Peranan lembaga peradilan atau Hukum merupakan suatu kebijakan atau aturan yang berfungsi
untuk mengatur tingkah laku masyarakat serta menjadi salah satu pedoman bagi penggerak
bangsa dalam melakukan tugasnya. Menurut Prof. Soebekti, S.H tujuan daripada didirikannya
hukum adalah menyelenggarakan keadilan demi kehidupan bermasyarakat yang adil dan
makmur.
Mengingat Indonesia dengan pokok pikiran dalam pembukaan UUD adalah negara hukum, maka
dibentuklah berbagai macam lembaga peradilan di Indonesia. Lembaga peradilan merupakan
badan atau organisasi yang bertugas menangani permasalahan atau pelanggaran yang tidak
sesuai UU berlaku. Secara garis besarnya lembaga peradilan berfungsi untuk menegakkan
hukum yang berlaku di suatu negara.
Namun seperti apa saja sih peranan lembaga peradilan di Indonesia? Simak 10 poin berikut :
Komisi Yudisal merupakan salah satu lembaga peradilan di Indonesia pada masa penyimpangan
terhadap konstitusi yang memiliki sifat mandiri. Dalam pelaksanaannya sendiri, Komisi Yudisial
bebas dari pengaruh kekuasaan lain. Komisi Yudisial sendiri terdiri dari 7 anggota yang terdiri
dari pejabat negara, praktisi hukum, akademis hukum dan anggota perwakilan
masyrakat.Adapun peranan dari Komisi Yudisial atau KY sendiri adalah :
Komisi Yudisial mempunyai peranan dalam memberi usulan atas pengangkatan Hakim
Agung kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Selain mengangkat Hakim Agung, Komisi Yudisial juga mempunyai peranan untuk
menegakkan dan menjaga gerak-gerik hakim di lingkungan peradilan
Selain peranan diatas, Komisi Yudisial juga mempunyai beberapa tugas untuk mengawasi
hakim. Tugas-tugas Komisi Yudisial seperti :
Sebagai pihak yang menerima saran, kritik atau laporan masyrakat mengenai tugas
seorang hakim
Komisi Yudisial wajib meminta laporan secara berkala kepada badan peradilan mengenai
tugas dan hal-hal apa saja yang telah dilakukan hakim di lingkungan peradilan.
Komisi Yudisial wajib memeriksa setiap pelanggaran hukum yang dilakukan hakim
Komisi Yudisial juga berhak dan wajib untuk memanggil hakim yang telah terbukti
melakukan pelanggaran hukum.
Setelah melakukan rangkaian pemeriksaan kepada hakim yang bersalah, Komisi Yudisial
juga wajib membuat laporan hasil pemeriksaan yang nantinya akan diserahkan kepada
MA, MK dan pada akhirnya akan disampaikan juga kepada presiden dan Dewan
Perwakilan Rakyat
4. Pengadilan Negeri
Sistem pemerintahan presidensial dan Peranan dari Pengadilan Negeri adalah sebagai pihak yang
memeriksa, memutuskan perkara pidana di tingkat pertama. Berdasarkan golongan sendiri
hukum terbagi menjadi beberapa seperti : hukum berdasarkan bentuk (hukum tertulis dan tidak
tertulis), hukum berdasarkan wilayah (hukum lokal, hukum nasional dan hukum internasional),
hukum berdasarkan fungsi (hukum marerial dan hukum formal), hukum berdasarkan waktu
(hukum positif yang berlaku di masa sekarang dan masa yang akan datang dan hukum trasitor),
hukum berdasarkan pokok permasalahan (hukum sipil dan hukum negara) dan hukum
berdasarkan sumber (undang-undang, kebiasaana atau adat istiadat atau hukum adat, hukum
traktat dan hukum yurisprudensi).
5. Pengadilan Tinggi
Peranan lembaga peradilan dalam Pengadilan tinggi merupakan lembaga peradilan yang
mempunyai posisi di ibu kota provinsi. Adapun dari peranan pengadilan tinggi adalah :
6. Peradilan Agama
Pernah mendengar mengenai peradilan agama? Peradilan agama adalah lembaga pengadilan
lembaga yang ada di setiap daerah kabupaten. Peranan peradilan agama ini adalah untuk
memeriksa, memutuskan dan menyelesaikan beberapa perkara seperti pernikahan, warisan, hak
asuh anak dan wakaf. Peradilan Agama sendiri identik dengan memberikan nasehat tentang
hukum islam, namun nasehat itu sendiri dikeluarkan peradilan Agama ketika instansi pemerintah
memintanya.
7. Peradilan Militer
Apa yang kamu ketahui mengenai lembaga peradilan militer? lembaga peradilan milter adalah
sebuah lembaga peradilan yang melaksanakan dan menegakkan hukum di lingkungan angkatan
bersenjata. Selain itu, ketika sebuah lembaga peradilan militer memutuskan hukum harus
mempertimbangkan juga kepentingan pertahanan keamanan negara.
Pernah mendengar mengenai lembaga peradilan tata usaha negara? Lembaga peradilan tata usaha
negara merupakan sebuah lembaga peradilan yang melaksanakan hukum sesuai undang-undang
yang berlaku. Umumnya lembaga peradilan tata usaha negara berperan sebagai pihak yang
menyelesaikan sengketa usaha ditingkat pertama (kotamadya atau kabupaten)
Itulah beberapa ulasan tentang lembaga peranan yang ada di Indonesia, lembaga peradilan yang
dapat membantu mempertahankan perlindungan Indonesia dari ancaman apapun.
Melalui perubahan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tersebut telahdiletakan kebijakan bahwa segala
urusan mengenai peradilan baik yangmenyangkut teknis yudisial maupun urusan finansial berada di bawah satu
atapkekuasaan Mahkamah Agung.
3. Lembaga-lembaga Peradilan di Indonesia
Badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi badanperadilan dalam lingkungan Peradilan
Umum, Peradilan Agama, PeradilanMiliter, dan Peradilan Tata Usaha Negara.
a . M a h k a m a h A g u n g
Mahkamah Agung adalah pengadilan negara tertinggi dari semualingkungan peradilan, yangdalam melaksanakan
tugasnya terlepas daripengaruh pemerintah dan pengaruh-pengaruh yang lain.Susunan MA terdirin dari Pimpinan,
Hakim Anggota, dan SekretarisMA. Pimpinan MA terdiri dari seorang Ketua, dua Wakil Ketua, dan
beberapaorang Ketua Muda, yang kesemuanya dalah Hakim Agung dan jumlahnyapaling banyak 60 orang.
Sedangkan beberapa direktur jendral dan kepalabadan.
b . M a h k a m a h K o n s t i t u s i
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yangmelakukan kekuasaan kehakiman yang
merdeka untukmenyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan.Susunan MK terdiri dari
seorang Ketua merangkap anggota,seorang Wakil Ketua merangkap anggota, serta 7 orang anggota
hakimkonstitusi yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden. Hakim konstitusiharus memiliki syarat: memiliki
intergritas dan kepribadian yand tidaktercela; adil; dan negarawan yang menguasai konstitusi ketatanegaraan.
c . K o m i s i Y u d i s i a l
Komisi Yudisial merupakan lembaga negara yang bersifat mandiri dandalam pelaksanaan wewenangnya bebas
dari campur tangan ataupengaruh kekuasaan lain.Komisi Yudisial terdiri dari pimpinan dan anggota. Pimpinan
KomisiYudisial terdiri atas seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua yangmerangkap anggota. Komisi Yudisial
mempunyai 7 orang anggota, yangmerupakan pejabat negara yang direkrut dari mantan hakim, praktishukum,
akademis hukum, dan anggota masyarakat.
e.Pengadilan di Lingkungan Peradilan
Agama1 ) P e n g a d i l a n A g a m a
Pengadilan Agama adalah organ kekuasaan kehakiman dalamlingkungan peradilan Agama yang berkedudukan
di kotamadyaatau ibukota kebupaten meliputi wilayah kotamadya ataukabupaten.
2 ) P e n g a d i l a n T i n g g i A g a m a
Pengadilan Tinggi Agama merupakan pengadilan TingkatBanding, Pengadilan Tinggi Agama berkedudukan di
ibukotaprpinsi, dan daerah hukumnya meliputi wilayah propinsi.
f.Pengadilan di Lingkungan Peradilan Militer
Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Militer adalah badan yangmelaksanakan kekuasaan kehakiman di
lingkungan Angkatan Bersenjata,yang meliputi Pengadilan Meiliter, Pengadilan Militer Tinggi, PengadilanMiliter
Utama, dan Pengadilan Meiliter Pertempuran.
1 ) P e n g a d i l a n M i l i t e r
Susunan persidangan Pengadilan Militer untuk memeriksa danmemutuskan perkara pidana pada tingkat pertama
adalah 1orang Hakim Ketua dan 2 orang Hakim Anggota yang dihadiri 1orang Oditur Militer/ Oditur Militer
Tinggi dan dibantu 1 orangPanitera.
2 ) P e n g a d i l a n M i l i t e r T i n g g i
Susunan persidangan Pengadilan Militer Tinggi untukmemeriksa dan memutus perkara pidana pada tingkat
pertamaadalah 1 orang Hakim Ketua dan 2 orang Hakim Anggota yangdihadiri 1 orang Oditur Militer/ Oditur
Militer Tinggi dan dibantu 1orang Panitera.
3 ) P e n g a d i l a n M i l i t e r U t a m a
Susunan persidangan Pengadilan Militer Utama untukmemeriksa dan memutus perkara sengketa Tata
UsahaAngkatan Bersenjatapada tingkat banding adalah 1 orangHakim Ketua dan 2 orang Hakim Anggota dan
dibantu 1 orangPanitera.
4)Pengadilan Militer Pertempuran
Susunan persidangan Pengadilan Militer Pertempuran untukmemeriksa dan memutus suatu perkara pidana adalah
1 orangHakim Ketua dengan beberapa Hakim Anggota yangkeseluruhannya selalu berjumlah ganjil, yang
dihadiri 1 orangOditur Militer/ Oditur Militer Tinggi dan dibantu 1 orang Panitera.
g.Pengadilan di Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara
(PTUN)1 ) P e n g a d i l a n T a t a U s a h a N e g a r a
Pengadilan Tata Usaha Negara merupakan pengadilan tingkatpertama. Susunan pengadilan terdiri atas Pimpinan,
HakimAnggota, Panitera, dan Sekretaris; dan pemimpin pengadilanterdiri atas seorang Ketua dan seoirang Wakil
Ketua.
2)Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN)
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara bertugas dan berwenag:(a) mkemeriksa dan memutuskan sengketa Tata
Usaha Negaradi tingkat banding; (b) memeriksa dan memutuskan mengadiliantara pengadilan Tata Usaha
Negara di dalamdaerahhukumnya; (c) memriksa , memutus, dan menyelesaikan ditingkat pertama sengketa Tata
Usaha Negara
Mahkamah Agung mempunyai kekuasaan tertinggi dalam lapangan peradilan di Indonesia. Mahkamah
Agung berperan dalam proses pembinaan lembaga peradilan yang berada di bawahnya. Mahkamah
Agung mempunyai kekuasaan dan kewenangan dalam pembinaan, organisasi, administrasi, dan
keuangan pengadilan.
b) Lingkungan Peradilan Agama
Peradilan Agama adalah Peradilan Agama Islam. Peradilan agama berperan dalam memeriksa dan
memutus sengketa antara orang-orang yang beragama Islam mengenai bidang hukum perdata tertentu
yang harus diputuskan berdasarkan Syariat Islam, misalnya sengketa yang berkaitan dengan thalaq
(perceraian), waris, pernikahan, dan sebagainya.
anggota TNI,
seseorang yang menurut undang-undang dapat dipersamakan dengan anggota TNI,
anggota jawatan atau golongan yang dapat dipersamakan dengan TNI menurut undang-undang,
seseorang yang tidak termasuk ke dalam huruf 1, 2, dan 3 tetapi menurut keputusan Menteri
Pertahanan dan Keamanan yang ditetapkan berdasarkan persetujuan Menteri Hukum dan
Perundang-undangan harus diadili oleh pengadilan militer.
e) Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman
yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia mempunyai empat kewenangan dan satu kewajiban sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Lembaga peradilan dan lembaga pengadilan – Tujuan pokok hukum dibuat tak lain
adalah untuk menciptakan ketertiban, ketenteraman dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, hukum perlu ditegakkan agar tetap bisa berjalan sesuai yang diharapkan.
Penegakan ini diantaranya dapat berupa pemberian sanksi yang tegas terhadap para
pelaku pelanggar hukum. Adapun sanksi yang dibuat di dalam hukum pun harus
setimpal dengan apa yang diperbuat oleh si pelanggar hukum. Selain itu, hukum juga
harus mempertimbangkan efek jera, mampu memberikan pendidikan dan peringatan.
Lalu, siapa yang bertugas menegakan hukum? masyarakat dapat bertugas menegakkan
hukum yaitu dengan cara mematuhi hukum itu sendiri sedangkan pemerintah bertugas
untuk membentuk suatu lembaga penegak hukum dan pejabat-pejabat penegak hukum
seperti kehakiman, kepolisian, Mahkamah Agung, kejaksaan dsb.
Dwi Cahyati A.W (2010) dalam bukunya yang menukil dari Subekti (1973)
menjelaskan bahwa R. Subekti dan R. Tjitrosoedibio mengemukakan pendapatnya
tentang pengertian peradilan dan pengadilan, yakni sebagai berikut.
Kekuasaan kehakiman sendiri telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal
24 yang berbunyi, yakni “…dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan
peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan
peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”. Nah, adapun ketentuan ini
merupakan ketentuan dasar bagi pengaturan lembaga peradilan di Indonesia. Sehingga
disini ada dua lembaga pemegang kekuasaan kehakiman di Indonesia yakni
Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. Nah, terkait tugas lembaga negara bisa
dilihat pada artikel yang berjudul Tugas-Tugas Lembaga Negara.
Dalam menegakkan keadilan yang menjadi amanat pancasila, pengadilan tidak boleh
menolak untuk menyelesaikan sebuah perkara. Dengan kata lain, setiap perkara yang
masuk dari rakyat harus diterima dimana perkara tersebut akan diproses sesuai dengan
jenis perkaranya yang kemudian disesuaikan dengan kewenangan lembaga peradilan.
Nah, selain itu, dalam bukunya Dwi Cahyati A.W (2010) menerangkan bahwa agar
hukum dapat ditegakkan, maka pengadilan harus melaksanakan asas-asas berikut ini:
2. Pengadilan tidak boleh menolak (untuk) memeriksa, mengadili serta memutus suatu
perkara yang diajukan dengan dalih (bahwa) hukum tidak ada atau kurang jelas
melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya,
4. Pengadilan (ikut serta dalam) membantu pencari keadilan serta berusaha mengatasi
segala hambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yang sederhana,
cepat dan (dengan) biaya ringan,
8. Hakim harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, jujur, adil,
(mampu bersikap) profesional dan memiliki pengalaman di bidang hukum,
10. Semua putusan pengadilan hanya (akan) sah dan mempunyai kekuatan hukum
apabila diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum,
11. Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut dan atau dihadapkan di
depan pengadilan, wajib dianggap (sebagai) tidak bersalah sebelum adanya putusan
(dari) pengadilan yang menyatakan kesalahannya,
12. Semua pengadilan (bertugas untuk) memeriksa, mengadili dan memutus (suatu
perkara) dengan sekurang-kurangnya tiga orang hakim kecuali (jika) undang-undang
menentukan (hal) lain,
13. Tidak seorang pun dapat dikenakan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan
penyitaan selain atas perintah tertulis oleh (dari) kekuasaan yang sah dalam hal dan
menurut cara yang (telah) diatur di dalam undang-undang,
14. Hakim wajib (untuk) menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum serta
rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. (Selain itu) dalam mempertimbangkan
berat ringannya pidana, hakim wajib (untuk) memerhatikan pula sifat yang baik dan
jahat dari terdakwa,
15. Setiap orang yang (telah) ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alasan
berdasarkan undang-undang atau karena (adanya) kekeliruan mengenai orangnya atau
hukum yang diterapkannya, (maka) berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi
dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap. (Nah,) hal ini disebut dengan asas
praduga tak bersalah,
16. Sidang pemeriksaan pengadilan adalah (bersifat) terbuka untuk umum kecuali
(jika) undang-undang menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi,
17. Tidak seorang pun dapat dihadapkan (dibawa) ke pengadilan selain daripada yang
(telah) ditentukan oleh undang-undang,
18. Setiap orang yang tersangkut perkara (memiliki perkara) berhak memperoleh
bantuan hukum,
19. Terhadap putusan pengadilan dalam tingkat banding dapat kasasi kepada
Mahkamah Agung oleh pihak-pihak yang bersangkutan kecuali (jika) undang-undang
menentukan (hal) lain,
20. Terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,
(maka) pihak-pihak yang bersangkutan dapat mengajukan peninjauan kembali kepada
Mahkamah Agung apabila terdapat hal atau keadaan tertentu yang ditentukan dalam
undang-undang.
1) Sistem hukum dan lembaga peradilan (pengertian hukum, penggolongan hukum, sumber hukum, tata
hukum indonesia, lembaga-lembaga peradilan nasional)
2) Lembaga Peradilan (perangkat atau alat kelengkapan lembaga peradilan, klasifikasi lembaga
peradilan, peranan atau tugas dan fungsi lembaga peradilan, sikap yang sesuai dengan hukum,
perbuatan-perbuatan yang sesuai dan yang bertentangan dengan hukum, contoh perbuatan yang
melanggar hukum beserta sanksinya)
3) Pemberantasan korupsi (pengertian korupsi, dasar hukum pemberantas korupsi, kasus korupsi yang
telah dikenakan sanksi)
4) Peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di indonesia (macam-macam gerakan atau
organisasi anti korupsi, contoh peran serta masyarakat dalam pemberantasan tindak korupsi, sikap
warga negara yang anti korupsi)
Selanjutnya, untuk membantu anda dalam menjawab berbagai pertanyaan yang disediakan, kami telah
melengkapi soal sistem hukum di Indonesia ini dengan pembahasan dan kunci jawaban. Pembahsan dan
kunci jawaban dapat anda lihat pada akhir artikel. Jadi selama anda mengerjakan, anda akan fokus,
karena kunci jawaban tidak langsung muncul.
2. Apabila seorang warga negara Indonesia melakukan tindak pidana di luar negeri maka pengadilan
Indonesia yang berwenang mengadili ialah...
A. Mahkamah Agung
B. Pengadilan negeri yang ditempatkan di kedutaan besar di negara yang bersangkutan
C. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
D. Pengadilan negeri asal tempat tinggal pelaku tindak pidana
E. Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat
3. Lembaga kekuasaan kehakiman yang berwenang melakukan uji materiil terhadap peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang adalah…
A. DPR
B. Mahkamah Konstitusi
C. Komisi Yudisial
D. Mahkamah Agung
E. Presiden
4. Upaya yang tegas dan bersifat represif yang dapat dilakukan untuk memberantas korupsi di Indonesia
antara lain adalah…
A. Menanamkan kesadaran bahwa korupsi merupakan perbuatan yang tercela
B. Mengucilkan para pelaku korupsi
C. Mengawasi para penegak hukum
D. Menindak sesuai dengan prosedur yang berlaku
E. Membentuk lembaga yang dapat mencegah korupsi
5. Lembaga yang berperan menjaga kehormatan dan keluhuran hakim dan penegak kode etik peradilan
adalah…
A. Komisi Yudisial
B. Mahkamah Agung
C. Mahkamah Konstitusi
D. Hakim Agung
E. Kejaksaan Agung
6. Rita dan Agung menikah lebih dari 10 tahun, tetapi belum memperoleh keturunan. Mereka kemudian
melakukan adopsi. Tindakan mereka temasuk dalam hukum…
A. Perdata
B. Pidana
C. Dagang
D. Intergentil
E. tata negara
7. Yang bukan termasuk faktor-faktor di luar sistem hukum yang sangat berpengaruh dalam penegakan
hukum adalah…
A. Sarana dan prasarana
B. Kesadaran hukum masyarakat
C. Perkembangan masyarakat
D. politik
E. kebijakan penguasa negara
8. Berikut ini bukan merupakan wewenang Mahkamah Konstitusi adalah…
A. Memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum
B. Menguji UU terhadap UUD
C. Memutuskan pembubaran partai politik
D. Memutuskan sengketa kewenangan antarlembaga negara
E. Mengadili pimpinan lembaga negara dan presiden atau wakil presiden
9. Peradilan yang berfungsi untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya perdilan di daerah
hukumnya dan menjaga agar peradilan diselengarakan dengan sewajarnya yaitu peradilan ...
A. Tata usaha negara
B. Negeri
C. Agama
D. Tinggi
E. Militer
10. Berdasarkan UUD1945 setelah amandemen lahirlah salah satu lembaga baru di lingkungan peradilan
yaitu Mahkamah konstitusi yang berwenang untuk ....
A. Membentuk seluruh partai politik
B. menguji undang –undang terhadap UUD.
C. Mengangkat memberhentikan hakim
D. Memutus peradilan tingkat kasasi
E. Menguji secara material UUD 1945
11. Yang bertugas memeriksa, mengadili, memutuskan pendapat DPR tentang Presiden dan Wakil
Presiden yang melanggar hukum adalah…
A. DPA
B. MPR
C. DPR
D. Mahkamah Agung
E. Mahkamah Konstitusi
12. Sebagai negara hukum, Indonesia menempatkan semua manusia secara sama dimuka hukum. Hal ini
tercemin dalam jaminan negara yang ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal…
A. Pasal 28 ayat 1
B. Pasal 26 ayat 1
C. Pasal 27 ayat 2
D. pasal 27 ayat 1
E. pasal 29 ayat 2
13. Keberadaan MK dipandang sangat penting untuk menjalankan fungsi peradilan sebagai berikut....
14. Mahkamah Agung menangani beberapa bidang kasasi dan memutuskan perkara dalam tingkat
terakhir. Hal tersebut adalah kekuasaan MA bidang....
A. pelaksanaan hukum
B. pengaawasan
C. pengamanan
D. penberi nasehat
E. peradilan
16. Berdasarkan makna isi undang-undang no.4 tahun 2004 kekuasaan kehakiman dilakukan oleh MA
yang meliputi lingkungan badan peradilan ....
A. Mahkamah konstitusi
B. Agama
C. Umum
D. Militer
E. Tata usaha negara
17. Faktor yang mempengaruhi penegakan hukum yang terdapat dalam sistem hukum adalah ....
A. Penguasa negara
B. Undang-undang
C. Budaya
D. Kesadaran Masyarakat
E. Politik
18. Hukum sebagai aturan tingkah laku para anggota masyarakat yang daya pengunaanya pada saat
tertentu diindahkan oleh sustu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika
dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukannya, pengertian hukum tersebut
diungkapkan oleh....
A. Prof, Dr.Notonegoro, SH
B. Prof Mr, E.M. Meyer
C. S.M.Amin, SH
D. Leon Duguit
E. Utrech
19. Ius constitutum adalah hukum yang ...
A. Berlaku sekarang bagi masyarakat tertentu
B. berlaku umum dalam suatu negara
C. Memuat perintah dan larangan
D. Hanya berlaku bagi orang tertentu
E. Mengatur cara melaksanakan aturan
20. Hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat tertentu disebut hukum....
A. Formal
B. Objektif
C. Positif
D. Subjektif
E. Materil
21. Pernyataan Indonesia sebagai negara hukum terdapat dalam UUD 1945 bagian...
A. alinea 4 pembukaan
B. pembukaan
C. aturan tambahan
D. batang tubuh
E. aturan peralihan
22. Hukum yang memuat peraturan dan mengatur bagaimana cara meolakukan dan mempertahankan
hukum material adalah hukum....
A. Formal
B. Lokal
C. Objektif
D. Subjektif
E. Material
25. Salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman yang mempunyai kompetensi memeriksa dan mengadili
perkara perkara pidana yang dilakukan oleh seorang yang bersetatus sebagai angota militer atau yang
disamakan dengan itu disebut peradilan ....
A. tinggi
B. umum
C. militer
D. agama
E. negeri
27. Salah satu pelaksanaan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya,
berdasarkan pasal 2 UU nomor 2 tahun 1986 adalah peradilan....
A. mahkamah militer
B. militer
C. tata usaha negara
D. agama
E. umum
28. Hukum adalah kumpulan peraturan yang dibuat untuk mengatur msyarakat dalam mencari keadilan,
oleh karena itu hum bersifat....
A. universal
B. sementara
C. fleksibel
D. mendesak
E. mengikat
29. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) tidak melaporkan bila dilingkungannya terdapat orang yang melakukan korupsi
2) berani memberikan uang kepada aparat
3) menghindari sikap dan perilaku KKN
4) berani mengatakan kebenaran
5) melaporkan bila mendapati praktek uang
Pernyataan yang termasuk peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi adalah...
A. 2-3-5
B. 1-2-3
C. 3-4-5
D. 2-3-4
E. 1-3-4
30. Salah satu peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi yaitu ...
A. Peran aktif lembaga peradilan dalam mengawasi tugas-tugas yang dijalankan oleh lembaga eksekutif
dan lembaga legislatif
B. peran aktif masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN yang
dilaksanakan dengan mentaati hukum, moral dan sosial yang berlaku
C. Peran aktif masyarakat dan wakil rakyat dalam mengawasi pemerintah dalam menjalankan tugasnya
diberbagai bidang
D. peran aktif masyarakat dalam mengawasi wakil-wakil rakyat dalam menjalankan tugas sebagai
lembaga legislatif
E. Peran aktif lembaga peradilan dalam menjalankan tugasnya dibidanng hukum memberantas korupsi
di segala bidanng
31. Lembaga yang mempunyai wewenang dalam memberikan putusan atas pendapat DPR tentang
dugaan pelangaran oleh presiden dan wakil Presiden berdasarkan UUD 1945 adalah ...
A. Komisi Yudisial
B. Mahkamah Agung
C. Pengadilan tinggi
D. Mahkamah Konstitusi
E. Mahkamah militer
32. Lembaga yang bersifat mandiri dan mempunyai wewenang mengusulkan hakim agung, menjaga dan
menjalankan kehormatan, keluhuran, martabat para hakim adalah....
A. Komisi Yudisial
B. Mahkamah Agung
C. Pengadilan negeri
D. Mahkamah Konstitusi
E. Pengadilan militer
33. Bentuk peran serta masyarakat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi menurut UU No. 31
Tahun 1999 adalah hak....
A. membentuk organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang sosial
B. mengawasi adanya dugaan pejabat yang telah melakukan korupsi
C. untuk memdapatkan kesempatan pelayanan organisasi maasyarakat
D. mencari, memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan korupsi
E. untuk mengawasi jalannya pemerintahan dari tingkat daerah sampai pusat
35. Strategi untuk memberantas korupsi yang mengedepankan kontrol kepada 2 unsur dan paling
berperan didalam tindak korupsi. Ini pendapat dari....
A. S.M.Amin SH
B. Jeremy Pope
C. Prof.Mr.E.M.Mayers
D. Utrech
E. Leon Duguit
36. Dibawah ini yang tidak termasuk organisasi non partai yang ikut berpengaruh dalam pemberantasan
korupsi adalah...
A. golongan karya
B. lembaga swadaya masyarakat
C. lembaga riset
D. perguruan tinggi
E. organisasi kemasyarakatan
37. Salah satu pemain peran strategis dalam mengkomunikasikan dukungan dan tungtutan publik
terhadap pemerintah adalah....
