Anda di halaman 1dari 43

10 Peranan Lembaga Peradilan Dalam Menegakkan Keadilan Di Indonesia

Peranan lembaga peradilan atau Hukum merupakan suatu kebijakan atau aturan yang berfungsi
untuk mengatur tingkah laku masyarakat serta menjadi salah satu pedoman bagi penggerak
bangsa dalam melakukan tugasnya. Menurut Prof. Soebekti, S.H tujuan daripada didirikannya
hukum adalah menyelenggarakan keadilan demi kehidupan bermasyarakat yang adil dan
makmur.

Mengingat Indonesia dengan pokok pikiran dalam pembukaan UUD adalah negara hukum, maka
dibentuklah berbagai macam lembaga peradilan di Indonesia. Lembaga peradilan merupakan
badan atau organisasi yang bertugas menangani permasalahan atau pelanggaran yang tidak
sesuai UU berlaku. Secara garis besarnya lembaga peradilan berfungsi untuk menegakkan
hukum yang berlaku di suatu negara.

Namun seperti apa saja sih peranan lembaga peradilan di Indonesia? Simak 10 poin berikut :

1. Mahkamah Agung atau MA

Mahkamah Agung merupakan lembaga pengadilan tertinggi dari makna kemerdekaan


Indonesia dan semua peradilan di Indonesia. Mahkamah Agung sendiri dalam melaksanakan
tugasnya bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak lainnya. Mahkamah Agung (MA)
terdiri dari pimpinan, hakim anggota atau yang biasa dikenal hakin agung , panitera dan
sektretaris.Adapun tugas dan peranan dari Mahkamah Agung sendiri adalah :

 Mahkamah Agung berwenang untuk memutuskan permohonan kasasi.


 Mahkamah Agung berwenang untuk memeriksa hasil sengketa tenyang dan mempunyai
kewenangan untuk mengadili.
 Mahkamah Agung berhak untuk memeriksa permohonan peninjauan keputusan
pengadilan, meskipun keputusan tersebut memiliki kekuatan hukum.
 Menjalankan perannya sebagai pengadilan tertinggi di Indonesia.
 Mahkamah Agung berhak untuk memberikan nasihat hukum kepada presiden dan wakil
presiden dalam menentukan keputusan.
 Mahkamah Agung berhak juga menguji dan mengkaji ulang peraturan undang-undang
secara materi.

2. Mahkamah Konstitusi atau MK

Tujuan pelaksanaan otonomi daerah sebagai Peranan Mahkamah Konstitusi atau MK menurut


Undang-Undang No. 24 tahun 2003 sebagai berikut :

 Mahkamah Konstitusi mempunyai wewenang untuk menguji Undang-Undang terhadap


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945).
 Mahkamah Konstitusi berhak memutus sengketa kewenangan lembaga negara uang
kewenanganya diberikan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
 Mahkamah Konstitusi berperan untuk memutuskan pembubaran partai politik.
 Mahkamah Konstitusi berhak untuk memutuskan perselisihan mengenai hasil pemilihan
umum
 Mahkamah Konstitusi juga berhak atas pendapat dari Dewan Perwakilan Rakyat yang
mengatakan Presiden dan Wakil Presiden melakukan pelanggaranBerdasarkan penjelasan
diatas prinsip kerja dari Mahkamah Konstitusi adalah mengecek kesimbangan antara
lembaga satu dan lembaga lainnya agar berada dalam posisi yang sejajar.

3. Komisi Yudisial atau KY

Komisi Yudisal  merupakan salah satu lembaga peradilan di Indonesia pada masa penyimpangan
terhadap konstitusi yang memiliki sifat mandiri. Dalam pelaksanaannya sendiri, Komisi Yudisial
bebas dari pengaruh kekuasaan lain. Komisi Yudisial sendiri terdiri dari 7 anggota yang terdiri
dari pejabat negara, praktisi hukum, akademis hukum dan anggota perwakilan
masyrakat.Adapun peranan dari Komisi Yudisial atau KY sendiri adalah :

 Komisi Yudisial mempunyai peranan dalam memberi usulan atas pengangkatan Hakim
Agung kepada Dewan Perwakilan Rakyat
 Selain mengangkat Hakim Agung, Komisi Yudisial juga mempunyai peranan untuk
menegakkan dan menjaga gerak-gerik hakim di lingkungan peradilan

Selain peranan diatas, Komisi Yudisial juga mempunyai beberapa tugas untuk mengawasi
hakim. Tugas-tugas Komisi Yudisial seperti :

 Sebagai pihak yang menerima saran, kritik atau laporan masyrakat mengenai tugas
seorang hakim
Komisi Yudisial wajib meminta laporan secara berkala kepada badan peradilan mengenai
tugas dan hal-hal apa saja yang telah dilakukan hakim di lingkungan peradilan.
 Komisi Yudisial wajib memeriksa setiap pelanggaran hukum yang dilakukan hakim
 Komisi Yudisial juga berhak dan wajib untuk memanggil hakim yang telah terbukti
melakukan pelanggaran hukum.
 Setelah melakukan rangkaian pemeriksaan kepada hakim yang bersalah, Komisi Yudisial
juga wajib membuat laporan hasil pemeriksaan yang nantinya akan diserahkan kepada
MA, MK dan pada akhirnya akan disampaikan juga kepada presiden dan Dewan
Perwakilan Rakyat

4. Pengadilan Negeri

Sistem pemerintahan presidensial dan Peranan dari Pengadilan Negeri adalah sebagai pihak yang
memeriksa, memutuskan perkara pidana di tingkat pertama. Berdasarkan golongan sendiri
hukum terbagi menjadi beberapa seperti : hukum berdasarkan bentuk (hukum tertulis dan tidak
tertulis), hukum berdasarkan wilayah (hukum lokal, hukum nasional dan hukum internasional),
hukum berdasarkan fungsi (hukum marerial dan hukum formal), hukum berdasarkan waktu
(hukum positif yang berlaku di masa sekarang dan masa yang akan datang dan hukum trasitor),
hukum berdasarkan pokok permasalahan (hukum sipil dan hukum negara) dan hukum
berdasarkan sumber (undang-undang, kebiasaana atau adat istiadat atau hukum adat, hukum
traktat dan hukum yurisprudensi).
5. Pengadilan Tinggi

Peranan lembaga peradilan dalam Pengadilan tinggi merupakan lembaga peradilan yang
mempunyai posisi di ibu kota provinsi. Adapun dari peranan pengadilan tinggi adalah :

 Mengadili pidana di tingkat banding atau provinsi


 Pengadilan tinggi mempunyai peran sebagai pihak yang menjaga jalannya peradilan di
tingkat pertam
 Pengadilan negeri juga mempunyai peran untuk memberikan pertimbangan dan nasehat
hukum kepada pemerintah

6. Peradilan Agama

Pernah mendengar mengenai peradilan agama? Peradilan agama adalah lembaga pengadilan
lembaga yang ada di setiap daerah kabupaten. Peranan peradilan agama ini adalah untuk
memeriksa, memutuskan dan menyelesaikan beberapa perkara seperti pernikahan, warisan, hak
asuh anak dan wakaf. Peradilan Agama sendiri identik dengan memberikan nasehat tentang
hukum islam, namun nasehat itu sendiri dikeluarkan peradilan Agama ketika instansi pemerintah
memintanya.

7. Peradilan Militer

Apa yang kamu ketahui mengenai lembaga peradilan militer? lembaga peradilan milter adalah
sebuah lembaga peradilan yang melaksanakan dan menegakkan hukum di lingkungan angkatan
bersenjata. Selain itu, ketika sebuah lembaga peradilan militer memutuskan hukum harus
mempertimbangkan juga kepentingan pertahanan keamanan negara.

8. Lembaga Peradilan Militer Tinggi

Ternyata lembaga peradilan di bidang militer mempunyai sistem peradilan di Indonesia dibagi


menjadi 2, pertama lembaga peradilan militer dan lembaga peradilan militer tinggi. Keduanya
mempunyai fungsi yang sama. Perbedaannya adalah lembaga peradilan militer berfungsi untuk
memeriksa dan memutuskan perkara pidana tingkat pertama, dan dalam hal ini terdakwanya
adalah prajurit atau berpangkat dibawah kapten. Sedangkan lembaga peradilan militer tinggi
berperan sebagai pihak yang menyelesaikan, memutuskan dan memeriksa suatau perkara pidana
di bidang militer di tingkat banding.

9. Lembaga Peradilan Tata Usaha Negara

Pernah mendengar mengenai lembaga peradilan tata usaha negara? Lembaga peradilan tata usaha
negara merupakan sebuah lembaga peradilan yang melaksanakan hukum sesuai undang-undang
yang berlaku. Umumnya lembaga peradilan tata usaha negara berperan sebagai pihak yang
menyelesaikan sengketa usaha ditingkat pertama (kotamadya atau kabupaten)

10. Lembaga Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara


Lembaga pengadilan tinggi tata usaha negara mempunyai peran yang hampir sama dengan
lembaga peradilan tata usaha negara hanya saja yang membedakannya adalah lembaga
pengadilan tinggi tata usaha negara berperan untuk memeriksa, memutuskan sengketa tata usaha
di tingkat banding atau provinsi.

Itulah beberapa ulasan tentang lembaga peranan yang ada di Indonesia, lembaga peradilan yang
dapat membantu mempertahankan perlindungan Indonesia dari ancaman apapun.

 
Melalui perubahan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tersebut telahdiletakan kebijakan bahwa segala
urusan mengenai peradilan baik yangmenyangkut teknis yudisial maupun urusan finansial berada di bawah satu
atapkekuasaan Mahkamah Agung.
3. Lembaga-lembaga Peradilan di Indonesia
Badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi badanperadilan dalam lingkungan Peradilan
Umum, Peradilan Agama, PeradilanMiliter, dan Peradilan Tata Usaha Negara.
a . M a h k a m a h A g u n g
Mahkamah Agung adalah pengadilan negara tertinggi dari semualingkungan peradilan, yangdalam melaksanakan
tugasnya terlepas daripengaruh pemerintah dan pengaruh-pengaruh yang lain.Susunan MA terdirin dari Pimpinan,
Hakim Anggota, dan SekretarisMA. Pimpinan MA terdiri dari seorang Ketua, dua Wakil Ketua, dan
beberapaorang Ketua Muda, yang kesemuanya dalah Hakim Agung dan jumlahnyapaling banyak 60 orang.
Sedangkan beberapa direktur jendral dan kepalabadan.
b . M a h k a m a h K o n s t i t u s i
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yangmelakukan kekuasaan kehakiman yang
merdeka untukmenyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan.Susunan MK terdiri dari
seorang Ketua merangkap anggota,seorang Wakil Ketua merangkap anggota, serta 7 orang anggota
hakimkonstitusi yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden. Hakim konstitusiharus memiliki syarat: memiliki
intergritas dan kepribadian yand tidaktercela; adil; dan negarawan yang menguasai konstitusi ketatanegaraan.
c . K o m i s i Y u d i s i a l
Komisi Yudisial merupakan lembaga negara yang bersifat mandiri dandalam pelaksanaan wewenangnya bebas
dari campur tangan ataupengaruh kekuasaan lain.Komisi Yudisial terdiri dari pimpinan dan anggota. Pimpinan
KomisiYudisial terdiri atas seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua yangmerangkap anggota. Komisi Yudisial
mempunyai 7 orang anggota, yangmerupakan pejabat negara yang direkrut dari mantan hakim, praktishukum,
akademis hukum, dan anggota masyarakat.
e.Pengadilan di Lingkungan Peradilan
Agama1 ) P e n g a d i l a n A g a m a
Pengadilan Agama adalah organ kekuasaan kehakiman dalamlingkungan peradilan Agama yang berkedudukan
di kotamadyaatau ibukota kebupaten meliputi wilayah kotamadya ataukabupaten.
2 ) P e n g a d i l a n T i n g g i A g a m a
Pengadilan Tinggi Agama merupakan pengadilan TingkatBanding, Pengadilan Tinggi Agama berkedudukan di
ibukotaprpinsi, dan daerah hukumnya meliputi wilayah propinsi.
f.Pengadilan di Lingkungan Peradilan Militer 
Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Militer adalah badan yangmelaksanakan kekuasaan kehakiman di
lingkungan Angkatan Bersenjata,yang meliputi Pengadilan Meiliter, Pengadilan Militer Tinggi, PengadilanMiliter
Utama, dan Pengadilan Meiliter Pertempuran.
1 ) P e n g a d i l a n M i l i t e r  
Susunan persidangan Pengadilan Militer untuk memeriksa danmemutuskan perkara pidana pada tingkat pertama
adalah 1orang Hakim Ketua dan 2 orang Hakim Anggota yang dihadiri 1orang Oditur Militer/ Oditur Militer
Tinggi dan dibantu 1 orangPanitera.
2 ) P e n g a d i l a n M i l i t e r T i n g g i
Susunan persidangan Pengadilan Militer Tinggi untukmemeriksa dan memutus perkara pidana pada tingkat
pertamaadalah 1 orang Hakim Ketua dan 2 orang Hakim Anggota yangdihadiri 1 orang Oditur Militer/ Oditur
Militer Tinggi dan dibantu 1orang Panitera.
3 ) P e n g a d i l a n M i l i t e r U t a m a
Susunan persidangan Pengadilan Militer Utama untukmemeriksa dan memutus perkara sengketa Tata
UsahaAngkatan Bersenjatapada tingkat banding adalah 1 orangHakim Ketua dan 2 orang Hakim Anggota dan
dibantu 1 orangPanitera.
 
4)Pengadilan Militer Pertempuran
Susunan persidangan Pengadilan Militer Pertempuran untukmemeriksa dan memutus suatu perkara pidana adalah
1 orangHakim Ketua dengan beberapa Hakim Anggota yangkeseluruhannya selalu berjumlah ganjil, yang
dihadiri 1 orangOditur Militer/ Oditur Militer Tinggi dan dibantu 1 orang Panitera.
g.Pengadilan di Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara
(PTUN)1 ) P e n g a d i l a n T a t a U s a h a N e g a r a
Pengadilan Tata Usaha Negara merupakan pengadilan tingkatpertama. Susunan pengadilan terdiri atas Pimpinan,
HakimAnggota, Panitera, dan Sekretaris; dan pemimpin pengadilanterdiri atas seorang Ketua dan seoirang Wakil
Ketua.
2)Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN)
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara bertugas dan berwenag:(a) mkemeriksa dan memutuskan sengketa Tata
Usaha Negaradi tingkat banding; (b) memeriksa dan memutuskan mengadiliantara pengadilan Tata Usaha
Negara di dalamdaerahhukumnya; (c) memriksa , memutus, dan menyelesaikan ditingkat pertama sengketa Tata
Usaha Negara

Peranan Lembaga Peradilan di Indonesia


a) Lingkungan Peradilan Umum
Kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan umum dilaksanakan oleh pengadilan negeri, pengadilan
tinggi, dan Mahkamah Agung.  

 Pengadilan negeri berperan dalam proses pemeriksaan, memutuskan, dan menyelesaikan


perkara pidana dan perdata di tingkat pertama.  
 Pengadilan tinggi berperan dalam menyelesaikan perkara pidana dan perdata pada tingkat
kedua atau banding. Di samping itu, pengadilan tinggi juga berwenang mengadili ditingkat
pertama dan terakhir apabila ada sengketa kewenangan mengadili antara pengadilan negeri
dalam daerah hukumnya.

Mahkamah Agung mempunyai kekuasaan tertinggi dalam lapangan peradilan di Indonesia. Mahkamah
Agung berperan dalam proses pembinaan lembaga peradilan yang berada di bawahnya. Mahkamah
Agung mempunyai kekuasaan dan kewenangan dalam pembinaan, organisasi, administrasi, dan
keuangan pengadilan.
b) Lingkungan Peradilan Agama
Peradilan Agama adalah Peradilan Agama Islam. Peradilan agama berperan dalam memeriksa dan
memutus sengketa antara orang-orang yang beragama Islam mengenai bidang hukum perdata tertentu
yang harus diputuskan berdasarkan Syariat Islam, misalnya sengketa yang berkaitan dengan thalaq
(perceraian), waris, pernikahan, dan sebagainya.

c) Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara


Peradilan Tata Usaha Negara berperan dalam proses penyelesaian sengketa tata usaha negara.
Sengketa tata usaha negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang
atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di
daerah sebagai akibat dari dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa
kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Contoh kasus yang ditangani
oleh Pengadilan Tata Usaha Negara adalah Surat Keputusan (SK) Pemerintah Kota Bandung dengan
pengelola Hotel Planet mengenai izin pendirian bangunan.

d) Lingkungan Peradilan Militer


Peradilan militer berperan dalam menyelenggarakan proses peradilan dalam lapangan hukum pidana,
khususnya bagi:

 anggota TNI,
 seseorang yang menurut undang-undang dapat dipersamakan dengan anggota TNI,
 anggota jawatan atau golongan yang dapat dipersamakan dengan TNI menurut undang-undang,
 seseorang yang tidak termasuk ke dalam huruf 1, 2, dan 3 tetapi menurut keputusan Menteri
Pertahanan dan Keamanan yang ditetapkan berdasarkan persetujuan Menteri Hukum dan
Perundang-undangan harus diadili oleh pengadilan militer.

e) Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman
yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia mempunyai empat kewenangan dan satu kewajiban sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kewenangan Mahkamah Konstitusi adalah sebagai berikut.

1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945.
2. Memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Memutus pembubaran partai politik.7Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas
pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga memenuhi tindakan berikut.

 Melakukan pelanggaran hukum berupa : pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan,


dan tindak pidana berat lainnya.
 Melakukan perbuatan tercela.
 Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Lembaga Peradilan dan Lembaga


Pengadilan
oleh Tim Siswapedia · Dipublikasikan 24/02/2015 · Di update 12/06/2015

     

Hukum tidak boleh memihak agar keadilan bisa terwujud

Lembaga peradilan dan lembaga pengadilan – Tujuan pokok hukum dibuat tak lain
adalah untuk menciptakan ketertiban, ketenteraman dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, hukum perlu ditegakkan agar tetap bisa berjalan sesuai yang diharapkan.
Penegakan ini diantaranya dapat berupa pemberian sanksi yang tegas terhadap para
pelaku pelanggar hukum. Adapun sanksi yang dibuat di dalam hukum pun harus
setimpal dengan apa yang diperbuat oleh si pelanggar hukum. Selain itu, hukum juga
harus mempertimbangkan efek jera, mampu memberikan pendidikan dan peringatan.

Lalu, siapa yang bertugas menegakan hukum? masyarakat dapat bertugas menegakkan
hukum yaitu dengan cara mematuhi hukum itu sendiri sedangkan pemerintah bertugas
untuk membentuk suatu lembaga penegak hukum dan pejabat-pejabat penegak hukum
seperti kehakiman, kepolisian, Mahkamah Agung, kejaksaan dsb.

A. Peranan Lembaga Peradilan dan Lembaga Pengadilan


Lembaga peradilan dan lembaga pengadilan itu memiliki makna yang berbeda.
Lembaga peradilan merupakan alat perlengkapan negara yang bertugas
mempertahankan agar hukum tetap tegak di negara ini. Jika kita melanggar hukum,
maka perkara ini akan membawa kita ke pengadilan (untuk diadili). Dengan kata lain,
pengadilan adalah dewan atau majelis yang mengadili perkara (kamus besar bahasa
Indonesia).

Dwi Cahyati A.W (2010) dalam bukunya yang menukil dari Subekti (1973)
menjelaskan bahwa R. Subekti dan R. Tjitrosoedibio mengemukakan pendapatnya
tentang pengertian peradilan dan pengadilan, yakni sebagai berikut.

1. Peradilan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas negara


(dalam) menegakkan hukum dan keadilan.

2. Pengadilan merupakan lembaga yang melakukan proses peradilan, yakni


memeriksa serta memutuskan sengketa-sengketa hukum dan pelanggaran-pelanggaran
hukum/undang-undang.

B. Kedudukan lembaga peradilan

Mengadili, menyelesaikan perkara, memeriksa perkara dan menyelidiki perkara


merupakan serentetan tugas inti dari badan peradilan atau pengadilan. Peran badan-
badan peradilan ini merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan cita-cita bangsa
sebagai negara hukum dan merupakan upaya dalam mencari keadilan sebagaimana
diamanatkan dalam piagam pancasila, yakni sila ke-dua, yakni ” Kemanusiaan yang
adil dan beradab” serta sila ke-lima, yakni ” Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Nah, selain itu di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat (3)
juga menyebutkan bahwa “Indonesia adalah negara hukum”.

Kekuasaan kehakiman sendiri telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal
24 yang berbunyi, yakni “…dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan
peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan
peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”. Nah, adapun ketentuan ini
merupakan ketentuan dasar bagi pengaturan lembaga peradilan di Indonesia. Sehingga
disini ada dua lembaga pemegang kekuasaan kehakiman di Indonesia yakni
Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. Nah, terkait tugas lembaga negara bisa
dilihat pada artikel yang berjudul Tugas-Tugas Lembaga Negara.

Dalam menegakkan keadilan yang menjadi amanat pancasila, pengadilan tidak boleh
menolak untuk menyelesaikan sebuah perkara. Dengan kata lain, setiap perkara yang
masuk dari rakyat harus diterima dimana perkara tersebut akan diproses sesuai dengan
jenis perkaranya yang kemudian disesuaikan dengan kewenangan lembaga peradilan.

Nah, selain itu, dalam bukunya Dwi Cahyati A.W (2010) menerangkan bahwa agar
hukum dapat ditegakkan, maka pengadilan harus melaksanakan asas-asas berikut ini:

1. Pengadilan (memiliki tugas untuk) memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara


dengan hadirnya terdakwa kecuali (jika) undang-undang menentukan (hal) lain,

2. Pengadilan tidak boleh menolak (untuk) memeriksa, mengadili serta memutus suatu
perkara yang diajukan dengan dalih (bahwa) hukum tidak ada atau kurang jelas
melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya,

3. Pengadilan mengadili menurut (aturan) hukum dengan tidak membeda-bedakan


orang,

4. Pengadilan (ikut serta dalam) membantu pencari keadilan serta berusaha mengatasi
segala hambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yang sederhana,
cepat dan (dengan) biaya ringan,

5. Putusan pengadilan dilaksanakan dengan memerhatikan nilai kemanusiaan dan


keadilan,

6. Peradilan dilkukan demi (adanya) keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha


Esa,

7. Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat dan (dengan) biaya ringan,

8. Hakim harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, jujur, adil,
(mampu bersikap) profesional dan memiliki pengalaman di bidang hukum,

9. Terhadap putusan pengadilan tingkat pertama dapat dimintakan banding kepada


pengadilan tinggi oleh pihak-pihak yang bersangkutan kecuali (jika) undang-undang
menentukan (hal) lain,

10. Semua putusan pengadilan hanya (akan) sah dan mempunyai kekuatan hukum
apabila diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum,

11. Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut dan atau dihadapkan di
depan pengadilan, wajib dianggap (sebagai) tidak bersalah sebelum adanya putusan
(dari) pengadilan yang menyatakan kesalahannya,
12. Semua pengadilan (bertugas untuk) memeriksa, mengadili dan memutus (suatu
perkara) dengan sekurang-kurangnya tiga orang hakim kecuali (jika) undang-undang
menentukan (hal) lain,

13. Tidak seorang pun dapat dikenakan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan
penyitaan selain atas perintah tertulis oleh (dari) kekuasaan yang sah dalam hal dan
menurut cara yang (telah) diatur di dalam undang-undang,

14. Hakim wajib (untuk) menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum serta
rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. (Selain itu) dalam mempertimbangkan
berat ringannya pidana, hakim wajib (untuk) memerhatikan pula sifat yang baik dan
jahat dari terdakwa,

15. Setiap orang yang (telah) ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alasan
berdasarkan undang-undang atau karena (adanya) kekeliruan mengenai orangnya atau
hukum yang diterapkannya, (maka) berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi
dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap. (Nah,) hal ini disebut dengan asas
praduga tak bersalah,

16. Sidang pemeriksaan pengadilan adalah (bersifat) terbuka untuk umum kecuali
(jika) undang-undang menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi,

17. Tidak seorang pun dapat dihadapkan (dibawa) ke pengadilan selain daripada yang
(telah) ditentukan oleh undang-undang,

18. Setiap orang yang tersangkut perkara (memiliki perkara) berhak memperoleh
bantuan hukum,

19. Terhadap putusan pengadilan dalam tingkat banding dapat kasasi kepada
Mahkamah Agung oleh pihak-pihak yang bersangkutan kecuali (jika) undang-undang
menentukan (hal) lain,

20. Terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,
(maka) pihak-pihak yang bersangkutan dapat mengajukan peninjauan kembali kepada
Mahkamah Agung apabila terdapat hal atau keadaan tertentu yang ditentukan dalam
undang-undang.

[color-box]Cahyati AW dan Warsito Adnan, Dwi.2010. Kewarganegaraan 1. Pusat


Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Yuliastuti, Rima dkk. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Diterbitkan oleh Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional dari PT. Penerbit
Percada.[/color-box]
Soal pilihan ganda dan jawaban sistem hukum dan peradilan di Indonesia
Untuk materi yang menjadi dasar kami dalam penyusunan soal ini tidak jauh berbeda dengan soal
sebelumnya, yaitu materi PPKN SMA/MA kelas XI. Ya tergantung jenis kurikulum yang digunakan. Jika
anda menggunakan kurikulum 2013, maka materi sistem hukum dan peradilan nasional ada pada materi
kelas XI SMA/MA. Namun, untuk kurikulum KTSP, materi sistem hukum dan peradilan ada pada kelas X.
Untuk lebih rinci, kompetensi dasar sistem hukum dan peradilan nasional terdiri dari :

1) Sistem hukum dan lembaga peradilan (pengertian hukum, penggolongan hukum, sumber hukum, tata
hukum indonesia, lembaga-lembaga peradilan nasional)
2) Lembaga Peradilan (perangkat atau alat kelengkapan lembaga peradilan, klasifikasi lembaga
peradilan, peranan atau tugas dan fungsi lembaga peradilan, sikap yang sesuai dengan hukum,
perbuatan-perbuatan yang sesuai dan yang bertentangan dengan hukum, contoh perbuatan yang
melanggar hukum beserta sanksinya)
3) Pemberantasan korupsi (pengertian korupsi, dasar hukum pemberantas korupsi, kasus korupsi yang
telah dikenakan sanksi)
4) Peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di indonesia (macam-macam gerakan atau
organisasi anti korupsi, contoh peran serta masyarakat dalam pemberantasan tindak korupsi, sikap
warga negara yang anti korupsi)

Selanjutnya, untuk membantu anda dalam menjawab berbagai pertanyaan yang disediakan, kami telah
melengkapi soal sistem hukum di Indonesia ini dengan pembahasan dan kunci jawaban. Pembahsan dan
kunci jawaban dapat anda lihat pada akhir artikel. Jadi selama anda mengerjakan, anda akan fokus,
karena kunci jawaban tidak langsung muncul.

Iklan (Tutup KIlk 2x)


Soal Pilihan Ganda Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
1. Berikut ini yang bukan merupakan salah satu contoh cara meningkatkan kesadaran hukum warga
negara adalah …
A. Polisi menggunakan jalur busway
B. Membayar pajak tepat pada waktunya
C. Membuang sampah pada tempatnya
D. Mentaati rambu-rambu lalu lintas di jalan raya
E. Menyebrang jalan pada zebra cross

2. Apabila seorang warga negara Indonesia melakukan tindak pidana di luar negeri maka pengadilan
Indonesia yang berwenang mengadili ialah...
A. Mahkamah Agung
B. Pengadilan negeri yang ditempatkan di kedutaan besar di negara yang bersangkutan
C. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
D. Pengadilan negeri asal tempat tinggal pelaku tindak pidana
E. Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat

3. Lembaga kekuasaan kehakiman yang berwenang melakukan uji materiil terhadap peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang adalah…
A. DPR
B. Mahkamah Konstitusi
C. Komisi Yudisial
D. Mahkamah Agung
E. Presiden

4. Upaya yang tegas dan bersifat represif yang dapat dilakukan untuk memberantas korupsi di Indonesia
antara lain adalah…
A. Menanamkan kesadaran bahwa korupsi merupakan perbuatan yang tercela
B. Mengucilkan para pelaku korupsi
C. Mengawasi para penegak hukum
D. Menindak sesuai dengan prosedur yang berlaku
E. Membentuk lembaga yang dapat mencegah korupsi

5. Lembaga yang berperan menjaga kehormatan dan keluhuran hakim dan penegak kode etik peradilan
adalah…
A. Komisi Yudisial
B. Mahkamah Agung

C. Mahkamah Konstitusi
D. Hakim Agung
E. Kejaksaan Agung

6. Rita dan Agung menikah lebih dari 10 tahun, tetapi belum memperoleh keturunan. Mereka kemudian
melakukan adopsi. Tindakan mereka temasuk dalam hukum…
A. Perdata
B. Pidana
C. Dagang
D. Intergentil
E. tata negara

7. Yang bukan termasuk faktor-faktor di luar sistem hukum yang sangat berpengaruh dalam penegakan
hukum adalah…
A. Sarana dan prasarana
B. Kesadaran hukum masyarakat
C. Perkembangan masyarakat
D. politik
E. kebijakan penguasa negara
8. Berikut ini bukan merupakan wewenang Mahkamah Konstitusi adalah…
A. Memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum
B. Menguji UU terhadap UUD
C. Memutuskan pembubaran partai politik
D. Memutuskan sengketa kewenangan antarlembaga negara
E. Mengadili pimpinan lembaga negara dan presiden atau wakil presiden

9. Peradilan yang berfungsi untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya perdilan di daerah
hukumnya dan menjaga agar peradilan diselengarakan dengan sewajarnya yaitu peradilan ...
A. Tata usaha negara

B. Negeri
C. Agama
D. Tinggi
E. Militer

10. Berdasarkan UUD1945 setelah amandemen lahirlah salah satu lembaga baru di lingkungan peradilan
yaitu Mahkamah konstitusi yang berwenang untuk ....
A. Membentuk seluruh  partai politik
B. menguji undang –undang terhadap UUD.
C. Mengangkat memberhentikan hakim
D. Memutus peradilan tingkat kasasi
E. Menguji secara material UUD 1945

11. Yang bertugas memeriksa, mengadili, memutuskan pendapat DPR tentang Presiden dan Wakil
Presiden yang melanggar hukum adalah…
A. DPA
B. MPR
C. DPR
D. Mahkamah Agung
E. Mahkamah Konstitusi   

12. Sebagai negara hukum, Indonesia menempatkan semua manusia secara sama dimuka hukum. Hal ini
tercemin dalam jaminan negara yang ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal…
A. Pasal 28 ayat 1
B. Pasal 26 ayat 1
C. Pasal 27 ayat 2
D. pasal 27 ayat 1
E. pasal 29 ayat 2

13. Keberadaan MK dipandang sangat penting untuk menjalankan fungsi peradilan sebagai berikut....

A. Sengketa antar lembaga negara dan pemerintah


B. Yudisial review, sengketa kewenangan antar lembaga negara, pembubaran parpol dan hasil pemilu
C. Sengketa hasil pemilihan gubernur kepala daerah  dan pemilihan legislatif
D. Yudisial review, sengketa antar warga negara dan pembubaran partai peserta pemilu
E. Pembubaran dan pembentukan partai politik peserta pemilu

14. Mahkamah Agung menangani beberapa bidang kasasi dan memutuskan perkara dalam tingkat
terakhir. Hal tersebut adalah kekuasaan MA bidang....
A. pelaksanaan hukum
B. pengaawasan
C. pengamanan
D. penberi nasehat
E. peradilan

15. Obyek pengadilan tata usaha negara meliputi bidang ....


A. Sosial, ekonomi dan function publik
B. Hankam, politik dan sosial
C. Sosial, politik dan ekonomi
D. Politik, hankam dan HAM
E. Ekonomi, politik dan budaya

16. Berdasarkan makna isi undang-undang no.4 tahun 2004 kekuasaan kehakiman dilakukan oleh MA
yang meliputi lingkungan badan peradilan  ....
A. Mahkamah konstitusi
B. Agama
C. Umum
D. Militer
E. Tata usaha negara

17. Faktor yang mempengaruhi penegakan hukum yang terdapat dalam sistem hukum adalah ....

A. Penguasa negara
B. Undang-undang
C. Budaya
D. Kesadaran Masyarakat
E. Politik

18. Hukum sebagai aturan tingkah laku para anggota masyarakat yang daya pengunaanya pada saat
tertentu diindahkan oleh sustu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika
dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukannya, pengertian hukum tersebut
diungkapkan oleh....
A. Prof, Dr.Notonegoro,  SH
B. Prof Mr, E.M. Meyer
C. S.M.Amin, SH
D. Leon Duguit
E. Utrech
19. Ius constitutum adalah hukum yang ...
A. Berlaku sekarang bagi masyarakat tertentu
B. berlaku umum dalam suatu negara
C. Memuat perintah dan larangan
D. Hanya berlaku bagi orang tertentu
E. Mengatur cara melaksanakan aturan

20. Hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat tertentu disebut hukum....
A. Formal
B. Objektif
C. Positif
D. Subjektif
E. Materil

21. Pernyataan Indonesia sebagai negara hukum terdapat dalam UUD 1945 bagian...

A. alinea 4 pembukaan
B. pembukaan
C. aturan tambahan
D. batang tubuh
E. aturan peralihan

22. Hukum yang memuat peraturan dan mengatur bagaimana cara meolakukan dan mempertahankan
hukum material adalah hukum....
A. Formal
B. Lokal
C. Objektif
D. Subjektif
E. Material

23. Aparatur negara yang merupakan pendekar hukum adalah


A. Hakim, Polisi dan KPK
B. KPK, Hakim dan Jaksa
C. KPK, Jaksa dan Pengacara
D. Polisi, Hakim dan Jaksa
E. KPK, Polisi dan Jaksa

24. Penggolongan hukum menurut sumbernya antara lain adalah...


A. Publik dan Privat
B. Traktat dan Yurisprodensi
C. Lokal dan internasional
D. Tertulis dan tidak tertulis
E. Objektif dan subjektif

25. Salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman yang mempunyai kompetensi  memeriksa dan mengadili
perkara perkara pidana yang dilakukan oleh seorang yang bersetatus sebagai angota militer atau yang
disamakan dengan itu disebut peradilan ....

