Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK PKN

Nama Anggota Kelompok 2 :


1. Abyan Wicaksono
2. Fatan Fidianto
3. Hamuda Fahri
4. Saraswati Setio Rini
Pertanyaan pada lks halaman 7:
Adanya system pembagian dan pemisahan kekuasaan yang jelas dalam system
pemerintahan negara dapat mencegah terjadinya kesewenang-wenangan dan
kediktatoran dalam system pemerintahan. Nah, coba anda analisis apa saja manfaat
adanya system pembagian dan pemisahan kekuasaan dalam negara?

Jawaban dari kelompok kami


Kekuasaan dalam negara dibagi menjadi 3 bagian yaitu lembaga legislatif,
lembaga eksekutif, lembaga yudikatif, dan lembaga. Tetapi sebelum kesitu kita bahas
dulu system dan manfaat pembagian dan pemisahan kekuasaan dalam negara yang
diciptakan oleh Montesquieu.
Pembagian kekuasaan menurut fungsinya menunjukkan perbedaan antara fungsi
fungsi pemerintahan yang bersifat legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang lebih
dikenal sebagai Trias Politika.
Trias Politika adalah anggapan bahwa kekuasaan negara terdiri atas tiga macam
kekuasaan: Pertama, kekuasaan legislatif (rulemaking function); kedua, kekuasaan
eksekutif (rule application function); ketiga kekuasaan yudikatif (rule adjudication
function). Trias politika adalah suatu prinsip normatif bahwa kekuasaan-kekuasaan
(function) ini sebaiknya tidak diserahkan kepada orang yang sama untuk mencegah
penyalah gunaan kekuasaan oleh pihak yang berkuasa. Dengan demikian hak-hak
asasi warga negara lebih terjamin.
Alasan Montesquieu mengembangkan konsep Trias Politika didasarkan pada sifat
despotis raja-raja Bourbon, ia ingin menyusun suatu sistem pemerintahan dimana
warga negaranya merasa lebih terjamin haknya, agar tidak ada perselisihan dan
perebutan kekuasaan dalam negara dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan.
Menurutnya ketiga jenis kekuasaan itu haruslah terpisah satu sama lain, baik mengenai
tugas (fungsi) maupun mengenai alat perlengkapan (organ) yang
menyelenggarakannya.
Berikut ini penjelasan mengenai 3 lembaga kekuasaan yang ada dalam negara:

1. Lembaga legislatif
Lembaga legislatif merupakan lembaga atau dewan yang mempunyai tugas serta
wewenang membuat atau merumuskan UUD yang ada di sebuah negera. Selain itu,
lembaga legislatif juga diartikan sebagai lembaga legislator, yang mana jika di negara
Indonesia lembaga ini dijalankan oleh DPD (Dewan Perwakilan Daerah) DPR (Dewan
Perwakilan Rakyat, dan MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Istilah lembaga negara diketahui dalam Ketetapan MPR No. III/ MPR/1978
yang menyebutkan istilah lembaga tertinggi negara dan lembaga tinggi
negaraDalam Ketetapan MPR tersebut, yang dimaksud Lembaga Tertinggi
Negara adalah:
1. Presiden 4. Badan Pemeriksa Keuangan
2. Dewan Pertimbangan Agung 5. Mahkamah Agung
3. Dewan Perwakilan Rakyat
Setelah amendemen UUD 1945, lembaga-lembaga negara di Indonesia terdiri dari:
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 5. Mahkamah Konstitusi (MK)
2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 6. Komisi Yudisial (KY)
3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 7. Badan Pemeriksa Keuangan
4. Lembaga kepresidenan (BPK)
5. Mahkamah Agung (MA)

Secara umum, terdapat beberapa fungsi dari Legislatif Institution yang perlu kalian
ketahui, yaitu diantaranya adalah :
 Merumuskan pedoman dan juga membuat undang-undang. Untuk alasan ini,
Dewan Perwakilan Rakyat memiliki inisiatif, perubahan, dan hak anggaran.
 Mengawasi eksekutif agar tindakan yang dilakukan oleh eksekutif sesuai
dengan kebijakan yang sudah ditetapkan. Untuk alasan ini, DPR mempunyai
hak untuk mengajukan pertanyaan, hak untuk interpelasi, hak untuk bertanya
dan memilih.

