JAWAB
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan negara untuk melayani
kebutuhan masyarakat dan/atau melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
Dalam konteks HAM, kesejahteraan dan kemuliaan warga negara ditempatkan sebagai
pusat utama orientasi pelayanan public, Sehingga pemerintah harus berusaha menjamin kepuasan
pelanggan dan adalah ilegal untuk memperlakukan seseorang secara diskriminatif berdasarkan :
ras,warna kulit, keyakinan, agama, asal negara, cacat, jenis kelamin, orientasi seksual, atau
bantuan public .
Untuk mewujudkan pelaksanaan ham modernisasi pelayanan publik partai saat ini
menjadi peluang kita di seluruh dunia untuk menyejahterakan warga negaranya. Pada masa awal,
pemerintah pada umumnya menjamin 5 penyediaan kebutuhan dasar, yakni : Sandang, pangan,
papan ,pendidikan, dan kesehatan. Akan tetapi pada saat ini pemerintah, umumnya telah
mengembangkan berbagai macam pihak pelayanan publik dasar dalam sejumlah bidang, seperti
penyediaan : Listrik, Pendidikan, Pelindungan lingkungan, Pemadam kebakaran, Gas,
Kesehatan, Penegakan hokum, Militer,Penyiaran umum, Perpustakaan umum, Keamanan public,
Transportasi umum, Perumahan Rakyat, Pelayanan Sosial, Telekomunikasi, Perencanaan kota,
Manajemen limbah, Taman public, Jaringan pasokan air dan sarana olahraga.
Di Inggris inovasi inovasi radikal dalam pelayanan publik telah dilakukan sejak masa
pemerintahan margaret Thatcher (1979 – 1990 ) dengan memperkenalkan sistem pelayanan
publik yang memberikan lebih hanya keputusan dan pilihan kepada masyarakat. Di Amerika,
inovasi dan inisiatif perubahan radikal dalam publik juga dilakukan sejak masa pemerintahan
Bill Clinton ( 1993 – 2001 ) dengan mengadopsi konsep entrepreneurial government Dari
gagasan buku “ Rainventing Government “.Di negara negara berkembang pelayanan cenderung
masih terbatas dan tidak dikelola dengan baik.Ketiadaan pelayanan dasar kemudian berpengaruh
terhadap lambannya pencapaian kesejahteraan masyarakat.Negara berkembang juga menghadapi
masalah kesenjangan desa - kota yang luas dalam hal pelayanan, juga ketidakcukupan pelayanan
karena jumlah pertambahan penduduk yang tinggi.
Penyediaan pada sektor publik adalah dilakukan Pemerintah ( Dpusat dan daerah ) dengan tujuan
yang tidak berorientasi mencari profit. Sedangkan pelayanan pada sektor swasta dijalankan oleh
bisnis dengan tujuan untuk membuat keuntungan yang baik dengan menyediakan pelayanan
yang mereka pandang dapat menguntungkan bagi perusahaan mereka.
Dalam hal orientasi tujuan organisasi pemerintah dibentuk untuk melayani penguasa dan
masyarakat dengan sifat pelayanan yang nirlaba. Organisasi pemerintah beroperasi dengan dana
yang berasal dari APBN/ D dan tidak menjual pelayanan mereka untuk mendapatkan uang.
Berbeda dengan hal tersebut, organisasi swasta dibentuk dengan tujuan untuk melayani pemilik
perusahaan atau pemegang saham dan masyarakat dengan sifat pelayanan yang mencari
keuntungan. Mereka beroperasi dengan dana yang berasal dari investasi maupun yang diperoleh
dari konsumen secara langsung yang penggunakannya tidak melalui proses politik .
Dalam konteks sifat kerja pemerintah bekerja secara monopolistik dengan dasar
kewenangan yang ditetapkan undang-undang. Sebaliknya, organisasi swasta cenderung memiliki
sifat kerja kompetitif. Karena suatu urusan/jasa/produk dapat disediakan oleh berbagai penyedia
yang saling bersaing, maka organisasi swasta selalu.Berada pada suasana kompetisi.
Manajer harus melibatkan warga mencakup pengertian yang lebih luas dan mendalam
untuk meminta warga untuk sepenuhnya “ ikut memikirkan “ bagaimana caranya supaya
pelayanan publik semestinya dilaksanakan dengan segala kekurangan dan kondisi yang ada.
Tujuannya adalah bahwa manajer dan pegawai organisasi public berbagi beberapa dilema
mereka dengan masyarakat, mencari pandangan warga dan beradaptasi sesuai keputusan dan
pendapat mereka.Selain itu juga mengajak warga masyarakat untuk merasa memiliki sepenuhnya
terhadap institusi publik dan merasa ikut bertanggung jawab terhadap keberhasilan pelayanan
public.
Kritik yang paling mendasar terhadap NMP Terletak pada prinsip “non-netralitas “ ide
neo-libaral berkaitan dengan bagaimana konsep “ warga negara “ telah digantikan oleh “
klien/konsep “.Bagaimana konsep warga negara yang utamanya bertindak atas dasar gerakan
atau kepentingan komunal memiliki perbedaan dengan konsumen yang cenderung bergerak atas
dasar gerakan atau kepentingan
NPS berpendapat birokrasi bagaimana pun memiliki peran dan cara kerja yang berbeda
dengan organisasi swasta, sehingga perannya tidak mungkin dapat digantikan oleh pasar. Yang
menentukan baik buruknya birokrasi bukanlah pada persoalan apakah mereka memenuhi standar
nilai nilai pasar atau tidak, melainkan pada persoalan apakah mereka bisa memberikan pelayanan
yang terbaik bagi rakyat.
Berbeda dengan penganut paham market dalam NPM, yang menginginkan peran
birokrasi cukup hanya sebagai katalisator dalam masyarakat. NPS ini memandang bahwa
peranan birokrasi justru harus dikembalikan sesuai fitrahnya sebagai pelayanan publik.