A. tinggi
B. umum
C. militer
D. agama
E. negeri

26. Pendapat para ahli/ sarjana hukum terkemuka dinamakan ...


A. yurisprodensi
B. doktrin
C. kebiasaan
D. traktat
E. justifikasi

27. Salah satu pelaksanaan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya,
berdasarkan pasal 2 UU nomor 2 tahun 1986 adalah peradilan....
A. mahkamah militer
B. militer
C. tata usaha negara
D. agama
E. umum

28. Hukum adalah kumpulan peraturan yang dibuat untuk mengatur msyarakat dalam mencari keadilan,
oleh karena itu hum bersifat....
A. universal
B. sementara
C. fleksibel
D. mendesak
E. mengikat
29. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) tidak melaporkan bila dilingkungannya terdapat orang yang melakukan korupsi
2) berani memberikan uang kepada aparat
3) menghindari sikap dan perilaku KKN
4) berani mengatakan kebenaran
5) melaporkan bila mendapati praktek uang
Pernyataan yang termasuk peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi adalah...
A. 2-3-5
B. 1-2-3
C. 3-4-5
D. 2-3-4
E. 1-3-4

30. Salah satu peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi yaitu ...
A. Peran aktif lembaga peradilan dalam mengawasi tugas-tugas yang dijalankan oleh lembaga eksekutif
dan lembaga legislatif
B. peran aktif masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN yang
dilaksanakan dengan mentaati hukum, moral dan sosial yang berlaku
C. Peran aktif masyarakat dan wakil rakyat dalam mengawasi pemerintah dalam menjalankan tugasnya
diberbagai bidang
D. peran aktif masyarakat dalam mengawasi wakil-wakil rakyat dalam menjalankan tugas sebagai
lembaga legislatif
E. Peran aktif lembaga peradilan dalam menjalankan tugasnya dibidanng hukum memberantas korupsi
di segala bidanng

31. Lembaga yang mempunyai wewenang dalam memberikan putusan atas pendapat DPR tentang
dugaan pelangaran oleh presiden dan wakil Presiden berdasarkan UUD 1945 adalah ...

A. Komisi Yudisial
B. Mahkamah Agung
C. Pengadilan tinggi
D. Mahkamah Konstitusi
E. Mahkamah militer

32. Lembaga yang bersifat mandiri dan mempunyai wewenang mengusulkan hakim agung, menjaga dan
menjalankan kehormatan, keluhuran, martabat para hakim adalah....
A. Komisi Yudisial
B. Mahkamah Agung
C. Pengadilan negeri
D. Mahkamah Konstitusi
E. Pengadilan militer

33. Bentuk peran serta masyarakat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi menurut UU No. 31
Tahun 1999 adalah hak....
A. membentuk organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang sosial
B. mengawasi adanya dugaan pejabat yang  telah melakukan korupsi
C. untuk memdapatkan kesempatan pelayanan organisasi maasyarakat
D. mencari, memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan korupsi
E. untuk mengawasi jalannya pemerintahan dari tingkat daerah sampai pusat

34. Contoh organisasi kemasyarakatan adalah ...


A. Bank Perkreditan Rakyat
B. Universitas Gajah Mada
C. Lembaga penelitian
D. Karang Taruna
E. Gerakan Indonesia Raya

35. Strategi untuk memberantas  korupsi yang mengedepankan kontrol kepada 2 unsur dan paling
berperan didalam tindak korupsi. Ini pendapat dari....

A. S.M.Amin SH
B. Jeremy Pope
C. Prof.Mr.E.M.Mayers
D. Utrech
E. Leon Duguit

36. Dibawah ini yang tidak termasuk organisasi non partai yang ikut berpengaruh dalam pemberantasan
korupsi adalah...
A. golongan karya
B. lembaga swadaya masyarakat
C. lembaga riset
D. perguruan tinggi
E. organisasi kemasyarakatan

37. Salah satu pemain peran strategis dalam mengkomunikasikan dukungan dan tungtutan publik
terhadap pemerintah adalah....
A. lembaga peradilan
B. partai politik
C. media masa
D. lembaga negara
E. perguruan tinggi

38. Bentuk yang paling efektif dalam mengembangkan spiritualitas anti korupsi adalah melalui
pendekatan ...
A. persaudaraan
B. hukuman
C. keagamaan
D. kekeluargaan
E. organisasi
39. Waktu yang diperlukan  untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporan yang
diberikan kepada penegak hukum menurut UU no 31 tahun 1999 selama....

A. 30 hari
B. 10 hari
C. 20 hari
D. 15 hari
E. 25 hari

40. Media masa memberitakan pelaku korupsi kepada pelaku sehingga pelaku memperoleh sanksi sosial
dari pemberitaan tersebut. Hal tersebut adalah salah satu peran media masa dalam...
A. memberikan pengawasan khusus dalam bidang politik kepada para pejabat
B. memberikan kontrol terhadap setiap kebijakan pemerintah dalam arti luas
C. memperkuat masyarakat dan memciptakan lembaga pemerintah yang kuat
D. merumuskan agenda publik yang  selalu menjadi perhatian para politisi
E. memberikan pendidikan politik kepada seluruh masyarakat pada umumnya

41. Undang-ungan nomor 31 tahun 1999 dalah tertang...


A. Tata Cara pelaksanaan peranserta masyarakat
B. Tata cara pemeriksaan kekayaan penyelengara negara
C. Penyelengara negara yang beresih dan berwibawa
D. Pemberantasan tindak pidana korupsi
E. Tata  cara pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas

42. Pernyataan yang tidak termasuk dalam  faktor sistem hukum yang mempengaruhi penegaan hukum
di Indonesia adalah….
A. Asas-asas konsistensi
B. Kesadaran Hukum
C. Kebudayaan
D. Perkembangan masyarakat
E. Politik /penguasa

43. Contoh tindak pidana pelangaran adalah

A. Melangar susila
B. Makar
C. Menodai bendera
D. Menghina Presiden
E. Mabok

44. Contoh tidak kejahatan makar diatur dalam KUHP pasal...


A. 110
B. 106
C. 108
D. 107
E. 109

45. Pasal 154 KUHP mengatur tentang ...


A. Mengetahui kejahatan tetapi tidak melaporkannya.
B. melakukan penghinaan pada Presiden dan Wakil presiden
C. Menodai atau merobek bendera resmi negara RI
D. menyatakan kebencian dan permusuhan pada presiden
E. Menyatakan kebencian terhadap suatu golongan

46. Perubahan atas UU no 31 tahun 1999 tentang pemberantasan dan tidak pidana korupsi
diperbaharui  dengan UU No ....
A. 67 tahun 1999
B. 20  tahun 2001
C. 28 tahun 1999
D. 30 tahun 2002
E. 65 tahun 1999

47. Pernyataan Presiden Republik Indonesia Yang disampaikan pada acara pencanangan gerakan
nasional pemberantasan korupsi sedunia tahun 2005 di istana negara tanggal ...
A. 10 Desember 2004

B. 6 Desember 2004
C. 8 Desember 2004
D. 7 Desember 2004
E. 9 Desember 2004

48. Yang tidak ternasuk ciri – ciri tindakan korupsi yaitu ...
A. tindakan yang dapat memperkaya diri sendiri
B. penyalah gunaan wewenang oleh pejabat
C. tindakan yang menguntungkan para pejabat
D. perbuatan yang dapat merugikan negara
E. tindakan yang merugikan kepentingan umum

49. Menurut survey “the transparency Internasional” tentang negara terkorup di 99 negara di dunia,
Indonesia menduduki peringkat ...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

50. Setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama dalam hukum dan wajib menjunjung tinggi
hukum yang berlaku. Sebagai seorang siswa yang memiliki kesadaran hukum sebaiknya…
A. Mentaati dan melaksanakan peraturan sekolah untuk kepentingan bersama
B. Menataati peraturan yang berlaku
C. Tunduk terhadap peraturan sekolah yang dianggap baik
D. Peraturan sekolah hanya boleh ditaati di sekolah
E. Peraturan-peraturan sekolah diselaraskan dengan kepentingan bersama

51. Hukum yang mengatur kepentingan individu dengan masyarakat, individu dengan negara, dan
individu dengan individu lainnya serta menitikberatkan kepada kepentingan umum adalah hukum…

A. Nasional
B. Perdata
C. Pidana
D. privat
E. publik

52. Menurut J.G Starke sumber-sumber hukum internasional menjadikan bahan-bahan aktual yang
digunakan para ahli untuk menetapkan hukum yang berlaku bagi suatu peristiwa atau situasi tertentu.
Berikut ini bukan termasuk sumber-sumber hukum internasional adalah…
A. Keputusan pengadilan
B. Traktat
C. Negosiasi 
D. kebiasaan internasional
E. ketetapan lembaga internasional

53. Peran masyarakat dalam pemberantasan korupsi di Indonesia dapat diwujudkan dalam bentuk...
A. Lembaga Swadaya Masyarakat
B. Mahkamah Konstitusi
C. Lembaga Peradilan
D. Peradilan Umum
E. Peradilan Agama

54. Perhatikan kasus berikut ini.


1) Mendirikan bangunan tanpa izin
2) Penipuan terhadap calon pegawai
3) Transaksi obat terlarang
4) Mencuri barang
5) Tidak membayar kontrakan
Dari kasus di atas yang termasuk contoh pelanggaran hukum pidana di masyarakat adalah nomor…

A. 2, 4, dan 5
B. 1, 3, dan 5
C. 1, 2, dan 3 
D. 2, 3, dan 4
E. 3, 4, dan 5

55. Menurut asas negara hukum, semua warga negara yang melawan hukum harus berhadapan dengan
hukum itu sendiri, sebab semua warga negara …
A. mempunyai hak dan kewajiban
B. wajib taat dan patuh terhadap hukum
C. bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan
D. wajib menjunjung hukum dan pemerintahan
E. mendapat perlindungan hukum

56. Jika seorang anggota TNI yang sudah divonis oleh pengadilan militer, namun keberatan dengan hasil
vonis tersebut, maka dapat mengajukan banding kepada pengadilan…
A. Militer tinggi
B. Militer pusat
C. Militer kasasi
D. militer utama
E. militer banding

57. Tata urutan perundang-undangan yang menempati urutan pertama adalah…


A. Undang-Undang
B. Ketetapan MPR
C. UUD 1945
D. peraturan pemerintah
E. peraturan pemerintah pengganti UU

58. Berdasarkan cara memberlakukannya hukum dibedakan menjadi…


A. Hukum material dan hukum formal

B. Hukum tertulis dan tidak tertulis


C. ius constituendum, Ius constitutum, dan hukum antarwaktu
D. Hukum lokal, nasional, dan internasional
E. Hukum publik dan hukum privat

59. Fungsi pengadilan negeri adalah …


A. Melakukan penyelidikan terhadap tindak pidana dari semua golongan penduduk
B. Memeriksa dan memutuskan perkara perdata dan pidana di tingkat pertama
C. Mengadili setiap perkara pidana maupun perdata di tingkat banding
D. Melakukan penangkapan terhadap seseorang yang memang telah terbukti berbuat salah
E. Memeriksa tingkat kasasi setelah perkaranya menggunakan uaya hukum banding

60. Salah satu jenis hukum politik adalah hukum administrasi negara yaitu hukum yang mengatur…
A. Cara melaksanakan tugas dari kekuasaan alat-alat perlengkapan negara
B. Akibat-akibat hubungan antarkeluarga tentang harta benda seseorang yang meninggal
C. Bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan cara bagaimana pelaksanaannya oleh alat-alat
perlengkapan negara
D. Keharusan, larangan, dan pelanggaran terhadap peraturan mengakibatkan dikenakan hukuman yang
tegas
E. Hak negara atau alat perlengkapan negara untuk menjatuhkan hukuman secara objektif
Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
1 A 11 E 21 D 31 D 41 D 51 E
2 C 12 D 22 A 32 A 42 A 52 C
3 D 13 B 23 D 33 D 43 D 53 A
4 D 14 E 24 B 34 D 44 D 54 D
5 A 15 A 25 C 35 B 45 D 55 B
6 A 16 C 26 B 36 A 46 B 56 A

7 A 17 B 27 E 37 C 47 E 57 C
8 E 18 D 28 E 38 C 48 C 58 A
9 B 19 A 29 C 39 A 49 B 59 B
10 B 20 E 30 B 40 B 50 B 60 A

Soal dan Jawaban Sistem Hukum dan Peradilan Di Indonesia


Dalam soal ini, soal ada dua jenis soal yang akan kami bagikan  yaitu soal pilihan ganda/ pilgan (multiple
choice), dan soal essay. Setidaknya ada 60 soal tentang sistem hukum dan peradilan nasional yang siap
kami sajikan kepada anda. Tidak lupa juga dalam soal PKn ini sudah kami lengkapi dengan kunci jawaban
dan pembahasan.

Kunci jawaban soal sistem hukum dan peradilan nasional dapat anda lihat pada akhir artikel. Jika ada
kesalahan dalam kunci jawaban dan pembahasan, silahkan hubungi kami melalui kolom komentar.
Tanpa panjang lebar lagi, berikut ini soal dan jawaban sistem hukum dan peradilan nasional di
Indonesia.

Soal Pilihan Ganda Sistem Hukum dan Peradilan Di Indonesia


1. Bermacam-macam hukum yang berlaku disebuah negara, adapun dari bermacam-macam norma yang
berlaku di Indonesia, norma hukumlah yang paling dipatuhi oleh warga negara, karena ....
a. Norma hukum mengatur pergaulan hidup manusia
b. Norma hukum mempunyai sanksi tegas dan mengikat

Iklan (Tutup KIlk 2x)

c. Hukum akan dapat berjalan dengan baik apabila kesadaran hukum warga negara tinggi
d. Norma hukum sangat berguna bagi suatu negara

2. KPK merupakan arti dari ….


a. Kartu Pemberantasan Korupsi
b. Komisi Pemberantasan Korupsi
c. Organisasi Anti Korupsi
d. Komisi Pemberantasan Kolusi

3. Dibawah ini merupakan kesadaran hukum di lingkungan sekolah, kecuali ....


a. Datang ke sekolah tepat waktu
b. Menaati peraturan di sekolah
c. Disiplin dalam belajar
d. Tidak memakai atribut sekolah

4. Setiap orang wajib tunduk dan taat untuk menerima akibat-akibat pelanggaran hukum
tanpa.kecuali,.apabila seseorang dinyatakan bersalah setelah diputuskan oleh pihak peradilan. Hal ini
berarti hukum.mempunyai sifat ....
a. Memaksa
b. adil dan benar
c. Sanksi     
d. Sifat tegas dan nyata

5. Perhatikan pernyataan di bawah ini!


1) Adanya Larangan 
2) Adanya sanksi
3) Bersifat memaksa
4) Bersifat mengikat
Dari pernyataan disamping, yang termasuk ciri-ciri hukum, yaitu ...
a. 1,3 dan 4
b. 1,2 dan 3 
c. Semua benar
d. 2,3 dan 4 

6. Pemerintah Indonesia sedang berupaya memberantas segala bentuk korupsi, yang ………
pelaksanaannya dilandasi UU. UU yang mengatur Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yaitu ...
a. UU No.31 Tahun 1998

b. UU No.31 Tahun 1999


c. UU No.20 Tahun 2001     
d. UU No.26 Tahun 2000
7. Hukum Doktrin adalah ...
a. Hukum yang diambil dari peraturan adat dan kebiasaan
b. Hukum yang terbentuk dari putusan sidang
c. Hukum yang tercantum dalam peraturan UU
d. Hukum yang berasal dari para ahli hukum

8. Kependendekkan dari Indonesian Corruption Watch adalah ....


a. Indo Corrup Watch
b. IWC
c. ICW   
d. InCoW

9. Ada berapa penggolongan hukum menurut sumbernya....


a. 4
b. 3     
c. 2 
d. 1

10. Alat kelengkapan peradilan yaitu sebagai berikut, kecuali ....


a. Jaksa
b. TNI   
c. Polisi 
d. Hakim

11. “Menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dengan jalan menafsirkan hukum”
Pernyataan.tersebut merupakan tugas dari seorang ....
a. Wakil Hakim

b. Jaksa 
c. Hakim
d. Polisi

12. Dasar hukum lain yang mengatur Mahkamah Konstitusi (MK) adalah ....
a. UU No.22 tahun 2004
b. UUD 1945 Pasal 30
c. UU No.24 tahun 2003   
d. UUD 1945 Pasal 24     

13. Dasar hukum konstitusional Mahkamah Konstitusi(MK) adalah ....


a. UU No.22 tahun 2004
b. UUD 1945 Pasal 30 
c. UU No.24 tahun 2003 
d. UUD 1945 Pasal 24     
14. Sikap yang secara internal menunjukan adanya keinginan dari setiap warga negara untuk
membuka.diri dalam memahami hukum yang berlaku didalam masyarakat adalah pengertian dari ....
a. Sikap tertutup
b. Sikap terbuka
c. Sikap objektif/ rasional 
d. Sikap jujur dan tegas     

15. Himpunan peraturan-peraturan yang mengurus tata terteib suatu masyarakat dan karena itu harus
ditaati oleh masyarakat merupakan pengertian menurut ...
a. John Locke
b. Uttrech
c. Leon Duguit
d. Immanuel Kant

16. Penggolongan hukum menurut tempat berlakunya antara lain sebagai berikut, kecuali...
a. Hukum UU
b. Hukum Asing
c. Hukum Nasional       
d. Hukum Internasional

17. Dasar hukum konstitusional Komisi Yudisial(KY) adalah.....


a. UU No.22 tahun 2004
b. UUD 1945 Pasal 31
c. UUD 1945 Pasal 24 B
d. UUD 1945 Pasal 24   

18. Hukum adalah aturan tingkah laku para anggota masyarakat adalah pengertian hukum menurut
ahli...
a. Immanuel kant
b. Uttrech
c. Leon Duguit 
d. S.M Amin

19. Berdasarkan sudut pandang hukum perbuatan korupsi mencangkup unsur-unsur sebagai
berikut,.kecuali...
a. Merugikan negara
b. Penyalahgunaan wewenang
c. Melanggar hukum yang berlaku
d. Membayar pajak

20. Penggolongan hukum menurut cara mempertahan kannya terdiri dari ....
a. Hukum material dan formal
b. Hukum privat
c. Hukum Obyektif   
d. Hukum Subvektif   

21. Hukum yang berlaku disuatu negara yaitu hukum .....


a. Internasional
b. Asing
c. Nasional
d. Gereja

22. Menurut bentuknya hukum dibagi menjadi dua, yaitu ....


a. Hukum Pidato dan Lisan
b. Hukum Lisan dan Tertulis
c. Hukum Tertulis dan Tidak tertulis
d. Hukum Lisan dan Tidak tertulis

23. Wewenang Komisi Yudisial (KY) antara lain sebagai berikut , kecuali ....
a. Menetapkan komisi hakim
b. Menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat hakim
c. Mengusulkan pengan katan hakim agung kepada DPR
d. Menjaga perilaku hakim

24. Tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup manusia secara damai. Berikut adalah  tujuan
hukum dari para ahli yang bernama....
a. Teori Etis
b. Prof.Dr.L.J Van Alperdoon
c. Jeremy Betham
d. Geny

25. Hukum menurut sumbernya, hukum yang berbentuk putusan hakim yaitu putusan ...
a. Hukum Kebiasaan
b. Hukum Traktat
c. Hukum UU
d. Hukum Yurispudensi

26. Kesadaran hukum dilingkungan keluarga antara lain, kecuali...


a. Menghiraukan nasihat orang tua
b. Menaati peraturan keluarga
c. Selalu menjaga nama baik keluarga
d. Mendengarkan nasehat orang tua

27. Hukum yang berlaku dinegara lain yaitu hukum ....


a. Asing
b. Internasional
c. Nasional 
d. Gereja   

28. Menurut sifatnya, salah satu hukum menurut sifatnya yaitu....


a. Hukum subyektif
b. Hukum obyektif
c. Hukum tidak memaksa
d. Hukum memaksa

29. Perhatikan uraian berikut!

1.) Adanya sanksi yang tegas terhadap para pelanggar


2.) Peraturan itu dibuat oleh suatu badan resmi yang berwenang
3.) Peraturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam pergaulannya
4.) Peraturan itu bersifat memaksa
Pernyataan tersebut merupakan ...
a. Sifat Hukum
b. Ciri-ciri Hukum
c. Tujuan Hukum     
d. Unsur-unsur Hukum

30. Hukum Internasional terdiri dari sebagai berikut yaitu ...


a. Hukum sipil
b. Hukum pidana Internasional
c. Hukum perdata Internasional
d. Hukum Tata negara

Soal Pilihan Ganda Sistem Hukum dan Peradilan Di Indonesia


31. Hukum menurut tempat berlakunya yaitu ....
a. Hukum UU
b. Hukum obligasi
c. Hukum Gereja
d. Hukum publik

32. Tugas-tugas komisi yudisial antara lain.....


a. Mengadili pada tingkat pertama
b. Memutuskan pembubaran partai politik
c. Melakukan seleksi terhadap calon hakim agung
d. Memutuskan perselisihan

33. Contoh hukum formal yaitu sebagai berikut ....


a. Hukum asasi
b. Hukum acara asing       
c. Hukum acara perdata
d. Hukum sipil internasioanal

34.  “ Hukum yang memuat peraturan –peraturan yang mengatur kepentingan2 yang berwujud perintah
dan larangan.” Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari ...
a. Hukum material
b. Hukum formal
c. Hukum Objektif     
d. Hukum subjektif     

35.  “Tujuan hukum adalah mengabdi pada tujuan negara yang dalam pokoknya ialah mendatangkan
kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyatnya.” Merupakan pengertian dari ahli ....
a. Jeremmy Betham
b. Geny
c. Prof. Subekti, S.H
d. Teori Etis

36. Hukum publik ( Hukum Negara ) terdiri dari sebagai berikut, kecuali ...
a. Hukum Ekspor
b. Hukum Internasional
c. Hukum administrasi negara 
d. Hukum tata negara

37. Jika diartikan secara luas, maka hukum perdata adalah sebagian dari ....
a. Hukum pidana
b. Hukum negara
c. Hukum sipil       
d. Hukum perdata 

38. Dibawah ini merupakan ciri-ciri korupsi, kecuali ...


a. Menyuap hakim
b. Dilakukan dengan rahasia
c. Melalaikan kepentingan umum
d. Penipuan terhadap badan pemerintah, lembaga swasta atau masyarakat umum

39. Pengertian Hukum publik(hukum negara) adalah ....


a. Hukum yang dalam keadaan bagaimanapun juga mempunyai paksaan yang mutlak
b. Hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan perseorangan
c. Hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara orang satu dengan orang lain
d. Hukum yang timbul dari hukum objektif dan berlaku terhadap orang tertentu

40. Jika mendengar masalah hukum orang sering merasa takut, apalagi berurusan dengan hukum,
padahal hukum selalu berkaitan dengan...
a. melindungi masyarakat
b. Untung dan rugi
c. Baik dan buruk
d. Adil dan tidak adil

41. Menurut waktu berlakunya penggolongan hukum , kecuali ....


a. Ius sanguinis
b. Hukum asasi
c. Ius constitutum   
d. Ius constituendum

42. Yang tidak termasuk lembaga-lembaga peradilan yaitu ...


a. Mahkamah Konstitusi (KM )
b. Presiden
c. Mahkamah Agung ( MA )   

d. Komisi Yudisial       

43. Yang termasuk golongan hukum menurut sumbernya yaitu .... 


a. Hukum UU
b. Hukum nasional
c. Hukum tertulis       
d. Hukum tidak tertulis

44. Seperangkat hukum yang berlaku disuatu negara yang dipatuhi dan ditaati oleh setiap warga
negaranya merupakan pengertian dari ....
a. Hukum
b. Peradilan
c. Sistem       
d. Sistem hukum

45. “Penyelewengan dan penggelapan uang negara untuk kepentingan pribadi atau orang lain adalah
pengertian dari ...
a. Nepotisme
b. Mengambil uang negara
c. Korupsi
d. Kolusi

46. Sikap warga negara yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, kecuali ....
a. Sikap rasional dan objektif
b. Siakp egois dan tertutup
c. Sikap mengutamakan kepentingan umum
d. Sikap terbuka

47. Yang termasuk penggolongan hukum menurut issinya yaitu ....


a. Hukum material dan Hukum Formal
b. Hukum Objektif dan Hukum Subjektif

c. Hukum Privat dan Hukum Publik


d. Hukum Perdata dan Hukum Dagang

48. Tugas Komisi Yudisial ( KY ) adalah sebagai berikut, kecuali ....


a. Mecalonkan hakim agung ke DPR
b. Melakukan pendaftaran calon hakim
c. Menetapkan calon hakim
d. Mengadili semua perkara tingkat kasasi

49. Tingkatat peradilan dari tingkat pertama sampai tingkat tertinggi yaitu …
a. Pengadilan Negeri- Mahkamah Agung- Pengadilan sangat tinggi
b. Pengadilan Negeri-Pengadilan Tinggi-Mahkamah Agung
c. Pengadilan tinggi-Pengadilan negeri-Mahkamah agung
d. Mahkamah Agung-Pengadilan Negeri-Pengadilan tinggi

50. Dibawah ini merupakan lembaga peradilan di Indonesia, kecuali …


a. Pengadilan Tata Usaha
b. Pengadilan militer
c. Pengadilan perdata
d. Pengadilan agama

51. Dasar hukum pemberantasan korupsi adalah sebagai berikut, kecuali ...
a. UU No. 30 tahun 2002
b. UU No. 28 tahun 1999
c. UU No. 31 tahun 1999       
d. UU No. 36 tahun 2008       

52. Dibawah ini yang tidak termasuk penyebab korupsi yang terjadi Indonesia adalah ...
a. Sifat serakah seseorang atau sekelompok orang
b. Partai-partai politik yang sering berubah-ubah
c. Lemahnya penegakkan hukum oleh manageman yang tidak rapih
d. Para pelanggar hukum adalah yang membuat hukum sehingga sulit diacak

53. “Memeriksa dan memutus perkara tingkat pertama dari segala perkara perdata dan pidana sipil
untuk semua golongan penduduk” merupakan peranan dari …
a. Pengadilan Administrasi Negara
b. Pengadilan umum
c. Pengadilan Agama
d. Pengadilan Tata usaha     

54. Fungsi Mahkamah Agung yaitu, kecuali...


a. Ganti kerugian atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkaranya dihentikan pada tingkat penyidikan
atau penuntutan
b. Mengawasi perbuatan hakim
c. Puncak semua peradilan dan sebagai pengadilan tertinggi
d. Melakukan pengawasan tertinggi

55. Pengadilan yang dibentuk oleh UU, daerahnya meliputi satu provinsi yaitu peranan peradilan ...
a. Pengadilan tingkat kedua
b. Pengadilan Negeri
c. Peradilan Tingkat Pertama
d. Mahkamah Agung

56. Peranan Mahkamah Agung adalah…


a. Dibentuk oleh presiden, meliputi seluruh negara
b. Dibentuk oleh UU, berkedudukan di daerah 1 provinsi
c. Pemegang pengadilan negara tertinggi, berkedudukan di Ibu kota RI
d. Dibentuk oleh menteri kehakiman dengan persetujuan MA, daerahnya meliputi 1 Kab/Kota

57. Apa yang disebut dengan korupsi upeti …

a. Korupsi yangmengandalkan orang-orang dalam perusahaan atau pemerintahan


b. Korupsi yang mengandalkan perantara ekonomi atau politik
c. Korupsi yang mengandalkan proyek atau pasar
d. Korupsi yang mengandalkan jabatan strategis

58. Pengadilan tingkat pertama disebut juga …


a. Mahkamah Agung
b. Pengadilan Tertinggi
c. Pengadilan Negeri
d. Pengadilan Tinggi

59.  “ Memeriksa dan memutus perkara-perkara yang timbul diantara umat Islam.” Pernyataan tersebut
merupakan peranan dari …
a. Pengadilan Islam
b. Pengadilan Agama
c. Pengadilan militer   
d. Pengadilan Tata usaha

60. Contoh pengadilan Militer antara lain sebagai berikut, yaitu….


a. Pemerintah dan Presiden
b. Pernikahan     
c. TNI dan POLRI
d. Wasiat
  
Soal Essay Sistem Hukum dan Peradilan Di Indonesia
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem hukum !
2. Sebutkan apa saja fungsi Hukum menurut Soejono soekanto !
3. Apa yang dimaksud Hukum Privat dan Hukum publik !
4. Sebutkan penggolongan hukum menurut sumbernya!
5. Sebutkan unsur unsur Hukum !

6. Tuliskan lembaga-lembaga peradilan di Indonesia !


7. Asas yang harus diperhatikan dalam proses hukum dikenal dengan ?
8. Apa yang dimaksud dengan Korupsi ?
9. Jelaskanlah bentuk-bentuk Korupsi !
10. Sebutkan lembaga dan organisasi anti korupsi !

Kunci Jawaban Soal Sistem Hukum dan Peradilan Nasional


Jawaban Soal Essay
1. Sistem hukum adalah seperangkat atau satu kesatuan hukum yang berlaku disuatu negara yang
dipatuhi dan ditaati oleh setiap warga negaranya.
2. Menurut Soejono Soekanto, fungsi hukum: Memperlancar proses interaksi sosial, Pengendali sosial,
Menata masyarakat,
3. 1) Hukum publik/hukum negara adalah hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara  negara
dengan perseorangan/warga negara. 2) Hukum privat/ hukum sipil adalah hukum yang mengatur
hubungan-hubungan antara orang satu dengan orang lain, dengan menitik beratkan kepada
kepentingan perseorangan.
4. Hukum menurut sumbernya : Hukum kebiasaan dan adat, Hukum Undang Undang, Hukum
yurisprudensi, Hukum traktat
5. Unsur-unsur Hukum : 1) Adanya sanksi yang tegas terhadap para pelanggar, 2) Peraturan itu dibuat
oleh suatu badan resmi yang berwenang, 3) Peraturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam
pergaulannya, 4) Peraturan itu bersifat memaksa
6. Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial
7. Dalam proses hukum dikenal dengan beberapa asas, yaitu :1) Asas Legalitas, jaksa diwajibkan
menuntut setiap orang yang melakukan tindak pidana tanpa memperhatikan akibat-akibat yang akan
timbul. 2) Asas Opportunitas, kejaksaan tidak berkewajiban untuk menuntut seseorang walaupun telah
diketahui kebenarannya dan benar bahwa dia bersalah, demi kepentingan umum.
8. Menurut KBBI, Korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan) dan
sebagainya untuk kepentingan pribadi atau  orang lain.

9. Bentuk-bentuk Korupsi : 1) Korupsi jalan pintas, 2) Korupsi upeti, 3) Korupsi kontrak, 4) Korupsi
pemerasan
10. 1) Organisasi Gerakan Anti Korupsi : SAMAK ( Solidaritas Masyarakat Anti Korupsi), SoRAK
( Solidaritas Gerakan Anti Korupsi), GEMPITA (Gerakan Masyarakat Peduli Harta Negara), ICW
( Indonesian Corruption Watch), OAK (Organisasi Anti Korupsi). 2) Lembaga pemberantasan Korupsi :
KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)

Update, Buka : 60 Soal Khusu Pilihan Ganda Bab Sistem Hukum, Peradilan Nasional & Jawaban
Jawaban Soal Pilihan Ganda
1 C 11 C 21 C 31 C 41 A 51 D
2 B 12 C 22 C 32 C 42 C 52 B
3 D 13 D 23 A 33 C 43 A 53 B
4 A 14 B 24 B 34 B 44 D 54 C
5 A 15 B 25 D 35 C 45 C 55 A
6 B 16 A 26 A 36 A 46 B 56 B
7 D 17 C 27 A 37 C 47 C 57 D
8 C 18 C 28 D 38 A 48 D 58 C
9 A 19 D 29 D 39 B 49 C 59 B
10 B 20 A 30 C 40 D 50 A 60 C

Headline

5 Contoh Kasus Geostrategi yang Ada Di Indonesia

08:13:34 am
Saturday 23rd, February 2019 /
13 November,2018

 Home
 Pemerintahan
 Moral
 Lingkungan
 Pendidikan
 Lembaga Negara
 Hukum
 UUD
 HAM
 Politik
 Home → Lembaga Negara → 6 Fungsi Peradilan Umum yang Paling Lengkap dan
Penjelasan Terjelas

6 Fungsi Peradilan Umum yang Paling


Lengkap dan Penjelasan Terjelas
Indonesia memiliki banyak lembaga yang bekerja untuk pemerintah dan negara. Pengertian
lembaga sendiri adalah organisasi yang bekerja untuk mendukung pemerintah di negaranya
masing-masing. Mulai dari lembaga yang menangani kasus menengah hingga kasus yang berat.
Adapun salah satu lembaga yang memiliki peran penting dalam pemerintahan diantaranya adalah
peradilan umum. Peradilan umum adalah merupakan salah satu macam-macam lembaga
peradilan yang memiliki kekuasaan kehakiman bagi rakyat menginginkan keadilan.

Sesuai dengan UU no 49 tahun 2009 yang menyatakan bahwa Peradilan Umum memiliki
lingkup kekuasaan hukum, diantaranya adalah pengadilan negeri, pengadilan tinggi serta
pengadilan khusus. Lalu, apa saja fungsi peradilan umum, baik secara pokok ataupun melalui
lingkup kekuasaan hukumnya?

1. Menyiapkan Rumusan Kebijakan

Peradilan umum berfungsi sebagai lembaga yang menyiapkan rumusan kebijakan. Mulai dari
rumusan kebijakan bidang pembinaan tenaga teknis hingga pranata dan tata laksana Peradilan
Umum sendiri yang merupakan sub bagian dari Mahkamah Agung. Rumusan-rumusan tersebut
digunakan sebagai acuan utama dalam melakukan kegiatan ataupun untuk menyelesaikan suatu
masalah yang terjadi sesuai dengan UU yang sudah diberlakukan. Rumusan kebijakan ini
nantinya juga akan berlaku pada lembaga-lembaga yang berada dalam lingkup peradilan umum. 

2. Pembinaan secara Teknis dan Evaluasi

Agar berjalan dengan lancar, fungsi lembaga peradilan umum yang cukup penting adalah sebagai
pembina teknis dan melakukan proses evaluasi. Dalam hal ini, mereka akan memberi pembinaan
khusus tentang tugas-tugas yang harus dilakukan dan tata cara pengerjaannya sesuai dengan UU
yang telah ditetapkan.

Selain itu, mereka juga memiliki fungsi untuk melakukan evaluasi apabila ada hal-hal yang
terjadi diluar ketentuan. Evaluasi tersebut bertujuan untuk memperbaiki sistem ataupun rumusan
yang telah ada agar dapat bekerja dengan lebih maksimal. Nantinya, mereka juga memiliki hak
untuk memutuskan langkah selanjutnya, tentunya dengan berdiskusi terlebih dahulu dengan
Mahkamah Agung.

3. Melaksanakan Administrasi Direktorat Jenderal

Sebagai sub unit dari MA, Peradilan Agung juga memiliki fungsi tugas untuk melaksanakan
administrasi direktorat jenderal. Maksudnya disini adalah peradilan umum memiliki hal untuk
melaksanakan kebutuhan administrasi. Mulai dari administrasi persidangan, administrasi
perkara, proses administrasi penyelesaian perkara hingga administrasi pelayanan di peradilan
umum sendiri.

Dalam hal ini, peradilan umum diharuskan menyempurnakan sistem yang telah ada, melakukan
sosialisasi demi mewujudkan tata pengelolaan manajemen peradilan umum yang ekonomis,
tertib, efektif dan efisien agar dapat memberikan pelayanan yang prima bagi mereka yang
menggunakan pengadilan. Dalam penyempurnaan sistem tersebut, mereka tidak boleh
dipengaruhi baik dari dalam ataupun dari luar lingkup badan peradilan umum sendiri. 

4. Merumuskan Standar Prosedur

Dalam hal ini fungsi Peradilan Umum adalah untuk merumuskan standar prosedur yang harus
dilakukan sesuai dengan UU yang telah berlaku. Adapun lingkupnya tidak lain adalah dalam
lingkup Mahkamah Agung dan seluruh pengadilan yang berada dalam lingkungan Peradilan
Umum. 

Tidak hanya itu saja, peradilan umum juga merumuskan kriteria dan standar prosedur dalam
bidang pembinaan secara teknis, administrasi serta tata laksana dan pranata dalam lingkup
Mahkamah Agung dan seluruh sub pengadilan yang berada dalam lingkup Peradilan Umum.

5. Memerika, Memutus dan Menyelesaikan

Peradilan Umum yang merupakan bagian pengadilan tingkat pertama memiliki fungsi untuk
memeriksa, memutus serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada tindak pidana serta
perdata untuk rakyat yang mencari keadilan umum. Pemeriksaan yang dilakukan biasanya
membutuhkan dokumen-dokumen penting yang harus dilaporkan oleh perseorangan. Sedangkan
dalam proses memutuskan dan menyelesaikan sebuah perkara pidana, mereka akan memutuskan
sesuai dengan hasil analisa dan bukti-bukti terkait. Dalam hal ini, lingkupnya mulai dari wilayah
Kota/Kabupaten hingga tingkat Provinsi.

6. Perumusan Standar Norma

Peradilan umum ternyata juga memiliki fungsi tugas untuk merumuskan standar norma-norma
hukum yang harus ditaati di pemerintahan beserta dengan hukumannya apabila norma-norma
tersebut dilanggar sesuai dengan ketentuan Undang-Undang. Peradilan umum akan menentukan
kriteria-kriteria serta prosedur yang akan dijalankan dalam penetapan norma-norma tersebut.
Mereka juga bertanggung jawab atas pranata dan tata laksana terhadap lembaga hukum yang
menjalankan atau mengawasi tindakan pelanggaran norma dalam lingkup peradilan umum.

Fungsi Peradilan Umum dalam Lingkupnya


Dalam menjalankan tugas, fungsi dan wewenangnya peradilan umum sendiri terdiri atas
pengadilan tinggi, pengadilan negeri serta pengadilan khusus. Lalu, apa saja fungsi peradilan
umum dalam sub unit masing-masing instansi tersebut?

 Pengadilan Tinggi

Pengadilan Tinggi adalah salah satu lembaga peradilan yang masih dalam naungan Peradilan
Umum dan MA. Biasanya Peradilan Tinggi memiliki kedudukan di tingkat ibu kota Provinsi
masing-masing sebagai Pengadilan Tingkat Banding. Badan peradilan ini memiliki kekuasaan
kehakiman dalam lingkup peradilan umum. Adapun tugas dan wewenang pengadilan tinggi
sudah tertulis dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 1986 pasal 51 tentang Peradilan Umum.
Isinya adalah sebagai berikut:

(1) a. Pengadilan Tinggi memiliki tugas dan wewenang untuk mengadili perkara pidana dan
perdata di tingkat banding
(2) b. pengadilan Tinggi memiliki tugas dan wewenang pada tingkat pertama dan terakhir
sengketa kewenangan untuk mengadili antar pengadilan negeri yang berada di daerah hukumnya.

Adapun struktur organisasi pengadilan tinggi dibentuk sesuai dengan Undang-Undang sesuai
dengan daerah hukum yang berlaku di Provinsi tersebut. Pengadilan Tinggi secara umum
beranggotakan Ketua, Hakim Anggota, Sekretaris dan Panitera.

 Pengadilan Negeri

Pengadilan Negeri atau sering dikenal sebagai PN juga bagian dari lembaga peradilan umum
yang memiliki kedudukan tinggi di ibu kota kabupaten atau kota. Pengadilan negeri yang juga
bertindak sebagai pengadilan tingkat pertama, memiliki fungsi sebagai pemerika tindak pidana.
Selain itu, lembaga ini juga memiliki kewenangan untuk memutuskan serta menyelesaikan
masalah pidana dan perdata rakyat yang mencari keadilan.

Jangkauan pengadilan negeri mencakup wilayah Kota dan Kabupaten suatu tempat saja.
Meskipun lingkupnya kecil, akan tetapi mereka memiliki kewenangan yang hampir sama dengan
pengadilan tinggi. Adapun struktur anggotanya berisikan Ketua, Hakim Anggota, Sekretaris,
Jurusita dan Panitera.

 Pengadilan Khusus

Pengadilan khusus juga bagian dari peradilan umum. Perbedaan dengan pengadilan lainnya
adalah bahwa pengadilan khusus memiliki lingkungan khusus dalam penanganan kasusnya atau
dapat disebut memiliki sifat chamber. Hingga saat ini pengadilan khusus sudah menangani
lingkup sebagai berikut :

1. Pengadilan Niaga sesuai dengan UU no 37 tahun 2004 – Pengadilan Niaga semata


mata tidak hanya mengatasi perkara kepailitan dan PKPU, akan tetapi juga menangani
sengketa dalam bidang hak kekayaan intelektual serta penyelesaian sengketa dalam
proses perbankan oleh lembaga penjamin simpanan.
2. Pengadilan HAM dalam UU no 26 tahun 2000 – Lembaga perlindungan HAM
merupakan pengadilan yang posisinya berada dalam tingkat II si masing-masing daerah
hukumnya sesuai dengan pengadilan negeri yang bersangkutan. Dalam hal ini pengadilan
HAM berhak untuk memerika bagi mereka yang melakukan pelanggaran HAM, mulai
dari tingkatan yang ringan hingga berat.
3. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi sesuai dengan UU no 30 tahun 2002 – Dalam
pasal tersebut, dinyatakan bahwa terdapat suatu lembaga khusus untuk menangani tindak
pidana korupsi, yang sering kita kenal sebagai KPK. Dalam hal ini KPK berhak
mengkoordinasikan, melakukan penyelidikan serta memutuskan tuntutan tindak pidana
korupsi sesuai yang telah diatur dalam Undang-Undang.
4. Pengadilan Hubungan Industrial sesuai dengan UU no 2 tahun 2004 – Adapun inti
tugas dari pengadilan khusus bagian industrial, yaitu menyelesaikan perselisihan yang
terjadi dalam industri tanah air. Adapun bentuk penyelesaiannya terdiri atas biparit,
mediasi, konsulisasi serta arbitrase tergantung dari kasus yang masuk.

5. Pengadilan Pajak dalam UU no 14 tahun 2002 – Dalam pengadilan pajak, mereka


berhak memeriksa dokumen-dokumen penting yang berhubungan dengan pajak, seperti
laporan keuangan, jumlah tabungan, transaksi yang dilakukan, penghasilan yang
didapatkan dan lain sebagainya. Setelah pemeriksaan selesai, maka perseorangan atau
lembaga tersebut wajib membayar pajak sesuai yang telah ditetapkan.
6. Pengadilan Anak dalam pasal 1 UU no 3 tahun 1997 – Dalam pasal tersebut dijelaskan
bahwa seorang anak yang melakukan tindak pidana, aktivitas yang dilarang secara hukum
serta melanggar norma dalam masyarakat maka anak tersebut akan diberikan hukuman
yang sudah diatur dalam Undang-Undang. Adapun anak yang dimaksud dalam pasal
tersebut adalah mereka yang berusia mencapai 8 tahun, akan tetapi belum mencapai usia
18 tahun dan belum menikah.

Wewenang Peradilan Umum

 Peradilan Banding – Sebagai peradilan tingkat pertama, peradilan umum memiliki


wewenang untuk memutuskan peradilan banding melalui peradilan tinggi. Peradilan
umum dapat mengadili tindak pidana perdata di tingkat banding.
 Peradilan Tingkat Pertama dan Terakhir – Memiliki wewenang untuk mengadili di
tingkat pertama dan terakhir. Mereka memiliki wewenang untuk mengadili antar
peradilan negeri yang berada di daerah hukumnya masing-masing.
 Memberikan Informasi Detail Hukum – Peradilan Umum juga berwewenang untuk
memberikan keterangan lebih lanjut dari kasus yang mereka tangani. Selain itu, mereka
juga berwewenang untuk mempertimbangkan sesuatu serta menjadi penasihat hukum
terhadap suatu instansi pemerintah apabila diperlukan.

Peradilan umum ternyata memiliki fungsi tugas yang cukup banyak. Mulai dari fungsi peradilan
umum secara garis besar hingga fungsi lembaga pengadilan lain yang masih dalam lingkungan
peradilan umum. Dengan adanya peradilan umum ini harapannya masyarakat yang ingin mencari
keadilan karena suatu hukum dapat terpenuhi dan terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Umum
Mahkamah Agung
Republik Indonesia

Susunan organisasi

Direktur Jenderal Herri Swantoro[1]

Sekretaris Direktorat Jenderal Mugyana


Sukandar[1]
Direktur

Pembinaan Tenaga Teknis


Anton Suyatno[1]
Peradilan Umum

Pembinaan Administrasi Peradilan


Wahyudin[1]
Umum

Pranata dan Tatalaksana Perkara


Ingan Malem Sitepu[1]
Perdata

Pranata dan Tatalaksana Perkara


Zarof Ricar[1]
Pidana

Kantor pusat

Gedung Bersama Satu Atap Mahkamah Agung RI Jln.


Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Situs web

http://www.badilum.info/
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum (disingkat Badilum) adalah unit eselon I pada
Mahkamah Agung Republik Indonesia yang mempunyai tugas antara lain merumuskan dan
melaksanakan kebijaksanaan dan standarisasi teknis dibidang administrasi, keuangan dan
organisasi ketatalaksanaan bagi tenaga kesekretariatan peradilan umum sebagaimana diatur
dalam Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 Tentang Sekretariat Mahkamah Agung dan
Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor MA/SEK.07/SK/III/2006 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Mahkamah Agung RI.

Daftar isi

 1 Sejarah
 2 Tugas Pokok dan Fungsi
o 2.1 Kedudukan
o 2.2 Tugas Pokok
o 2.3 Fungsi
 3 Organisasi
 4 Referensi
 5 Pranala luar

Sejarah

1. Pembinaan Badan Peradilan sejak Pemerintahan Hindia Belanda termasuk ruang lingkup
Departemen Kehakiman STBL 1924 No: 576 ayat 2 (Bagian A dari Dept. Van Yustitie) 30-10-1948
2. Jawatan Pengadilan (PP No.60 Tahun 1948 tentang Organisasi Departemen) 30-10-1948 sd 1965
3. Direktorat Urusan Pengadilan (Kep. Men Kehakiman No. JS.4/4/24 tanggal 27 Januari 1965) s.d
3-11-1966
4. Dinas Pembinaan Peradilan, Direktorat Pembinaan Badan Peradilan dan Perundang-undangan,
Ditjen Badan Peradilan dan Perundang-Undangan Depkeh (Kep.Presidium Kabinet
No.75/4/KEP/II/1966).Dirasakan adanya hambatan kemajuan dibidang pelayanan terhadap
peradilan, timbul gagasan-gagasan sebaiknya mengenai semua persoalan yang menyangkut
peradilan langsung ditangani oleh Mahkamah Agung.Munas IKAHI 1968 mencetuskan gagasan
agar untuk keperluan melayani badan-badan peradilan sebaiknya dibentuk satu Ditjen tersendiri
pada Dep. Kehakiman (perwujudan pasal 17 ayat 3 UU No.19 Th 1964). Kompromi pemerintah
dengan IKAHI sepakat pembentukan Ditjen tersendiri di Depkeh yang akan diberi tugas
mengurus Organisasi, administrasi dan finansial Badan Peradilan; Dirjennya akan ditunjuk dari
aparat peradilan (Hakim Agung / Hakim Tinggi) yang dinilai mengetahui jiwa, seluk beluk dan
kedudukan Hakim dalam melaksakan tugasnya.
5. Dibentuk Ditjen Pembinaan Badan-Badan Peradilan (Keppres No. 39 Th.1969)Pada waktu
membicarakan pasal 11 ayat 1 UU No.14 Th 1970 sebagai pengganti UU No.19 Th 1964 yang
menyangkut kewenangan Mahkamah Agung dan Depkeh untuk menangani soal-soal organisasi,
administrasi dan finansial dari Badan Peradilan Umum; dicapai suatu konsensus antara DPR-RI
dan Pemerintah bahwa tugas-tugas tersebut tetap diserahkan pada Ditjen Pembinaan Badan-
Badan Peradilan Departemen Kehakiman.
6. Ditjen Pembinaan Badan-Badan Peradilan diganti namanya menjadi Ditjen Pembinaan Badan
Peradilan Umum (Keppres No.45 Th 1974) Sesuai dengan maksud dan tujuan pembentukan
Ditjen Binbadilum tersebut maka urusan yang menyangkut pelayanan terhadap Badan Peradilan
Umum di bidang Organisasai, Administrasi dan Finansial (termasuk soal-soal materiil) yang
sebelumnya dilakukan oleh Setjen Depkeh dialihkan kepada Ditjen Binbadilum.
7. Ditjen Binbadilum diganti nama menjadi Ditjen Badan Peradilan Umum dan Peradilan Tata
Usaha Negara (UU No.2 Th 1986 dan UU No.5 Th 1986 jo Keppres No.32 Th 1988)
8. UU No.35 Th. 1999 Pasal 11 ayat (1) Badan-badan Peradilan sebagaimana dimaksud pasal 10
ayat 1 secara organisatoris, administratif dan finansial berada dibawah kekuasaan Mahkamah
Agung. Ditjen Binbadilumtun diganti nama menjadi Ditjen Badan Peradilan Umum.

Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI. No. MA/SEK/07/III/2006


tanggal 13 Maret 2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI
sebagai berikut :

Kedudukan

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum adalah salah satu unit eselon I yang ada di
lingkungan Sekretariat Mahkamah Agung RI.

Tugas Pokok

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris Mahkamah
Agung dalam merumuskan kebijakan dan standarisasi teknis bidang pembinaan tenaga teknis,
pembinaan administrasi peradilan, pranata dan tata laksana perkara dari lingkungan Peradilan
Umum pada Mahkamah Agung dan Pengadilan di lingkungan Peradilan Umum.

Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum menyelenggarakan


fungsi yaitu :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan tenaga teknis, pembinaan administrasi


peradilan, pranata dan tata laksana perkara dari lingkungan Peradilan Umum pada Mahkamah
Agung dan Pengadilan di lingkungan Peradilan Umum;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan tenaga teknis, pembinaan administrasi peradilan,
pranata dan tata laksana perkara dari lingkungan Peradilan Umum pada Mahkamah Agung dan
Pengadilan di lingkungan Peradilan Umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
3. Perumusan standar, norma, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan tenaga teknis,
pembinaan administrasi peradilan, pranata dan tata laksana perkara dari lingkungan Peradilan
Umum pada Mahkamah Agung dan pengadilan di semua lingkungan Peradilan Umum;
4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi;
5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.
Organisasi

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum terdiri dari Sekretariat dan empat Direktorat yakni :

1. Sekretariat Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum


2. Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis
3. Direktorat Pembinaan Administrasi Peradilan Umum
4. Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Perdata
5. Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Pidana

Peradilan umum di Indonesia


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Peradilan Umum (Peradilan Sipil) adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung
yang menjalankan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya[1][2].

Peradilan umum meliputi:

1. Pengadilan Negeri, berkedudukan di ibukota kabupaten/kota, dengan daerah hukum meliputi


wilayah kabupaten/kota
2. Pengadilan Tinggi, berkedudukan di ibukota provinsi, dengan daerah hukum meliputi wilayah
provinsi
3. Pengadilan Khusus[3]
1. Pengadilan Anak
2. Pengadilan Niaga
3. Pengadilan Hak Asasi Manusia
4. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, berkedudukan di ibukota provinsi, dengan daerah
hukum meliputi wilayah provinsi[4]
5. Pengadilan Hubungan Industrial
6. Pengadilan Perikanan

Daftar isi

 1 Peralihan ke Mahkamah Agung


 2 Referensi
Peralihan ke Mahkamah Agung

Perubahan UUD 1945 membawa perubahan mendasar mengenai penyelengaraan kekuasaan


kehakiman, dan diatur lebih lanjut dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang
Kekuasaan Kehakiman. Konsekuensi dari perubahan ini adalah pengalihan organisasi,
administrasi, dan finansial badan peradilan di bawah Mahkamah Agung.

Sebelumnya, pembinaan Peradilan Umum berada di bawah eksekutif, yakni Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara Departemen Kehakiman dan HAM.
Terhitung sejak 31 Maret 2004, organasi, administrasi, dan finansial peradilan umum dialihkan
dari Departemen Kehakiman dan HAM ke Mahkamah Agung. Peralihan tersebut termasuk
peralihan status pembinaan kepegawaian, aset, keuangan, arsip/dokumen, dan anggaran menjadi
berada di bawah Mahkamah Agung[5]

Referensi

1. ^ UU Nomor 8 Tahun 2004 http://www.djpp.depkumham.go.id/inc/buka.php?


czoyNToiZD0yMDAwKzQmZj11dTgtMjAwNGJ0Lmh0bSI7
2. ^ UU Nomor 2 Tahun 1986 http://www.djpp.depkumham.go.id/inc/buka.php?
czoyNjoiZD0xOTAwKzg2JmY9dXUyLTE5ODZidC5odG0iOw==
3. ^ UU Nomor 49 Tahun 2009 http://www.djpp.depkumham.go.id/inc/buka.php?
czoyOToiZD0yMDAwKzkmZj11dTQ5LTIwMDkuaHRtJmpzPTEiOw==
4. ^ UU Nomor 46 Tahun 2009
http://www.komisiinformasi.go.id/assets/data/arsip/UU_46_Tahun_2009.pdf
5. ^ UU Nomor 4 Tahun 2004 http://www.djpp.depkumham.go.id/inc/buka.php?
czoyNToiZD0yMDAwKzQmZj11dTQtMjAwNGJ0Lmh0bSI7

Anda mungkin juga menyukai