Jawab rangkaian pertanyaan di bawah ini secara cerdas, cermat, tepat, terstruktur, dan
sekomprehensif mungkin!
1. Empat pertanyaan pertama, yakni:
(A) Apa FILSAFAT HUKUM itu (sejauh Anda mengetahuinya); mengapa dosen Anda (HB,
herman bakir) bersikeras bahwa Filsafat Hukum menunjuk pada sekumpulan ilmu-ilmu
di tingkat kefilsafatan yang berwatak abstraktif-dialektis; etis/deontis; serta, hermeneutis?
(B) Sebutkan empat cabang dari disiplin kefilsafatan yang datang secara ekslusif guna
melakukan invasi (disipliner) ke fakultas hukum demi membantu hal dipecahkannya
sejumlah PROBLEM HUKUM PADA TINGKAT KEFILSAFATAN!
(C) Apa PROBLEM-PROBLEM HUKUM (YANG MENGORBIT) PADA TINGKAT
KEFILSAFATAN itu, jelaskan! Bandingkan dengan problem-problem hukum di tingkat
teoretis; tingkat dogmatis; dan tingkat praktis!
(D) Apa yang Anda bisa jelaskan sehubungan relasi strategis, dan terstruktur antara Filsafat
Hukum dengan tiga “disiplin ilmu hukum” lainnya, yakni: TEORI HUKUM;
DOGMATIKA HUKUM; dan ILMU HUKUM berbasis Hermeneutical Art Approach.
3. Ada “DUA DALIL SENTRAL” yang ditawarkan dalam buku “Filsafat Hukum: Tema-tema
Fundamental Keadilan dari Sisi Ajaran Fiat Justitia Ruat Caelum” (2015) tentang “SISI
KELAM KEADILAN sebagai kekuatan moral dari hukum positif yang senantiasa akan
ditingkahi, dipecundangi, serta diperdaya oleh KETIDAKPASTIAN”, bahwa:
• “Seorang yang tengah memperjuangkan keadilan tidak berbeda halnya dengan
seorang (penjudi) yang tengah ‘MELEMPARKAN DADU DI ATAS PAPAN
JUDI’, berharap bahwa mata dadu yang dipertaruhkanlah yang akan muncul
kemudian…!”
• “…Dalam usaha manusia memperjuangkan keadilan, prinsipnya sama, bahwa,
‘THE WINNER TAKES IT ALL, AND THE LOSER STANDING SMALL
BESIDE THE VICTORY’…”
PERTANYAANNYA:
“Apa pendapat intelektual Anda sebagai ‘ORANG HUKUM’ mengenai dua dalil sentral
ini!”
4. Dikatakan bahwa semboyan/ungkapan terkenal dalam hukum, “Fiat justitia ruat caelum”
terbit sebagai bagian yang terintegrasi ke dalam “Vos Iuris Civilis” atau “Viva Vox est iuris
civilis” (Ekspresi hukum rakyat yang hidup).
PERTANYAANNYA:
“Seperti apa kronologi dari kemunculan ungkapan universal ini dengan bertolak dari sebuah
TRAGEDI BERDARAH yang pernah dituturkan filsuf SENECA dalam karya berjudul, De Ira?
Paparkan secara padat, dan ringkas!”