Soal 1. Apa yang saudara ketahui tentang politik Hukum dan kodifikasi di Indonesia
Menurut Mahfud MD politik hukum adalah ”legal policy atau garis (kebijakan) resmi tentang hukum
yang akan diberlakukan baik dengan pembuatan hukum baru yang akan diberlakukan baik dengan
pembuatan hukum baru maupun dengan penggantian hukum lama, dalam rangka mencapai tujuan
Negara”.
Kodifikasi hukum menurut R. Soeroso dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum) adalah
pembukuan hukum dalam suatu himpunan undang-undang dalam materi yang sama.
Tujuan dari kodifikasi hukum adalah agar didapat suatu rechtseenheid (kesatuan
hukum) dan suatu rechts-zakerheid (kepastian hukum).
Contoh kodifikasi adalah hukum pidana dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,
hukum perdata dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, hukum dagang dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
Soal 2. Ada berapa pembagian HAN dan jelaskan
1. HAN HETERONOM adalah HAN yang bersumber pada UUD, TAP MPR, UU yang mengatur
seluk beluk organisasi dan fungsi administrasi negara
2. HAN OTONOM adalah Hukum operasional yang diciptakan pemerintah dan administrasi
negara/sektor
3. HAN UMUM (Algemene deel) adalah berkenaan dengan peraturan- peraturan umum
mengenai tindakan hukum dan hubungan admistrasi, atau prinsip-prinsip yang berlaku
untuk semua bidang hukum administrasi
4. HAN KHUSUS (Bijzonder deel) adalah peraturan-peraturan yang berkaitan dengan bidang
tertentu
Lembaga Negara di Indonesia dibagi berdasarkan fungsi dan tugasnya, antara lain:
1. Presiden
Presiden beserta wakil presiden merupakan satu lembaga penyelenggara kekuasaan
eksekutif tertinggi di bawah UUD. Secara politik, presiden tidak bertanggung jawab
kepada MPR atau pun DPR melainkan bertanggung jawab langsung kepada rakyat
yang memilih. Tugas presiden sebagai eksekutif kepala pemerintah ialah memegang
kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Selain
itu juga membuat perjanjian internasional dengan persetujuan DPR, serta
mengangkat duta dan menerima duta negara lain dengan persetujuan DPR.
Kemudian tugas legislatif presiden antara lain membentuk Undang-Undang,
menetapkan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang, dan juga
menetapkan Peraturan Pemerintah untuk melaksanakan Undang-Undang.
Sedangkan untuk tugas yudisial sering disebut sebagai hak prerogratif atau privilege
presiden, yaitu merupakan hak istimewa yang melekat pada presiden selaku kepala
negara.