Anda di halaman 1dari 28

KONSTITUSI DAN PERUNDANG-

UNDANGAN DI INDONESIA
OLEH : HERLIN WIJAYATI
KONSTITUSI ADALAH

 HUKUM DASAR YANG DIJADIKAN PEANGAN DALAM


PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BERUPA
HUKUM DASAR TERTULIS YANG DISEBUT DENGAN
Undang-Undang Dasar dan hokum yang tidak tertulis
 Sebagai hokum dasar maka perumusannya disusun secara sistematis yang berisi
prinsip2 dasar yang bersifat umum dan pengaturan yang bersifat rinci ditentukan
lebih lanjut dalam Undang-Undang yang lebih rendah tingkatanya
 Semakin elastis peraturan akan semakin mudah menerima dinamika masyarakat
sehingga UU tidak ketinggalan jaman
 Semakin kaku peraturan berundangan maka semakin sulit dirubah yang tujuannya
adalah utk menjaga kewibawaan aturan itu sendiri.
LAHIRNYA KONSTITUSI MERUPAKAN PENGARUH
DARI LAHIRNYA PAHAM KONSTITUSIONALISME

 Adalah paham pembatasan kekuasaan pemerintah dan perlindungan hak-hak


rakyat dari tindakan kesewenangan penguasa terutama yang menyangkut hak-hak
dasar
Muatan konstitusi menurut menurut
Dahlan thaib adalah sbb :
 Adanya jaminan terhadap ham dan warga Negara
 Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu Negara yang bersifat fundamental
 Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang bersifat
fundamental
Konstitusionalisme merupakan paham yang paling efektif untuk mengelola
kekuasaan sampai saat ini di era modern
Basis pokoknya adalah kesepakan umum dan persetujuan antara mayoritas rakyat dan
negara
Persetujuan yang dimaksud adalah :

 Persetujuan tentang tujuan Negara atau cita-2 bersama


( the general goals of society general acceptance of the same philosophy of
government)
 Persetujuan tentang the rule of law sebagai landasan pemerintahan atau
penyelenggaraan Negara ( the basis of government )
 Kesepakatan tentang bentuk Institusi-Institusi dan prosedur2 ketatanegaraan ( the
form of institutions and procedure )
 Dalam konteks Negara Indonesia untuk menjamin tegaknya konstitusionalisme adalah dengan
prinsip2 dasar yang ada dalam pancasila yang dituangkan dalam sila2 nya.
 Sedangkan tujuan Negara dituangkan dalam pembukaan UUD NRI 1945 antara lain :
 A. melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Ind
 B. meningkatkan kesejahteraan umum
 C. mencerdaskan kehidupan bangsa
 D. ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan
sosial
Pengertian konstitusi

 Herman heller :
- konstitusi adl mencerminkan kehidupan politik dalam suatu masyarakat sebagai
suatu kenyataan
 Konstitusi merupakan peraturan tertinggi yang berlaku dalam suatu Negara
 UUD merupakan bagian dari Konstitusi ( kost tertulis ) yang merupakan suatu
naskah ato dokumen dalam Negara , sedangkan konstitusi tidak tertulis berupa
konvensi
Ferdinand Lasalle

 Konst dalam pengertian Sosiologis yaitu berupa kesepakan bersama dalam


kekuatan2 yang ada di masyarakat sebagai kekuatan politik
 Konst dalam pengertian yuridis yaitu berupa naskah hokum yang memuat
ketentuan dasar mengenai bangun negaradan sendi2 pemerintahan Negara.
K.C. Wheare FBA

 Konst adalah seluruh rules mengenai system ketatanegaraan dalam suatu Negara
 Konst dalam pengertian yuridis yaitu berupa naskah hokum yang memuat
ketentuan dasar mengenai bangun Negara dan sendi2 pemerintahan Negara
Carl Schmitt
 Konst dalam arti absolut yang mencakup :
- konst sebagai kesatuan organisasi Negara
- konst sebagai bentuk Negara demokrasi ataupun monarkhi
- konst sebagai factor integrasi
- konst sebagai norma hokum dasar Negara
b. Konst dalam arti relative ( konst yang dihubkan dengan kepentingan suatu golongan tertentu ( gol
borjuis ) dan konst dalam arti formil atau konst tertulis
c. Konstitusi dalam arti positif yang mengandung pengertian sebagai keputusan politik tertinggi
tentang sifat dan bentuk suatu kesatuan politik yang disepakati suatu Negara.
d. Konstitusi dalam arti ideal karena merupakan idaman atau cita2 gol tertentu agar pihak penguasa
tidak bertindak sewenang-wenang.
C.F Strong ( konstitusi dalam pengertian
yang luas )
 Konst merupakan suatu kerangka masyarakat politik(Negara ) yg diorganisir
melalui hokum yg ditetapkan ada lembaga2 permanen dengan fungsi yg telah
diakui dan hak2 yang telah ditetapkan
 Konst merupakan prinsip2yg mengatur kekuasaan pemerintahhak2 yg diperintah
dan hubungan diantara keduanya
 Konst dapat berupa catatan tertulis yg dibuat dalam dokmen yang bisa diubah
menurut kebutuhan
Nilai 2 konstitusi ( Karl Loewenstein )

 Nilai konstitusi adalah sebagai hasil penilaian atas pelaksanaan norma2 dalam
suatu konstitusi dalam kenyataan dan praktek , menurut Karl Loewenstein
mempunyai nilai –nilai :
- nilai normative
- nilai nominal
- nilai semantik
Nilai normative

 Norma yang terdapat dalam konstitusi yang bersifat mengikat itu dipahami,
diakui, diterima dan dipatuhi oleh subyek hokum artinya konstitusi berlaku dalam
arti hokum akan tetapi juga merupakan kenyataan hidup dalam masyarakat dan
diperlukan dan masih efektif
Nilai nominal

 Apabila suatu UUD , sebagian atao seluruhnya materi muatannya, dalam


kenyataannya tidak dipakai sama sekali sebagai rujukan ato referensi dalam
pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan kegiatan bernegara.
 Bahwa suatu konstitusi secara hokum berlaku, tetapi kenyataannya kurang
sempurna sebab pasal2 tertentu dalam kenyataannya tidak berlaku
Nilai Semantik

 Apabila norma yg terdapathanya dihargai diatas kertas/ semboyan hanya sebagai


symbol
 Konsti hanya ada secara formal saja sedangkan secara tehnik tidak diberlakukan
Sifat Konstitusi : berdasarkan ukuran a. Mudah tidaknya
mengikuti perkembangan jaman atau dilihat dari tata
cara perubahannya
- Fleksibel adalah
Konstitusi tsb mudah mengikuti perkembangan dan kebutuhan jaman
Tata cara perubahannya sama dengan perubahan Undang-Undang biasa
- Rigid adalah
Bahwa konstitusi tsb susah mengikuti perkembangan jaman
Tata cara perubahannya harus beberapa hal natara lain :
 Lembaga legislative dengan pembatasan2 tertentu
 Oleh rakyat secara langsung melalui referendum
 Oleh utusan Negara bagian untuk Negara yg berbentuk federasi
 Diubah oleh lembaga yang sengaja untuk melakukan perubahan konstitusi
Tujuan konstitusi

 Kepastian ( certainty )
 Keadilan ( justice )
 Kemanfaatan /kegunaan ( utility )
 Kepatuhan (equity )
Supremasi konstitusi ( Carl Schmit )

 Dilihat dari aspek bentuknya mempunyai derajat peraturan yang tertinggi artinya
aturan yang dibawahnya tidak boleh bertentangan dengan konstitusi
 Dilihat dari aspek moralnya merupakan landasan yang fundamental artinya
sustansinya menjadi dasar terhadap aturan dibawahnya
Penugasan untuk membuat catatan tentang
sejarah konstitusi Indonesia/UUD 1945

 Mulai dari awal terbentuknya UUD 1945 sampai masa reformasi ( amandemen ke
IV UUUD NKRI 1945
ARTI HIRARKHI ADALAH

 TINGKATAN
 JENJANG
 URUTAN
MENGAPA ADA HIRARKHI
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
 SECARA HISTORIS
 SECARA SOSIOLOGIS
 SECARA YURIDIS
 SECARA GEOGRAFIS
NAWIASKY-KELSEN
(Theorie vom Stufenaufbau
Rechtsordnung)
 Staatfundamentalnorm
 Staatgrundgezetz
 Formelle norm
 Verordnung & autonomisatzung
Hirarchi di Indonesia

 Pancasila
 Aturan Dasar Negara
 Undang-Undang
 Peraturan Pelaksana dan peraturan otonomi
Dasar hokum hirarchi peraturan
perundangan di indonesia
1. Berdasarkan ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966)
2. Ketetapan MPR No. III/MPR/2000
3. Berdasarkan Undang-Undang No.1 0 Th. 2004
4. Berdasarkan Undang-Undang No.12 TAHUN 2011
MPRS No. XX/MPRS/1966)

 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945,


 Ketetapan MPR
 Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
 Peraturan Pemerintah
 Keputusan Presiden,
 Peraturan-peraturan Pelaksanaan lainnya, seperti :
 Peraturan Menteri
 Instruksi menteri
 Dan lain-lainnya
Ketetapan MPR No. III/MPR/2000

 Undang-Undang Dasar 1945;


 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia;
 Undang-Undang;
 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU);
 Peraturan Pemerintah;
 Keputusan Presiden;
 Peraturan Daerah
Undang-Undang No.10 Th. 2004

 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


 Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang;
 Peraturan Pemerintah;
 Peraturan Presiden;
 Peraturan Daerah.
Undang-Undang No.12 TAHUN 2011

UUD NKRI tahun 1945


Ketetapan MPR
Undang-undang/Perpu
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
Peraturan Daerah Propinsi
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

Anda mungkin juga menyukai