Contoh Lembaga legislatif di Negara Indonesia adalah DPR, DPD, dan MPR.
1.DPR atau Dewan Perwakilan Rakyat adalah salah satu lembaga legislatif
yang memiliki keduduan sebagai lembaga negara. Anggota DPR dipilih secara
langsung oleh rakyat dengan masa jabatan 5 tahun.
2.DPD atau Dewan Perwakilan Daerah adalah salah satu lembaga legislatif
perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai lembaga negara, anggota DPD
berasal dari perwakilan setiap provinsi yang ada di negara yang sudah terpilih
di pemilu. Adapun jumlah anggotanya tidak sama untuk setiap provinsi, namun
sudah ditetapkan paling banyak 4 orang. Sementara masa jabat DPD adalah
sama seperti DPR yaitu 5 tahun.
3.MPR atau Majelis Permusyawarakatan Rakyat Adalah lembaga legislatif
yang terdiri dari anggota DPR dan DPD yang sudah terpilih dalam pemilu.
Adapun masa jabatan anggotanya adalah selama 5 tahun. MPR adalah lembaga
yang memiliki kedudukan tertinggi negara. Tetapi setelah amandemen,
lembaga tertinggi sudah dihapuskan, yang sekarang hanya ada lembaga negara.

Lembaga legislatif memiliki tugas membuat UUD, dan adapun contoh lembaga
legislatif tersebut meliputi, DPD, DPR, dan MPR.
1. Tugas DPD
DPD atau Dewan Perwakilan Daerah memiliki beberapa tugas, diantaranya:
 Mengajukan rancangan UUD yang memiliki kaitan dengan otonomi daerah
serta bertugas dalam mengawasi pelaksanaanya.
 Memberi pertimbangan kepada kepala negara yaitu Presiden terkait RUU
APBN.
 Memeriksa hasil keuangan negara dari pihak BPK.
 Memberi pertimbangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam
memilih BPK.
2. Tugas DPR
DPR atau Dewan Perwakilan Rakyat, memiliki beberapa tugas, diantaranya:
 Bertugas memegang kekuasaan dalam hal pembentukan UUD.
 Bertugas memberi persetujuan kepada kepala negara yaitu Presiden terkait
dengan peraturan pemerintah yang sudah ditetepkan oleh Presiden sebelumnya
sebagai ganti dari UU.
 Sebagai pemberi persetujuan kepada kepala negara, untuk menyatakan perang,
berdamai, dan menyatakan persetujuan untuk pembuatan perjanjian dengan
negara lain.
 Sebagai pemberi pertimbangan kepada Presiden tentang pengangkatan duta
serta penempatan duta negara lain, bertugas memberi amnesti serta abolisi,
rancangan UU APBN.
 Memberi hasil pemeriksaan keuangan negara dari pihak BPK.
3. Tugas MPR
MPR juga mempunyai tugas, seperti DPD dan DPR. Adapun tugas MPR, sesuai
dengan UU pasal 3 ayat 1, yaitu:
 Mengubah serta menetapkan UUD
 Bertugas sebagai pelantik Presiden dan Wakil Presiden.
 Bertugas dalam hal memberhentikan Presiden dan wakilnya pada masa
jabatannya sesuai dengan UUD.
Selain tugas, MPR juga mempunyai Hak, yaitu
 Memberi usul perubahan paasal UUD,
 Dapat menentukan sikap serta pilihan dalam pengambilan keputusan,
 Berhak memilih dan dipilih
 Berhak membela diri
 Hak Imunitas

2. Lembaga Eksekutif
Lembaga Eksekutif sering diartikan sebagai sebuah lembaga kenegaraan yang ada
di Indonesia dan umumnya bertugas sebagai eksekutor atau pelaksana dari undang-
undang yang telah dibuat oleh Lembaga Legislatif. Eksekutif pada umumnya
beranggotakan kepala pemerintahan, yaitu presiden bersama dengan wakilnya.
Presiden memiliki kekuatan untuk memimpin pemerintahan sekaligus menjadi kepala
negara.
Presiden memiliki hak untuk menyerahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) ke
pada Anggota DPR serta menetapkan peraturan di dalam sebuah negara. Dalam
wilayah kota atau kabupaten, yang termasuk kedalam lembaga eksekutif yaitu
Gubernur dan Wakilnya, Bupati dan Wakilnya, mereka mempunyai tugas yang sama.
Tugas Lembaga Eksekutif
Sebuah lembaga eksekutif mempunyai tugas pokok ialah untuk menjalankan atau
juga menerapkan undang-undang. Serta juga, lembaga eksekutif ini juga mempunyai
tugas yakni sebagai penyelenggara serta penjaga tata tertib dan juga keamanan.

