Puji syukur kita panjatkan atas limpahan rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas paper ini yang diamanatkan kepada kami dalam rangka
memenuhi tugas dengan baik dan tepat waktu.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami terutama kepada
dosen pembimbing kami dalam mata kuliah Kebudayaan Bali yang telah memberikan banyak ilmu
kepada kami dan memberikan pemahaman kepada kami tentang sistem kekerabatan dan
perkawinan di Bali. Kepada semua pihak yang telah membantu kami baik secara langsung maupun
tidak lansung dan semua pihak yang telah mendukung, serta memberikan dorongan kepada kami
baik secara moril maupaun materil sehingga kami dapat menyelesaikan tugas paper ini yang
berjudul “SISTEM KEKERABATAN DAN PERKAWINAN DI BALI” dengan baik.
Kesempurnaan hanya milik Tuhan, kekurangan dan kesalahan murni milik manusia. Oleh
karena itu kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun atau
memberikan perbaikan kepada penyusun dari para pembaca, sehingga kami dapat menjadikan hal
tersebut sebagai bahan evaluasi dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diamanahkan kepada kami
selanjutnya dengan lebih baik lagi.
Demikian paper ini kami harapkan mampu memberikan pengetahuan dan wawasan baru
bagi kita sehingga kita dapat memahami dengan baik bagaimana sistem kekerabatan dan
perkawinan di Bali.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Tidak perlu diragukan lagi bahwa salah satu daerah di Indonesia yang menjadi destinasi
tujuan pariwisata no 1 adalah Bali, setiap tahunnya banyak wisatawan dari dalam maupun luar
negeri datang ke Bali, tidak hanya terkenal dengan pemandangannya saja tetapi Bali juga
terkenal dengan kebudayaan dan adat istiadatnya. Seperti yang sudah kita ketahui, kehidupan
orang bali sangatlah religius karena pengaruh agama Hindu yang sangat kuat. Maka setiap
melaksanakan upacara yang dilakukan oleh masyarakat Bali selalu berpedoman pada ajaran
agama Hindu salah satunya adalah upacara dalam pelaksanaan suatu perkawinan, tetapi semua
itu memiliki sistemnya masing-masing, terutama bagaimana sistem kekerabatan dan sistem
perkawinan di Bali. Menurut agama Hindu salah satu tujuan dalam perkawinan adalah untuk
memenuhi tujuan niskala (keyakinan), yaitu suatu jalan untuk membebaskan dosa (nyupat)
orangtua dan luhurnya dengan jalan membayar tiga hutang, dan ketiga hutang itu patut dibayar
melalui upkara (ritual) yang dilaksanakan sesuai dengan tatwa (filsafat) dan susila (etika)
Hindu. Agama Hindu menggambarkan hakekat perkawinan itu dengan bermacam-macam cara,
hakekat perkawinan dapat menterjemahkan perkawinan itu melalui kasta yang berlainan,
terdapat empat tingkatan Kasta dalam suku bangsa bali yaitu: Brahmana, Kesatria, Wesya,
Sudra. Di dalam setiap pelaksanaan upacara perkawinan di Bali, tidak mengabaikan adat yang
telah ada dalam masyarakat, karena umat Hindu selain berpedoman pada Kitab Weda, juga
berpedoman pada Śmrti dan hukum Hindu yang berdasarkan pada kebiasaan yang telah
dilakukan secara turun temurun disuatu tempat yang disebut Acara. Dengan melakukan
upacara yang dilandasi kitab suci Weda dan mengikuti tata cara adat yang telah berlaku turun
temurun, maka akan mendapatkan kebahagiaan di dunia ini (jagaditha) dan kebahagiaan yang
abadi (Moksa) Hukum adat Bali dewasa ini mengenal dua cara melangsungkan perkawinan,
yaitu: (1) kawin dengan cara memadik (meminang) dan (2) kawin dengan cara ngerorod (lari
bersama). Apabila dalam masa pertunangan mendapat restu orangtua dan keluarga kedua belah
pihak, maka akan dipilih dengan cara memadik.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari paper ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem kekerabatan dan perkawinan di Bali ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari paper ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem kekerabatan dan sistem perkawinan di Bali.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan