Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-nya sehingga kami bisa menyelesaikan pekerjaan kelompok berbentuk makalah
yang berjudul "Pentingnya peran kekuasaan lembaga eksekutif dalam jalannya suatu
pemerintahan suatu negara".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan tugas makalah ini. Tentunya, makalah ini tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah
yang kami kerjakan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik yang membangun
dari pembaca untuk penyempurnaan agar kami dapat memperbaiki makalah yang kami buat
ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca. Demikian dari kami, terima kasih
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara mengenai Lembaga negara berarti berbicara mengenai alat kelengkapan
yang ada dalam sebuah negara. Alat kelengkapan negara berdasarkan teori klasik hukum
negara meliputi, kekuasaan, eksekutif, dalam hal ini bisa Presiden atau Perdana Menteri atau
Raja; kekuasaan legislative, dalam hal ini bisa disebut parlemen atau dengan nama lain
seperti Dewan Perwakilan Rakyat; dan kekuasaan yudikatif seperti Mahkamah Agung atau
supreme court. Setiap alat kelengkapan negara tersebut bisa memiliki organ-organ lain untuk
membantu melaksanakan fungsinya. Kekuasaan eksekutif, misalnya, dibantu oleh Menteri-
menteri yang biasanya memiloiki suatu departemen tertentu. Meski demikian dalan
kenyataanya. Tipe-tipe Lembaga yang diadopsi setiap negara berbeda-beda sesuai dengan
perkembangan sejarah politik kenegaraan dan juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dalam negara yang bersangkutan. Secara konseptual, tujuan diadakan Lembaga-lembaga
negara atau alat kelengkapan negara adalah selain untuk menjalankan fingsi negara, juga
untuk menjalankan fungsi pemrintahan secara actual. Secara praktis fungsi negara dan
ideologis mewujudkan tujuan Negra jangka Panjang. Dalam negara hukum yang demokratik,
hubungan antara infra struktur politik ( Socio Political Sphere ) selaku pemilik kedaulatan
( Political Sovereignty ) dengan supra struktur politik ( Governmental Political Sphere )
sebagai pemegang atau pelaku kedaulatan rakyat menurut hukum ( Legal Sovereignty ),
terdapat hubungan yang saling menentukan dan saling mempengaruhi.
1. 2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa fungsi badan Eksekutif ?
1.2.2 Apa saja kewajiban Lembaga Eksekutif ?
1.2.3 Apa saja tipe Lembaga Eksekutif ?
1.2.4 Sistem apa saja yang terdapat dalam Lembaga Eksekutif ?
1. 3 Tujuan
Untuk mengetahui pengertian, fungsinya, serta kewajibannya, sistemnya dan
kekuasaan lembaga eksekutif.
1.4 Manfaat
Memahami tentang pengertian, fungsi, serta kewajiban, tipe, system serta kekuasaan
lembaga eksekutif bagi penulis juga pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lembaga Eksekutif
Lembaga eksekutif merupakan lembaga yang berkuasa untuk melaksanakan undang-
undang. Lembaga eksekutif merupakan salah satu cabang pemerintahan yang mempunyai
kekuasaan serta bertanggung jawab untuk menerapkan hukum. Lembaga eksekutif sendiri
terdiri atas Presiden dan Wakil Presiden serta menteri. Lembaga eksekutif juga memiliki
kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang. Tidak hanya itu saja, namun Lembaga
eksekutif ini ialah lembaga yang memiliki tugas serta wewenangnya untuk melaksanakan
kebijakan, peraturan, serta juga undang-undang yang sudah disusun oleh Lembaga eksekutif.
Sebuah Lembaga eksekutif juga mempunyai tugas pokok, yaitu untuk menjalankan undang-
undang, sebagai penyelenggara dan penjaga tata tertib serta keamanan.
Fungsi dari Lembaga eksekutif ini diantaranya sebagai berikut :
1. Menjalankan atau sebagai pelaksana perundang-undangan
2. Menjalankan pemerintahan sesuai dengan yang telah direncanakan
3. Menjalankan pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Kekuasaan eksekutif suatu negara di zaman modern ini biasanya dijalankan oleh
presiden atau perdana Menteri. Chief of State memiliki arti kepala negara, jadi presiden
atau perdana Menteri adalah kepala negara dan lambing negara. Di Indonesia, kekuasaan
eksekutif sepenuhnya berada di tangan presiden. Presiden adalah Lembaga pemerintah
yang memiliki kekuasaan eksekutif, yang artinya presiden memiliki kekuasaan untuk
menjalankan pemerintahan. Presiden merangkap sebagai kepala pemerintahan dan
sekaligus sebagai kepala negara. Sebelum dilakukannya amandemen UUD 1945, presiden
dan wakil presiden dipilih dan dilantik oleh MPR, namun setelah dilakukannya
amandemen UUD 1945, presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui
pemilihan umum. Presiden dan wakil presiden menjabat selama lima tahun yang
kemudian dapat dipilih kembali hanya untuk satu periode saja. Presiden dan wakil
presiden wajib mengucapkan janji dan bersumpah di hadapan MPR dalam rapat MPR
sebelum menjalankan tugasnya.
Setelah diangkat secara resmi, presiden dan wakil presiden memimpin dan
menjalankan pemerintahan sesuai dengan program yang telah ditentukan sendiri. Dalam
penyelenggaraan pemerintahan presiden dan wakil presiden tidak boleh bertentangan
denga napa yang sudah dicantumkan dalam UUD 1945. Presiden dan wakil presiden
wajib melaksanakan aturan dan kewenangannya sesuai dengan tujuan negara yang telah
diatur dalam pembukaan UUD 1945. Sebagai kepala negara menurut UUD 1945 presiden
memiliki kekuasaan sebagai beirkut :
1. Menandatangani perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR
2. Mengangkat duta dan konsul (duta adalah perwakilan negara Indonesia di negara
sahabat, duta bertugas di kedutaan besar yang ditempatkan di Ibu Kota negara
sahabat itu, sedangkan konsul adalah Lembaga yang mewakili negara Indonesia di
kota tertentu di bawah kedutaan besar).
3. Menerima duta dari negara lain
4. Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya kepada warga negara
Indonesia atau warga negara asing yang telah berjasa mengharumkan nama baik
Indonesia.
Sebagai kepala pemerintahan, presiden juga mempunyai kekuasaan, hak, dan
kewajiban presiden sebagai kepala pemerintahan, yaitu :
1. Memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD 1945
2. Berhak untuk mengajukan RUU kepada DPR
3. Menetapkan peraturan pemerintah
4. Memegang teguh undang-undang dasar dan menjalankan segala undang-undang dan
peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa
5. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA (grasi
adalah pengampunan yang diberikan oleh kepala negara kepada orang yang dijatuhi
hukuman, sedangkan rehabilitasi adalah pemulihan nama baik atau kehormatan
seseorang yang telah dituduh secara tidak sah atau dilanggar kehormatannya).
6. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (amnesti
adalah pengampunan atau pengurangan hukuman yang diberikan oleh kepala negara
kepada tahanan-tahanan, terutama tahanan politik, sedangkan abolisi adalah
pembatalan tuntutan pidana).

Presiden bukan hanya kepala negara dan pemerintahan, tetapi juga merupakan
panglima tertinggi Angkatan bersenjata yang memiliki wewenang sebagai berikut :
1. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain atas
persetujuan DPR
2. Membuat perjanjian internasional lainnya atas pertujuan DPR
3. Menyatakan keadaan bahaya
Sebagai seorang kepala negara dan kepala pemerintahan tugas Lembaga Eksekutif
sebagai seorang presiden dan wakil presiden dapat dikelompokkan berdasarkan
bidangnya, yaitu :
1. Bidang administratif, bertugas melaksanakan undang-undangan serta perundang-
undangan lainnya, serta menyelenggarakan administrasi negara.
2. Bidang legislatif, bertugas membuat atau merancang undang-undang dan
membimbing badan perwakilan rakyat hingga menjadi sebuah undang-undang.
3. Bidang keamanan, bertugas untuk mengatur polisi dan Angkatan bersenjata, serta
menyelenggarakan perang, mempertahankan negara, dan juga menjaga keamanan
dalam negeri.
4. Bidang yudikatif, bertugas atau berhak memberikan grasi, amnesti, abolisi, dan
rehabilitasi.
5. Bidang diplomatik, bertugas untuk menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan
negara-negara yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai