Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 2 (bogor)

1. Akbar pri utomo (2) / 085704289649

2. Alifia aulia rochmah (3) / 082143380360

3. Cindy putri rachmawati (12) / 0881036081278

4. Ghazy muhammad hazim (20) / 081515935030

5. Maulana hafiz ahmad (26) / 085733470998

6. Muafhida qharien (28) / 0895620158597

7. Muhammad Zainuddin maulana (31) / 082230511979

Ketua: Ghazy muhammad hazim.

Sekretaris : cindy putri rachmawati.

Yel yel

Halo teman teman

Kawan ku semua

Perkenalkan kami dari kelompok bogor

Ayolah kawan kita Bersama

Membela bangsa dan negara kita

Ayolah kawan kita Bersama

membela bangsa dan negara kita


PENGERTIAN

Suprastruktur politik merupakan lembaga-lembaga politik bentukan negara yang


berfungsi menjalankan struktur ketatanegaraan. Istilah suprastruktur dapat dipahami sebagai
‘struktur diatas struktur’. Maksudnya adalah lembaga-lembaga tersebut memiliki kewenangan
tidak hanya menjalankan fungsi struktur, terapi juga menciptakan, mengontrol dan mengawasi
struktur kenegaraan di bawahnya.

Dilihat dari pengertiannya, suprastruktur politik merupakan, Suatu struktur pemerintahan


dalam berpolitik, terdiri dari lembaga negara beserta hubungan dan kekuasaannya satu sama lain.

Definisi ringkasnya adalah lembaga tinggi negara, seperti yang sudah disebutkan di atas.
Untuk mengetahui apa saja lembaga-lembaga tersebut, kita perlu mengerti apa saja komponen-
komponennya. Komponen-komponen tersebut terdiri dari legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Legislatif berfungsi membuat undang-undang, eksekutif berfungsi menjalankan undang-undang,
dan yudikatif berfungsi mengawasi kinerja keduanya. Ketiganya dikendalikan dan diawasi oleh
konstitusi yang merupakan amanat rakyat. Suprastruktur disebut juga mesin politik karena
suprastruktur merupakan penggerak politik. Dalam artian lain, suprastruktur politik adalah
gambaran pemerintah secara luas yang terdiri dari lembaga-lembaga pemerintahan negara.
Lembaga-lembaga ini memiliki tugas dan peranan yang semuanya diatur oleh konstitusi atau
peraturan perundang-undangan terkait landasan hukum suprastruktur politik.

Komponen legislatif

 MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)


 DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
 DPD (Dewan Perwakilan Daerah)

Komponen eksekutif

 Presiden dan Wakil Presiden

Komponen yudikatif

 BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)


 MA (Mahkamah Agung)
 MK (Mahkamah Konstitusi)
 KY (Komisi Yudisial)

Ketiga komponen tersebut dikenal dengan istilah Trias Politica, komponen pokok dalam sistem
politik demokrasi.
Prinsip utama Trias Politica adalah keseimbangan kekuasaan. Bagaimana menjalankan suatu
negara adalah persoalan yang rumit. Politik merupakan ilmu tentang distribusi kekuasaan.
Bagaimana mendistribusikannya supaya tidak korup tidaklah mudah. Tiga komponen tersebut
memiliki fungsinya masing-masing. Apabila yang satu korup, maka dapat dideteksi yang lain.
Rakyat adalah subjek yang dilayani oleh ketiga lembaga tersebut. Prinsipnya seperti itu. Jadi,
bukan lembaga negara yang berada di atas, tetapi rakyatlah yang berada di atas. Perlu digaris
bawahi bahwa lembaga negara memegang kekuasaan yang tinggi. Di dalam lembaga itu adalah
individu-individu. Otomatis, mereka surplus kekuasaan karena nempel jadi bagian dari lembaga
tinggi negara sehingga harus dikontrol kinerjanya secara ketat.

Fungsi suprastruktur politik


Sebagai sarana pendidikan politik merupakan fungsi yang paling mudah untuk ditemukan. Setiap
warga negara sudah selayaknya mendapatkan pendidikan politik yang tepat melalui suprastruktur
tersebut. Pendidikan menjadi faktor penting yang tercantum di pembukaan UUD 1945. Selain
itu, pendidikan politik juga membuat seorang warga negara menjadi lebih berperan aktif dalam
bernegara. Fungsi lain tentu saja sebagai sarana komunikasi politik, seleksi kepemimpinan, dan
yang terakhir untuk menyalurkan aspirasi rakyat. Lembaga negara telah diatur sedemikian rupa
melalui suprastruktur tersebut sehingga dapat menampung aspirasi dari golongan paling bawah
untuk di salurkan ke pejabat yang lebih tinggi dan pada akhirnya akan menghasilkan keputusan
politik yang sesuai aspirasi rakyat.

MPR

 Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar


 Melantik presiden dan wakil presiden
 Memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden

DPR

 Membuat undang-undang
 Menetapkan anggaran
 Mengawasi kinerja eksekutif

DPD

 Mengusulkan undang-undang
 Membahas rancangan undang-undang
 Mengawasi pelakanaan undang-undang

Presiden

 Menjalankan amanat konstitusi


 Memimpin komponen eksekutif
 Menjalankan program kerja eksekutif
Wakil presiden

 Membantu presiden menjalankan tugas-tugasnya

BPK

 Mengawasi keuangan negara


 Menjalankan tugan perbendaharaan negara
 Mengontrol pertanggung jawaban uang kas negara

MA

 Memberi keputusan terakhir dari kasasi, yaitu keputusan peradilan di bawahnya


 Menjadi lembaga pertimbangan hukum negara
 Menguji materi perundang-undangan di bawahnya

MK

 Menguji undang-undang terhadap UUD45


 Memutus sengketa kewenangan lembaga negara
 Memutus perselisihan hasil pemilu

KY

 Mengusulkan pengangkatan hakim agung


 Menjaga martabat hakim
 Meningkatkan kualitas hakim

TUJUAN

1. Tujuan pembagian kekuasaan

Sebagai negara demokrasi, pembagian kekuasaan adalah hal penting, sehingga suprastruktur
tersebut dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk menghindari penyalahgunaan wewenang serta
untuk menghindari munculnya pemimpin ditaktor. Dengan pembagian kekuasaan, kekuasaan
pemimpin dapat di awasi melalui lembaga negara yang berwenang, begitu pula terhadap
lembaga tinggi negara yang lainnya.

2. Tujuan organisasi negara

Organisasi tidak hanya ada di karang taruna loh guys! Dengan adanya organisasi negara,
kemudahan bisa didapatkan baik bagi pejabat publik maupun untuk rakyat itu sendiri. Setiap
bidang memiliki lembaga tersendiri yang sudah terhubung baik itu yang di daerah maupun
yang berada di pusat. Setiap bidang juga telah diberi tugas dan wewenang masing-masing.
3. Tujuan menyalurkan aspirasi

Secara rinci, aspirasi tersebut misalnya saja datang dari lembaga negara di daerah, yang
kemudian dapat disampaikan ke lembaga pusat melalui kekuasaan dan hubungan dari
lembaga negara tersebut. Masing-masing daerah tentu saja memiliki perwakilan lembaga
negara masing-masing.

4. Tujuan mencapai pembangunan

Negara indonesia termasuk negara dengan cita-cita luhur yang terkandung di pembukaan
UUD 1945, yang salah satunya bisa terwujud melalui adanya suprastruktur yang dijalankan
dengan sebaik-baiknya.

CONTOH

1. Lembaga konstitutif / MPR

MPR memiliki kekuasaan tertinggi, sehingga kekuasaan yang dimilikinya masih


terlalu tinggi dibandingkan lembaga negara lainnya seperti lembaga eksekutif,
legislatif dan yudikatif.

2. Presiden dan wakil presiden

Presiden dan Wakil Presiden adalah salah satu lembaga negara yang memiliki
kedudukan dan kekuasaan yang tinggi. Kini, presiden dan wakil presiden dipilih
secara langsung oleh seluruh rakyat Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa
aspirasi rakyat dapat tersalurkan secara langsung melalui surat suara yang mereka
coblos ketika pemilihan umum.

3. DPR

DPR merupakan lembaga legislatif yang memiliki kewenangan untuk menyerap


aspirasi rakyat dan membuat kebijakan yang seadil-adilnya. Kedudukan DPR
sebagai lembaga legislatif yaitu sejajar dengan lembaga yudikatif, eksekutif dan
MPR. Suprastruktur ini berlaku setelah adanya amandemen.

4. DPD

Di dalam suprastruktur DPD tetap memiliki kedudukan yang cukup tinggi yaitu
sejajar dengan DPR. Untuk mengisi lembaga negara DPD pun dilakukan cara
yang sama dengan DPR yaitu melalui pemilihan umum 5tahun sekali.

5. MA (Mahkamah Agung)
MA merupakan lembaga negara tertinggi di bidang hukum Indonesia, seperti
yang kamu tahu Indonesia adalah negara hukum. Dalam menjalankan tugasnya,
MA memiliki wewenang yang tinggi, yakni menjaga jalannya alat hukum berupa
Undang-undang hingga berhak memberi sanksi apabila terjadi pelanggaran.

6. MK (Mahkamah Konstitusi)

MK adalah lembaga tertinggi di bidang kehakiman yang bertugas menguji UUD,


menyelesaikan sengketa yang terjadi pada lembaga negara, membubarkan parpol
hingga memutuskan hasil pemilu yang dilakukan di Indonesia. Presiden dan DPR
menjadi lembaga negara yang memilih dan menetapkan anggota MK.

7. KY (Komisi Yudisial)

Lembaga negara yang bertugas untuk menjaga martabat para hakim di Idonsia
dalam upaya menjalankan hukum . Lembaga tersebut bernama Komisi Yudisial.
Dalam memenuhi tugas yang dibebankan, komisi yudisial memiliki beberapa
wewenang seperti memiliki peran dalam penentuan Hakim Agung yang yang
berada di lembaga tinggi negara yaitu MA dan MK. Komisi Yudisial sudah ada
setelah amandemen.

8. BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)

BPK adalah singkatan dari Badan Pemeriksa Keuangan.Sebagai lembaga tinggi


negara, BPK termasuk sebagai lembaga eksaminatif atau lembaga yang berperan
di bidang keuangan. Seperti beberapa lembaga negara di atas, BPK juga
merupakan lembaga negara hasil amandemen UUD 1945. BPK adapah lembaga
negara independen yang memiliki kedudukan sejajar dengan negara lain. Tugas
dan wewenang BPK adalah mengatur tata cara dan memeriksa laporan keuangan
lembaga negara yang meliputi semua lembaga tanpa kecuali.

Contoh Gambar Lembaga Suprastruktur:

1. MPR-RI
2. DPR

3. DPD

4. Mahkamah Agung

5. Mahkamah Konstitusi
6. Komisi Yudisial

7. BPK

Infrastruktur

 Pengertian Infrastruktur

infrastruktur politik merupakan kelompok-kelompok politik yang ada di masyarakat yang


berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan politik negara. Kelompok-kelompok ini
terbentuk dengan sendirinya dan berperan menjadi pelaku politik non formal yang juga
memiliki pengaruh dalam pembentukan kebijakan negara. Infrastruktur politik ini tidak
diatur secara resmi oleh konstitusi ataupun perundang-undangan negara, baik tugas dan
perannya dalam pemerintahan. Suasana politik rakyat dikenal juga dengan infrastruktur
politik yaitu bangunan bawah suatu kehidupan politik,yakni hal-hal yang berkaitan
dengan pengelompokkan warga Negara atau anggota masyarakat ke dalam berbagai
macam golongan yang biasa disebut dengan kekuatan sosial politik dalam masyarakat.

 Lembaga Infrastruktur politik


Partai Politik, Kelompok kepentingan, Kelompok penekan, Alat komunikasi
politik,Tokoh politik.

 Fungsi Infrastruktur Politik

Fungsi Unsur Infrastruktur Politik Secara Umum


Unsur infrastruktur mempunyai beberapa lembaga yang mempunyai fungsi dan peranan
masing-masing dalam budaya politik. Namun, secara umum infrastruktur politik
mempunyai fungsi sebagai berikut.

1. Pendidikan Politik
Secara umum unsur infrastruktur politik berfungsi memberikan pendidikan politik kepada
rakyat dan warga negara mulai dari pusat sampai ke wilayah pelosok. Hal ini diperlukan
agar semua rakyat dapat berpartisipasi secara optimal dalam sistem politik, minimal di
wilayahnya sendiri. Sesuai dengan sifat kedaulatan rakyat, berarti rakyat dapat ikut
menentukan kebijakan politik yang diambil lembaga negara sekecil apa pun.

2. Mempertemukan Berbagai Kepentingan


Dalam sistem politik di berbagai negara tentu saja ada berbagai kepentingan. Meskipun
semua tujuannya sama, namun setiap masyarakat atau kelompok mempunyai pendapat,
pandangan yang berbeda sesuai tingkat pendidikan dan lingkungan yang
mempengaruhinya. Infrastruktur politik akan mempertemukan hal yang sama. Misalnya
dalam partai politik atau dalam komunitas tertentu.

3. Menyalurkan Aspirasi Rakyat


Infrastruktur politik berfungsi menyalurkan aspirasi rakyat dari tingkat yang paling
bawah. Dengan demikian, jika tuntutan menjadi bagian mayoritas dapat menjadi
perhatian para wakil dan pejabat yang berada di lembaga negara sehingga menjadi
keputusan politik.

4. Menyeleksi Kepemimpinan
Dari unsur infrastruktur politik biasanya lahir pemimpin-pemimpin yang kemudian
mewakili rakyat di lembaga negara atau bahkan menjabat sebagai pimpinan di lembaga-
lembaga negara dan di perbedaan pemerintah dan pemerintahan. Karena dari organisasi
dan lembaga masyarakat ini lah akan terseleksi dari bawah siapa saja pemimpin yang
layak berdasarkan hukum dan norma masyarakat. Harapannya, pemimpin yang lahir dari
masyarakat, maka akan sesuai dan mengerti kebutuhan masyarakat yang melahirkannya.
5. Komunikasi Politik
Selain fungsi yang disebutkan di atas, infrastruktur politik berfungsi sebagai komunikasi
politik. Mengkomunikasikan keinginan dan sistem politik yang ada dalam masyarakat,
golongan, institusi, dan berabagai sektor kehidupan dengan pihak pemerintah sebagai
lembaga negara atau unsur suprastruktur.
Fungsi Infrastruktur Politik Berdasarkan Komponen-Komponennya
Fungsi infrasstruktur yang telah disebutkan di atas, sering disebut sebagai fungsi input.
Komponen-komponen unsur infrastruktur politik sebenarnya mempunyai fungsi dan
peranan tersendiri. Fungsi dan peranan tersebut diuraikan di bawah ini.

1. Partai Politik
Partai politik merupakan contoh infrastruktur politik yang paling dikenal saat ini. Partai
politik adalah organisasi yang anggota-anggotanya mempunyai tujuan yang sama dan
cara mencapai tujuan yang sama. Di negara Indonesia kehadiran partai politik akan
nampak ketika menjelang pemilihan umum. Karena fungsi pemilu adalah memilih wakil
rakyat yang akan duduk di lembaga legislatif negara dan umumnya calon diajukan oleh
partai politik yang memenuhi syarat.

2. Kelompok Kepentingan
Yang dimaksud kelompok kepentingan adalah kelompok yang umumnya berusaha
mempengaruhi kebijakan pemerintah namun tidak dengan tujuan atau dengan jalan ikut
serta duduk dalam pemerintahan. Jika ada anggotanya kemudian ikut serta dalam jabatan
tertentu di lembaga pemerintahna, biasanya tetap melalui partai politik. Kelompok
kepentingan ini antara lain, ormas (seperti NU, Muhammadiyah), kelompok profesi atau
institusi tertentu (seperti PGRI, IDI, Kadin, kelompok non organisasi (seperti paguyuban,
ikatan alumni), dan kelompok lain yang ada secara mendadak (misalnya bertemu karena
aktivitas unjuk rasa bersama).

Fungsi kelompok kepentingan ini umumnya sama, yaitu membebrikan masukan kepada
pemerintah melalui jalur resmi maupun tidak resmi atas suatu masalah yang terjadi dan
mengharapkan output sesuai kepentingan mereka. Contohnya, SPSI sebagai serikat buruh
memperjuangkan nasib buruh agar pemerintah membuat undang-undang perburuhan
sesuai keinginan buruh pada umumnya.

3. Kelompok Penekan
Kelompok penekan sebenarnya mirip dengan kelompok kepentingan. Namun mereka
lebih terorganisir dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah. Beberapa organisasi yang
termasuk kelompok ini, aatara lain LSM, organisasi sosial kegamaan, organisasi
kepemudaan, organisasi lingkungan hidup, lembaga bantuan hukum, dan lain-lain.

Kelompok ini berfungsi mempengaruhi kebijakan pemerintah melalui cara persuasi dan
propaganda. Mereka akan msenempuh semua jalur resmi yang ada agar tuntutannya
terpenuhi. Misalnya, organisasi keagamaan yang menginginkan terbentuknya kebijakan
tentang pornografi, maka organisasi tersebut akan datang secara resmi ke DPR dan
meminta semua jalur yang ada agar tuntutannya dapat terlaksana.
4. Media Komunikasi Politik
Komponen infrastruktur politik media ini sangat mempengaruhi kelompok-kelompok
politik lain sampai ke lembaga negara. Media ini dapat berbagai bentuk, mulai dari
televisi, radio, dan internet yang saat ini ramai dengan sosial media.

Fungsi media komunikasi politik adalah memberi pendidikan politik kepada


masyarakat, proses sosialisasi politik, dan seharusnya menyampaikan semua informasi
yang benar tentang sistem dan situasi politik yang ada.

 Contoh Infrastruktur Politik

1. Berpartisipasi dalam pemerintahan dengan mengirimkan wakilnya untuk duduk dalam


kursi pemerintahan agar bisa ikut serta dalam pengambilan keputusan atau penetapan
kebijakan politik.
2.Berusaha melakukan pengawasan terhadap kebijakan yang diambil oleh pemerintah
atau para pemegang kekuasaan. Peran ini dijalankan, terutama jika partai politik berada
pada pihak oposisi. Walaupun Indonesia tidak mengenal sistem partai oposisi, akan tetapi
selalu ada partai politik yang menempatkan diri sebagai pihak oposisi yang selalu siap
memberikan kritik pada pemerintah yang menjabat. Pihak oposisi ini sebenarnya sedikit
banyak mempengaruhi kenetralan dalam suatu pemerintahan.
3. Berperan untuk menafsirkan tuntutan yang masih mentah sehingga bisa dipahami dan
diterima oleh pemerintah dan masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai