Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Muh.

Wahid Munir Muhyiddin


NIM : 301301181160174
KELAS :A
MATKUL : Administrasi Pemerintahan I

SOAL
1. Jelaskan menurut anda apa saja tuntutan administrasi negara masa kini ?
2. Jelaskan menurut anda bagaimana pemerintahan yang baik ?

JAWAB :

1. Menurut saya, perkembangan ilmu administrasi negara telah mengalami pergeseran


titik tekan dari administration of public di mana negara sebagai agen tunggal
implementasi fungsi negara/pemerintahan, yang menekankan fungsi
negara/pemerintahan dalam public service ke administration by public yang
berorientasi pada public demand are differentiated dalam arti fungsi
negara/pemerintah hanyalah sebagai fasilitator, katalisator yang bertitik tekan pada
putting the customers in the driver seat, tidak lagi sebagai faktor atau aktor utama
atau sebagai driving forces. Perubahan besar terjadi pada makna public yaitu makna
sebagai negara menjadi makna public sebagai masyarakat. Pendekatan tidak lagi
kepada negara tetapi lebih menitikberatkan pada oriented atau customer”s approach.
Sesuai tuntutan perubahan tersebut, government yang lebih menitikberatkan kepada
otoritas juga mengalami perubahan menjadi governance yang menitikberatkan kepada
kompatibilitas di antara aktor kebijakan yaitu state (pernerintah), private (sektor
swasta) dan civil society atau masyarakat madani (Utomo, 2005: 5). Seiring
perubahan tersebut, kata public telah bergeser kearah kepentingan publik. Makna
yang terkandung dalam kata publik beragam namun tersirat satu hal penting yaitu
dalam kata publik harus berkaitan dengan kepentingan publik, kepentingan umum,
kepentingan rakyat atau kepentingan masyarakat. Karena itulah public policy tidak
diterjemahkan sebagai Kebijakan Negara melainkan kebijakan publik, sebab public
policy harus berorientasi pada kepentingan publik.
Tumbuh kembangnya ilmu kebijakan publik sangat berkaitan dengan perkembang
ilmu administrasi negara dalam hubungannya dengan ilmu politik. Ilmu kebijakan
publik muncul dan berperan menjembatani hubungan ilmu administrasi Negara
dengan ilmu politik. Kata publik dalam kebijakan publik mengandung pengertian
bahwa “ kebijakan tersebut berasal dari publik, disusun oleh publik dan berlaku untuk
publik.” Dengan demikian, kebijakan publik sangat erat berhubungan dengan
kepentingan publik. Kebijakan publik berhubungan dengan bidang-bidang publik
yang berbeda rumusan dengan sesuatu pada bidang privat. Terjadi ketegangan antara
tuntutan publik dan tuntutan privat yang saling bertentangan. Pakar ekonorni politik
beranggapan ketegangan atau konflik antara kepentingan publik dan privat dapat
diatasi dengan kekuatan pasar, sebagai Cara memaksimalkan kepentingan individual
dan sekaligus mempromosikan kepentingan publik. Peran negara dan politik adalah
menciptakan kondisi kepentingan privat sejalan dengan kepentingan publik.

2. Menurut saya, Tata kelola (governance) tidak dapat dilepaskan dari prinsip-prinsip
dasar penyelenggaraan pemerintahan yang baik, yaitu transparansi, partisipasi, dan
akuntabilitas sebagai unsur utama. Terminologi good governance memang belum
baku, tetapi sudah banyak definisi yang coba membedah makna dari good
governance.  Namun demikian, tidak dapat disangkal lagi bahwa good
governance telah dianggap sebagai elemen penting untuk menjamin kesejahteraan
nasional (national prosperity). Indikator penilaian di dalam dokumen ini mengambil
prinsip Transparansi, Partisipasi, Akuntabilitas dan Koordinasi sebagai faktor kunci
penilaian.  Keempat prinsip kunci inilah kemudian digunakan  sebagai dasar penilaian
yang dilihat dari sisi landasan hukum, actor dan implementasinya. Pemilihan keempat
prinsip good governance dalam indikator bukan untuk tujuan simplifikasi, melainkan
untuk memudahkan identifikasi persoalan melalui pengelompokan indikator-indikator
berdasarkan prinsip minimum tercapainya tata kelola yang baik di sektor kehutanan.
 Transparansi, adalah proses keterbukaan untuk menyampaikan aktivitas yang
dilakukan sehingga pihak luar (termasuk masyarakat lokal/adat, pelaku usaha,
maupun instansi pemerintah lain) dapat mengawasi dan memperhatikan
aktivitas tersebut.  Memfasilitasi akses informasi merupakan hal yang
terpenting untuk menginformasikan dan mendorong partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan sumber daya hutan.
 Partisipasi (inklusifitas), adalah proses pelibatan pemangku
kepentingan (stakeholder) seluas mungkin dalam pembuatan kebijakan.
Masukan yang beragam dari berbagai pihak dalam proses pembuatan
kebijakan dapat membantu pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan
berbagai persoalan, perspektif, dan opsi-opsi alternatif dalam
menyelesaikan suatu persoalan.  Proses partisipasi membuka peluang bagi
pembuat kebijakan untuk mendapatkan pengetahuan baru,
mengintegrasikan harapan publik kedalam proses pengambilan kebijakan,
sekaligus mengantisipasi terjadinya konflik sosial yang mungkin muncul. 
 Akuntabilitas,  adalah mekanisme tanggung-gugat antara pembuat kebijakan
dengan stakeholder yang dilayani.  Adanya mekanisme akuntabilitas 
memberikan  kesempatan kepada stakeholder untuk meminta penjelasan dan
pertanggungjawaban apabila terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan
konsesus dalam pelaksanaan tata kelola di sektor kehutanan.  Di dalam
dokumen indikator tata kelola, akses kepada keadilan (access to justice)
dikategorikan sebagai bagian dari mekanisme akuntabilitas.
 Koordinasi, adalah mekanisme yang memastikan sejauhmana pihak-pihak
lain (khususnya institusi pemerintah) yang memiliki kepentingan terhadap
sektor kehutanan, memiliki kesamaan tujuan yang tercermin di dalam program
kerjanya. Terdapat berberapa instansi pemerintah yang memiliki kewenangan
yang bersinggungan langsung dengan pengelolaan kawasan hutan, dan
umumnya persoalan minimnya koordinasi menjadi faktor utama yang
menyebabkan tidak efisiensi dan efektifnya tata kelola di sektor kehutanan

Anda mungkin juga menyukai