Anda di halaman 1dari 3

Nama : Laila Sofia Rahman

NIM : 11000120120125
Kelas : PIH-H
Tugas Pengantar Ilmu Hukum
Sistem Hukum Civil Law System dan Common Law System
Menurut Prof. Satjipto Rahardjo, S.H. (Ilmu Hukum, 1982:245), dijelaskan bahwa didunia ini kita
tidak hanya berjumpa dengan satu sistem hukum, melainkan lebih dari satu. Sistem hukum yang
dimaksud meliputi unsur-unsur seperti struktur, kategori, dan konsep. Perbedaan dari unsur-unsur
tersebut menimbulkan adanya perbedaan dari sistem hukum yang dipakai. Selain itu, Prof. Satjipto
Rahardjo juga mengatakan bahawa kita mengenal dua sistem hukum yang berbeda diantaranya adalah
Sistem Hukum Eropa Benua dan Sistem Hukum Inggris. Orang lazim menggunakan sebutan Sistem
Hukum Romawi-Jerman atau Civil Law System untuk yang pertama, dan Common Law System
untuk yang kedua.

A. Civil Law System


Civil law system merupakan sistem hukum yang berlaku di negara-negara Eropa daratan dan
negara-negara jajahannya serta merupakan bentuk-bentuk sumber hukum dalam arti formal.
Sistem hukum Civil Law ini berupa kebiasaan-kebiasaan, peraturan Perundang-undangan, dan
yurisprudensi. Negara-negara penganut civil law menempatkan konstitusi pada urutan tertinggi
dalam hirarki peraturan Perundang-undangan. Sistem hukum ini mulai muncul pada abad ke-13
dan terus mengalami perkembangan serta perubahan atau biasa disebut dengan evolusi.
B. Common Law System
Common law system (anglo saxon) merupakan suatu sistem hukum yang berasal dari Inggris
dan berkembang di negara-negara jajahannya, yang sumber hukumnya berdasarkan pada
yurispudensi, yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan
hakim-hakim selanjutnya. Sistem Hukum ini cenderung lebih mengutamakan hukum kebiasaan,
yaitu hukum yang berjalan secara dinamis dan sejalan dengan dinamika masyarakat.
C. Perbedaan Civil Law System dan Common Law System

No Civil Law System Common Law System

1. Adanya sistem Kodifikasi serta kaidah Tidak adanya sistem kodifikasi sehingga
hukum dikembangkan secara sistematis Yurisprudensi berperan sebagai sumber
doktrinal dan berdasarkan perundang- hukum yang utama.
undangan yang dibuat oleh badan legislatif.

2. Hakim tidak terikat dengan preseden atau Menganut Doktrin Stare Decicis/Sistem
doktrin stare decicis, sehingga undang- Preseden.
undang menjadi sumber hukum yang utama.

3. Mengenal sistem peradilan administrasi. Hanya mengenal satu peradilan untuk semua
jenis perkara.

4. Pengkajian dilakukan oleh perguruan Pengkajiannya dikembangkan melalui


tinggi (universitas). praktek prosedur hukum.

5. Hukum merupakan suatu sollen bulan sein. Hukum merupakan kenyataan yang berlaku
dan ditaati oleh masyarakat.

6. Mengutamakan asas legalitas. Tidak mengutamakan asas legalitas.

7. Penemuan kaidah dijadikan sebagai Penemuan kaidah secara konkrit langsung


pedoman dalam pengambilan keputusan digunakan untuk penyelesaian perkara.
untuk menyelesaikan perkara.

8. Tidak dibutuhkan lembaga untuk Dibutuhkan suatu lembaga untuk


mengoreksi kaidah. mengoreksi kaidah, yaitu lembaga equity.

9. Keputusan hakim yang lalu (yurisprudensi) Keputusan hakim terdahulu terhadap jenis
tidak dianggap sebagai kaidah atau perkara yang sama mutlak harus diikuti.
sumber hukum.

10. Strukturnya terbuka untuk perubahan. Strukturnya berlandaskan pada kaidah yang
sangat konkrit.
Adversary System dalam proses peradilan
11. Sistem peradilannya bersifat inkuisitorial

D. Sistem Hukum Indonesia


Indonesia menganut sistem hukum Civil Law System karena dilihat dari segi historisnya,
Indonesia merupakan negara bekas jajahan Belanda yang dimana Belanda itu menganut sistem
hukum Romawi-Jerman atau Civil Law System dan atas dasar asas konkordasi, Indonesia menjadi
penganut sistem hukum yang sama dengan belanda. Sebagaimana yang tercantum didalam aturan
Peralihan Pasal 1 yang berbunyi, “Segala Badan-Badan Negara dan Peraturan-Peraturan yang ada
sampai berdirinya Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, sebelum diadakan
yang baru menurut Undang-Undang Dasar masih berlaku asal saja tidak bertentangan dengan
Undang-Undang Dasar tersebut.”. Indonesia merupakan negara hukum. Sebagaimana yang
tertuang didalam UUD 1945 pasal 1 ayat 3 yang berbunyi “Negara Indonesia adalah negara
hukum”. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia menganut sistem Perundang-
undangan sebagai sumber hukum utamanya yang dimana hal tersebut juga merupakan ciri dari
Civil Law System. Selain itu, adanya kesesuaian antara karakteristik dari Civil Law System
dengan Sistem Hukum yang dipakai di Indonesia yaitu, adanya kodifikasi, hakim tidak terikat
kepada preseden sehingga undang-undang menjadi sumber hukum yang terutama, dan
sistem peradilan di Indonesia bersifat inkuisitorial. Namun selain menganut sistem hukum
Romawi-Jerman (Civil Law System), di Indonesia juga berlaku sistem hukum yang lain seperti
sistem hukum adat dan sistem hukum agama, khususnya hukum (syariah) Islam karena Indonesia
merupakan negara yang berlandaskan asas Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sumber Referensi
Satjipto Rahardjo. 2014. Ilmu Hukum. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Choky R. Ramadhan. 2018. Konvergensi Civil Law dan Common Law di Indonesia dalam
Penemuan Pembentukan Hukum. Jurnal UGM. 214
https://www.neliti.com/publications/132702/sistem-hukum-dan-posisi-hukum-indonesia
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt58f8174750e97/perbedaan-karakteristik-
sistem-icivil-law-i-dengan-icommon-law-i/

Anda mungkin juga menyukai