Anda di halaman 1dari 44

HUKUM PERDATA

ISLAM

Tim Pengajar Hukum Islam


Fakultas Hukum Universitas
Indonesia
2019
Materi yang akan
dipelajari
1. HUKUM PERIKATAN ISLAM

2. HUKUM KELUARGA ISLAM

3. HUKUM KEWARISAN ISLAM


Buku & regulasi terkait Hukum Perikatan
Islam
Buku & regulasi terkait
Hukum Kekeluargaan Islam
Hukum Kekeluargaan Indonesia (Sayuti
Thalib, SH)
Hukum Kekeluargaan Nasional (Prof. Dr.
Mr. Hazairin)
Hukum Perkawinan Islam di Indonesia (Dr.
Neng Djubaedah, SH., MH., Sulaikin Lubis,
SH., MH dan Farida Prihatini, SH., MH,
CN)
Pencatatan Perkawinan (Dr. Neng
Djubaedah, SH., MH)
UU No.1 Tahun 1974.
Kompilasi Hukum Islam.
Buku & regulasi terkait
Hukum Kewarisan Islam
• Hukum Kewarisan Islam di Indonesia
(Sayuti Thalib)
• Hukum Kewarisan Bilateral menurut
Qur’an dan Hadith (Prof. Dr. Mr.
Hazairin).
• Hukum Kewarisan Islam di Indonesia
(Yati N Soelistijono , SH., CN dan Dr.
Neng Djubaedah, SH, MH)
• Kompilasi Hukum Islam
Komponen Penilaian

10
10
35
10

35

Tugas 1 Tugas 2 Tugas 3 Ujian 1 Ujian 2


Peraturan di Kelas

Ujian
Gunakan Matikan Incomplete
Nyalakan microphone saat hanya untuk
pakaian kamera sedang tidak mahasiswa yang
yang sopan digunakan tidak mengikuti
salah satu ujian
Cont’d
Bawa dan baca materi kuliah (buku
dan peraturan)

Mahasiswa hanya boleh absen bila


mengikuti kelas sampai selesai

- Tugas harus diserahkan tepat waktu


- Mencontek saat ujian merupakan
perbuatan yang tidak bisa ditoleransi
HUKUM PERIKATAN ISLAM
SUMBER HUKUM

PENGERTIAN & ISTILAH AKAD

RUKUN DAN SYARAT AKAD


LANDASAN HUKUM
PERIKATAN ISLAM
DI INDONESIA
Mengapa Hukum Perikatan Islam diajarkan
di FHUI?

Sosiologi
Praktis Yuridis
s
SUMBER HUKUM

AL AS
QUR’AN SUNNAH
IJTIHAD
SUMBER HUKUM

al-Qur’an
Al-Baqarah (2): 188
Larangan memakan harta secara batil.

Al Baqarah (2): 275


Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
ketentuan bermuamalah tidak tunai: ditullis dengan proses dan
Al Baqarah (2): 282
catatan yang benar dan ada saksi.

Al Baqarah (2): 283 ketentuan bermuamalah tidak tunai dan tidak ada yang mencatat,
menggunakan barang tanggungan.
Larangan memakan harta secara batil, membolehkan perniagaan
An Nisa (4): 29
berdasarkan kesukarelaan.

Al Maidah (5):1
Perintah memenuhi akad
Perintah tolong menolong dalam berbuat kebaikan bukan dalam
Al Maidah (5): 2
berbuat dosa.

Al Jumu’ah (62): 9
Tinggalkan jual beli ketika panggilan sholat Jum’at

Al Muthaffifiin (83): 1-6


Allah melaknat orang yang curang dalam menakar timbangan.
SUMBER HUKUM

Al-Hadits
HR. Abu Dawud dan Hakim: Allah adalah org ketiga dari dua org yg berserikat.
Bila salah satu berkhianat, maka Allah keluar darinya. (Hadits Qudsi)

Dari Jabir bin Abdullah: Allah telah mengharamkan menjual arak, bangkai, babi
dan berhala bahkan lemak dari bangkai.

Dari Abu Hurairah: Larangan menjual sesuatu yg sudah dibeli orang lain.

HR. Ahmad dan Baihaqi: haram melalaikan pembayran utang, pemindahan


hutang dibolehkan asal pihak lain tersebut menerima dan mampu
membayarnya
SUMBER HUKUM

