Anda di halaman 1dari 22

Amandemen konstitusi

(Arah Politik Hukum Indonesia Pasca Perubahan UUD 1945)


Pada hakikatnya Konstitusi/UUD yang dimiliki oleh
suatu negara adalah sebagai pengendali atau
pembatasan kekuasaan dalam negara.

“Power tend to corrupt absolute power corrupt


absolutly”
(Lord Acton)
Pengertian konstitusi
.
Konstitusi dari kata
“ constituer”(Prancis) artinya membentuk,
pembentukan suatu negara atau menyusun dan
menyatakan suatu negara.

constitution (Inggris) artinya hukum dasar.

Istilah undang-undang dasar“grondwet”(Belanda)


grond berarti tanah/dasar,
wet artinya undang-undang.
1. E.C.S Wade
Undang-Undang dasar/konstitusi adalah suatu naskah
yang memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok
pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-
pokok kerja badan-badan tersebut.
2.F.lassale
membagi konstitusi dalam dua pengertian yaitu:
1.Pengertian sosiologis atau politis; konstitusi adalah
sintesis faktor-faktor kekuatan yang nyata dalam
masyarakat. Jadi konstitusi menggambarkan hubungan
antara kekuasaan-kekuasaan antar raja, parlemen,
kabinet, parpol, pressure group dll.
2Pengertian yuridis, konstitusi adalah suatu naskah
yang memuat semua bangunan negara dan sendi-sendi
pemerintahan
Hermann Heller dalam bukunya Staatsrecht mengemukakan tiga
pengertian konstitusi, yaitu sebagai berikut:
Konstitusi dalam pengertian Sosial-Politik (die politische verfassung
als gesellschaftlich). Konstitusi dilihat dalam arti politis dan
sosiologis sebagai cermin kehidupan sosial-politik yang nyata dalam
masyarakat
Konstitusi dalam pengertian hukum (die verslbstandigte
rechtverfassung). Konstitusi dilihat dalam arti yuridis sebagai suatu
kesatuan kaidah hukum yang hidup dalam masyarakat.
Konstitusi dalam pengertian peraturan tertulis (die geschreiben
verfassung). Konstitusi yang tertulis dalam suatu naskah undang-
undang dasar sebagai hukum yang tertinggi yang berlaku dalam
suatu negara.
Konstitusi/UUD merupakan suatu dokumen bagi negara yaitu
sebagai:
1. Dokumen nasional
Artinya mempunyai sebuah konstitusi hendak ditujukan
kepada dunia luar tentang identitas negara sendiri
2. Dokumen politik dan hukum
artinya konstitusi merupakan alat untuk pembentukan sistem
politik dan sistem hukum negara sendiri
3. Sertifikat (piagam) kelahiran negara
artinya konstitusi merupakan tanda kedewasaan rakyat dan
bangsa dan tanda kemerdekaan(Sri Sumantri:2001)
Menurut Sri Sumantri muatan/isi dari konstitusi ada:

1. perlindungan HAM dan hak warga negara


2. susunan ketatanegaraan yang mendasar
3. pembagian dan pembatasan tugas-tugas
ketatanegaraan yang mendasar
4. Mekanisme perubahan konstitusi
Fungsi Konstitusi/UUD menurut Joeniarto, ialah :
1. dari tujuannya :
menjamin hak-hak warga negara dari tindakan
sewenang-wenang penguasa.
2.dari penyelenggaraan pemerintahan :
untuk dijadikan landasan struktural dari
penyelenggaraan pemerintahannya menurut sistem
ketatanegaraan tertentu pokok-pokoknya telah
digambarkan dalam ketentuan undang-undang
dasarnya.
Kedudukan konstitusi
1.Sebagai hukum dasar
Konstitusi memuat aturan-aturan pokok mengenai
penyelenggaraan negara, yaitu badan-badan/lembaga
pemerintahan dan memberikan kekuasaan serta prosedur
penggunaan kekuasaan tersebut kepada badan pemerintahan

2. sebagai peraturan hukum tertinggi


Konstitusi memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari peraturan
yang lain dalam tata hukum pada suatu negara. Dengan
demikian aturan-aturan dibawah konstitusi tidak boleh
bertentangan dan harus sesuai dengan aturan yang terdapat
pada konstitusi
Amandemen konstitusi
Pengertian
Amandemen dari kata amendment (Inggris)
Artinya perubahan atau mengubah (to amend- to
change = constitutional amendment , to change the
constitution)
Amandemen atau perubahan UUD mengandung
pengertian:
1. menambah atau mengurangi redakasi atau isi UUD
menjadi lain dari semula
2. mengubah redaksi atau isi UUD sebagian atau
seluruhnya
3. memperbaharui UUD dg cara merinci dan menyusun
ketentuannya menjadi lebih jelas tagas dan sistematis
4. pembahrua sendi sendi bernegara seperti dasar
negara bentuk negara atau bentuk pemerintahan
Sistem perubahan Konstitusi/UUD yang umum
dipergunakan oleh negara-negara dalam mengubah
Konstitusi/UUDnya dibedakan menjadi dua macam :
Pertama, UUD lama (aslinya) akan dicabut dan
digantikan oleh UUD yang baru secara keseluruhan.
Kedua, perubahan melalui amandemen. Konstitusi/UUD
lama (aslinya) tetap dipertahankan keberlakuannya,
sedangkan perubahan atas pasal-pasalnya disisipkan
sebagai lampiran atau addendum dari Konstitusi/UUD
asli tersebut.

