Yel yel
Kawan ku semua
Definisi ringkasnya adalah lembaga tinggi negara, seperti yang sudah disebutkan di atas.
Untuk mengetahui apa saja lembaga-lembaga tersebut, kita perlu mengerti apa saja komponen-
komponennya. Komponen-komponen tersebut terdiri dari legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Legislatif berfungsi membuat undang-undang, eksekutif berfungsi menjalankan undang-undang,
dan yudikatif berfungsi mengawasi kinerja keduanya. Ketiganya dikendalikan dan diawasi oleh
konstitusi yang merupakan amanat rakyat. Suprastruktur disebut juga mesin politik karena
suprastruktur merupakan penggerak politik. Dalam artian lain, suprastruktur politik adalah
gambaran pemerintah secara luas yang terdiri dari lembaga-lembaga pemerintahan negara.
Lembaga-lembaga ini memiliki tugas dan peranan yang semuanya diatur oleh konstitusi atau
peraturan perundang-undangan terkait landasan hukum suprastruktur politik.
Komponen legislatif
Komponen eksekutif
Komponen yudikatif
Ketiga komponen tersebut dikenal dengan istilah Trias Politica, komponen pokok dalam sistem
politik demokrasi.
Prinsip utama Trias Politica adalah keseimbangan kekuasaan. Bagaimana menjalankan suatu
negara adalah persoalan yang rumit. Politik merupakan ilmu tentang distribusi kekuasaan.
Bagaimana mendistribusikannya supaya tidak korup tidaklah mudah. Tiga komponen tersebut
memiliki fungsinya masing-masing. Apabila yang satu korup, maka dapat dideteksi yang lain.
Rakyat adalah subjek yang dilayani oleh ketiga lembaga tersebut. Prinsipnya seperti itu. Jadi,
bukan lembaga negara yang berada di atas, tetapi rakyatlah yang berada di atas. Perlu digaris
bawahi bahwa lembaga negara memegang kekuasaan yang tinggi. Di dalam lembaga itu adalah
individu-individu. Otomatis, mereka surplus kekuasaan karena nempel jadi bagian dari lembaga
tinggi negara sehingga harus dikontrol kinerjanya secara ketat.
MPR
DPR
Membuat undang-undang
Menetapkan anggaran
Mengawasi kinerja eksekutif
DPD
Mengusulkan undang-undang
Membahas rancangan undang-undang
Mengawasi pelakanaan undang-undang
Presiden
BPK
MA
MK
KY
TUJUAN
Sebagai negara demokrasi, pembagian kekuasaan adalah hal penting, sehingga suprastruktur
tersebut dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk menghindari penyalahgunaan wewenang serta
untuk menghindari munculnya pemimpin ditaktor. Dengan pembagian kekuasaan, kekuasaan
pemimpin dapat di awasi melalui lembaga negara yang berwenang, begitu pula terhadap
lembaga tinggi negara yang lainnya.
Organisasi tidak hanya ada di karang taruna loh guys! Dengan adanya organisasi negara,
kemudahan bisa didapatkan baik bagi pejabat publik maupun untuk rakyat itu sendiri. Setiap
bidang memiliki lembaga tersendiri yang sudah terhubung baik itu yang di daerah maupun
yang berada di pusat. Setiap bidang juga telah diberi tugas dan wewenang masing-masing.
3. Tujuan menyalurkan aspirasi
Secara rinci, aspirasi tersebut misalnya saja datang dari lembaga negara di daerah, yang
kemudian dapat disampaikan ke lembaga pusat melalui kekuasaan dan hubungan dari
lembaga negara tersebut. Masing-masing daerah tentu saja memiliki perwakilan lembaga
negara masing-masing.
Negara indonesia termasuk negara dengan cita-cita luhur yang terkandung di pembukaan
UUD 1945, yang salah satunya bisa terwujud melalui adanya suprastruktur yang dijalankan
dengan sebaik-baiknya.
CONTOH
Presiden dan Wakil Presiden adalah salah satu lembaga negara yang memiliki
kedudukan dan kekuasaan yang tinggi. Kini, presiden dan wakil presiden dipilih
secara langsung oleh seluruh rakyat Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa
aspirasi rakyat dapat tersalurkan secara langsung melalui surat suara yang mereka
coblos ketika pemilihan umum.
3. DPR
4. DPD
Di dalam suprastruktur DPD tetap memiliki kedudukan yang cukup tinggi yaitu
sejajar dengan DPR. Untuk mengisi lembaga negara DPD pun dilakukan cara
yang sama dengan DPR yaitu melalui pemilihan umum 5tahun sekali.
5. MA (Mahkamah Agung)
MA merupakan lembaga negara tertinggi di bidang hukum Indonesia, seperti
yang kamu tahu Indonesia adalah negara hukum. Dalam menjalankan tugasnya,
MA memiliki wewenang yang tinggi, yakni menjaga jalannya alat hukum berupa
Undang-undang hingga berhak memberi sanksi apabila terjadi pelanggaran.
6. MK (Mahkamah Konstitusi)
7. KY (Komisi Yudisial)
Lembaga negara yang bertugas untuk menjaga martabat para hakim di Idonsia
dalam upaya menjalankan hukum . Lembaga tersebut bernama Komisi Yudisial.
Dalam memenuhi tugas yang dibebankan, komisi yudisial memiliki beberapa
wewenang seperti memiliki peran dalam penentuan Hakim Agung yang yang
berada di lembaga tinggi negara yaitu MA dan MK. Komisi Yudisial sudah ada
setelah amandemen.
1. MPR-RI
2. DPR
3. DPD
4. Mahkamah Agung
5. Mahkamah Konstitusi
6. Komisi Yudisial
7. BPK
Infrastruktur
Pengertian Infrastruktur
1. Pendidikan Politik
Secara umum unsur infrastruktur politik berfungsi memberikan pendidikan politik kepada
rakyat dan warga negara mulai dari pusat sampai ke wilayah pelosok. Hal ini diperlukan
agar semua rakyat dapat berpartisipasi secara optimal dalam sistem politik, minimal di
wilayahnya sendiri. Sesuai dengan sifat kedaulatan rakyat, berarti rakyat dapat ikut
menentukan kebijakan politik yang diambil lembaga negara sekecil apa pun.
4. Menyeleksi Kepemimpinan
Dari unsur infrastruktur politik biasanya lahir pemimpin-pemimpin yang kemudian
mewakili rakyat di lembaga negara atau bahkan menjabat sebagai pimpinan di lembaga-
lembaga negara dan di perbedaan pemerintah dan pemerintahan. Karena dari organisasi
dan lembaga masyarakat ini lah akan terseleksi dari bawah siapa saja pemimpin yang
layak berdasarkan hukum dan norma masyarakat. Harapannya, pemimpin yang lahir dari
masyarakat, maka akan sesuai dan mengerti kebutuhan masyarakat yang melahirkannya.
5. Komunikasi Politik
Selain fungsi yang disebutkan di atas, infrastruktur politik berfungsi sebagai komunikasi
politik. Mengkomunikasikan keinginan dan sistem politik yang ada dalam masyarakat,
golongan, institusi, dan berabagai sektor kehidupan dengan pihak pemerintah sebagai
lembaga negara atau unsur suprastruktur.
Fungsi Infrastruktur Politik Berdasarkan Komponen-Komponennya
Fungsi infrasstruktur yang telah disebutkan di atas, sering disebut sebagai fungsi input.
Komponen-komponen unsur infrastruktur politik sebenarnya mempunyai fungsi dan
peranan tersendiri. Fungsi dan peranan tersebut diuraikan di bawah ini.
1. Partai Politik
Partai politik merupakan contoh infrastruktur politik yang paling dikenal saat ini. Partai
politik adalah organisasi yang anggota-anggotanya mempunyai tujuan yang sama dan
cara mencapai tujuan yang sama. Di negara Indonesia kehadiran partai politik akan
nampak ketika menjelang pemilihan umum. Karena fungsi pemilu adalah memilih wakil
rakyat yang akan duduk di lembaga legislatif negara dan umumnya calon diajukan oleh
partai politik yang memenuhi syarat.
2. Kelompok Kepentingan
Yang dimaksud kelompok kepentingan adalah kelompok yang umumnya berusaha
mempengaruhi kebijakan pemerintah namun tidak dengan tujuan atau dengan jalan ikut
serta duduk dalam pemerintahan. Jika ada anggotanya kemudian ikut serta dalam jabatan
tertentu di lembaga pemerintahna, biasanya tetap melalui partai politik. Kelompok
kepentingan ini antara lain, ormas (seperti NU, Muhammadiyah), kelompok profesi atau
institusi tertentu (seperti PGRI, IDI, Kadin, kelompok non organisasi (seperti paguyuban,
ikatan alumni), dan kelompok lain yang ada secara mendadak (misalnya bertemu karena
aktivitas unjuk rasa bersama).
Fungsi kelompok kepentingan ini umumnya sama, yaitu membebrikan masukan kepada
pemerintah melalui jalur resmi maupun tidak resmi atas suatu masalah yang terjadi dan
mengharapkan output sesuai kepentingan mereka. Contohnya, SPSI sebagai serikat buruh
memperjuangkan nasib buruh agar pemerintah membuat undang-undang perburuhan
sesuai keinginan buruh pada umumnya.
3. Kelompok Penekan
Kelompok penekan sebenarnya mirip dengan kelompok kepentingan. Namun mereka
lebih terorganisir dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah. Beberapa organisasi yang
termasuk kelompok ini, aatara lain LSM, organisasi sosial kegamaan, organisasi
kepemudaan, organisasi lingkungan hidup, lembaga bantuan hukum, dan lain-lain.
Kelompok ini berfungsi mempengaruhi kebijakan pemerintah melalui cara persuasi dan
propaganda. Mereka akan msenempuh semua jalur resmi yang ada agar tuntutannya
terpenuhi. Misalnya, organisasi keagamaan yang menginginkan terbentuknya kebijakan
tentang pornografi, maka organisasi tersebut akan datang secara resmi ke DPR dan
meminta semua jalur yang ada agar tuntutannya dapat terlaksana.
4. Media Komunikasi Politik
Komponen infrastruktur politik media ini sangat mempengaruhi kelompok-kelompok
politik lain sampai ke lembaga negara. Media ini dapat berbagai bentuk, mulai dari
televisi, radio, dan internet yang saat ini ramai dengan sosial media.