Fungsi Lembaga Eksekutif


Fungsi dari lembaga eksekutif ini diantaranya sebagai berikut:
1. Menjalankan atau sebagai pelaksana perundang-undangan
2. Menjalankan pemerintahan sesuai dengan yang telah direncanakan
3. Menjalankan pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

Wewenang Lembaga Eksekutif


Wewenang atau juga kekuasaan khusus lembaga eksekutif ini diantaranya
melaksanakan Undang-Undang serta juga sebagai penyelenggara pemerintahan
negara. Di Indonesia lembaga eksekutif tersebut tersusun atas presiden, wakil presiden
serta juga para menteri-menteri. Tetapi yang memegang kekuasaan lembaga eksekutif
tersebut adalah Presiden.

Pada pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 yang menjelaskan bahwa Presiden
Republik Indonesia itu adalah sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan menurut
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Wewenang lembaga eksekutif tersebut antara
lain sebagai berikut:
1. Membuat perjanjian dengan Negara lain sesuai persetujuan Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR)
2. Mengangkat duta atau konsul
3. Menerima duta yang berasal dari Negara lain
4. Memberikan gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan lainnya kepada warga
negara yan berjasa untuk Indonesia
Terdapat juga pendapat kewenangan lembaga eksekutif yang dimiliki kekuasaan
eksekutif menjadi tiga, diantaranya:
1. Menjalankan Undang-Undang
2. Sebagai penyelenggara urusan pemerintahan
3. Sebagai pertahanan tata tertib dan keamanan Negara baik di dalam Negeri
ataupun di luar Negeri.

Jenis – Jenis Lembaga Eksekutif


Berikut ini merupakan anggota-anggota yang tergabung di dalam Lembaga Eksekutif
beserta dengan penjelasan dan tugasnya masing-masing, yaitu diantaranya adalah :
1. Presiden
Presiden merupakan sebutan untuk seseorang yang menjabat sebagai kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan yang melaksanakan roda pemerintahan dalam suatu
negara. Masa jabatan Presiden dalam satu periode adalah selama 5 tahun.
Secara umum, Presiden memiliki tugas dan wewenangnya tersendiri, berikut ini
merupakan tugas dari Presiden, yaitu:
 Mempunyai kewenangan untuk membuat perjanjian dan juga kesepakatan
dengan negara lain.
 Berwenang untuk mengangkat seorang duta dan juga konsul guna ditempatkan
di negara lain. 
 Mempunyai kewenangan untuk mengizinkan kedutaan yang datang dari negara
lain untuk singgah di Indonesia.
 Presiden memiliki kekuatan untuk memberikan penghargaan kepada warga
negara Indonesia dan asing yang mampu membanggakan dan menjaga nama
baik Indonesia.
2. Wakil Presiden
Wakil presiden merupakan sebuah jabatan yang berada satu tingkat lebih rendah
dibandingkan dengan Presiden. Seseorang yang menjabat sebagai Wakil Presiden
dapat mengambil alih tugas serta jabatan Presiden jika Presiden sedang berhalangan.
Sama halnya dengan Presiden, Wakil Presiden juga memiliki tugas serta
kewenangannya tersendiri, yaitu diantaranya adalah :
 Bertugas untuk membantu presiden dalam melaksanakan kewajibannya
terhadap suatu negara.
 Dapat mengganti tugas dan tanggung jawab presiden sampai akhir hayatnya
jika presiden meninggal dunia, berhenti, atau gagal menjalankan tugasnya
dalam jangka waktu tertentu.
 Memberikan perhatian khusus terhadap masalah yang membutuhkan
penanganan berurusan dengan bidang kesejahteraan publik.
3. Menteri
Menteri merupakan kekuasaan yang memegang posisi publik secara signifikan
dalam suatu pemerintahan.
Seseorang yang menjabat sebagai menteri umumnya bertugas untuk menjalankan
suatu pelayanan serta menjadi anggota kabinet yang dipimpin oleh seorang presiden
atau perdana menteri.
 Bertugas dalam membantu pekerjaan presiden di dalam sebuah pemerintahan.
 Memanajemen departemen sesuai dengan tugas-tugas dasar yang telah
ditetapkan oleh pemerintah serta promosi aparatur departemen.
 Bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan guna mengimplementasi
fungsional lapangan sesuai dengan pedoman umum yang telah ditetapkan oleh
Presiden.
 Membina serta implementasi kerjasama dengan departemen, lembaga dan
organisasi terkait lainnya untuk menyelesaikan masalah yang muncul.

3. Lembaga Yudikatif
Lembaga Yudikatif adalah lembaga negara yang bertugas melakukan pengawasan,
pengawalan, dan memantau proses pelaksanaan UUD, dan pengawasan pelaksaaan
hukum di suatu negara.
Lembaga Yudikatif di Indonesia diantaranya adalah Mahkamah Agung (MA) dan
Mahkamah Konstitusi (MK). Kedua lembaga negara ini berperan memberikan
pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan UUD dan hukum di Indonesia.
Wewenang Lembaga Yudikatif
Lembaga yudikatif memiliki wewenang yang berbeda setelah masa Orde Baru.Di
masa reformasi lebih bersifat independen. Yaknu memiliki wewenang pemeriksaan
terhadap lembaga eksekutif dan legislatif, karena lembaga-lembaga tersebut semuanya
bersifat mandiri dan berkedudukan sama.
Seiring perkembangan jaman dan perkembangan permasalahan yang semakin
pelik, di era reformasi ini juga banyak terbentuk lembaga – lembaga yang bertugas
untuk ikut membantu kinerja dari lembaga yudikatif.
Lembaga – lembaga tersebut antara lain Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia sebagai salah satu lembaga perlindungan HAM, Komisi
Ombudsman Nasional, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
Lembaga yudikatif dan lembaga-lembaga tersebut diharapkan bisa membangun sistem
hukum Indonesia yang lebih baik.

Contoh Lembaga Yudikatif


Beberapa contoh lembaga eksekutif di Indonesia adalah:
1. Mahkamah Agung (MA)
MA merupakan lembaga Yudikatif yang punya wewenang kehakiman. Kekuasaan
tersebut dalam hal ini untuk penyelenggaraan peradilan dalam penegakan hukum yang
adil.
Tugas Mahkamah Aagung diantaranya:
 Mengadili dan menguji peraturan perundang-undangan.
 Memberikan pertimbangan kepada Presiden tentang pemberian grasi dan juga
rehabilitas.
 Mengajukan 3 orang anggota hakim konstitusi.

2. Mahkamah Konsitusi (MK)


MK adalah lembaga Yudikatif yang berwenang sebagai pengadilan di tingkat
pertama dan terakhir. Keputusah MK adalah bersifat final untuk menguji Undang-
Undang.
Tugas Mahkamah Konstitusi diantaranya:
 Mengadili pada tingkat pertama sampai akhir putusan yang bersifat final untuk
menguji UU.
 Memutuskan persengketaan yang terjadi.
 Memutuskan pembubaran sebuah partai politik.
 Memutuskan perselisihan dan persengketaan yang berhubungan dengan hasil
pemilu.
 Memberikan keputusan mengenai pendapat DPR tentang dugaan pelanggaran
oleh Presiden dan wakilnya sesuai dengan UU.
3. Komisi Yudisial (KY)
Komisi Yudisial merupakan lembaga Yudikatif yang punya wewenang dan tugas
dalam mengusulkan pengangkatan Hakim Agung. Selain itu, Komisi Yudisial juga
bertugas menjaga penegakan kehormatan perilaku dan martabat seorang hakim.
Tugas KY diantaranya:
 Mengusulkan pengangkatan seorang Hakim Agung
 Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran, martabat, dan juga perlaku
Hakim

Anda mungkin juga menyukai