Pada awalnya para filsuf. Tak ada perhatian yang dominan terhadap
persoalan dirinya sebagai makhluk “Anima Intelektiva”. Era filsuf di
zaman pra-Socrates lebih banyak tertuju pada alam semesta. Tampak
pada penyelidikan yang dilakukan oleh Thales, dengan asal-usul alam
semesta ini bersumber dari air. Dan beberapa hasil penyelidkan alam
semesta lainnya seperti Anaximander yang berbeda dengan Thales,
bahwa justeru segala isi alam semesta ini bersumber dari udara.
Observasi dan kesimpulan yang diberikan oleh para Filsuf tersebut
adalah penyelidikan pada wilayah “Fisika”, bukan Metafisika. Dalam
wilayah metafisika, penyelidikan dilakukan melalui “Diri Manusia Itu
Sendiri (Human Being).” Sehingga memunculkan pembahasan etika dan
moral.
Dari sinilah, sehingga “hukum” itu erat kaitannya dengan filsafat. Oleh
karena apa yang dibicarakan oleh filsafat sebagai etika dan moral dapat
diserah-terimakan dalan genggaman “hukum”. Hukum menjadi induk
kedua pokok persoalan tersebut. Demikian, maka dalam aliran hukum
alam (eternal law) yang ramai diperdebatkan adalah keterkaitan hukum
dan moral.
2
Filsafat hukum merupakan bagian dari filsafat, maka hal yang penting
untuk dipelajari sebelum memahami, apa itu fisafat hukum ? terlebih
dahulu apa yang dimaksud filsafat secara umum.
Alumni Magister Hukum Universitas Muslim Indonesia, Buku yang telah diterbitkan
diantaranya: “Carut Marut Pilkada Serentak 2015 (Bersama Muh. Nursal N.S),
Makassar: Philosophia Press; Seputar Permasalahan Hukum Pilkada dan Pemilu 2018
– 2019 (Bersama Baron Harahap & Muh. Nursal NS), Yogyakarta: Lintas Nalar &
Negara Hukum Foundation; “Asas dan Dasar-dasar Ilmu Hukum (Bersama Apriyanto
Nusa), Yogyakarta: Genta Press; Menetak Sunyi (Kumpulan Cerpen), Yogyakarta:
Buku Litera. Penulis juga editor sekaligus pengantar dalam beberapa buku:
Kumpulan Asas-Asas Hukum (Amir Ilyas & Muh. Nursal NS); Perdebatan Hukum
Kontemporer (Apriyanto Nusa); Pembaharuan Hukum Acara Pidana Pasca Putusan
MK (Apriyanto Nusa); Praperadilan Pasca Putusan MK (Amir Ilyas & Apriyanto
Nusa); Justice Collaborator, Strategi Mengungkap Tindak Pidana Korupsi (Amir Ilyas
& Jupri); Kriminologi, Suatu Pengantar (A.S. Alam & Amir Ilyas). Adapun aktivitas
tambahan lainnya: sebagai konsultan hukum pihak pemohon pada sengketa hasil
pemilihan Pilkada Makassar di Mahkamah Konsitusi (2018); pernah memberikan
keterangan ahli pada sengketa TUN Pemilu di PTUN Kendari (2018); memberikan
keterangan ahli dalam pemeriksaan pelanggaran administrasi pemilihan umum di
Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara (2019); memberikan keterangan ahli dalam
Kasus Pidana Pemilu di Bawaslu Kota Gorontalo (2019); memberikan keterangan
ahli dalam kasus pidana pemilu di Pengadilan Negeri Kendari (2019).
YOU MAY ALSO LIKE...