Latar Belakang
a memiliki alat-alat perlengkapan negara untuk menjalankan fungsi-fungsi guna mencapai tujuan
negara. Alat perlengkapan negara tersebut adalah organ atau lembaga negara. Jabatan yang diduduki
dalam lembaga negara tersebut merupakan jabatan negara. Di dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku sekarang ini, klasifikasi jabatan dalam kelembagaan negara belum jelas. Masing-masing
undang-undang memberikan istilah atau sebutan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan undang-
undang tersebut. Hal ini kemudian berimplikasi pada kategori pejabat negara. Kategori pejabat negara
yang disebutkan dalam undangundang saat ini perlu ditetapkan atau disusun ulang dengan
menggunakan konsep tiga lapis organ negara, yaitu pejabat tinggi negara atau pejabat negara utama,
pejabat negara, dan pejabat daerah.
A. Pembahasan
Lembaga negara digunakan dengan istilah yang berbeda-beda, misalnya istilah organ
negara, badan negara, dan alat perlengkapan negara, namun maknanya sama. Dalam kepustakaan
Inggris, lembaga negara disebut dengan istilah political institution, sedangkan dalam
terminology bahasa Belanda disebut staat organen. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
terdapat istilah lembaga pemerintah yang diartikan sebagai badan-badan pemerintahan di
lingkungan eksekutif. Jika kata pemerintah diganti dengan kata negara, sehingga menjadi
lembaga negara, maka hal itu berarti badan-badan negara di lingkungan pemerintahan negara.
Jadi tidak hanya badan eksekutif, tetapi juga badan legislatif, yudikatif, dan badan-badan negara
lainnya. Kamus istilah hukum Fockema Andreae, menerangkan bahwa kata orgaan berarti “alat
perlengkapan”. Sedangkan alatperlengkapan berarti “orang” atau “majelis” yang terdiri dari
orang-orang yang berdasarkan undang-undang atau anggaran dasar berwewenang
mengemukakan dan merealisasikan kehendak badan hukum. Selanjutnya diterangkan bahwa
negara danbadan pemerintahan rendah mempunyai alat perlengkapan, yaitu mulai dari
raja(presiden) sampai pada pegawai yang terendah. Para pejabat itu dapat dianggap sebagai alat
perlengkapan. Tetapi, perkataan ini lebih banyak digunakan untuk maupun daerah. Jadi terdapat
limitasi penggunaan terminologi alat perlengakapan negara, yaitu khusus bagi badan-badan
negara di tingkat pusat. Tetapi, suatu kriteria yang jelas dikemukakan oleh Fockema Andreae,
bahwa alat perlengkapan Negara tersebut dibentuk berdasarkan hukum (undang-undang dan
anggaran dasar) dan memiliki kewenangan untuk merealisasikan fungsi-fungsinya.
1)Pembedaan Dari Segi Hierarkinya.Pembedaan Lembaga Negara dari segi hirarkinya itu
penting karena harus adapengaturan mengenai kedudukan hukum dari lembaga-lembaga negara
tersebutmana yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah.1 Perlakukan hukum antara lembaga
yang satu dengan yang lain adalah berbeda (misalnya dalam hal protokoler, gaji,dsb), hal ini
tergantung dari kedudukan lembaga negara tersebut apakah dibentuk berdasarkan UUD, UU, PP
atau Peraturan lain di awahnya. Firmansyah Arif,dkk mengklasifikasikan lembaga-lembaga
negaraberdasarkan landasan hukum pembentukkannya, yaitu lembaga-lembaga
negaraberdasarkan UUD 1945, berdasarkan Undang-Undang (UU), dan berdasarkan Keputusan
Presiden (KepPres).Lembaga-lembaga negara yang terdapat di dalamUUD 1945 jumlahnya 2l
lembaga, yang dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu: 1.lembaga negara yang bentuk atau nama
dan wewenangnya diatur langsung olehUUD, yaitu MPR, Presiden, Wakil Presiden,
Kementerian Negara, pemerintahan daerah provinsi, pemerintahan daerah kabupaten,
pemerintahan daerah kota,DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, DPRD Kota, DPR, DPD, BPK,
MA, KY,MK, TNI, Kepolisian Negara RI.2. lembaga negara yang bentuk atau namanya tidak
ditentukan di dalam UUD, tetapi wewenangnya diberikan oleh UUD, yaitu Dewan Pertimbangan
Presidendan KPU2) Pembedaan Dari Segi Fungsinya.Dari segi fungsinya menurut Jimly
Assidiqie ada yang bersifat utama atau primer, dan ada pula yang bersifat penunjang atau
skunder .Untuk memahami perbedaan keduanya maka lembaga negara tersebut dapat dibedakan
menjadi 3 ranah (domain) yakni;
A. 3. Bupati sebagai kepala daerah mempunyai tugas antara lain: Mengajukan rancangan
peraturan daerah (perda). Menetapkan peraturan daerah yang telah mendapat persetujuan
bersama DPRD. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan daerah tentang APBD
kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama. Mengupayakan terlaksananya
kewajiban daerah. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dapat menunjuk
kuasa hukum untuk mewakili sesuai dengan peraturan perundang - undangan.
Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang - undangan.
Sedangkan tugas wakil bupati adalah untuk membantu kepala daerah dalam
menyelenggarakan pemerintahan daerah. Membantu kepala daerah dalam
mengoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah, menindak lanjuti laporan dan atau
temuan hasil pengawasan aparat pengawas, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan
pemuda, serta mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial budaya dan
lingkungan hidup. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan
kabupaten dan atau kota bagi kepala daerah provinsi. Memantau dan mengevaluasi
penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, kelurahan dan atau desa bagi wakil
kepala daerah kabupaten/kota. Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala
daerah dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah. Melaksanakan tugas dan
kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh kepala daerah. Melaksanakan tugas
dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah berhalangan.3. Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan lembaga
perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah. Dalam menjalankan tugasnya, DPRD disebut sebagai lembaga legislatif. DPRD
kabupaten/kota mempunyai tugas mengawasi jalannya pemerintahan di kabupaten/ kota.
Selain DPRD juga bertugas untukmembuat peraturan daerah dan menetapkan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBD).4. Sekretariat Daerah Sekretariat
daerah dipimpin oleh sekretaris daerah. Tugas sekretaris daerah adalah membantu kepala
daerah dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan dinas daerah dan lembaga
teknis daerah. Tugas pokok Sekretariat Daerah adalah membantu Bupati dalam
melaksanakan tugas penyelenggaraan administrasi pemerintahan, hukum, organisasi,
pengelolaan barang daerah, keuangan, kepegawaian, umum dan memberikan pelayanan
administratif kepada perangkat daerah.Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat
Daerah mempunyai fungsi pengkoordinasian perumusan kebijaksanaan pemerintah
kabupaten; pengkoordinasian perangkat daerah; penyelenggaraan administrasi
kepegawaian, hukum, organisasi dan tata laksana, keuangan, barang daerah dan umum;
dan pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Sekretaris Daerah membawahi 2 orang Asisten, yaitu: Asisten Bidang
Pemerintahan dan Asisten Bidang Umum. Asisten Bidang Pemerintahan membawahi 2
bagian yaitu Bagian Tata Pemerintahan dan Bagian hukum organisasi dan tata laksana
Asisten Bidang Umum membawahi 3 bagian yaitu Bagian Kepegawaian, Bagian
Keuangan dan Bagian Umum. Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan DPRD
kabupaten, yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab kepada
pimpinan DPRD dan secara administratif dibina oleh Sekretaris Daerah Kabupaten.
Tugassekretariat DPRD antara lain: Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan
DPRD. Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD. Mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi DPRD. Menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan
DPRD dalam pelaksanaan fungsinya sesuai kemampuan daerah. 5. Dinas Daerah Dinas
Daerah, adalah unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh kepala dinas. Kepala
dinas diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah. Tugas pokok Dinas Daerah adalah
menyelenggarakan kewenangan daerah dan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati.
Dinas yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten 12 dinas, yaitu: Dinas Pendidikan
Dasar; Pendidikan Menengah Umumdan Kejuruan; Kesehatan; Pekerjaan Umum;
Perhubungan; Kesejahteraan Sosial; Koperasi dan Tenaga Kerja, Pendapatan Daerah,
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Perindustrian dan Perdagangan. Lembaga Teknis
Daerah, merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam menyusun dan
melaksanakan kebijakan daerah yang sifatnya spesifik yang berbentuk badan, kantor, atau
rumah sakit umum daerah. Pembahasan