MATERI PERKULIAHAN
HUKUM TATA NEGARA
FAKULTAS HUKUM UI
Perbedaan Sistem Hukum
Negara2 di dunia mengenal adanya perbedaan sistem hukum yang karenanya
sangat menentukan tatanan kehidupan kenegaraan yang tercakup di dalamnya.
Sistem Hukum yang berlaku di dunia antara lain:
Sistem Hukum Civil Law (Eropa Kontinental) Rechtsstaat
Sistem Hukum Common Law (Anglo Saxon) Rule of Law
Sistem Hukum Islam Nomokrasi Islam
Sistem Hukum Sosialis Socialist Legality
Sistem Hukum Adat
(A.V. Dicey)
Negara Kemakmuran (Welvaarts Staat
atau Welfare State)
Berkembang pada abad XX
Wetmatigheid menjadi rechtmatigheid
Paul Scholten dan Scheltema (Eropa Kontinental)
Wade dan Philip (Anglo Saxon)
Negara Hukum Konsep International
Commision of Jurist di Bangkok (1965)
PUSAT
UUD 1945
DAERAH
Pasal 24 Perubahan Ketiga UUD Negara R.I.
Tahun 1945:
Pasal 24A ayat (1) Perubahan Ketiga UUD Negara R.I. Tahun
1945:
“Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi,
menguji perundang-undangan di bawah UU terhadap UU dan
mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh UU.”
Hierarki Peraturan Perundang-undangan
c. Fungsi Mengatur
Pasal 2 UU No 3 Th 2006
“Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi
rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu
sebagaimana dimaksud dalam UU ini.”
Badan Peradilan Agama
Pasal 49 UU No 3 Th 2006
“Pengadilan agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang
beragama Islam di bidang:
Perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, ZIS, dan ekonomi syar’iyah”
Badan Peradilan Agama
Pasal 3A UU No 3 Th 2006
“Di lingkungan Peradilan Agama dapat diadakan pengkhususan
pengadilan yang diatur dengan UU.”
Penjelasan:
“Pengadilan khusus dalam lingkungan Peradilan Agama adalah
pengadilan syari’ah Islam yg diatur dengan UU. Mahkamah
Syar’iyah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yg dibentuk
berdasarkan UU Otonomi Khusus bagia Daerah Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam…”
Badan Peradilan Agama
Pasal 24B ayat (1) Perubahan Ketiga UUD Negara R.I. Tahun 1945:
“Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan hakim
agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan
menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat, serta prilaku hakim.”
Komisi Yudisial;
Pasal 30 ayat (1) UU Nomor 48 Tahun 2009
Pengangkatan hakim agung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih
oleh Dewan Perwakilan Rakyat dari nama calon yang diusulkan oleh
Komisi Yudisial.
Komisi Yudisial