Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NURUL AFIYAH PURNAMA PUTRI

NIM : 200605552019
KELAS : 04/D (PARE-PARE)
PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

TUGAS
Apa kedudukan,tugas dan wewenang lembaga Negara

JAWAB

1. Presiden Presiden beserta wakil presiden


Merupakan satu lembaga penyelenggara kekuasaan eksekutif tertinggi di bawah
UUD. Secara politik, presiden tidak bertanggung jawab kepada MPR atau pun DPR
melainkan bertanggung jawab langsung kepada rakyat yang memilih. Tugas presiden
sebagai eksekutif kepala pemerintah ialah memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan
Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Selain itu juga membuat perjanjian
internasional dengan persetujuan DPR, serta mengangkat duta dan menerima duta negara
lain dengan persetujuan DPR. Kemudian tugas legislatif presiden antara lain membentuk
Undang-Undang, menetapkan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang, dan juga
menetapkan Peraturan Pemerintah untuk melaksanakan Undang-Undang. Sedangkan
untuk tugas yudisial sering disebut sebagai hak prerogratif atau privilege presiden, yaitu
merupakan hak istimewa yang melekat pada presiden selaku kepala negara.
2. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Tugas dan wewenang MPR antara lain untuk mengubah dan menetapkan UUD,
memberhentikan presiden dan wakil presiden berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi,
memilih presiden dan wakil presiden untuk mengisi jabatan bila terjadi kekosongan, sera
menyaksikan pengucapan sumpah presiden dan wakil presiden. Meski begitu, sejumlah
kegiatan ini bukan merupakan kegiatan yang rutin untuk dilakukan.
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Sebagaimana yang diatur dalam UUD Negara RI Tahun 1945 pasal 20, DPR
memiliki 3 fungsi antara lain fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.
Fungsi legislasi merupakan kekuasaan untuk membentuk Undang-Undang, sedangkan
fungsi anggaran yaitu kewenangan membahas dan memberi persetujuan atas rancangan
anggaran negara yang diajukan presiden dalam bentuk rancangan Undang-Undang terkait
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain ketiga fungsi tersebut, DPR
juga memiliki fungsi lain seperti mengusulkan pemberhentian presiden sebagai tindak
lanjut hasil pengawasan, memberikan pertimbangan kepada presiden atas pemberian
Amnesti dan Abolisi, dan sebagainya.
4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, kewenangan DPD hanya bersifat
tambahan dan terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan daerah. Dalam
UUD RI Tahun 1945 pasal 22D hasil amandemen, menegaskan bahwa wewenang DPD
antara lain dapat mengajukan rancangan Undang-Undang kepada DPR yang berkaitan
dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran serta
penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya;
serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. Lebih lanjut, DPD
juga ikut membahas rancangan tersebut serta turut melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan undang-undang yang telah dirancang. DPD juga memiliki kewenangan
penuh untuk melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja pemerintahan yang
berkaitan dengan kepentingan daerah. Namun, beberapa ahli hukum menyebutkan bahwa
sebenarnya DPD tidak memiliki kewenangan yang sifatnya otonom di bidang legislasi.
Dalam artian, DPD tidak mempunyai kekuasaan untuk memutuskan dalam proses
pengambilan keputusan sama sekali (Jimly Asshiddiqie, 2006: 188).
5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Tugas dan kewenangan BPK diatur dalam bab VIIIA UUD Negara RI Tahun
1945 terdiri dari tiga 3 pasal dan 7 ayat. Seperti yang tertulis di dalamnya, BPK bertugas
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara yang hasilnya akan
diserahkan pada DPR, DPD, serta DPRD sesuai kewenangannya. Kekuasaan ini dikenal
dengan sebutan kekuasaan eksaminatif. Jika ditemukan adanya penyimpangan pada
proses ini, maka DPR, DPD, maupun DPRD berhak menindaklanjuti dengan
menggunakan hak-hak dewan atau disampaikan pada aparat penegak hukum.
6. Mahkamah Agung (MA)
Sebagai lembaga negara yang memiliki kekuasaan kehakiman, Mahkamah Agung
bertugas menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan sesuai
dalam pasal 24 ayat (1) UUD Negara RI Tahun 1945. Kewenangan yang dimiliki antara
lain mengadili perkara pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di
bawah UU, dan juga memberikan pertimbangan kepada presiden jika hendak
memberikan grasi dan rehabilitasi.
7. Mahkamah Konstitusi (MK) Selain Mahkamah Agung (MA),
Mahkamah Konstitusi (MK) juga memiliki kekuasaan kehakiman. Pembentukan
MK bertujuan untuk menjaga kemurnian konstitusi atau the guardian of the constitution.
Mahkamah Konstitusi berfungsi untuk menguji dan meluruskan setiap tindakan lembaga-
lembaga negara yang bertentangan dengan konstitusi melalui proses peradilan. Dalam
proses ini, Mahkamah Konstitusi berwenang untuk mengadili pada tingkat pertama dan
terakhir ketika putusannya telah final.
8. Komisi Yudisial (KY)
Komisi Yudisial merupakan suatu badan kehakiman yang berada pada kekuasaan
kehakiman tetapi tidak menyelenggarakan peradilan. Lembaga negara dibentuk dengan
tujuan untuk menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran, martabat, serta perilaku
hakim agar kekuasaan kehakiman tetap terkontrol. Maka dari itu, dibutuhkan seseorang
yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta mempunyai integritas
dan pengabdian yang tinggi untuk bisa menjadi anggota dalam komisi ini.

Anda mungkin juga menyukai