjukkan bahwa ada pendekatan dominan
hingga abad 20 yang memberikan corak pada teori praktek administrasi publik. Dan lebih
dari 50 tahun yang lalu, konsep administrasi telah melampaui beberapa fase. Fase-fase
tersebut antara lain dikelompokkan kedalam 4 fase, yaitu Administrasi Publik Tradisional/
Old Public Administration (OPA), fase kedua Administrasi Manajemen Baru/ New Public
Administration (NPA), fase ketiga Manajemen Publik Baru/ New Public Management
(NPM), dan fase terakhir yaitu Pelayanan Publik Baru/ New Public Service (NPS).
Setiap fase memberikan perhatian tertentu kepada pelayanan publik, dan untuk
menjelaskan perkembangan teoritik dari pelayanan publik dalam paradigma administrasi
publik, kita memetakan teori-teori untuk mana ditunjuk secara eksplisit atas perkembangan
pelayanan publik dalam paradigma administrasi publik.

1. Old Public Administration


OPA pertama ali ditemukan oleh seorang Presiden AS dan merupakan seorang
Guru Besar Ilu Politik, Woodrow Wilson yang menyatakan bahwa bidak
administrasi sama dengan bisnis. Karena hal tersebut munculah OPA yang memiliki
tujuan melasanakan kebijakan dan memberikan pelayanan dimana dalam
pelaksanaannya dilakukan secara netral, profesional, dan lurus sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Secara ringkas, Denhardt menguraikan karakteristik dari
OPA yaitu sebagai berikut:
 Fokus utama adalah menyediakan pelayanan publik melalui organisasi badan
resmi pemerintah.
 Kebijakan publik dan administrasi negara dipahai sebagai penataan dan
implementasi kebijakan publik yang berfokus kepada satu cara terbaik kebijakan
publik dan administrasi negara sesuai dengan tujuan yang bersifat politik.
 Pelayanan publik harus diselenggarakan oleh administrator yang bertanggung
jawab kepada pejabat publik dan dengan diskresi terbatas.
 Peran-peran administrator adalah melaksanakan prinsip-prinsip planning,
organizing, staffing, coordinating, dan budgeting.

2. New Public Administration (NPM)


Paradigma ini muncul karena secara konseptual paradigma OPA berbeda
dengan NPM. NPM muncul dari perdebatan hangat tentang kedudukan administrasi
negara sebagai disiplin ilu dan profesi. NPA pada dasarnya mengkritisi paradigma
administrasi klasik (OPA) yang terlalu menekankan kepada parameter ekonomi.
Menurut NPM, kinerja administrasi publik tidak hanya dinilai dari pencapaian nilai
ekonomi, efisiensi, dan efektivitas saja tetapi juga kepada nilai social equity maka
administrator bukan sekedar birokrat yang apolitis. Fokus dari NPM ini adalah
membuat organisasi publik mampu mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan secara
maksimal yang dilaksanakan dengan pengembangan sistem desantrelisasi serta
dapat memberikan pelayanan publik yang merata.
3. New Public Management (NPM)
NPM menggunakan pendekatan sektor swasta dan pendekatan bisnis dalam
sektor publik. Perspektif NPM ini dapat dilihat dari pengalaman Amerika Serikat
yang tertuang dalam 10 prinsip reinventing government (menciptakan kembali
pemerintah), yaitu:
 Pemerintahan Katalis, yaitu pemerintah sebagai pengarah dalam memenuhi
dan memberikan pelayanan publik dengan cara merangsang sektor swasta.
 Pemerintahan Milik Masyarakat, yaitu pemerintah yang mengambil
keputusan yang menyangkut dengan kepentingan masyarakat akan iut
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan keputusan tersebut.
 Pemerintahan yang Kompetitif, yaitu pemerintah yang menyuntikkan
persaingan kedalam pemberian pelayanan publik.
 Pemerintahan yang digerakkan oleh Misi, yaitu mengubah organisasi yang
digerakkan oleh peraturan.
 Pemerintahan yang berorientasi pada hasil, yaitu pemerintah menekankan
pada hasil agar kegiatan dapat tercapai.
 Pemerintahan berorientasi pada pelanggan, yaitu pemerintah yang
memenuhi kebutuhan atau pelayanan kepada masyarakat bukan kebutuhan
birokrasi.
 Pemerintahan wirausaha, yaitu pemerintah yang menghasilkan bukan
membelanjakan.
 Pemerintahan antisipatif, yaitu pemerintah yang mencegah masalah-masalah
yang akan muncul dimasa yang akan datang.
 Pemerintahan desentralisasi, yaitu pemerintah memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan proses tingkatan-tingkatan yang banyak.
 Pemerintahan yang berorientasi pasar, yaitu pemerintah yang mendongkrak
perubahan melalui pasar.
Dari kesepuluh prinsip tersebut tujuannya untuk menciptakan organisasi yang efektif,
efisien, kinerjanya cepat, operasionalnya murah dan kompetitif.
4. New Public Service (NPS)
Perubahan orientasi tentang posisi warga negara, nilai yang dikedepankan, dan
peran pemerintah memunculkan perspektif batu administrasi publik yang disebut
dengan New Public Service (NPS). NPS mengawali pandangannya dari pengakuan
atas warga negara dan posisinya yang sangat penting bagi kepemerintahan
demokratis. Jati diri warga negara tidak hanya dipandang sebagai semata persoalan
kepentingan pribadi, namun juga melibatkan nilai, kepercayaan, dan kepedulian
terhadap orang lain. Warga negara diposisikan sebagai pemilik pemerintahan dan
mampu bertindak secara bersama-sama mencapai sesuatu yang lebih baik.
Prinsip dalam NPS terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:
 Melayani warga negara bukan pelanggan.
 Mencari kepentingan umum
 Mengharfai kewarganegaraan daripada kewirausahaan.
 Berpikir strategis bertindak demokratis
 Menyadari bahwa akuntabilitas tidaklah sederhana.
 Melayani daripada mengarahkan.
 Menghargai orang bukan hanya produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai