Anda di halaman 1dari 21

Lembaga Legislatif dalam Sistem Politik Indonesia

Lembaga Legislatif
Badan Legislatif Berbeda dengan badan administratif yang menegakkan
hukum, badan legislatif adalah badan yang memiliki fungsi membuat atau
merumuskan hukum yang diwajibkan oleh negara. Contoh lembaga legislatif
tersebut adalah MPR, DPR, dan DPD. Menyusul Nurul Huda, DPR dikenal
dengan beberapa nama seperti DPR, DPR, dan DPR. Selain itu, dalam sistem
parlementer, lembaga legislatif atau lembaga menduduki posisi tertinggi dan
berhak mengangkat cabang atau wewenang eksekutif.

Di sisi lain, dalam sistem presidensial, legislatif adalah lembaga pemerintah


yang sama dan independen dari pemerintah. Selain itu, mengingat misi legislatif
atau legislatif sebagai pembuat undang-undang, semua peraturan lembaga itu
harus dipatuhi dan mengikat secara hukum. Selengkapnya peraturan yang dibuat
oleh lembaga legislatif adalah yang berkaitan dengan ekonomi, politik, budaya,
hukum, keamanan, pajak, penyiaran, kekayaan intelektual, dan lain-lain.

Fungsi Utama Lembaga Legislatif


Sebagai perumus peraturan, lembaga legislatif tentu memiliki banyak fungsi.
Namun, menurut Miriam Budiardjo, pakar ilmu politik Indonesia, lembaga
legislatif memiliki dua fungsi penting. Pertama, menentukan suatu kebijakan dan
membuat undangundang. Sehubungan dengan itu, lembaga legislatif diberikan
hak inisiatif yakni hak untuk mengadakan amandemen terhadap rancangan
undangundang, dan terutama di bidang anggaran.

Kedua, mengontrol lembaga eksekutif. Dalam kaitan ini, legislatif diharapkan


menyelaraskan semua tindakan eksekutif dengan pedoman yang telah ditetapkan.
Perwakilan nasional diberikan hak khusus untuk melaksanakan tugas ini. Badan
Kehakiman Selain badan administratif dan legislatif, Indonesia memiliki badan
yang dikenal sebagai lembaga yudikatif.

Badan ini merupakan badan hukum yang mengemban misi untuk menentukan
pelanggaran konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang dilakukan oleh
lembaga negara. Peradilan itu merdeka dan bebas dari campur tangan negara
dalam menjalankan kewajiban dan misinya.
Peradilan Indonesia

Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi.


Kedua lembaga ini memiliki kewenangan yang berbeda. Kewenangan
Mahkamah Agung Peran Mahkamah Agung di bawah Bagian 2 Kehakiman
14/1985 adalah pengadilan negara bagian tertinggi dari semua yurisdiksi, terlepas
dari negara dan implikasi lain untuk pelaksanaan tugasnya. Wewenang
Mahkamah Agung meliputi: meninjau dan memutuskan banding. Menyelidiki dan
menyelesaikan perselisihan yang terkait dengan badan pembuat keputusan.
Memutuskan permohonan peninjauan kembali atas putusan akhir pengadilan.
Kapan Pemeriksaan peraturan perundang-undangan di bawah hukum melawan
hukum.

Wewenang Mahkamah Konstitusi Kedudukan Mahkamah Konstitusi


sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 UU Mahkamah Konstitusijo.Perpu 1/2013
adalah salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan. Adapun kewenangan dan kewajiban Mahkamah Konstitusi adalah
sebagai berikut.

mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final
untuk menguji undangundang terhadap UUD 1945; memutuskan sengketa
kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945;
memutuskan pembubaran partai politik; memutuskan perselisihan tentang hasil
pemilihan umum; dan memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan
pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden.

Pada intinya, ada tiga jenis lembaga utama yang menentukan jalannya
pemerintahan, yakni lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Kekuasaan
eksekutif dipegang oleh presiden. Kekuasaan legislatif dipegang oleh perumus
undangundang, yakni DPR, MPR, dan DPD. Kemudian, lembaga yudikatif terdiri
dari lembaga peradilan, seperti Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi.

Lembaga Legislatif – Terdapat tiga lembaga utama di Indonesia


yakni,
Lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif yang mempunyai tugas dan fungsi yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dalam artikel kali ini kita akan membahas
apa itu definisi pengertian dari lembaga lembaga negara tersebut beserta dengan
tugas dan juga penjelasan lainnya. Semoga bermanfaat.
Pengertian Lembaga Legislatif
Lembaga legislatif merupakan lembaga atau dewan yang mempunyai tugas
serta wewenang membuat atau merumuskan UUD yang ada di sebuah negera.
Selain itu, lembaga legislatif juga diartikan sebagai lembaga legislator, yang mana
jika di negara Indonesia lembaga ini dijalankan oleh DPD (Dewan Perwakilan
Daerah) DPR (Dewan Perwakilan Rakyat, dan MPR (Majelis Permusyawaratan
Rakyat.

Contoh Badan Legislatif Di Indonesia,

lembaga legislatif adalah DPR, DPD, MPR. DPR atau DPR merupakan salah
satu lembaga legislatif yang berfungsi sebagai lembaga negara. Anggota DPR
adalah anggota yang dipilih dari anggota partai politik yang mencalonkan diri
sebagai pemilih yang dipilih pada saat pemilihan. DPR adalah pusat, tingkat
negara bagian satu disebut DPRD negara bagian, dan tingkat satu
kota/kabupaten disebut DPRD kabupaten/kota. Anggota DPR dipilih langsung
oleh masyarakat selama lima tahun.

DPD atau Dewan Perwakilan Daerah


adalah salah satu lembaga legislatif perwakilan daerah yang berkedudukan
sebagai lembaga negara, anggota DPD berasal dari perwakilan setiap provinsi
yang ada di negara yang sudah terpilih di pemilu. Adapun jumlah anggotanya
tidak sama untuk setiap provinsi, namun sudah ditetapkan paling banyak 4 orang.
Sementara masa jabat DPD adalah sama seperti DPR yaitu 5 tahun.

MPR atau Majelis Permusyawarakatan Rakyat


Adalah lembaga legislatif yang terdiri dari anggota DPR dan DPD yang sudah
terpilih dalam pemilu. Adapun masa jabatan anggotanya adalah selama 5 tahun.
Tahukah bahwa sebelum amandemen UUD 1945, MPR adalah lembaga yang
memiliki kedudukan tertinggi negara.

Tetapi setelah amandemen, lembaga tertinggi sudah dihapuskan, yang sekarang


hanya ada lembaga negara. Tugas Lembaga Legislatif Lembaga legislatif
memiliki tugas membuat UUD , dan adapun contoh lembaga legislatif tersebut
meliputi, DPD, DPR, dan MPR. Tugas DPD DPD atau Dewan Perwakilan Daerah
memiliki beberapa tugas, diantaranya: Mengajukan rancangan UUD yang
memiliki kaitan dengan otonomi daerah serta bertugas dalam mengawasi
pelaksanaanya. Memberi pertimbangan kepada kepala negara yaitu Presiden
terkait RUU APBN.

Memeriksa hasil keuangan negara dari pihak BPK. Memberi pertimbangan


kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam memilih BPK. Tugas DPR DPR
atau Dewan Perwakilan Rakyat, memiliki beberapa tugas, diantaranya: Bertugas
memegang kekuasaan dalam hal pembentukan UUD.

Bertugas memberi persetujuan kepada kepala negara yaitu Presiden terkait


dengan peraturan pemerintah yang sudah ditetepkan oleh Presiden sebelumnya
sebagai ganti dari UU. Sebagai pemberi persetujuan kepada kepala negara, untuk
menyatakan perang, berdamai, dan menyatakan persetujuan untuk pembuatan
perjanjian dengan negara lain. Sebagai pemberi pertimbangan kepada Presiden
tentang pengangkatan duta serta penempatan duta negara lain, bertugas memberi
amnesti serta abolisi, rancangan UU APBN.

Memberi hasil pemeriksaan keuangan negara dari pihak BPK. Memilih


langsung anggota BPK. Memberikan ppersetujuan kepada calon Hakim Agung
yang sudah diluluskan oleh Komisi Yuridis. Bertugas memberi persetujuan
kepada Presiden tentang pengangkatan dan juga persetujuan tentang
pemberhentian anggota yudisial. Bertugas mengajukan tiga orang hakim
konstitusi. Bertugas dalaam mengusulkan

Pemberhentian Presiden serta Wakil Presiden. Tugas MPR MPR


juga mempunyai tugas, seperti DPD dan DPR.

Adapun tugas MPR, sesuai dengan UU pasal 3 ayat 1, yaitu: Mengubah serta
menetapkan UUD Bertugas sebagai pelantik Presiden dan Wakil Presiden.
Bertugas dalam hal memberhentikan Presiden dan wakilnya pada masa jabatannya
sesuai dengan UUD. Selain tugas, MPR juga mempunyai Hak, yaitu Memberi
usul perubahan paasal UUD, Dapat menentukan sikap serta pilihan dalam
pengambilan keputusan, Berhak memilih dan dipilih Berhak membela diri Hak
Imunitas Protokoler Keuangan dan administrasi Inilah sekilas tentang lembaga
legislatif, mulai dari pengertiannya, tugas dan contohnya.
Pengertian Lembaga Yudikatif

Lembaga yudikatif adalah lembaga negara yang tugas utamanya sebagai


pengawal, pengawas, dan pemantau proses berjalannya UUD, dan juga
pengawasan hukum di sebuah negara. Di Indonesia, fungsi lembaga legislatif ini
dijalankan oleh MA (Mahkamah Agung), MK (Mahkamah Konstitusi), yang
mana keduanya memiliki peran sebagai pengawas dan pemantau berjalannya
UUD dan hukum yang ada di Indonesia.

Contoh Lembaga Yudikatif Mahkamah Agung (MA)


Adalah salah satu lembaga yudkatif yang memiliki kekuasaan kehakiman,
kekuasaan ini adalah kekusaan yang menyelenggarakan peradilan guna
penegakkan hukum yang adil. Mahkamah Konstitusi (MK) Adalah lembaga
yudikatif yang memiliki wewenang sebagai pengadilan pada tingkat pertama dan
terakhir, yang mana keputusannya bersifat final untuk menguji UU.

Komisi Yudisial (KY)


Adalah lembaga negara yang memiliki tugas dan wewenang untuk mengusulkan
pengangkatan hakim agung dan menjaga juga menegakan keluhuran kehormatan
martabat dan perilaku hakim.

