Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Sistem Administrai Negara

“Organisasi Negara dan Organisasi Pemerintah”

DISUSUN OLEH:

Nama: Rahmadini Salsa Billah

Nim: 19042028

Jurusan: Ilmu Administrasi Negara

Dosen Pengampu : Dra, Jumiati, M. Si

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kelapangan dan kemudahan sehingga penyusun makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya.

Seiring dengan hal tersebut penulis mengucapkan selawat beriringan salam


kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, yang telah bersusah payah
mengorbankan harta dan seluruh kehidupannya demi menegakkan kalimat “
lailahaillallah” dimuka bumi ini.

Dalam pembuatan makalah ini tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang terlibat.

Penyusun menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak


kekurangan dan kekeliruan, untuk itu kritik dan saran yang kontruktif dari para
pembaca sangat diharapkan.

Akhir kata, Semoga Makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dan
semoga kesemuanya ini tercatat sebagai amal ibadah disisi-Nya. Amin.

Pekanbaru, 15 Oktober 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi pada dasarnya merupakan wadah yang di dalamnya terdiri dari orang-
orang yang mempunyai visi dan misi yang sama. Dalam sebuah organisasi terdapat
struktur, hukum dan tujuan yang jelas. Negara adalah suatu wilayah yang
kekuasaannya diatur oleh pemerintah baik di bidang politik, militer, budaya, ekonomi,
maupun sosial di wilayah tersebut.

Organisasi Negara adalah suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan


yang sama dalam suatu negara. Organisasi yang berada di negara indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana Klasifikasi Organisasi Negara dan Organisasi Pemerintah?
b. Bagaimana Hubungan Antar Organisasi Negara?
c. Bagaimana Hubungan Antar Organisasi Pemerintah?
d. Bagaimana Hubungan Pusat dan Daerah?
e. Apa itu K/L/D/I Dan State-Auxiliary Bodies?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengatahui Klasifikasi Organisasi Negara dan Organisasi Pemerintah
b. Untuk mengetahui Hubungan Antar Organisasi Negara
c. Untuk mengetahui Hubungan Antar Organisasi Pemerintah
d. Untuk mengetahui Hubungan Antar Pusat dan Daerah
e. Untuk mengetahui K/L/D/I dan State-Auxiliary Bodies
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Klasifikasi Organisasi Negara dan Organisasi Pemerintah


a. Klasifikasi Organisasi Negara
Organisasi Negara adalah suatu kelompok yang mempunyai tujuan yang
sama dalam negara.
Lembaga-lembaga negara yaitu:
a. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang
dipilih melalui pemilihan umum. Masa jjabatan anggota MPR lima
tahun dan masa jabatan berakhir saat anggota MPR yang baru
mengucapkan sumpah/janji.
Anggota MPR mmeiliki tugas dan wewenang yaitu: MPR diberi
wewenang melakukan perubahan dan penetapan terhadap UUD,
melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden, dan memberhentikan atau
mengimpeachment terhadap Presiden dan/atau Wakil Presiden. Tugas
dan wewennag tersebut tercantum dalam Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945
b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
DPR adalah salah satu lembaga tinggi negara yang ada di Indonesia
yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. Anggota DPR terdiri dari
beberapa partai politik yang dipilih melalui pemilu.
Tugas dan wewenang DPR yaitu: Menyusun Program Legislasi
Nasional (Prolegnas), Menyusun dan membahas Rancangan Undang-
Undang (RUU), Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait
otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran
dan penggabungan daerah; pengelolaan SDA dan SDE lainnya; serta
perimbangan keuangan pusat dan daerah), Membahas RUU yang
diusulkan oleh Presiden ataupun DPD, Menetapkan UU bersama dengan
Presiden, Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah
pengganti UU (yang diajukan Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU
c. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
DPD merupakan lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia. Anggota DPD merupakan perwakilan daerah atau provinsi di
Indonesia. Mereka dipilih secara langsung rakyat lewat mekanisme
Pemilihan Umum (Pemilu) yang berlangsung lima tahun sekali.

Tugas dan wewenang DPD terdapat pada Pasal 22D Ayat 1, 2 dan 3
yaitu: Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat rancangan undang-undang (22D Ayat 1).

Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas rancangan undang-


undang, serta memberikan pertimbangan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat atas rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja
negara dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, dan agama (22D Ayat 2)

Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas


pelaksanaan undang-undang, serta menyampaikan hasil pengawasannya
itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai bahan pertimbangan untuk
ditindaklanjuti (22D Ayat 3)

d. Mahkamah Agung (MA)

Menurut Undang-undang Nomor 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan


Kehakiman ( UU No.4 tahun 2004) dalam Pasal 11 ayat (2) dinyatakan:
Mahkamah Agung mempunyai kewenangan:

1. Mengadili pada tingkat kasasi terhadap putusan yang diberikan


pada tingkat terakhir oleh pengadilan di semua lingkungan
peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung;
2. Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undangundang
terhadap undang-undang; dan.
3. Kewenangan lainnya yang diberikan undang-undang.
Dalam Pasal 24 A ayat (1) Amandemen UUD 1945, yang
menyatakan bahwa: Mahakamah Agung Berwenang mengadili pada
tingkat kasasi, menguji Peraturan Perundang-undangan di bawah
Undang-undang, dan mempunyai wewenang lainya yang diberikan oleh
Undang-Undang.
e. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi dilengkapi dengan lima kewenangan. Empat
kewenangannya, yaitu (i) menguji konstitusionalitas undang-undang, (ii)
memutus sengketa kewenangan konstitusional antar lembaga negara,
(iii) memutus perselisihan hasil pemilihan umum, (iv) memutus
pembubaran partai politik, dan satu kewajiban yaitu (v) memutus
pendapat Dewan Perwakilan Rakyat tentang tuduhan presiden dan wakil
presiden melanggar hukum atau tidak sebagaimana ditentukan dalam
Undang-Undang Dasar 1945.
f. Komisi Yudisial (KY)
Berdasarkan Pasal 24B UUD NRI 1945 kewenangan Komisi
Yudisial dapat dielaborasi menjadi 6 (enam), yaitu:
1. Menjaga kehormatan hakim;
2. Menjaga keluhuran martabat hakim;
3. Menjaga perilaku hakim;
4. Menegakkan kehormatan hakim;
5. Menegakkan keluhuran martabat hakim; dan
6. Menegakkan perilaku hakim.
g. Badan Pemerika Keuangan (BPK)
Tugas BPK adalah memeriksa pengelolaan keuangan negara. Hasil
pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai
dengan kewenangannya. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 23F maka
anggota BPK dipilih oleh presiden. BPK berkedudukan di ibu kota
negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.
b. Klasifikasi Organisasi Pemerintah
Organisasi pemerintaha adalah sebuah wadah atau lembaga yang
melaksanakan seluruh kegiatan pemerintahan baik secara luas maupun secara
sempit. Berarti organisasi pemerintahan adalah semua organisasi yang akan
terlibat dalam proses politik, sosialisasi politik, pendidikan politik, dan ilmu
kenegaraan baik itu berupa lembaga negara, partai politik, kelompok advokasi,
dan semua yang melakukan pelaksanaan kebijakan, pembuat kebijakan, memberi
masukan terhadap kebijakan yang akan atau sudah dibuat, dan sebagainya.
Contoh Organisasi Pemerintahan
a. Pemerintah pusat dan lembaga-lembaga negara di bawahnya
b. Pemerintah daerah dan lembaga-lembaga daerah di bawahnya
c. Unit-unit kerja pemerintah
d. Organisasi sukarelawan
e. Rumah sakit
f. Perguruan tinggi
g. Yayasan
h. Lembaga swadaya masyarakat
i. Organisasi keagamaan
1. Organisasi Pemerintahan Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Terakhir yang membedakan Indonesia dengan negara lain adalah pedoman
hidup dan konstitusinya. Pemerintahan Indonesia berdasarkan pada Pancasila
yang merupakan Pedoman Hidup Bangsa Indonesia. Sementara semua aturan dan
Undang-Undang yang dibuat berdasarkan UUD 1945.  Jiwa Pancasila dan UUD
1945 adalah jiwa Bangsa Indonesia. Sesuai dengan kepribadian dan karakter
Bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain
2. Unit-Unit Kerja Pemerintah
Unit kerja pemerintah adalah organisasi yang tugasnya membantu
pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat dan daerah. Unit ini di Indonesia biasa
disebut dengan dinas. Misalnya Dinas Perhubungan Tingkat Pusat dan Propinsi
yang mengatur arah kebijakan mengenai transportasi dan telekomunikasi dan
pelaksanaanya di lapangan. Dinas Kesehatan yang mengatur tentang kebijakan
dan pelaksanannya di tingkat pusat dan daerah.
3. Organisasi Sukarela
Organisasi sukarela termasuk salah satu contoh organisasi pemerintahan
yang resmi. Organisasi-organisasi jenis umumnya membrikan pelayanan dalam
berbagai kebijakan pemerintah yang belum menjangkau wilayah atau bagian
tertentu secara khusus. Organisasi ini juga memberikan ruang politik kepada
anggotanya untuk ikut berperan serta dalam negara demokrasi yang memang
memerlukan partisipasi rakyat.
4. Yayasan
Yayasan adalah suatu organisasi formal yang berbadan hukum dan biasanya
bergerak di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan keagamaan. Di Indonesia
banyak contoh berdirinya dan terbukti membantu pemerintah di berbagai bidang.
5. Organisasi Keagamaan
Organisasi keagamaan umumnya dalam bentuk organisasi masyarakat yang
berbadan hukum dan sesuai ketentuan UU yang berlaku. Organisasi ini umumnya
bertujuan membina keagamaan di lapisan masyarakat hingga ke bawah sehingga
meningkatkan persatuan intern agama itu sendiri atau antar umat agama.
6. Organisasi Politik
Organisasi politik berbeda dengan organisasi lain. Organisasi ini jelas
bentuknya adalah untuk berpartisipasi dalam politik secara langsung atau tidak
langsung. Tujuan tersebut jelas terdapat dalam anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga.