A. lembaga peradilan
B. partai politik
C. media masa
D. lembaga negara
E. perguruan tinggi
38. Bentuk yang paling efektif dalam mengembangkan spiritualitas anti korupsi adalah melalui
pendekatan ...
A. persaudaraan
B. hukuman
C. keagamaan
D. kekeluargaan
E. organisasi
39. Waktu yang diperlukan untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporan yang
diberikan kepada penegak hukum menurut UU no 31 tahun 1999 selama....
A. 30 hari
B. 10 hari
C. 20 hari
D. 15 hari
E. 25 hari
40. Media masa memberitakan pelaku korupsi kepada pelaku sehingga pelaku memperoleh sanksi sosial
dari pemberitaan tersebut. Hal tersebut adalah salah satu peran media masa dalam...
A. memberikan pengawasan khusus dalam bidang politik kepada para pejabat
B. memberikan kontrol terhadap setiap kebijakan pemerintah dalam arti luas
C. memperkuat masyarakat dan memciptakan lembaga pemerintah yang kuat
D. merumuskan agenda publik yang selalu menjadi perhatian para politisi
E. memberikan pendidikan politik kepada seluruh masyarakat pada umumnya
42. Pernyataan yang tidak termasuk dalam faktor sistem hukum yang mempengaruhi penegaan hukum
di Indonesia adalah….
A. Asas-asas konsistensi
B. Kesadaran Hukum
C. Kebudayaan
D. Perkembangan masyarakat
E. Politik /penguasa
A. Melangar susila
B. Makar
C. Menodai bendera
D. Menghina Presiden
E. Mabok
46. Perubahan atas UU no 31 tahun 1999 tentang pemberantasan dan tidak pidana korupsi
diperbaharui dengan UU No ....
A. 67 tahun 1999
B. 20 tahun 2001
C. 28 tahun 1999
D. 30 tahun 2002
E. 65 tahun 1999
47. Pernyataan Presiden Republik Indonesia Yang disampaikan pada acara pencanangan gerakan
nasional pemberantasan korupsi sedunia tahun 2005 di istana negara tanggal ...
A. 10 Desember 2004
B. 6 Desember 2004
C. 8 Desember 2004
D. 7 Desember 2004
E. 9 Desember 2004
48. Yang tidak ternasuk ciri – ciri tindakan korupsi yaitu ...
A. tindakan yang dapat memperkaya diri sendiri
B. penyalah gunaan wewenang oleh pejabat
C. tindakan yang menguntungkan para pejabat
D. perbuatan yang dapat merugikan negara
E. tindakan yang merugikan kepentingan umum
49. Menurut survey “the transparency Internasional” tentang negara terkorup di 99 negara di dunia,
Indonesia menduduki peringkat ...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
50. Setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama dalam hukum dan wajib menjunjung tinggi
hukum yang berlaku. Sebagai seorang siswa yang memiliki kesadaran hukum sebaiknya…
A. Mentaati dan melaksanakan peraturan sekolah untuk kepentingan bersama
B. Menataati peraturan yang berlaku
C. Tunduk terhadap peraturan sekolah yang dianggap baik
D. Peraturan sekolah hanya boleh ditaati di sekolah
E. Peraturan-peraturan sekolah diselaraskan dengan kepentingan bersama
51. Hukum yang mengatur kepentingan individu dengan masyarakat, individu dengan negara, dan
individu dengan individu lainnya serta menitikberatkan kepada kepentingan umum adalah hukum…
A. Nasional
B. Perdata
C. Pidana
D. privat
E. publik
52. Menurut J.G Starke sumber-sumber hukum internasional menjadikan bahan-bahan aktual yang
digunakan para ahli untuk menetapkan hukum yang berlaku bagi suatu peristiwa atau situasi tertentu.
Berikut ini bukan termasuk sumber-sumber hukum internasional adalah…
A. Keputusan pengadilan
B. Traktat
C. Negosiasi
D. kebiasaan internasional
E. ketetapan lembaga internasional
53. Peran masyarakat dalam pemberantasan korupsi di Indonesia dapat diwujudkan dalam bentuk...
A. Lembaga Swadaya Masyarakat
B. Mahkamah Konstitusi
C. Lembaga Peradilan
D. Peradilan Umum
E. Peradilan Agama
A. 2, 4, dan 5
B. 1, 3, dan 5
C. 1, 2, dan 3
D. 2, 3, dan 4
E. 3, 4, dan 5
55. Menurut asas negara hukum, semua warga negara yang melawan hukum harus berhadapan dengan
hukum itu sendiri, sebab semua warga negara …
A. mempunyai hak dan kewajiban
B. wajib taat dan patuh terhadap hukum
C. bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan
D. wajib menjunjung hukum dan pemerintahan
E. mendapat perlindungan hukum
56. Jika seorang anggota TNI yang sudah divonis oleh pengadilan militer, namun keberatan dengan hasil
vonis tersebut, maka dapat mengajukan banding kepada pengadilan…
A. Militer tinggi
B. Militer pusat
C. Militer kasasi
D. militer utama
E. militer banding
60. Salah satu jenis hukum politik adalah hukum administrasi negara yaitu hukum yang mengatur…
A. Cara melaksanakan tugas dari kekuasaan alat-alat perlengkapan negara
B. Akibat-akibat hubungan antarkeluarga tentang harta benda seseorang yang meninggal
C. Bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan cara bagaimana pelaksanaannya oleh alat-alat
perlengkapan negara
D. Keharusan, larangan, dan pelanggaran terhadap peraturan mengakibatkan dikenakan hukuman yang
tegas
E. Hak negara atau alat perlengkapan negara untuk menjatuhkan hukuman secara objektif
Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
1 A 11 E 21 D 31 D 41 D 51 E
2 C 12 D 22 A 32 A 42 A 52 C
3 D 13 B 23 D 33 D 43 D 53 A
4 D 14 E 24 B 34 D 44 D 54 D
5 A 15 A 25 C 35 B 45 D 55 B
6 A 16 C 26 B 36 A 46 B 56 A
7 A 17 B 27 E 37 C 47 E 57 C
8 E 18 D 28 E 38 C 48 C 58 A
9 B 19 A 29 C 39 A 49 B 59 B
10 B 20 E 30 B 40 B 50 B 60 A
Kunci jawaban soal sistem hukum dan peradilan nasional dapat anda lihat pada akhir artikel. Jika ada
kesalahan dalam kunci jawaban dan pembahasan, silahkan hubungi kami melalui kolom komentar.