Tugas Lembaga Yudikatif Lembaga yudikatif, memiliki tugas, sebagai berikut:


Tugas Mahkamah Agung Mengadili dan menguji peraturan perundangundangan.
Bertugas sebagai pemberi pertimbangan kepada Presiden tentang pemberian grasi
dan juga rehabilitas Bertugas mengajukan 3 orang anggota hakim konstitusi Tugas

Mahkamah Konstitusi
Mengadili pada tingkat pertama sampai akhir putusan yang bersifat final untuk
menguji UU. Bertugas memutuskan persengketaan Bertugas memutuskan
pembubaran partai politik Bertugas memutuskan perselisihan dan persengketaan
terkait hasli pemilu Memiliki kewajiban memberi keputusan tentang pendapat
DPR tentang dugaan pelanggaran oleh Presiden dan wakilnya sesuai dengan UU
Bertugas menerima usulan pemberhentian presiden dan wakilnya dari DPR untuk
segera ditindak lanjuti. Tugas Komisi Yudisial Bertugas mengusulkan
pengangkatan Hakim Agung Bertugas menjaga serta menegakkan kehormatan,
keluhuran, martabat dan juga perlaku Hakim
Pengertian Lembaga Eksekutif
eksekutif adalah presiden dan wakil presiden dan beserta dengan
menterimenterinya yang turut membantunya dalam menjalankan tugasnya di
sebuah negara. Presiden merupakan lembaga negara yang memiliki kekuasaan
eksekutif yaitu kekuasaan yang menjalankan roda pemerintahan.

Di negara Indonesia, presiden memiliki kedudukan sebagai kepala


pemerintahan serta sebagai kepala negara. Presiden dan wakilnya menduduki
jabatan maksimal 5 tahun, namun masih dapat mencalonkan diri kembali untuk
satu masa lagi. Contoh Lembaga Eksekutif Presiden dan Wakil Presiden, Menteri
Inilah sekilas tentang lembaga eksekutif, tugas dan contohnya, semoga
bermanfaat. Tugas Lembaga Eksekutif Presiden, memiliki tugas dan wewenang,
yaitu sesuai dengan UUD 1945, diantaranya: Bertugas membuat perjanjian
dengan beberapa negara lain dengan syarat adanya persetujuan dari DPR

Sebagai sebuah lembaga negara di bawah MPR atau Majelis Permusyawaratan


Rakyat, DPD tentu memiliki tugas untuk membantu, menyuarakan aspirasi rakyat
dari tingkat daerah ke tingkat nasional. Hal tersebut, nantinya akan menghasilkan
sebuah kebijakan, yang dirasakan oleh masyarakat daerah tersebut .

Dalam proses pembentukan suatu negara, para founding father berupaya


mencari bentuk yang baku untuk sistem pemerintahan.

Hal itu dilakukan untuk membangun serta mengembangkan kualitas negara


tersebut. Dapat kita ambil kesimpulan bahwa negara itu haruslah memenuhi
semua komponenkomponen yang memiliki potensi tinggi untuk membangun
keutuhan negara tersebut.

Pada umumnya komponen dasar ini memiliki fungsi sebagai pondasi untuk
membangun suatu negara. Komponenkomponen tersebut adalah bentuk negara,
bentuk pemerintahan, serta sistem pemerintahan.

Proses dalam sistem pemerintahan ini memiliki berbagai macam kegunaan serta
fungsi untuk negara. Sistem pemerintahan sendiri memiliki peran yang sangat
penting dalam negara. Tanpa adanya sistem pemerintahan, negara akan menjadi
kacau balau, karena negara belum menetapkan siapa yang akan menjadi pemimpin
negara tersebut, siapa pemegang kekuasaan tertingginya, serta negara tidak
mengetahui siapa yang menjadi perwakilan rakyat, dan lain sebagainya.
Pengertian Legislatif
Seperti dikutip Gramedia.com,

lembaga legislatif adalah lembaga pemerintah yang memiliki fungsi umum


dalam membuat peraturan perundang-undangan. Badan legislatif ini memiliki
beberapa fungsi legislatif dan administratif. Di Indonesia, lembaga legislatif
adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Melakukan hal ini setiap pagi seperti yang direkomendasikan oleh ARTRIVIT
akan menghilangkan nyeri lutut dan sendi. Selengkapnya 10 Fakta Menarik
Tentang Lautan Bumi

1. DPR (Dewan Perwakilan Daerah)

Sistem legislatif pertama di Indonesia adalah DPR. Komponen DPR sendiri


berasal dari partai politik yang dipilih rakyat melalui proses pemilu. DPR
bertempat di tingkat pusat, sedangkan yang berada di tingkat provinsi dan
kabupaten/kota adalah DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah). Tugas dan
wewenang yang dimiliki oleh DPR, antara lain:

Menyusun perundangundangan yang dibahas bersama Presiden. Memberikan


persetujuan peraturan daerah pengganti UndangUndang. Menerima dan
membahas RUU (Rancangan UndangUndang) yang diajukan oleh DPD.
Mempertimbangkan DPD atas rancangan UndangUndang APBN yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama. Menetapkan APBN
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) bersama Presiden dengan
memperhatikan pertimbangan dari DPD. Memilih anggota Badan Pemeriksa
Keuangan dengan pertimbangan DPD.

Menyalonkan tiga kandidat anggota hakim konstitusi dan mengajukannya


kepada Presiden. Hak dari anggota DPR, antara lain: Hak Interpelasi, yakni
hak untuk meminta keterangan kepada Presiden. Hak untuk menyelidiki, yaitu
hak untuk menyelidiki kebijakan pemerintah. Hak inisiatif, yaitu hak untuk
mengajukan rancangan undang-undang kepada pemerintah. Hak untuk
mengubah, yaitu hak untuk mengubah RUU.

Hak Anggaran, yaitu hak untuk mengajukan RAPBN (Rancangan Anggaran


Pendapatan dan Belanja Negara). Hak untuk mengajukan petisi, hak untuk
bertanya tentang kebijakan pemerintah.
Kewajiban DPR Menurut ketentuan Pasal 20A UUD 1945, DPR memiliki
kewenangan tertinggi dalam membuat undang-undang. Oleh karena itu, DPR
memiliki tiga fungsi penting: Fungsi Legislatif, yaitu DPR sebagai pembuat
undang-undang dengan presiden.

Fungsi Anggaran, DPR sebagai kekuasaan dalam menetapkan APBN yang


diusulkan oleh Presiden. Fungsi pemantauan , atau DPR, memantau
pemerintahan. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengutip buku “Fungsi
DPRRI” karya Desmond J. Mahesa menyertakan perwakilan DPD dari negara
bagian yang dipilih selama proses pemilihan. Keanggotaan DPD ditetapkan
dengan Keputusan Presiden dan berlangsung di Daerah Pemilihan.

Wewenang DPD
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 22D, anggota DPD
memiliki kewenangan sebagai berikut: Mengajukan Rancangan Undang-
Undang kepada DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat
dan daerah, pembentukan, pemekaran, serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam, dan keuangan pusat daerah. Memberikan
pertimbangan kepada DPR atas Rancangan Undang-Undang APBN dan RUU
yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.

Mengawasi pelaksanaan mengenai hal-hal tersebut dan melaporkannya


kepada DPR. Demikianlah penjelasan mengenai sistem legislatif Indonesia
Sehingga dapat disimpulkan bahwa legislatif adalah salah satu institusi
pengawas roda demokrasi Indonesia.

Tugas dan wewenang DPD atau Dewan Perwakilan Daerah diatur dalam
Undang-undang Dasar atau UUD. Sebagai pilihan rakyat, tugas DPD secara
harfiah adalah mendengarkan dan mewujudkan kepentingan bersama sebuah
daerah. Sesuai namanya, Dewan Perwakilan Daerah atau DPD adalah lembaga
yang mewakili kepentingan sebuah daerah atau bahkan di tingkat provinsi.
Meski begitu, sebetulnya DPD merupakan lembaga yang masih cukup muda
usianya, karena baru terbentuk pada tahun 2001 silam.

Namun tetap saja, fungsi DPD serta tugas dan wewenang DPD diatur dalam
UUD 1945.
Trias Politica

Trias politica adalah pembagian kekuasaan secara fungsional. Terdiri atas:


Lembaga Legislatif; the rule making function;
direpresentasikan oleh Parlemen
Lembaga Eksekutif; the rule application function; direpresentasikan oleh
Pemerintah. n
Lembaga Yudikatif; the rule adjudication function; direpresentasikan oleh
Peradilan.

Sejarah Terbentuknya DPR

Bertanggung jawab atas pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat Republik


Indonesia Sejarah DVR RI secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga
periode. Volksraad Perjuangan kemerdekaan

Pembentukan Komisi Nasional Indonesia Pusat (KNIP) Secara sederhana


dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada masa penjajahan Belanda, sebuah
lembaga berbentuk parlementer yang dibentuk oleh penjajah Belanda pada
tanggal 8 Maret 1942 bernama Volkslad.

Setelah 350 tahun penjajahan di Indonesia, perpindahan dari Belanda ke Jepang


otomatis menolak Volkslad, dan bangsa Indonesia memasuki masa perjuangan
kemerdekaan. Sejarah DPR RI dimulai pada tanggal 29 Agustus 1945 (12 hari
setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia) ketika Presiden membentuk
Komisi Nasional Indonesia Pusat (KNIP) di Pasar Barjakarta, Artville.

Tanggal pelantikan KNIP (29 Agustus 1945) dijadikan sebagai tanggal dan
hari lahir DVRRI. Pada pertemuan pertama KNIP,

para pemimpin berikut ditugaskan:

Ketua : Kasman Singodimedjo

Wakil Ketua I : Bpk. Sutardjo Kartohadikusumo

Wakil Ketua II : Bpk. J. Latuharhary Wakil Presiden III: Adam Malik


Masa Perjuangan Kemerdekaan

Rakyat Indonesia pada awalnya gembira menyambut tentara Dai Nippon


(Jepang), yang dianggap sebagai saudara tua yang membebaskan Indonesia
dari belenggu penjajahan. Namun pemerintah militer Jepang tidak berbeda
dengan pemerintahan Hindia Belanda. Semua kegiatan politik dilarang.
Pemimpin-pemimpin yang bersedia bekerjasama, berusaha menggunakan
gerakan rakyat bentukan Jepang, seperti Tiga-A (Nippon cahaya Asia,
Pelindung Asia, dan Pemimpin Asia) atau PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat),
untuk membangunkan rakyat dan menanamkan cita-cita kemerdekaan dibalik
punggung pemerintah militer Jepang.

Periode KNIP
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia menetapkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang
kita kenal sebagai Undang-undang Dasar 1945. Maka mulai saat ini,
penyelenggara negara didasarkan pada ketentuan-ketentuan menurut Undang-
undang Dasar 1945.

Sesuai dengan ketentuan dalam Aturan Peralihan, tanggal 29 Agustus 1945,


dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat atau KNIP beranggotakan 137 orang.
Komite Nasional Pusat ini diakui sebagai cikal bakal badan Legislatif di
Indonesia, dan tanggal pembentukan KNIP yaitu 29 Agustus 1945 diresmikan
sebagai hari jadi DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA.

1945
Dalam Sidang KNIP yang pertama telah menyusun pimpinan sebagai berikut:

Mr. Kasman Singodimedjo


Ketua

Mr. Sutardjo Kartohadikusumo


Wakil Ketua I

Mr. J. Latuharhary
Wakil Ketua II
Adam Malik
Wakil Ketua III

1945
Tanggal 10 Nopember 1945 terjadi pertempuran di Surabaya yang menimbulkan
banyak korban di pihak bangsa Indonesia.

Sehubungan dengan itu KNIP dalam Sidang Pleno ke-3 tanggal 27 Nopember
1945 mengeluarkan resolusi yang menyatakan protes yang sekeras-kerasnya
kepada Pucuk Pimpinan Tentara Inggris di Indonesia atas penyerangan Angkatan
Laut, Darat dan Udara atas rakyat dan daerah-daerah Indonesia.

Deskripsi "Teori Sistem Politik" dan Kritik Menunjukkan kelemahan


"Teori Sistem Politik" Anda berdiri. Oleh karena itu, tampilan lain diperlukan
di mana diperlukan Mengisi kelemahan kelemahan. Memahami sistem
lingkungan David Easton Pertahankan posisi utama dalam penelitian politik
negara. berarti Struktur fungsional Gabriel Almel akan meningkatkan konsep
David Easton. Sistem politik dipersatukan (kelompok)

Ada beberapa struktur politik dengan salah satu fungsi untuk mencapai
tujuan pemerintah. Pendekatan sistem politik Berdampak pada pernyataan
ilmiah terhadap Pendekatan sistem politik fenomena politik juga dimaksudkan
Ganti saja pendekatan klasik untuk ilmu politik Permintaan analisis negara
dan kekuasaan. mendekati Sistem politik terinspirasi oleh sistem yang
menjalankan makhluk Hidup (dari bidang organik). Dalam pendekatan sistem
politik, masyarakat adalah konsep Orang tua dan sistem politik hanyalah salah
satu struktur Perusahaan seperti sistem ekonomi dan sistem sosial Dan sistem
politik seperti budaya, sistem kepercayaan Abstraksi (realitas dinaikkan ke
konsep konsep) adalah

Tugas terkait dengan distribusi nilai-nilai di masyarakat. Seperti dijelaskan,


komunitas bukan hanya kisaran Struktur (misalnya, sistem politik saja)
dikonfigurasi dalam berbagai tahap. Sistem yang biasanya diteliti adalah
sistem. Politik, sistem ekonomi, sistem agama, sistem sosial atau sistem Ikon
topi Bude. Berbagai jenis sistem Ada perbedaan dari kesamaan. Perbedaan.
Sementara persamaannya konseptual, itu adalah dimensi ontologi
Diukur antara sistem dan sistem lain. Untuk memahami sistem politik
Indonesia Ada beberapa variabel yang perlu Anda pahami sistem lain terkenal.

Model arus sistem politik di atas menunjukkan bahwa lingkungan, baik


intrasocietal maupun extrasocietal, mampu memengaruhi tuntutan dan dukungan
yang masuk ke dalam sistem politik.

Keunggulan model arus sistem politik ini adalah lebih terperinci pada sistem
politik yang pada hakikatnya bersifat terbuka. Dua jenis lingkungan, intrasocietal
dan extrasocietal mampu memengaruhi mekanisme input (tuntutan dan dukungan)
sehingga struktur proses dan output harus lincah dalam mengadaptasinya.
Tuntutan dan dukungan dikonversi dalam sistem politik bermuara pada output
yang dikeluarkan oleh otoritas.

Otoritas berarti lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan


keputusan ataupun tindakan dalam bentuk policy (kebijakan), dan bukan
sembarang lembaga, tetapi diposisikan oleh negara (state). Kinerja ini pada
gilirannya diakui oleh lingkungan dan proses siklus. Ini sedang berlangsung lagi.
Pemeriksaan besi dingin jantung almond juga hilang. Dalam tiga fase yang
membentuk pikirannya.

Fase pertama Almond mengungkapkan pendapatnya sambil berpegang


teguh pada itu Memahami sistem politik Easton. Ini adalah masalah fungsi
Struktur tersebut digunakan untuk menggambarkan kotak hitam sistem politik.
Secara khusus, almond juga Melekat pada sistem politik dalam bentuk
orientasi tertentu

Tindakan politik. Almond akan mengikuti di langkah selanjutnya Fungsi


sistem politik yang berlaku secara universal. Dengan membagi input dan
output menjadi fungsi Tentu saja pandangan proses politik almond Ini sedikit
berbeda dari Easton. Tahap terakhir adalah Kecanggihan pendekatan
fungsionalnya, dan itu Memberikan penjelasan terkait fungsi politik Disertai
dengan pembentukan input seperti klarifikasi kepentingan dan agregasi Minat,
komunikasi, sosialisasi, rekrutmen politik.

fungsi Hasil: Pembuatan pedoman, implementasi dan evaluasi. Easton


mendefinisikan politik sebagai proses pemberian nilai Dalam masyarakat
dengan cara yang berwibawa. Apa yang dikatakan berwibawa Kaitkan
langsung konsep sistem politik Easton dengan
Mengenai definisi Easton, Michael Saward mengatakan Konsekuensi logis
berikut:

1. Dalam kasus Easton, hanya ada satu otoritas, otoritas negara.

2. Peran dalam mekanisme keluaran (keputusan dan tindakan) Eksklusif.


pendeknya, Otoritas;

3. Easton menekankan keputusan yang mengikat (A) Keputusan selalu Sebuah


pemerintahan yang legitimasinya berasal dari Konstitusi. (B) Keabsahan
keputusan ditentukan oleh Konstitusi Hindari gejolak politik.

4. Sangat penting bahwa negara selalu bekerja hukum. Easton telah


mengidentifikasi empat atribut yang perlu diperhatikan:

Dalam kajian sistem politik, sebagai berikut.

1. Unit dan batas sistem politik Mirip dengan paradigma fungsionalis dalam
konteks Pekerjaan sistem politik memiliki unit yang saling eksklusif
Terhubung dan bergerak bersama Fungsi sistem politik. Unit-unit ini adalah
institusi Tegas bagi kepemimpinan sistem politik seperti: Legislatif,
administratif, yudikatif, partai politik, lembaga masyarakat borjuis dll. Unit-
unit ini beroperasi dalam batasan sistem Dalam politik, misalnya dalam
bidang negara atau yurisdiksi, Lingkup tugas, dll.

2. Masukan / keluaran Input dimasukkan ke dalam sistem oleh komunitas


Politik. Pendapat masyarakat dapat berupa permintaan dan dukungan.
Klaim hanya bisa disebut serangkaian keuntungan

Lembaga Peradilan
Pilar ketiga pembagian politik menurut doktrin Triaspolitica Ini adalah otoritas
yudisial. Dalam sistem politik yang demokratis Jenis lembaga ini sangat penting
karena memiliki otoritas Dalam mengatasi berbagai permasalahan lembaga
negara. Pada masa reformasi di bawah UUD 1945 Berubah, keadilan adalah
kekuatan Mandiri dalam mengelola penegakan hukum Hukum Peradilan (Pasal 24
(1)).
Kemudian periksa pada ayat (2). Yurisdiksinya dijalankan oleh
Mahkamah Agung, Otoritas kehakiman yang berada di bawahnya di
wilayah tersebut Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan Agama,
Lingkungan Peradilan Militer, lingkungan peradilan tata usaha negara dan
Mahkamah Konstitusi. Eksistensi Mahkamah Konstitusi dalam Lembaga
Peradilan Indonesia adalah hasil reformasi.

Pasal 24 ayat C (1) Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa ia


memiliki kekuatan untuk melakukannya Hakim dan putusan tingkat
pertama dan terakhir Ini pada dasarnya final, menganggap undang-undang
inkonstitusional, dan menentukan sengketa kewenangan lembaga. Negara
di mana otoritas ditentukan oleh hukum Dasar, memutuskan dan
memutuskan pembubaran partai politik

1. Sifat Peraturan Daerah Keberadaan hukum (hukum dan peraturan) harus


konsisten Dalam hakikat hukum, sebagaimana dikemukakan dalam
pendapat beberapa ahli Para ahli seperti: 1) Socrates mengatakan bahwa
hakekat hukum (legislasi) adalah keadilan. Hukum membantu melayani
Berbagai kebutuhan keadilan dalam masyarakat. Lebih benar Menekankan
cita-cita hidup berdampingan, aturan hidup bermasyarakat menurut
keadilan 2) Rousseau mengklaim bahwa alam adalah hukum Realisasi
kehendak rakyat. Rpusseau telah dimulai Penjelasan bahwa yang dituju
adalah sebuah negara Menegakkan hukum dan menjamin kebebasan warga
negara Tanah (kebebasan dalam ruang lingkup hukum) 43 Istilah
peraturan daerah dapat ditemukan dalam Black Law Dictionary. Berbagai
sinonim termasuk hukum setempat, hukum setempat, atau hukum setempat
Patung digambarkan sebagai patung, terkait, atau Lokasi tertentu (bukan
seluruh negara bagian)

2. berhubungan dengan atau berlaku di seluruh wilayah pada negara bagian


tertentu).44 Dalam Bagir Manan, hakikat Peraturan daerah dalam sistem
perundang-undangan nasional merupakan jastifikasi terhadap eksistensi
Perda yang tidak lepas dari hierarki peraturan perundang-undangan,
dimana Perda ditempatkan di posisi sebagai berikut: a. Undang-Undang
Dasar b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat c.
Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang d.
Peraturan Pemerintah e. Peraturan Presiden f. Peraturan Daerah Provinsi g.
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.45 Hal tersebut juga telah dijelaskan
dalam Pasal 7 Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan. 2. Pengertian Peraturan Daerah Peraturan
Daerah (selanjutnya disebut Perda) adalah peraturan yang dibuat oleh
kepala daerah provinsi maupun kabupaten/kota bersama-sama dengan
DPRD provinsi maupun kabupaten/kota dalam ranah pelaksanaan
penyelenggaraan otonomi daerah yang menjadi legalitas perjalanan

3. Penegakan pemerintah daerah. 46 Perdur. Disebut hukum daerah dan


berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wilayah
Cornomous 47 UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pendirian Undang-undang
tersebut menyatakan bahwa arti Perrdur adalah sebagai berikut:
Perundang-undangan yang ditetapkan bersama oleh DPRD Persetujuan
pimpinan daerah baik negara bagian maupun kabupaten/kota. Peraturan
daerah Didirikan dengan tujuan utama memperkuat komunitas Realisasi
otonomi daerah dan pembentukan peraturan daerah Menurut asas umum
pendidikan hukum Termasuk:

Membela kepentingan rakyat, menghormati hak asasi manusia


Perspektif manusia, ekologi dan budaya 48 Adapun Perrdur, sejalan
dengan agenda desentralisasi dan otonomi Semakin besar area, semakin
banyak posisi yang perlu diperkuat Bisa mandiri. Mengenai manufaktur,
Kedudukan peraturan daerah ini adalah Yang dimaksud dengan sama-
sama adalah produk legislatif dari badan legislatif. Namun Oleh karena itu,
dari sisi konten, diposisikan sebagai regulasi penting. Dalam rentang yang
lebih sempit Posisi lebih rendah dibandingkan dengan aturan dengan spasi
Jangkauan yang lebih luas.

4. Penegakan pemerintah daerah. 46 Perdur. Disebut hukum daerah dan


berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kewenangan
menerbitkan peraturan daerah Salah satu kewenangan DPRD adalah
membuat undang-undang Dalam hal ini, bersiaplah. Kewenangan ini
adalah Diberikan oleh UUD 1945 dan UU No. 23 2014 tentang DPRD.
Sampai dengan peraturan daerah Harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip
akuntabilitas atau prinsip dan prinsip Transparansi untuk benar-benar
mematuhi peraturan Yayasan .

50 Berkaitan dengan penetapan peraturan daerah, itu merupakan


kewenangan Harta Atribut yang dimiliki DPRD bersama Pemda Sebagai
gubernur yang menjalankan keluarganya Daerah sendiri atau otonom. Jadi
kita bisa mengetahuinya Hubungan antara DPRD dan pimpinan daerah
adalah salah satu mitra kami Oleh karena itu, Perda harus dibuat sebagai
produk yang sah oleh DPRD. Dengan pemerintah daerah. 51 Berdasarkan
UU No. 23 Tahun 2014 Pemerintah daerah dimana DPRD merupakan
unsur pemerintahan

5. wilayah. Kedudukan yg sejajar antara DPRD menggunakan Kepala


Daerah, sekaligus menjalankan fungsi kontrol atau supervisi terhadap
Pemerintah Daerah. Berdasarkan Pasal 154 Undang-Undang No. 23 Tahun
2014 mengenai Pemerintahan Daerah, bahwa tugas & kewenangan DPRD
antara lain:52 a. Membentuk Peraturan Daerah yg dibahas menggunakan
Kepala Daerah buat menerima persetujuan beserta; b. Membahas &
menyetujui rancangan Peraturan Daerah mengenai Anggaran Pendapatan
& Belanja Daerah beserta menggunakan Kepala Daerah; c.

Melaksanakan supervisi terhadap aplikasi Peraturan Daerah &


peraturan perundang-undangan lain, Keputusan Gubernur, Bupati &
Walikota, Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah, Kebijakan Pemerintah
Daerah, & Kerjasama Internasional pada wilayah. E. Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD)

6. 1. Pengertian DPRD Esensi Pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 bersama


penjelasannya diamanatkan bahwa wilayah-wilayah yg bersifat otonom
diadakan badan perwakilan wilayah, lantaran pada daerahpun
pemerintahan akan bersendi atas dasar permusyawaratan. Dengan begitu
badan perwakilan mempunyai arti penting pada penyelenggaraan
pemerintahan wilayah. Perwakilan merupakan prosedur buat
merealisasikan gagasan normative bahwa pemerintahan wajib dijalankan
menggunakan atas kehendak rakyat (will of the people).

7. Miriam Budiarjo, DPRD Membuat undang-undang atau membuat


peraturan, undang-undang, dll. Itu diciptakan untuk mencerminkan
kebijaksanaan ini. bisa DPRD mengatakan itu adalah badan yang membuat
keputusan tentang itu Tentang kepentingan umum. Juga, menurut Fuad,
seorang juru bahasa DPRD adalah lembaga perjuangan Komunitas
keseluruhan 54 Menurut Skalna, untuk memberikan pemahaman tentang
tubuh Perwakilan politik atau badan konstitusional

Mereka yang ditugaskan untuk melakukan kontrol politik, hukum dan


sosial Kontrol, kontrol ekonomi, kontrol pendidikan. Konsisten dengan
pendapat Skullna telah diperkuat berdasarkan Pasal 148 (2). Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pengertian
DPRD menyebutkan bahwa DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat
Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah 5

8. Perintah dari warga (ordenende functie). Ke Melakukan tugas-tugas ini


melekat pada pemerintah Kewenangan untuk membuat undang-undang
atau Kemampuan untuk menetapkan standar manajemen untuk Berlaku
untuk warga negara 37 2) Pengawasan pemerintah Pengawasan
pemerintah (toezichten het besturen) adalah pemantauan organ Pemerintah
dalam pelaksanaan proyek-proyek pemerintah (Bestuuresaanelegenheid).
Pengawasan ini dapat berupa: Pengawasan politik, pengawasan publik,
pengawasan hukum,

Dan pemantauan pers. Pengawasan politik dilakukan oleh DVR/DPRD,


pengawasan masyarakat dilakukan oleh warga Pengawasan hukum
disediakan oleh peradilan dan negara Pengawasan pers dilakukan oleh
media massa atau media Elektronik.38 3. Bentuk perawatan Fungsi
pengawasan dalam konteks DPRD sebagai lembaga politik Apa yang
dilakukan adalah bentuk pengawasan politik yang lebih Pengawasan teknis
yang strategis dan tidak terkelola. itu adalah Dengan fungsi pengawasan
DPRD

Pengawas lainnya, seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Bawasuda


dll. 39 Juga, dari perspektif ruang lingkup pengawasan Pemantauan yang
dilakukan dapat dikategorikan sebagai berikut: A. Pengawasan preventif,
yaitu pengawasan oleh DPRD dalam persiapan dan perencanaan Yayasan
Sebuah produk hukum setempat.

Target pemantauan preventif Untuk pencegahan dan perbaikan,


termasuk saran Penyempurnaan atau pengenalan peraturan baru. B.
Pengawasan represif adalah pengawasan proses Implementasi produk lokal
yang sah. pemantauan ini Bertujuan untuk menghentikan cedera, baik
disertai atau tidak Tidak ada sanksi. Untuk bentuk monitoring
implementasi Perda yang bisa dijalankan DPRD: 41 sebagai berikut A.
Juga pasif, seperti menerima keluhan umum. Cari tahu melalui SMS dan
email, atau lebih langsung Langsung melalui media massa tentang
pelanggaran produk hukum B. Aktif / dibentuk untuk melacak hasil
Rekomendasi hasil pengawasan panitia, panitia gabungan
Soal Pilihan Ganda Sistem Pemerintahan Indonesia

1. Lembaga penyelenggara pemilu adalah ...


a. Presiden
b. BPK
c. KPU
d. Mahkamah Konstitusi

2. Pemilihan kepala daerah berdasarkan amendemen UUD 1945 dilaksanakan


secara ...
a. langsung
b. tidak langsung
c. aklamasi
d. formatur

3. Perda disusun oleh ...


a. Dinas daerah dan Sekda
b. Kepala daerah dan DPRD
c. BPD dan kepala daerah
d. DPRD dan Sekda

4. Anggota DPD dipilih langsung oleh


a. Presiden
b. rakyat
c. MPR
d. DPR

5. Partai pemenang dalam pemilu 2009 adalah ...


a. PPP
b. Golkar
c. PDI
d. Partai Demokrat

6. Jumlah kursi anggota DPR ditetapkan sebanyak....


a. 540
b. 580
c. 750
d. 560

7. Sistem pemerintahan di Indonesia adalah sistem....


a. demokrasi
b. otoriter
c. parlementer
d. presidensil
8. Undang-undang untuk melaksanakan pemilu 2009 adalah ...
a. UU Nomor 23 Tahun 2003
b. UU Nomor 12 Tahun 2003
c. UU Nomor 10 Tahun 2008
d. UU Nomor 27 Tahun 2007

9. Jumlah kursi DPRD kabupaten atau kotaditetapkan paling sedikit ...


a. 20
b. 30
c. 40
d. 50

10. Daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten atau kota adalah ...
a.kecamatan
b.kelurahan
c.kabupaten
d. Provinsi

11. Berikut yang bukan asas pemilu sebelum pemilu tahun 2009 adalah ...
a. langsung
b. umum
c. demokratis
d. adil

12. Pemilu memilih anggota DPD dilaksanakan dengan sistem ...


a. distrik berwakil banyak
b. proporsional
c. distrik tidak berwakil
d. proporsional terbuka

13. Pemilu di selenggarakan untuk memilih, kecuali ...


a. DPR
b. DPRD
1. C. DPD
c. Camat

14. Mengawasi jalannya pemerintahan adalah tugas ...


a. DPR
b. DPD
c. Mahkamah Agung
d. Mahkamah Konstitusi
15. Sikap politik luar negeri bebas aktif merupakan perwujudan tujuan negara
Indonesia yang ...
a. melindungi segenap tumpah darah Indonesia
b. memajukan segenap tumpah darah Indonesia
c. mencerdaskan kehidupan bangsa
d. melaksanakan ketertiban dunia

16. Tempat pemungutan suara dalam pemilu disebut ...


a. KPPS
b. KPK
c. TPS
d. KPP

17. Peraturan pemerintah itu harus mendapatkan persetujuan DPR, jika tidak
mendapat persetujuan DPR maka peraturan tersebut harus ...
a. disahkan oleh lembaga lain
b. direvisi dan diberlakukan
c. dicabut dan diganti
d. tetap dijalankan

18. Presiden memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut,
dan Angkatan Udara diatur dalam ...
a. Pasal 10 UUD 1945
b. Pasal 11 UUD 1945
c. Pasal 23 UUD 1945
d. Pasal 12 UUD 1945

19. Lembaga yang bertugas memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara
adalah ...
a.DPR
b.DPA
c.BPK
d. MA

20. Badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman di Indonesia adalah ...


a. DPR
b. BPK
c. DPD
d. MA
Daftar Pustaka

https://www.hukumonline.com/berita/a/lembaga-eksekutif-lt61d3e9d0ba550?
page=all#:~:text=Berbeda%20dari%20lembaga%20eksekutif%20yang,MPR%2C
%20DPR%2C%20dan%20DPD.

https://dprd.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/fungsi-lembaga-legeslatif-
dalam-pembangunan-bangsa-18

https://katadata.co.id/safrezi/berita/61fbf4b5f0956/legislatif-adalah-lembaga-
pemerintah-berikut-pengertian-dan-tugasnya

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/idajhs/article/view/380

https://ocw.ui.ac.id/mod/resource/view.php?id=13

http://eprints.umm.ac.id/70386/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai