Anda di halaman 1dari 9

PERGESERAN PARADIGMA DALAM

SEKOLAH DISIPLIN ADMINISTRASI PUBLIK DAN


TINGGI ILMU IMPLIKASINYA
ADMINISTRASI
MUHMAMMADIY
AH SELONG

Baiq Dewi Kamariani, S.AP., M.AP.


PERGESERAN PARADIGMA

1. Old Public Administration (OPA)

Paradigma Administrasi Negara Lama dikenal juga dengan sebutan


Administrasi Negara Tradisional atau Klasik. Paradigma ini merupakan
paradigma yang berkembang pada awal kelahiran ilmu administrasi
negara. Tokoh paradigma ini adalah antara lain adalah pelopor berdirinya
ilmu administrasi negara  Woodrow Wilson dengan karyanya  “The Study
of Administration”(1887).

Pelayanan dalam paradigma OPA: Memberikan pelayanan secara netral,


professional, dan lurus yang mengarah kepada tujuan yang ditetapkan.
Old Public Administration (OPA) menurut (Dernhart dan
Dernhart, 2003):
• Fokus pemerintah pada pelayanan publik secara langsung
melalui badan-badan pemerintah;
• Kebijakan publik dirumuskan secara politis dan tunggal;
pelayanan public harus memiliki moral yang baik,
• Administrasi publik mempunyai peranan yang terbatas dalam
pihak yang memerintah dan anak buahnya harus
pembuatan kebijakan dan kepemerintahan, administrasi public
memiliki hubungan paternalistic yang baik dan
lebih banyak dibebani dengan fungsi implementasi kebijakan memberikan tauladan yang baik pada bawahannya,
publik; menekankan pada loyalitas bawahan yang mampu

• Pemberian pelayanan public harus dilaksanakan oleh membantu penguasa, pembatasan campur tangan
pemerintah dalam urusan-urusan local dan pribadi,
administrator yang bertanggungjawab kepada “elected official”
mengutamakan prosedur birokrasi formal dalam
(pejabat/birokrat politik) dan memiliki diskresi yang terbatas
manajemen dan pelayanan public, dikotomi antara
dalam menjalankan tugasnya; politik dan administrasi, perlunya efisiensi dalam
• Administrasi negara bertanggungjawab secara demokratis kepada organisasi publik.
pejabat politik;
• Organisasi publik beroperasi sebagai system tertutup, sehingga
partisipasi warga negara terbatas;
• Peran Administrasi sebagai POSDCORB.
2. New Public Management
(NPM)
New Public Management (NPM) adalah suatu system manajemen desentral dengan
perangkat-perangkat manajemen baru seperti controlling, benchmarking dan lean
management. NPM juga dipahami sebagai privatisasi sejauh mungkin atas aktivitas
pemerintah.

Ciri-ciri prinsip dasar dari NPM menurut (Dernhart dan Dernhart, 2003):
1. Sektor publik menggunakan pendekatan bisnis/ekomomi.
2. Penggunaan terminologi dan mekanisme pasar dimana hubungan  antara organisasi publik dan costumer
dipahami sebagaimana transaksi yang terjadi dipasar;
3. Administrator diberikan target dan tantangan untuk berinovasi atas apa yang telah dilakukan oleh
pemerintah;
4. “steer not row” artinya birokrat tidak mesti menjalankan sendiri tugas pelayanan public apabila dimungkinkan
fungsi itu dapat dilimpahkan ke pihak lain melalui system kontrak atau swastanisasi;
5. NPM menekankan akuntabilitas pada customer dan kinerja yang tinggi, restrukturisasi birokrasi, perumusan
kembali misi organisasi perampingan prosedur dan desentralisasi dalam pengambilan kepurusan.
3. NEW PUBLIK SERVICE (NPS)

• New Public Service (NPS) merupakan konsep yang


dimunculkan melalui tulisan Janet V. Denhart dan Robert
B. Dernhart berjudul “The New Public Service : Serving not
Steering” dimana NPS dimaksudkan untuk mencounter
paradigma administrasi yang menjadi arus utama
(mainstream) yang memilki prinsip “run government like a
business” atau “market as solution to the ills in punlic
sector”.

• Paradigma NPS memandang penting keterlibatan banyak actor dalam


penyelenggaraan urusan public. Dalam administrasi public apa itu
dengan kepentingan public dan bagaimana kepentingan public
SEKOLAH TINGGI
diwujudkan tidak hanya tergantung pada lembaga negara namun
ILMU kepentingan public harus dirumuskan dan diimplementasikan oleh
ADMINISTRASI semua actor baik negara, bisnis, maupun masyarakat sipil.
prinsip dasar dari New Public Service (NPS):

1. Melayani penduduk, bukan konsumen


(lebih memfokuskan pada hubungan saling
percaya).
2. Mencari kepentingan public;       Menilai
penduduk lebih dari kewirausahaan;

3. Berfikir strategis, bertindak demokratis;


Menyadari akuntabilitas bahwa itu tidak
sederhana;

4. Melayani bukan menyetir;       

5. Menilai orang bukan hanya


produktivitasnya.

Pertemunan ke tiga
4. GOOD GOVERNANCE
Governance melibatkan tidak hanya negara (pemerintah) tetapi juga sektor privat dan
masyarakat madani. Kesemuanya merupakan aktor yang memiliki peran sama
penting dalam sebuah penyelenggaraan pemerintahan. Negara (pemerintah) berperan
dalam menciptakan situasi politik dan hukum yang kondusif; sektor privat berperan
dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pendapatan; dan masyarakat madani
berperan dalam memfasilitasi interaksi secara sosial dan politik yang memadai bagi
mobilisasi individu atau kelompok-kelompok masyarakat untuk berpartisipasi dalam
aktivitas, ekonomi, politik dan sosial (lihat dalam Tamin, 2002, 18).

PERTEMUAN KE TIGA
Berdasarkan pengertian di atas, good governance memiliki sejumlah ciri sebagai
berikut (Bappenas, 2002, 8-19):
• Akuntabel, artinya pembuatan dan pelaksanaan kebijakan harus disertai pertanggungjawabannya;
• Transparan, artinya. harus tersedia informasi yang memadai kepada masyarakat terhadap proses
pembuatan dan pelaksanaan kebijakan;
• Responsif, artinya dalam proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan harus mampu melayani semua
stakeholder;
• Setara dan inklusif, artinya seluruh anggota masyarakat tanpa terkecuali harus memperoleh kesempatan
dalam proses pembuatan dan pelaksanaan sebuah kebijakan;
• Efektif dan efisien, artinya kebijakan dibuat dan dilaksanakan dengan menggunakan sumberdaya-
sumberdaya yang tersedia dengan cara yang terbaik;
• Mengikuti aturan hukum, artinya dalam proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan membutuhkan
kerangka hukum yang adil dan ditegakan;
• Partisipatif, artinya pembuatan dan pelaksanaan kebijakan harus membuka ruang
bagi keterlibatan banyak aktor;
• Berorientasi pada konsensus (kesepakatan), artinya pembuatan dan pelaksanaan
kebijakan harus merupakan hasil kesepakatan bersama diantara para aktor yang
terlibat. PERTEMUAN KE TIGA
PENGANTAR ILMU TERIM
ADMINISTRASI
PUBLIK A
KASIH
PERTEMUAN KE TIGA

Anda mungkin juga menyukai