Tanpa panjang lebar lagi, berikut ini soal dan jawaban sistem hukum dan peradilan nasional di
Indonesia.
c. Hukum akan dapat berjalan dengan baik apabila kesadaran hukum warga negara tinggi
d. Norma hukum sangat berguna bagi suatu negara
4. Setiap orang wajib tunduk dan taat untuk menerima akibat-akibat pelanggaran hukum
tanpa.kecuali,.apabila seseorang dinyatakan bersalah setelah diputuskan oleh pihak peradilan. Hal ini
berarti hukum.mempunyai sifat ....
a. Memaksa
b. adil dan benar
c. Sanksi
d. Sifat tegas dan nyata
6. Pemerintah Indonesia sedang berupaya memberantas segala bentuk korupsi, yang ………
pelaksanaannya dilandasi UU. UU yang mengatur Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yaitu ...
a. UU No.31 Tahun 1998
11. “Menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dengan jalan menafsirkan hukum”
Pernyataan.tersebut merupakan tugas dari seorang ....
a. Wakil Hakim
b. Jaksa
c. Hakim
d. Polisi
12. Dasar hukum lain yang mengatur Mahkamah Konstitusi (MK) adalah ....
a. UU No.22 tahun 2004
b. UUD 1945 Pasal 30
c. UU No.24 tahun 2003
d. UUD 1945 Pasal 24
15. Himpunan peraturan-peraturan yang mengurus tata terteib suatu masyarakat dan karena itu harus
ditaati oleh masyarakat merupakan pengertian menurut ...
a. John Locke
b. Uttrech
c. Leon Duguit
d. Immanuel Kant
16. Penggolongan hukum menurut tempat berlakunya antara lain sebagai berikut, kecuali...
a. Hukum UU
b. Hukum Asing
c. Hukum Nasional
d. Hukum Internasional
18. Hukum adalah aturan tingkah laku para anggota masyarakat adalah pengertian hukum menurut
ahli...
a. Immanuel kant
b. Uttrech
c. Leon Duguit
d. S.M Amin
19. Berdasarkan sudut pandang hukum perbuatan korupsi mencangkup unsur-unsur sebagai
berikut,.kecuali...
a. Merugikan negara
b. Penyalahgunaan wewenang
c. Melanggar hukum yang berlaku
d. Membayar pajak
20. Penggolongan hukum menurut cara mempertahan kannya terdiri dari ....
a. Hukum material dan formal
b. Hukum privat
c. Hukum Obyektif
d. Hukum Subvektif
23. Wewenang Komisi Yudisial (KY) antara lain sebagai berikut , kecuali ....
a. Menetapkan komisi hakim
b. Menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat hakim
c. Mengusulkan pengan katan hakim agung kepada DPR
d. Menjaga perilaku hakim
24. Tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup manusia secara damai. Berikut adalah tujuan
hukum dari para ahli yang bernama....
a. Teori Etis
b. Prof.Dr.L.J Van Alperdoon
c. Jeremy Betham
d. Geny
25. Hukum menurut sumbernya, hukum yang berbentuk putusan hakim yaitu putusan ...
a. Hukum Kebiasaan
b. Hukum Traktat
c. Hukum UU
d. Hukum Yurispudensi
34. “ Hukum yang memuat peraturan –peraturan yang mengatur kepentingan2 yang berwujud perintah
dan larangan.” Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari ...
a. Hukum material
b. Hukum formal
c. Hukum Objektif
d. Hukum subjektif
35. “Tujuan hukum adalah mengabdi pada tujuan negara yang dalam pokoknya ialah mendatangkan
kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyatnya.” Merupakan pengertian dari ahli ....
a. Jeremmy Betham
b. Geny
c. Prof. Subekti, S.H
d. Teori Etis
36. Hukum publik ( Hukum Negara ) terdiri dari sebagai berikut, kecuali ...
a. Hukum Ekspor
b. Hukum Internasional
c. Hukum administrasi negara
d. Hukum tata negara
37. Jika diartikan secara luas, maka hukum perdata adalah sebagian dari ....
a. Hukum pidana
b. Hukum negara
c. Hukum sipil
d. Hukum perdata
40. Jika mendengar masalah hukum orang sering merasa takut, apalagi berurusan dengan hukum,
padahal hukum selalu berkaitan dengan...
a. melindungi masyarakat
b. Untung dan rugi
c. Baik dan buruk
d. Adil dan tidak adil
d. Komisi Yudisial
44. Seperangkat hukum yang berlaku disuatu negara yang dipatuhi dan ditaati oleh setiap warga
negaranya merupakan pengertian dari ....
a. Hukum
b. Peradilan
c. Sistem
d. Sistem hukum
45. “Penyelewengan dan penggelapan uang negara untuk kepentingan pribadi atau orang lain adalah
pengertian dari ...
a. Nepotisme
b. Mengambil uang negara
c. Korupsi
d. Kolusi
46. Sikap warga negara yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, kecuali ....
a. Sikap rasional dan objektif
b. Siakp egois dan tertutup
c. Sikap mengutamakan kepentingan umum
d. Sikap terbuka
49. Tingkatat peradilan dari tingkat pertama sampai tingkat tertinggi yaitu …
a. Pengadilan Negeri- Mahkamah Agung- Pengadilan sangat tinggi
b. Pengadilan Negeri-Pengadilan Tinggi-Mahkamah Agung
c. Pengadilan tinggi-Pengadilan negeri-Mahkamah agung
d. Mahkamah Agung-Pengadilan Negeri-Pengadilan tinggi
51. Dasar hukum pemberantasan korupsi adalah sebagai berikut, kecuali ...
a. UU No. 30 tahun 2002
b. UU No. 28 tahun 1999
c. UU No. 31 tahun 1999
d. UU No. 36 tahun 2008
52. Dibawah ini yang tidak termasuk penyebab korupsi yang terjadi Indonesia adalah ...
a. Sifat serakah seseorang atau sekelompok orang
b. Partai-partai politik yang sering berubah-ubah
c. Lemahnya penegakkan hukum oleh manageman yang tidak rapih
d. Para pelanggar hukum adalah yang membuat hukum sehingga sulit diacak
53. “Memeriksa dan memutus perkara tingkat pertama dari segala perkara perdata dan pidana sipil
untuk semua golongan penduduk” merupakan peranan dari …
a. Pengadilan Administrasi Negara
b. Pengadilan umum
c. Pengadilan Agama
d. Pengadilan Tata usaha
55. Pengadilan yang dibentuk oleh UU, daerahnya meliputi satu provinsi yaitu peranan peradilan ...
a. Pengadilan tingkat kedua
b. Pengadilan Negeri
c. Peradilan Tingkat Pertama
d. Mahkamah Agung
59. “ Memeriksa dan memutus perkara-perkara yang timbul diantara umat Islam.” Pernyataan tersebut
merupakan peranan dari …
a. Pengadilan Islam
b. Pengadilan Agama
c. Pengadilan militer
d. Pengadilan Tata usaha
9. Bentuk-bentuk Korupsi : 1) Korupsi jalan pintas, 2) Korupsi upeti, 3) Korupsi kontrak, 4) Korupsi
pemerasan
10. 1) Organisasi Gerakan Anti Korupsi : SAMAK ( Solidaritas Masyarakat Anti Korupsi), SoRAK
( Solidaritas Gerakan Anti Korupsi), GEMPITA (Gerakan Masyarakat Peduli Harta Negara), ICW
( Indonesian Corruption Watch), OAK (Organisasi Anti Korupsi). 2) Lembaga pemberantasan Korupsi :
KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
Update, Buka : 60 Soal Khusu Pilihan Ganda Bab Sistem Hukum, Peradilan Nasional & Jawaban
Jawaban Soal Pilihan Ganda
1 C 11 C 21 C 31 C 41 A 51 D
2 B 12 C 22 C 32 C 42 C 52 B
3 D 13 D 23 A 33 C 43 A 53 B
4 A 14 B 24 B 34 B 44 D 54 C
5 A 15 B 25 D 35 C 45 C 55 A
6 B 16 A 26 A 36 A 46 B 56 B
7 D 17 C 27 A 37 C 47 C 57 D
8 C 18 C 28 D 38 A 48 D 58 C
9 A 19 D 29 D 39 B 49 C 59 B
10 B 20 A 30 C 40 D 50 A 60 C
Headline
08:13:34 am
Saturday 23rd, February 2019 /
13 November,2018
Home
Pemerintahan
Moral
Lingkungan
Pendidikan
Lembaga Negara
Hukum
UUD
HAM
Politik
Home → Lembaga Negara → 6 Fungsi Peradilan Umum yang Paling Lengkap dan
Penjelasan Terjelas
Sesuai dengan UU no 49 tahun 2009 yang menyatakan bahwa Peradilan Umum memiliki
lingkup kekuasaan hukum, diantaranya adalah pengadilan negeri, pengadilan tinggi serta
pengadilan khusus. Lalu, apa saja fungsi peradilan umum, baik secara pokok ataupun melalui
lingkup kekuasaan hukumnya?
Peradilan umum berfungsi sebagai lembaga yang menyiapkan rumusan kebijakan. Mulai dari
rumusan kebijakan bidang pembinaan tenaga teknis hingga pranata dan tata laksana Peradilan
Umum sendiri yang merupakan sub bagian dari Mahkamah Agung. Rumusan-rumusan tersebut
digunakan sebagai acuan utama dalam melakukan kegiatan ataupun untuk menyelesaikan suatu
masalah yang terjadi sesuai dengan UU yang sudah diberlakukan. Rumusan kebijakan ini
nantinya juga akan berlaku pada lembaga-lembaga yang berada dalam lingkup peradilan umum.
Agar berjalan dengan lancar, fungsi lembaga peradilan umum yang cukup penting adalah sebagai
pembina teknis dan melakukan proses evaluasi. Dalam hal ini, mereka akan memberi pembinaan
khusus tentang tugas-tugas yang harus dilakukan dan tata cara pengerjaannya sesuai dengan UU
yang telah ditetapkan.
Selain itu, mereka juga memiliki fungsi untuk melakukan evaluasi apabila ada hal-hal yang
terjadi diluar ketentuan. Evaluasi tersebut bertujuan untuk memperbaiki sistem ataupun rumusan
yang telah ada agar dapat bekerja dengan lebih maksimal. Nantinya, mereka juga memiliki hak
untuk memutuskan langkah selanjutnya, tentunya dengan berdiskusi terlebih dahulu dengan
Mahkamah Agung.
Sebagai sub unit dari MA, Peradilan Agung juga memiliki fungsi tugas untuk melaksanakan
administrasi direktorat jenderal. Maksudnya disini adalah peradilan umum memiliki hal untuk
melaksanakan kebutuhan administrasi. Mulai dari administrasi persidangan, administrasi
perkara, proses administrasi penyelesaian perkara hingga administrasi pelayanan di peradilan
umum sendiri.
Dalam hal ini, peradilan umum diharuskan menyempurnakan sistem yang telah ada, melakukan
sosialisasi demi mewujudkan tata pengelolaan manajemen peradilan umum yang ekonomis,
tertib, efektif dan efisien agar dapat memberikan pelayanan yang prima bagi mereka yang
menggunakan pengadilan. Dalam penyempurnaan sistem tersebut, mereka tidak boleh
dipengaruhi baik dari dalam ataupun dari luar lingkup badan peradilan umum sendiri.
Dalam hal ini fungsi Peradilan Umum adalah untuk merumuskan standar prosedur yang harus
dilakukan sesuai dengan UU yang telah berlaku. Adapun lingkupnya tidak lain adalah dalam
lingkup Mahkamah Agung dan seluruh pengadilan yang berada dalam lingkungan Peradilan
Umum.
Tidak hanya itu saja, peradilan umum juga merumuskan kriteria dan standar prosedur dalam
bidang pembinaan secara teknis, administrasi serta tata laksana dan pranata dalam lingkup
Mahkamah Agung dan seluruh sub pengadilan yang berada dalam lingkup Peradilan Umum.
Peradilan Umum yang merupakan bagian pengadilan tingkat pertama memiliki fungsi untuk
memeriksa, memutus serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada tindak pidana serta
perdata untuk rakyat yang mencari keadilan umum. Pemeriksaan yang dilakukan biasanya
membutuhkan dokumen-dokumen penting yang harus dilaporkan oleh perseorangan. Sedangkan
dalam proses memutuskan dan menyelesaikan sebuah perkara pidana, mereka akan memutuskan
sesuai dengan hasil analisa dan bukti-bukti terkait. Dalam hal ini, lingkupnya mulai dari wilayah
Kota/Kabupaten hingga tingkat Provinsi.
Peradilan umum ternyata juga memiliki fungsi tugas untuk merumuskan standar norma-norma
hukum yang harus ditaati di pemerintahan beserta dengan hukumannya apabila norma-norma
tersebut dilanggar sesuai dengan ketentuan Undang-Undang. Peradilan umum akan menentukan
kriteria-kriteria serta prosedur yang akan dijalankan dalam penetapan norma-norma tersebut.
Mereka juga bertanggung jawab atas pranata dan tata laksana terhadap lembaga hukum yang
menjalankan atau mengawasi tindakan pelanggaran norma dalam lingkup peradilan umum.
Pengadilan Tinggi
Pengadilan Tinggi adalah salah satu lembaga peradilan yang masih dalam naungan Peradilan
Umum dan MA. Biasanya Peradilan Tinggi memiliki kedudukan di tingkat ibu kota Provinsi
masing-masing sebagai Pengadilan Tingkat Banding. Badan peradilan ini memiliki kekuasaan
kehakiman dalam lingkup peradilan umum. Adapun tugas dan wewenang pengadilan tinggi
sudah tertulis dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 1986 pasal 51 tentang Peradilan Umum.
Isinya adalah sebagai berikut:
(1) a. Pengadilan Tinggi memiliki tugas dan wewenang untuk mengadili perkara pidana dan
perdata di tingkat banding
(2) b. pengadilan Tinggi memiliki tugas dan wewenang pada tingkat pertama dan terakhir
sengketa kewenangan untuk mengadili antar pengadilan negeri yang berada di daerah hukumnya.
Adapun struktur organisasi pengadilan tinggi dibentuk sesuai dengan Undang-Undang sesuai
dengan daerah hukum yang berlaku di Provinsi tersebut. Pengadilan Tinggi secara umum
beranggotakan Ketua, Hakim Anggota, Sekretaris dan Panitera.
Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri atau sering dikenal sebagai PN juga bagian dari lembaga peradilan umum
yang memiliki kedudukan tinggi di ibu kota kabupaten atau kota. Pengadilan negeri yang juga
bertindak sebagai pengadilan tingkat pertama, memiliki fungsi sebagai pemerika tindak pidana.
Selain itu, lembaga ini juga memiliki kewenangan untuk memutuskan serta menyelesaikan
masalah pidana dan perdata rakyat yang mencari keadilan.
Jangkauan pengadilan negeri mencakup wilayah Kota dan Kabupaten suatu tempat saja.
Meskipun lingkupnya kecil, akan tetapi mereka memiliki kewenangan yang hampir sama dengan
pengadilan tinggi. Adapun struktur anggotanya berisikan Ketua, Hakim Anggota, Sekretaris,
Jurusita dan Panitera.
Pengadilan Khusus
Pengadilan khusus juga bagian dari peradilan umum. Perbedaan dengan pengadilan lainnya
adalah bahwa pengadilan khusus memiliki lingkungan khusus dalam penanganan kasusnya atau
dapat disebut memiliki sifat chamber. Hingga saat ini pengadilan khusus sudah menangani
lingkup sebagai berikut :
Peradilan umum ternyata memiliki fungsi tugas yang cukup banyak. Mulai dari fungsi peradilan
umum secara garis besar hingga fungsi lembaga pengadilan lain yang masih dalam lingkungan
peradilan umum. Dengan adanya peradilan umum ini harapannya masyarakat yang ingin mencari
keadilan karena suatu hukum dapat terpenuhi dan terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Umum
Mahkamah Agung
Republik Indonesia
Susunan organisasi
Kantor pusat
Situs web
http://www.badilum.info/
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum (disingkat Badilum) adalah unit eselon I pada
Mahkamah Agung Republik Indonesia yang mempunyai tugas antara lain merumuskan dan
melaksanakan kebijaksanaan dan standarisasi teknis dibidang administrasi, keuangan dan
organisasi ketatalaksanaan bagi tenaga kesekretariatan peradilan umum sebagaimana diatur
dalam Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 Tentang Sekretariat Mahkamah Agung dan
Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor MA/SEK.07/SK/III/2006 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Mahkamah Agung RI.
Daftar isi
1 Sejarah
2 Tugas Pokok dan Fungsi
o 2.1 Kedudukan
o 2.2 Tugas Pokok
o 2.3 Fungsi
3 Organisasi
4 Referensi
5 Pranala luar
Sejarah
1. Pembinaan Badan Peradilan sejak Pemerintahan Hindia Belanda termasuk ruang lingkup
Departemen Kehakiman STBL 1924 No: 576 ayat 2 (Bagian A dari Dept. Van Yustitie) 30-10-1948
2. Jawatan Pengadilan (PP No.60 Tahun 1948 tentang Organisasi Departemen) 30-10-1948 sd 1965
3. Direktorat Urusan Pengadilan (Kep. Men Kehakiman No. JS.4/4/24 tanggal 27 Januari 1965) s.d
3-11-1966
4. Dinas Pembinaan Peradilan, Direktorat Pembinaan Badan Peradilan dan Perundang-undangan,
Ditjen Badan Peradilan dan Perundang-Undangan Depkeh (Kep.Presidium Kabinet
No.75/4/KEP/II/1966).Dirasakan adanya hambatan kemajuan dibidang pelayanan terhadap
peradilan, timbul gagasan-gagasan sebaiknya mengenai semua persoalan yang menyangkut
peradilan langsung ditangani oleh Mahkamah Agung.Munas IKAHI 1968 mencetuskan gagasan
agar untuk keperluan melayani badan-badan peradilan sebaiknya dibentuk satu Ditjen tersendiri
pada Dep. Kehakiman (perwujudan pasal 17 ayat 3 UU No.19 Th 1964). Kompromi pemerintah
dengan IKAHI sepakat pembentukan Ditjen tersendiri di Depkeh yang akan diberi tugas
mengurus Organisasi, administrasi dan finansial Badan Peradilan; Dirjennya akan ditunjuk dari
aparat peradilan (Hakim Agung / Hakim Tinggi) yang dinilai mengetahui jiwa, seluk beluk dan
kedudukan Hakim dalam melaksakan tugasnya.
5. Dibentuk Ditjen Pembinaan Badan-Badan Peradilan (Keppres No. 39 Th.1969)Pada waktu
membicarakan pasal 11 ayat 1 UU No.14 Th 1970 sebagai pengganti UU No.19 Th 1964 yang
menyangkut kewenangan Mahkamah Agung dan Depkeh untuk menangani soal-soal organisasi,
administrasi dan finansial dari Badan Peradilan Umum; dicapai suatu konsensus antara DPR-RI
dan Pemerintah bahwa tugas-tugas tersebut tetap diserahkan pada Ditjen Pembinaan Badan-
Badan Peradilan Departemen Kehakiman.
6. Ditjen Pembinaan Badan-Badan Peradilan diganti namanya menjadi Ditjen Pembinaan Badan
Peradilan Umum (Keppres No.45 Th 1974) Sesuai dengan maksud dan tujuan pembentukan
Ditjen Binbadilum tersebut maka urusan yang menyangkut pelayanan terhadap Badan Peradilan
Umum di bidang Organisasai, Administrasi dan Finansial (termasuk soal-soal materiil) yang
sebelumnya dilakukan oleh Setjen Depkeh dialihkan kepada Ditjen Binbadilum.
7. Ditjen Binbadilum diganti nama menjadi Ditjen Badan Peradilan Umum dan Peradilan Tata
Usaha Negara (UU No.2 Th 1986 dan UU No.5 Th 1986 jo Keppres No.32 Th 1988)
8. UU No.35 Th. 1999 Pasal 11 ayat (1) Badan-badan Peradilan sebagaimana dimaksud pasal 10
ayat 1 secara organisatoris, administratif dan finansial berada dibawah kekuasaan Mahkamah
Agung. Ditjen Binbadilumtun diganti nama menjadi Ditjen Badan Peradilan Umum.
Kedudukan
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum adalah salah satu unit eselon I yang ada di
lingkungan Sekretariat Mahkamah Agung RI.
Tugas Pokok
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris Mahkamah
Agung dalam merumuskan kebijakan dan standarisasi teknis bidang pembinaan tenaga teknis,
pembinaan administrasi peradilan, pranata dan tata laksana perkara dari lingkungan Peradilan
Umum pada Mahkamah Agung dan Pengadilan di lingkungan Peradilan Umum.
Fungsi
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum terdiri dari Sekretariat dan empat Direktorat yakni :
Peradilan Umum (Peradilan Sipil) adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung
yang menjalankan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya[1][2].
Daftar isi
Sebelumnya, pembinaan Peradilan Umum berada di bawah eksekutif, yakni Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara Departemen Kehakiman dan HAM.
Terhitung sejak 31 Maret 2004, organasi, administrasi, dan finansial peradilan umum dialihkan
dari Departemen Kehakiman dan HAM ke Mahkamah Agung. Peralihan tersebut termasuk
peralihan status pembinaan kepegawaian, aset, keuangan, arsip/dokumen, dan anggaran menjadi
berada di bawah Mahkamah Agung[5]
Referensi