2.2 Hubungan antar Organisasi Negara

Hubungan antar organisasi suatu negara atau yang lazim disebut sebagai
lembaga negara merupakan hubungan kerja sama antar institusi-institusi yang
dibentuk guna melaksanakan fungsi-fungsi negara. Berdasarkan teori-teori klasik
mengenai negara setidaknya terdapat beberapa fungsi negara yang penting seperti
fungsi membuat kebijakan peraturan perundang-undangan (fungsi legislatif),
fungsi melaksanakan peraturan atau fungsi penyelenggaraan pemerintahan (fungsi
eksekutif), dan fungsi mengadili (fungsi yudikatif). Kecenderungan praktik
ketatanegaraan terkini di Indonesia oleh banyak ahli hukum tata negara dan ahli
politik dikatakan menuju sistem pemisahan kekuasaan antara ketiga fungsi negara
tersebut (separation power).
Organisasi Negara berdasarkan teori–teori klasik hukum negara meliputi
kekuasaan eksekutif, dalam hal ini bisa presiden atau perdana menteri atau raja,
kekuasaan legislatif, dalam hal ini bisa disebut parlemen atau dengan nama lain
seperti dewan perwakilan rakyat, dan kekuasaan yudikatif seperti mahkamah
agung atau supreme court.
2.3 Hubungan antar Organisasi Pemerintah
Hubungan antar organisasi bisa berupa kerja sama, kompetisi, atau
perseteruan. Kerja sama antar daerah dapat menjadi salah satu alternatif inovasi
yang di dasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas, sinergis dan saling
menguntungkan terutama dalam bidang-bidang yang menyangkut kepentingan
lintas wilayah. Menurut Domain (2010,h.27) merupakan bahwa kerja sama antar
pemerintah adalah “sebagai tata cara yang digunakan antara satu atau lebih
pemerintah dalam mencapai tujuan bersama, pemerintah jasa atau pemecah
masalah”. kerja sama diharapakan dapat menjadi suatu jembatan yang dapat
mengubah potensi konflik kepentingan antardaerah menjadi sebuah potensi
pembangunan yang saling menguntungkan.

Dalam sistem checks and balances , Presiden sebagai kepala eksekutif


mempunyai kedudukan yang sederajat tetapi saling mengendalikan dengan
lembaga parlemen sebagai pemegang kekuasaan legislatif. Sesuai prinsip
presidensiil, Presiden tidak dapat membubarkan parlemen tetapi sebaliknya
parlemen juga tidak dapat menjatuhkan Presiden. Parlemen hanya dapat menuntut
pemberhentian Presiden jika Presiden terbukti melakukan pelanggaran hukum,
itupun biasanya dibatasi oleh konstitusi hanya untuk jenis-jenis indak pidana
tertentu saja.

2.4 Hubungan Pusat dan Daerah

Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah


provinsi, kabupaten dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur
dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman
daerah (yaitu UU No.32 dan 33 tahun 2004).

Hubungan pusat dan daerah menurut desentralisasi berdasarkan UUD 1945,


yaitu :
a. Bentuk hubungan antara pusat dan daerah, tidak boleh mengurangi
hakhak rakyat daerah untuk turut secara bebas dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah, sesuai dengan dasar kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan atau dasar
permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara yang harus
terselenggara hingga ke tingkat pemerintahan daerah (termasuk desa);
b. Bentuk hubungan antara pusat dan daerah, tidak boleh mengurangi hak-
hak rakyat daerah untuk berinisiatif atau berprakarsa mengatur dan
mengurus urusan-urusan yang dianggap penting;
c. Bentuk hubungan antara pusat dan daerah yang satu dengan yang lain
sesuai dengan keadaan khusus masing-masing daerah;
d. Bentuk hubungan antara pusat dan daerah adalah dalam rangka
mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial di daerah
2.5 K/L/D/I dan State-auxiliariy Bodies
a. Kementrian Negara
Kementerian Negara (selanjutnya disebut Kementerian) adalah lembaga
Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
Kementerian diatur dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara dan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara. Kementerian yang
melaksanakan urusan pemerintahan yang secara tegas disebutkan dalam UUD
1945 harus dibentuk dalam satu kementerian tersendiri. Untuk kepentingan
sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian, Presiden juga dapat membentuk
kementerian koordinasi. Jumlah seluruh kementerian maksimal 34 kementerian.
b. Lembaga
 Lembaga Setingkat Kementerian
a. Kejaksaan Republik Indonesia
Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga pemerintahan yang
melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan serta kewenangan lain
berdasarkan undang-undang yang dilaksanakan secara mandiri.
b. Tentara Nasional Indonesia
TNI berkedudukan di bawah kekuasaan Presiden, dalam hal pengerahan dan
penggunaan kekuatan militer. Kementerian Pertahanan mengkoordinasikan
kebijakan dan strategi pertahanan, dukungan administrasi, dan segala sesuatu
yang berkaitan dengan perencanaan strategis yang meliputi aspek pengelolaan
pertahanan negara, kebijakan penganggaran, pengadaan, perekrutan,
pengelolaan sumber daya nasional, serta pembinaan teknologi industri
pertahanan yang diperlukan oleh TNI
c. Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Tatanan keorganisasian Polri diatur
berdasarkan UU no. 2 tahun 2002. Menurut Undang-Undang tersebut, Polri
merupakan alat negara yang berperan untuk menyelenggarakan fungsi
kepolisian sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara dalam rangka
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan
memberikan pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat
 Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK)
Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), dahulu bernama Lembaga
Pemerintah Non Departemen (LPND) adalah lembaga negara di Indonesia yang
dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari Presiden. Kepala
LPNK berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden melalui
menteri atau pejabat setingkat menteri yang mengkoordinasikan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
c. Organisasi Pemerintah Daerah
 Pemerintah Provinsi
Setiap daerah tingkat I dipimpin oleh Gubernur, yang dibantu oleh seorang Wakil
Gubernur. Gubernur dan Wakil Gubernur dipilih dalam satu pasangan secara
langsung oleh rakyat di daerah yang bersangkutan. Dalam melaksanakan
tugasnya, Gubernur dan Wakil Gubernur dibantu oleh perangkat daerah provinsi,
yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, dan
Lembaga Teknis Daerah.
 Pemerintah Kabupaten/Kota
Daerah tingkat II terdiri dari Pemerintah Kabupaten dan Kota. Pemerintah
Kabupaten dipimpin oleh Bupati yang dibantu oleh seorang Wakil Bupati,
sedangkan Pemerintah Kota dipimpin oleh Walikota yang dibantu oleh seorang
Wakil Walikota. Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota dipilih dalam
satu pasangan secara langsung oleh rakyat di daerah yang bersangkutan. Dalam
memimpin pemerintah daerah, Bupati/Walikota dibantu oleh perangkat daerah
kabupaten/kota, yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas
Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan.
d. Institusi
Selain Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, terdapat pula
institusi yang dibentuk oleh pemerintah sebagai lembaga yang dibentuk di luar
lembaga negara fundamental (eksekutif, legislatif, dan yudikatif) sebagai upaya
untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan publik, maupun sebagai jawaban
dalam pelaksanaan tugas-tugas penting yang dilakukan dalam masa transisi
demokrasi karena persoalan birokrasi dan BUPATI/WALIKOTA WAKIL
BUP/WAKO DPRD SETDA (unsur staf) STAF AHLI SET DPRD (unsur
pelayanan adm kpd DPRD) LEMBAGA LAIN (pelaksanaan peraturan perUUan)
BAPPEDA (unsur perencana) INSPEKTORAT (unsur pengawas) DINAS
DAERAH (unsur pelaksana) LEMBAGA TEKNIS DAERAH (unsur penunjang)
KELURAHAN KECAMATAN (Pelaksana Teknis Kewilayahan) 73 | 73 Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Lembaga ini disebut juga Lembaga Pemerintah
Non Struktural. Berdasarkan data Asisten Deputi Hubungan Lembaga Negara dan
Lembaga Non Struktural sampai tahun 2012 terdapat 90 lembaga non struktural

