Anda di halaman 1dari 5

UTS Hukum Administrasi Pelayanan Publik

Nama: Dante Deva Daniswara


NPM: 1906361512

1) Menurut John Bell, “The public service was an activity of the state (later extended to
local government and public corporations). In brave public service is a legal structure by
which a need of public interest is satisfied.” Lebih lanjut, menurut beliau terdapat empat
elemen penting berkaitan dengan pelayanan publik yaitu tujuan aktivitas pelayanan publik
dilakukan (public interest), institusi yang memutuskan untuk melakukan aktivitas pelayanan
publik (the state or another public body), mekanisme aktivitas pelayanan publik dilakukan
(the use of public power, la puissance publique, or contract), dan pihak yang terlibat
pelayanan publik (the civil service, la function publique, or private person). Sedangkan
menurut prinsip Rolland yang berakar dari konsepsi mission de service publique asal Perancis
terdapat empat prinsip yang harus diperhatikan dalam usaha mengubah pelayanan publik
yaitu kontinuitas dalam ketentuan tentang pelayanan, adaptabilitas pejabat pemerintahan
dalam memenuhi spesifikasi kebutuhan masyarakat, prinsip persamaan dalam pelayanan
publik, dan menjunjung tinggi netralitas dalam menjalankan pelayanan publik. Selanjutnya,
menurut Lawrence Friedman dalam bukunya Law and Society: An Introduction, hukum
memiliki tiga fungsi yaitu sebagai alat control dan pengawasan social (social control),
penyelesaian sengketa (dispute settlement), dan rekayasa social (social engineering). Apabila
kita kaitkan pendapat Friedman ini dengan pelayanan publik maka kita akan mendapati
bahwa pelayanan publik memiliki peran penting dalam mencapai fungsi hukum. Sebagai
contoh, Indonesia memiliki Undang-Undang Pelayanan Publik sebagai regulasi yang
berperang mengatur hak dan kewajiban dalam pelayanan publik (social engineering) dan juga
mengatur berbagai larangan dan Batasan dalam pelaksanaan pelayanan publik (social
control)

2) Paradigma pelayanan publik pada mulanya dimulai dari gagasan old public administration
yang dipelopori oleh Presiden Amerika Serikat , Woodrow Wilson, pada permulaan abad ke-
20. prinsip utama dari teori old public administration yakni titik berat pemerintah adalah pada
pemberian layanan langsung melalui agensi-agensi pemerintah yang eksis atau melalui
otoritas baru, kebijakan dan administrasi publik terkait dengan pendesainan dan
pengimplementasian kebijakan memfokuskan pada tujuan tunggal yang sudah direncanakan
secara politis dengan cermat,disini administrator publik memainkan sebuah peran terbatas
dalam pengambilan kebijakan dan penyelenggaraan pemerintahan mereka bertanggung jawab
terhadap implementasi kebijakan publik. Pada old public administration terdapat
karakteristik struktur tata pemerintahan yang masih bersifat sentralistis, menghargai efisiensi
dan efektivitas dalam menjalankan fungsinya apabila ketiga hal ini telah tercapai maka
kualitas pelayanan publik dapat diatakan berhasil, sistemnya rigid, peraturan memiliki peran
penting sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan publik dan mengharuskan semua pejabat
harus taat pada peraturan yang diterapkan oleh pimpinan politik. Dalam old public
administration yang kaku dan sentralistik sebagaimana yang dianut oleh old administrasi,
karena masih kuatnya kewenangan penuh oleh pemerintah dalam membuat kebijakan, hal ini
berindikasi adanya kebijakan yang menguntungkan pemerintah saja tetapi tidak dapat
mensejahterakan masyarakat umum.

Paradigma pelayanan publik kemudian terus berkembang dan melahirkan konsep New Public
Management yang lahir di beberapa dekade terakhir abad ke-20 dan banyak berkembang di
negara-negara OECD. Menurut Hood, terjadi proses akuntingisasi dalam pelayanan publik,
dimana akuntabilitas pelayanan publik menjadi prioritas dalam pelaksanan pelayanan publik.
Konsep NPM lahir dari anggapan bahwa penyelenggaraan orgamisasi swasta jauh lebih baik
daripada tata Kelola organisasi publik, oleh karena itu perlu beberapa konsep-konsep yang
biasanya diterapkan dalam organisasi swasta seperti privatisasi,kompetisi, dan mekanisme
pasar untuk diterapkan dalam orgamisasi pelayanan publik. Ada beberapa karakteristik
tertentu yang dimiliki NPM yaitu manajemen professional, adanya standar kinerja yang jelas,
menekankan output,pemecahan unit-unit kerja di sektor publik, penerapan persaingan di
sektor publik,pengadopsisan manajemen bisnis ke dalam sektor publik, dan penekana pada
disiplin dan penghematan dalam pendayagunaan sumber daya.

Paradigma selanjutnya adalah konsep New Public Service yang dikemukakan oleh
Denhardt&Denhardt pada dekade pertama abad ke-21. Teori ini berakar dari semboyan
“Serving,Not Steering”. Teori ini memiliki karakteristik antara lain menjunjung tinggi prinsip
demokrasi dalam bernegara,memperhatikan perkembangan masyarakat di tingkat komunitas
dan civil society, menjalankan organisasi secara humanis, dan berakar pada postmodernisme.
Ide-ide yang pesat berkembang di bawah NPS adalah:

a) melayani rakyat dan bukan sekedar pelanggan

b) Mementingkan kepentingan masyarakat umum

c) Kepentingan warga negara diatas kepentingan usaha

d) Berpikir secara strategis, dan bertindak secara demokratis

e) Akuntabilitas

f) Melayani dan bukan memimpin

Di masa depan muncul beberapa paradigma pelayanan publik yang berpotensi terus
berkembang seiring dengan masuknya dunia ke era digital. Sebut saja konsep New Normal
Public Service gagasan Widodo yang sudah mengkombinasikan kerja dari rumah secara
online dengan kerja kantoran.

3) a) Apabila kita mencermati dengan teliti dan cermat Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka kita akan paham bahwa salah satu tujuan
negara Indonesai adalah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Amanat itu mengandung makna tersirat bahwa negara berkewajiban memenuhi
kebutuhan msyarakat akan suatu sistem pemerintahan yang mampu menyelenggarakan
pelayanan publik dengan kualitas prima untuk melayani kebutuhan masyarakat dan
memenuhi hak masyarakat akan barang publik, jasa publik, dan pelayanan administratif.
Konsep ini mejadi dasar yuridis UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik yang
memiliki maksud memberikan kepastian hukum dalam hubungan antara masyarakat dan
penyelenggara dalam pelayanan publik.\

b) Pelayanan publik berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan bagi tiap warga negara
karena berdasarkan Pasal 5 ayat (2) UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,
Ruang lingkup pelayanan publik) meliputi pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha,
tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial,
energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor strategis lainnya.
Apabila kita cermati ruang linkupnya, maka kita akan mendapati bahwa hal-hal yang
termasuk dalam benefit pelayanan publik semuanya merupakan hak rakyat Indonesia yang
dijamin UUD 1945. Pasal 31 UUD 1945 misalnya menjamin hak warga negara untuk
mendapat Pendidikan sedangkan Pasal 28 H ayat (1) menjamin hak tempat tinggal dan
lingkungan yang baik dan seterusnya Oleh karena itu, merupakan konsekuensi logis bahwa
pelaksanaan pelayanan publik menghasilkan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Sedangkan
konsep hak asasi dan hak dasar memiliki perbedaan penting dimana hak asasi sifatnya lebih
universal dan dijamin di UUD 1945 sedangkan hak-hak dasar sifatnya lebih ditujukan pada
warga negara dan diatur oleh UU Pelayanan Publik itu sendiri

4) Fungsi utama dikenankannya biaya/tarif pelayanan publik adalah untuk memenuhi tingkat
kebutuhan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh penyelenggatra pelayanan. Publik.
Berdasarkan Pasal 32 ayat (2) UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,
penyelenggara dapat memperoleh anggaran dari hasil pelayanan publik. Sedangkan alasan
mengapa masyarakat dikenakan biaya tambahan antara lain adalah

a) Kebutuhan masyarakat terdiri dari barang privat, barang publik, dan barang campuran.
Barang Privat adalah segala barang kebutuhan masyarakat yang dinikmati secara individual
seperti telepon, makanan, dan listrik. Barang publik adalah barang yang dinikmati oleh
seluruh lapisan masyarakat seperti pertahanan nasional, pengendalian penyakit,dll.
Sedangkan barang campuran adalah percampuran antara barang privat dan publik seperti di
bidang Pendidikan dan Kesehatan. Karena tiap insan manusia memiliki kebutuhan yang
bermacam-macam dan berbeda maka pengenaan tarif adalah hal yang wajar dan adil.

b) Pengenaan tarif berkaitan dengan efisiensi ekonomis untuk mengarahkan masyarakat


untuk mengambil keputusan ekonomis seefisien mungkin dan tidak boros dalam pemanfaatan
pelayanan publik

c) Prinsip keuntungan juga menjadi alasan pengenaan biaya dan tarif dalam pelayanan publik.
Dimana biaya dikenakakan karena hanya dinikmati oleh beberapa orang saja

1. 5) Menurut Pasal 23 UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, informasi


pelayanan publik adlaah segala informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pelayanan publik pada setiap tingkatan. Informasi pelayanan publik sekurang-
kurangnya meliputi profil penyelenggara,profil pelayanan,standar pelayanan,
maklumat pelayanan,pengelolaan pengaduan, dan penilaian kinerja. Sedangkan
informasi publik menurut UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi
Publik adalah Informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau
diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan
penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik
lainnya yang sesuai dengan UndangUndang ini serta informasi lain yang berkaitan
dengan kepentingan publik.

Anda mungkin juga menyukai