Amandemen UUD 1945
Setelah melalui perjuangan panjang yang melelahkan
dengan pertempuran antara pandangan akademis-
ilmiah dan realitas politik pada akhirnya, sejak tahun
1999 kita dapat melakukan perubahan (istilah
populernya amandemen) atas UUD 1945.
Sepanjang sejarah kita bisa lihat apa yg benar secara
akademis tidak selalu benar menurut realitas politik
Seperti hal nya dengan amndemen konstitusi
Ada kelemahan2 dari UUD 1945 sebelum amandemen
berdasarkan telaah akademis
1. UUD cenderung executive heavy
2. Lembaga legislatif (secara praktis didominasi oleh
presiden)
3. UUD 45 memuat pasal2 yang multi tafsir dan dalam
praktek tafsir yg dibuat presiden harus diterima sbg tafsir
yg benar dan mengikat
4. UUD 45 terlalu menggantungkan pada semangat
penyelenggra negara untuk menentukan baik buruknya
negara (Mahfud MD)
tiga arus penilaian dan sikap atas UUD hasil amandemen, yakni :

1. kelompok yang menilai perlu perubahan lanjutan agar UUD menjadi
lebih bagus.

2. kelompok yang menilai bahwa UUD hasil amandemensudah
kebablasan, tidak sah dan karenanya harus dikembalikan ke UUD 1945
yang asli

3. kelompok yang menilai bahwa hasil amandemen sekarang sudah
maksimal mengakomodasi semua kepentingan sehingga paling tidak
untuk sementara tak perlu diamandemen lagiagar tidak terjadi
kegoncangan politik baru.
Menurut C.F strong perubahan konstitusi/UUD dapat
dilakukan oleh :
pemegang kekuasaan legislatif, tetapi menurut
pembatasan-pembatasan tertentu
oleh rakyat melalui suatu referendum
dilakukan oleh sejumlah negara bagian
yang dilakukan dalam suatu konvensi atau dilakukan
oleh suatu lembaga negara khusus yang dibentuk
hanya untuk keperluan perubahan.
Arah politik hukum pasca amandemen
Beberapa politik hukum yang terkandung di dalam
UUD 1945 hasil amandemen diantaranya :
1. Konsepsi negara hukum
2. MPR bukan lembaga tertinggi negara
3. Otonomi Daerah
4. Pemilihan Presiden langsung
5. Hak sosial ekonomi
6. Kekuasaan kehakiman
7. Politik hukum perundang-undangan
Beberapa Implikasi Perubahan UUD 1945 Terhadap
Sistem Ketatanegaraan Indonesia. (politik
kenegaraan)
Pertama, MPR tidak lagi berkedudukan sebagai lembaga
tertinggi negara dan pemegang kedaulatan rakyat
tertinggi.
Kedua dihapusnya sistem unikameral dengan supremasi
MPR dan munculnya sistem bikameral.
Ketiga, perubahan proses pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden dari sistem perwakilan menjadi sistem
pemilihan langsung
 Keempat, mekanisme impeachment yang semakin
jelas. Sebelum dilakukan perubahan, dalam pasal-
pasal UUD 1945 tidak secara eksplisit memuat
ketentuan mengenai impeachment.
Kelima, dihapusnya DPA sebagai salah satu lembaga
tinggi negara.
Keenam, kekuasaan kehakiman tidak hanya
dijalankan oleh Mahkamah Agung tetapi juga oleh
Mahkamah Konstitusi.
Ketujuh Kekuasaan ke tangan DPR bertambah banyak
dengan adanya kewenangan untuk mengisi beberapa
jabatan strategis kenegaraan, misalnya menentukan
tiga dari sembilan orang hakim Mahkamah Konstitusi,
dan memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK). Di samping itu, DPR juga menjadi lembaga
yang paling menentukan dalam proses pengisian
lembaga non-state lainnya (auxiliary bodies) seperti
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Komisi
Pemilihan Umum
 4 kali perubahan pada UUD 1945 ada kesepakatan
dari anggota MPR untuk tidak melakukan
perubahan pada:
 Pembukaan UUD
 Bentuk negara kesatuan
 bentuk pemerintahan presidensial

 mempertahankan mekanisme check and balances

Anda mungkin juga menyukai