Anda di halaman 1dari 30

PELAYANAN

PUBLIK
M.K.: Pelayanan Publik
Dosen: H.M
Pemerintah yang
Demokratis
 Berdasarkan prinsip of the people, by
the people, and for the people
 Dalam masyarakat modern prinsip ini
tidak dapat diterapkan secara
langsung karena besarnya fungsi dan
tugas pemerintahan
 Khususnya prinsip by the people
tidak dapat dilaksanakan langsung
oleh rakyat, tetapi dilakukan oleh
instansi/birokrasi pemerintahan
Democracy and the Public Service
(Frederick C. Mosher, 1982)

1. Reliance upon popularly elected


representatives is one step
removed from direct participative
democracy.
2. A second step occurs when officers
so chosen select and delegated
powers to other officers, appointed
and removable by them
Democracy and the Public Service
(Frederick C. Mosher, 1982)

3. A third step away from direct


democracy is taken with the
designation of personnel who are
neither elected nor politically
appointive and removable, but
rather are chosen on bases of
stated criteria—social class or
caste, family, wealth, general
competence, specialization in given
tasks and skills, etc.
Democracy and the Public Service
 Bagaimana caranya agar public
service dapat terselenggara dengan
cara yang sesuai dengan tujuan
demokrasi (compatible with
democracy)?
 Apa jaminannya para pegawai negeri
yang profesional berfungsi sebagai
alat bagi seluruh rakyat?
Democracy and the Public Service
 Upaya Pengendalian Public Service:
1. Dichotomy Politics and
Administration
2. New Public Management
3. Citizen Chapter and Good
Governance
Peranan Civil Service
 Sekarang penyelenggaraan
pelayanan publik pada umumnya
dilakukan oleh pegawai negeri (civil
service)
 Rekrutmen pegawai negeri tidak
melalui pemilihan oleh rakyat dan
tidak ditunjuk oleh seseorang
pejabat politik yang berwenang,
tetapi diseleksi berdasarkan kriteria
menurut sistem merit.
Pelayanan Publik dan
Demokrasi
 Bagaimana caranya agar pelayanan
publik dapat sejalan dengan prinsip-
prinsip dasar demokrasi?
 Apa jaminannya agar perilaku
pegawai negeri (birokrat) tetap
sejalan dengan tugas pemerintahan?
Dichotomy: Politics -
Administration
 Representative Democracy (Legislatif,
Partai Politik, Elected Officials dan Political
Appointees) berperan mengawasi
adminsitrasi publik dalam
penyelenggaraan pelayanan publik
 Mengakui kebutuhan terhadap
administrasi publik dengan pegawai negeri
yang permanen (career civil servants),
termasuk spesialisasi (professional) yang
dilindungi dari campur tangan politik
Hukum dan Administrasi
 Penekanan administrasi publik di
Jerman dan Austria ditandai oleh
prinsip hukum (civil law)
 Di Inggris, pegawai negeri sipil harus
netral dan tidak memihak (impartial)
kepada salah satu partai, tetapi
melayani kabinet dari partai apapun
yang berkuasa
Partisipasi Pegawai
Negeri
 Belakangan disadari bahwa
partisipasi pegawai negeri (birokrat)
dalam pembuatan keputusan
kebijakan dapat bermanfaat karena:
dapat membuat keputusan yang
lebih baik, serta moril yang lebih
tinggi, self actualization yang lebih
besar, komitmen yang lebih tinggi
Mekanisme Partisipasi
dalam Organisasi Publik
 Melibatkan kelompok dalam
pembuatan keputusan
 Meningkatkan desentralisasi

 Pemberdayaan bawahan

 Administrasi by objective
Membatasi Kebebasan Pegawai
Negeri demi Kepentingan Publik
 Loyalitasterhadap pemerintah
 Membatasi keterlibatan dalam
kegiatan partai politik
 Melarang keterlibatan dalam
kegiatan mogok kerja, dsb
 Membatasi keterlibatan dalam
LSM/NGO dan organisasi privat
(swasta) untuk mencegah konflik
kepentingan
Perubahan Paradigma Pelayanan
Publik (Denhart & Denhart, 2004)
Old Public New Public New Public
Administration Management Service

Primary Political theory, Economic Democratic


social and political theory, more theory, varied
theoretical
commentary sophisticated approaches to
and augmented by knowledge
dialogue based
epistemologic naïve social including
science on positivist positive,
al foundation social science interpretive,
critical and
postmodern
Siapa yang Klien dan Pelanggan Warga negara
dilayani
konstituen (customers) (Citizens)
Perubahan Paradigma Pelayanan
Publik (Denhart & Denhart, 2004)
Old Public New Public New Public
Administration Management Service

Peranan Rowing:Mendisai Streering:seba Serving,


n dan negotiating and
Pemerintah gai katalis dan brokering: berbagai
melaksanakan memanfaatkan kelompok
pelayanan publik
mekanisme kepentingan dan
pasar menciptakan nilai
bersama
Mekanisme Menjalankan Mencapai tujuan Membanguna
pencapaian program melalui kebijakan melalui koalisi antara
tujuan kebijakan instansi mekanisme pasar pemerintah, swasta
dan masyarakat
pemerintah yang dengan pelaku
ada utama swasta dan
masyarakat
Diskresi Terbatas Luas Terbatas dan ada
admonistrasi pertangung
jawaban
Perubahan Paradigma Pelayanan
Publik (Denhart & Denhart, 2004)
Old Public New Public New Public
Administration Management Service

Struktur Birokratis, otoritas Layanan publik yg Kolaboratif,


hierakhis ke dalam, terdesentralisasi, kepemimpinan
organisasi kontrol dan regulasi tetapi kendali utama bersama secara
ke masyarakat tetap di tangan internal dan
pemerintah eksternal
Motivasi Gaji dan Semangan wirausaha Pelayanan
tunjangan serta dan keinginan masyarakat,,
perlindungan sbg ideologis mengurangi keingin
ukuran pemerintah memberikan
pegawai negeri kontribusi kepada
masyarakat
Pendekatan Secara hierarkhis Market driven, Akuntabilitas
akuntabilitas administrator responsif kepada hukum, nilai
bertanggung jawab customers/citizens masyarakat, norma
kepada pejabat politik, profesional
politik dan kepentingan
masyarakat
Pendidikan dan Public Service di
Inggris/Eropa (Chapman, 1959)
 Administrative Class  Lulusan Universitas
 Executive Class  Lulusan SMU

 Clerical Class  Lulusan SMP

 Messengerial Class  Lulusan SD


Komposisi Public Service
di Amerika Serikat
 Political Appointees  Under-Secretary, etc
 Elite Professions  MD, Engineers, etc

 Staff Professions  Legal Advisors, etc

 Line Professions*  Nurse, PR, etc

 Administrative  Budget, Personnel


Professions* Officers, etc
 Nonprofessional  Sub-Professional,
Employees* Clerical, Labor etc
Classical Social Democracy

 Tingginya
(the old left)
keterlibatan negara dalam
kehidupan politik dan ekonomi
 Dominasi negara terhadap civil
society (masyarakat madani)
 Kolektivisme
 Manajemen permintaan Keynesian,
plus korporatisme
 Peranan pasar yang dibatasi:
ekonomi sosial atau campuran
Neolibarlisme atau
Thatchersime (the new right)
 Peran pemerintah yang minimal
 Civil society yang otonom
 Fundamentalisme pasar
 Otoritarisme moral: plus individualisme
yang kuat
 Menerima fakta ketidakadilan
 Nasionalisme tradisional
 Welfare state sebagai jaringan pengaman
sosial
 Rendah kesadaran terhadap lingkungan
hidup
Third Way Values
 Keadilan (equality)
 Perlindungan terhadap mereka yang
lemah
 Kebebasan sebagai otonomi
 Tidak ada hak tanpa tanggung jawab
 Tidak ada otoritas tanpa demokarsi
 Pluralisme kosmopolitan
 Konservatisme filosofis
Kritik Terhadap
The Third Way
 Diam terhadap ketidakadilan
distribusi kekayaan dan kekuasaan
 Lebih merupakan rasionalisasi
kompromi politik antar golongan kiri
dan golongan kanan dimana pihak
kiri bergerak lebih dekat ke kanan
New Public Management
(Holmes & Shand, 1995)
 Menselaraskan wewenang dan tanggung
jawab dalam rangka peningkatan kinerja
 Lebih menekankan akuntabilitas dan
transparansi dengan mensyaratkan
pelaporan hasil dan biaya pencapaiannya
 Sistem budgeting dan manajemen untuk
mendukung dan mendorong perubahan
tersebut
New Public Management
(Lihat: OECD, 1996)
 Bermaksud mengembangkan budaya yang
berorientasi kinerja (performance-oriented
culture) di sektor publik
 Desentralisasi keputusan alokasi sumber
daya dan pelaksanaan pelayanan publik
 Lebih fokus pada hasil (efisiensi, efektifitas
dan kualitas pelayanan) dan sistem
manajemen yang lebih fleksible
 Memperkuat kapasitas strategik di pusat
untuk menuntun perubahan manajemen
publik
NPM Model 1: The Efficiency Drive
(New Taylorism or New Thatcherite)
 An increase attention to financial control
 A stronger general managerial spine

 More standard setting and bench-marking

 More provider responsiveness to


customers
 A reduction of self regulating power of
professions
 New form of corporate governance
NPM Model 2: Downsizing
and Decentralization
 An extention of the early stress on market-
mindedness to more elaborate and develop
quasi-markets
 A split between a small strategic core and
a large operational periphery and
contracting out of non-strategic functions
 Delayering and downsizing
 A split between public funding and
independent sector provision
 An attempt to move away from
standardized forms of service to a service
system
NPM Model 3: In Search
of Excellence
 Emphasize on organizational
development and learning
 Radical decentralization with
performance judged by results
 Explicit attempts to secure culture
change
 A more assertive and strategic
human resources management
function
NPM Model 4: Public
Service Orientation
A major concern with service quality
 Reflection of users than customers

 Stress on the development of


societal learning
 Stress on securing on participation
and accountability
Citizens Charter
 Adalah pernyataan visi, misi, nilai
dan standar serta komitmen untuk
bertindak secara transparan dalam
penyelenggaraan pelayanan publik
 Komitmen instansi pemerintah
tentang standar pelayanan,
mekanisme penyampaian keluhan
masyarakat sesuai dengan prinsip
good governance
Citizens Chapter (contd)
 Pernyataan kewajiban bersama antara
instansi pemerintah (atau organisasi
bisnis) dan masyarakat (atau pelanggan)
 Citizens chapter secara spesifik
menyatakan janji tentang komitmen
instansi pemerintah terhadap pelayanan
masyarakat dan apa jenis pelayanan
serta norma pelayanan termasuk lama
waktu pelayanan yang diperlukan

Anda mungkin juga menyukai