Anda di halaman 1dari 19

Pancasila dalam Konteks

Ketatanegaraan Republik Indonesia


Pengertian Tatanegara
Tatanegara adalah seperangkat prinsip dasar yang
mencakup peraturan susunan pemerintah,
bentuk negara dan sebagainya yang menjadi
dasar peraturan suatu negara.
Staatsfudamentalnorm dan
kedudukannya dalam tata tertib
Staatsfundamentalnorm yang berupa norma dasar
bernegara atau sumber dari segala sumber hukum
Konsep staatsfundamentalnorm (norma fundamental
negara) dari Hans Nawiasky adalah:
1) Staatsfundamentalnorm merupakan norma hukum
yang tertinggi dan merupakan kelompok pertama;
2) Staatsfundamentalnorm merupakan norma tertinggi
dalam suatu negara, ia tidak dibentuk oleh suatu
norma yang lebih tinggi lagi, ditetapkan terlebih
dahulu oleh masyarakat dalam suatu negara dan
merupakan norma yang menjadi tempat
bergantungnya norma-norma hukum di bawahnya;
Staatsfudamentalnorm dan
kedudukannya dalam tata tertib
3) Isi dari staatsfundamentalnorm merupakan
dasar bagi pembentukan konstitusi atau
undang-undang dasar suatu negara
(staatsverfassung), termasuk norma
pengubahnya;
4) Hakekat hukum suatu staatsfundamentalnorm
ialah syarat berlakunya suatu konstitusi atau
undang-undang dasar (Denny;2007).
Staatsfudamentalnorm dan
kedudukannya dalam tata tertib
Secara hierarkis, ahli ilmu perundang-undangan di
Indonesia banyak melihat Pancasila sebagai
staatsfundamentalnorm yang dianut Hans Nawiasky.
Pancasilalah yang ditetapkan sebagai dasar sumber
dari segala sumber hukum (staatsfundamenalnorm)
(Hamid;1990).
Pancasila sebagai Sumber Hukum
Dasar Negara Indonesia
Pancasila sebagai sumber tertib hukum tertinggi
Pancasila merupakan sumber nilai, norma, dan kaidah
baik moral maupun hukum dalam negara RI yg
manifestasinya dijabarkan dalam suatu peraturan
perundang-undangan.
Oleh karena itu Pancasila merupakan sumber hukum
dasar negara baik yg tertulis maupun hukum dasar yg
tdk tertulis.
Sistem ketatanegaraan RI
berdasarkan Pancasila
Dasar negara adalah landasan kehidupan bernegara.
Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut
tidak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan
kehidupan bernegara, maka akibatnya negara tersebut
tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas sehingga
memudahkan munculnya kekacauan.
HUKUM DASAR
TERDIRI DARI :
1. HUKUM DASAR TERTULIS (UUD)
2. HUKUM DASAR TIDAK TERTULIS (CONVENSI)

8
HUKUM DASAR TERTULIS
Suatu naskah yang memaparkan kerangka dan
tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan
suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara
kerja badan-badan tersebut.
Dapat pula dipandang sebagai sekumpulan asas yang
menetapkan bagaimana kekuasaan dibagi diantara
badan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Sifat UUD 1945
1. Karena sifatnya tertulis maka rumusannya jelas,
merupakan hukum positif yang mengikat bagi
pemerintah sebagai penyelenggara negara maupun bagi
setiap warga negara.
2. Bersifat singkat dan supel, memuat aturan-aturan
pokok yang setiap kali harus dikembangkan sesuai
dengan perkembangan zaman dan memuat ham.
3. Memuat norma-norma, aturan-aturan serta ketentuan-
ketentuan yang dapat dan harus dilaksanakan sesuai
konstitusi.
4. Merupakan peraturan positif paling tinggi selain
menjadi alat kontrol bagi peraturan-peraturan yang
lebih rendah dalam hierarki tertib hukum indonesia.

10
Hukum Dasar Tidak Tertulis

Mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :


1. Merupakan kebiasaan yang berulangkali dan
terpelihara dalam praktek penyelenggaraan
negara.
2. Tidak bertentangan dengan uud
3. Diterima oleh seluruh rakyat.
4. Bersifat sebagai pelengkap, sehingga
memungkinkan sebagai aturan-aturan dasar yang
tidak terdapat dalam UUD.

11
Kedudukan Pembukaan UUD
Kedudukan UUD 1945 berdasarkan TAP MPR No.
III/2000, sumber tertib hukum terdiri dari:
1) UUD 1945
2) TAP MPR
3) UU
4) Perpu
5) PP (Peraturan Pemerintah)
6) Kepres
7) Peraturan Daerah
Sistem Ketatanegaraan Indonesia Sebelum
dan Sesudah Dilakukan Amandemen UUD
1945
Sistem Ketatanegaraan Indonesia Sebelum
Dilakukan Amandemen UUD 1945
UUD merupakan hukum tertinggi, kedaulatan
rakyat diberikan seluruhnya kepada MPR (Lembaga
Tertinggi). MPR mendistribusikan kekuasaannya
kpd 5 Lembaga Tinggi yg sejajar kedudukannya,
yaitu Mahkamah Agung (MA), Presiden, DPR, DPA,
dan BPK.
Sistem Ketatanegaraan Indonesia Sesudah
Dilakukan Amandemen UUD 1945
UUD merupakan hukum tertinggi dmn kedaulatan
berada di tangan rakyat dan dijalankan
sepenuhnya menurut UUD. UUD memberikan
pembagian kekuasaan kpd 6 lembaga negara dgn
kedudukan yg sama dan sejajar, yaitu Presiden,
MPR, DPR, DPD, BPK, Mahkamah Agung (MA), dan
Mahkamah Konstitusi (MK)
TRIAS POLITICA
Trias Politika yang kini banyak diterapkan adalah,
pemisahan kekuasaan kepada 3 lembaga berbeda:
1. Eksekutif adalah lembaga yang melaksanakan
undang-undang;
2. Legislatif adalah lembaga untuk membuat undang-
undang;
3. Yudikatif adalah lembaga yang mengawasi jalannya
pemerintahan dan Negara secara keseluruhan,
menginterpretasikan undang-undang jika ada
sengketa, serta menjatuhkan sanksi bagi lembaga
ataupun perseorangan manapun yang melanggar
undang-undang.
Kekuasaan Negara Dalam Tingkatan
Perundang-Undangan
Undang- Undang Dasar 1945 (UUD 1945) sebagai
konstitusi menempati peraturan tertinggi
Undang-Undang (UU) tidak boleh bertentangan
dengan UUD 1945. Lembaga tinggi negara, seperti
Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Mahkamah Konstitusi (MK) diberikan kekuasaannya
oleh UUD 1945, akan tetapi fungsi dan tugas lembaga
negaranya diatur lebih lanjut oleh UU yang sah.
Kewenangan DPR dalam mengamandemen UU diambil
alih oleh MK, yang dapat membatalkan pasal UU yang
bertentangan dengan UUD 1945.
Tugas
1. Menurut anda, bagaimana implementasi nilai
Pancasila dalam sistem ketatanegaraan?
2. Menurut anda, bagaimana kedudukan Pancasila
dalam ketatanegaraan Indonesia?
3. Coba anda jelaskan, sistem ketatanegaraan Indonesia
berdasarkan Pancasila & UUD 1945!
4. Buatlah 3 pertanyaan dan jawaban yang berbobot
tentang materi ini!
5. Buatlah rangkuman dari materi ini menurut
pemahaman anda!

Anda mungkin juga menyukai