e. Auxiliary state`s bodies

State auxiliary bodies merupakan lembaga yang lahir dari ekspresi liberalisme
dan konsekuensi positif kebebasan pasca reformasi (konteks Indonesia).
Lembaga ini bersifat independen dan bertujuan untuk memfasilitasi kepentingan
rakyat dalam bidang dan kebutuhan masyarakat umum tertentu, yang belum
mampu dipenuhi secara secara total oleh lembaga legislatif, eksekutif dan
yudikatif. misalnya: bidang politik, kemanusiaan, keadilan sosial, dan lain-lain.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Organisasi Negara berdasarkan teori–teori klasik hukum negara meliputi


kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Hubungan antar organisasi suatu
negara atau yang lazim disebut sebagai lembaga negara merupakan hubungan
kerja sama antar institusi-institusi yang dibentuk guna melaksanakan fungsi-
fungsi negara. Hubungan antar organisasi pemerintah dapat berupa kerja sama
dan kompetisi. Dalam penerapannya hubungan kerja sama antar daerah.
Kemudian hubungan pusat dan daerah dilandasi oleh dasar pokok desentralisasi,
yakni dasar permusyawaratan dalam pemerintahan negara dan dasar hak-hak asal-
usul yang bersifat istimewa.
DAFTAR PUSTAKA

Mujib Rohmat.2016. KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN MAJELIS


PERMUSYAWARATAN RAKYAT DALAM ERA REFORMASI. Jurnal
Pembaharuan Hukum. Vo III. No. 2.

Salmon Nirahua.2011. Kedudukan dan Kewenangan Dewan Perwakilan


Daerah dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal Hukum. VOL. 18. No. 4

Nanang Sri Darmadi.2011. KEDUDUKAN DAN WEWENANG


MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM SISTEM HUKUM KETATANEGARAAN
INDONESIA. Jurnal Hukum. Vol XXVI. No. 2.

Helmi Nuky Nugroho.2017. DINAMIKA WEWENANG KOMISI YUDISIAL


DITINJAU DARI PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG KOMISI YUDISIAL. Jurnal
Kosmik Hukum. Vol. 17. No. 2.

Mieke Rayu Raba.2017. PERAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK)


DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN TERHADAP PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG
BAIK MENURUT UU NO. 15 TAHUN 2006. Lex Crimen. Vol. VI. No. 3.

Ahmad Basarah. 2014. Kajian Teoritis Terhedap Auxiliary States Organ


Dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia. Ejournal Undip. 42(1)

Anda mungkin juga menyukai