Ijtihad

Peraturan
Fatwa
Per-UU-
DSN
an Syariah
Kitab-
kitab fikih
mu’amalat

KHES
PENGERTIAN & ISTILAH AKAD
Istilah-istilah

‘Ahdu Wa’ad Akad Perjanjian Perikatan


• Al ‘Ahdu yaitu pernyataan
Al’-Ahdu untuk mengerjakan atau tidak
mengerjakan sesuatu yang
Q.S. Ali Imran ayat 76: tidak terkait dengan orang
“Sebenarnya siapa yang lain
menepati janji dan • Al ‘Ahdu sebagai komponen
bertakwa, maka pembentuk Akad /Al-Aqdu
sesungguhnya Allah (Dr. Abdoerraoef)
menyukai orang-orang yang
bertakwa” (balaa man awfaa
bi’ahdihii wattaqaa
fainnallaha yuhibbul
muttaqiin)
Wa’ad Mengikat?
1. Jumhur fuqaha Hanafiyah, Syafi’iyah,
Pengertian Hanabilah, dan satu pendapat dari
Malikiyah  kewajiban agama, bukan
Wa’ad = janji
kewajiban hukum formal, sehingga tidak
Pernyataan yang dimaksud mengikat secara hukum
oleh pemberi pernyataan 2. Ibn Syubrumah, Ishaq bin Rahawiyah,
untuk melakukan perbuatan Hasan Basri, dan sebagian Malikiyah 
baik di masa depan wajib dipenuhi dan mengikat secara hukum
Keinginan yang dikemukakan 3. Sebagian Malikiyah  mengikat secara
hukum apabila berkaitan dengan suatu
oleh seseorang untuk sebab meskipun sebab tersebut tidak
melakukan sesuatu, baik menjadi bagian/disebutkan dari mau’ud
perbuatan maupun ucapan, (pernyataan janji)
dalam rangka memberi 4. Ibn Qasim  mengikat untuk dipenuhi
keuntungan bagi pihak lain apabila berkaitan dengan sebab yang
dinyatakan secara tegas dalam mau’ud.
Akad QS 5 : 1 : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu”
•Etimologi : Al ‘Aqdu yaitu Akad adalah kesepakatan tertulis
ikatan, mengikat;
menghimpun dua ujung antara Bank Syariah atau UUS dan
tali dan mengikatkannya pihak lain yang memuat adanya hak
sehingga menjadi
bersambung dan kewajiban bagi masing-masing
pihak sesuai dengan Prinsip Syariah
Teriminologi: (Pasal 1 Angka 13 UU No. 21/2008 ttg
•Akad adalah Pertalian
antara ijab dan kabul yang
Perbankan Syariah)
dibenarkan oleh syara yang
menimbulkan adanya
akibat hukum terhadap Akad adalah kesepakatan dalam suatu
objeknya perjanjian antara dua pihak atau lebih
untuk melakukan dan atau tidak
•Akad adalah salah satu
bentuk perbuatan hukum melakukan perbuatan hukum tertentu
(Tasharruf) (Pasal 20 angka 1 KHES)
Lanjutan…
“Akad adalah
Pertalian antara ijab
dan kabul yang
dibenarkan oleh syara
yang menimbulkan
adanya akibat hukum
terhadap objeknya”

Unsur-unsur
yang terdapat
dalam akad:
* Pertalian ijab
dan kabul
* Dibenarkan
syara’
* Berakibat
hukum terhadap
objek
Perbedaan Akad dengan Wa’ad
AKAD WAAD
perjanjian yang mengikat dua pihak janji yang mengikat sepihak
atau lebih
berpengaruh terhadap pemindahan belum mempengaruhi pemindahan
kepemilikan, seperti akad jual beli kepemilian, karena hanya berupa
janji

Persamaan Akad dengan Wa’ad


 Bersifat iltizam (legal binding) bagi pihak yang berjanji.
Perjanjian & Perikatan dlm
KUHPerdata
Definisi Perjanjian? Lihat Pasal 1313 KUHPer
Definisi Perikatan?
Perjanjian merupakan suatu peristiwa hukum
yang konkret
Perikatan adalah suatu peristiwa hukum yang
abstrak
Mana yang lebih luas, Perjanjian
atau perikatan?

Mana yang lebih luas Perikatan


Islam atau Perikatan Barat?
Tahap Terjadinya Hubungan Hukum
Perikatan Barat

PERJANJIAN PERIKATAN
Tahap Terjadinya
Perikatan Islam (Abdoerraoef)

AHDU AQDU
PERSETUJU-
(PERJANJI- (PERIKATAN)
AN
AN)
Kontrak
Contract is an
agreement Tiga unsur dalam kontrak:
between two or 1. The fact between the parties
more parties (kesepakatan tentang fakta antara
para pihak)
creating
2. The agreement is written (dibuat
obligations that
secara tertulis)
are enforceable or
3. Consist of peope who has rights
otherwise and duties in making a written
recognizable at agreement (adanya orang-orang
law yang berhak dan berkewajiban
untuk membuat kesepakatan dan
persetujuan tertulis)
RUKUN & SYARAT AKAD
Rukun Akad
• Hanya Shighat al - • Al-’Aqidain (Subjek • Maudhu’ul Aqd
Aqd akad) (Tujuan Akad)
• Mahallul Aqad (Obyek
akad)
• Sighat (Ijab dan kabul)

Imam Hanafi
Musthafa az
(Mahzab Jumhur Ulama
Zarqa
Hanafi)

• Terpenuhinya • Pihak-pihak yang


empat syarat tadi berakad
(Jumhur Ulama • Objek akad
dan Musthafa Az • Tujuan pokok akad
Zarqa) • Kesepakatan

T.M Hasbi Ash


Pasal 22 KHES
Shidiqi
KHES
Subjek Akad Pasal 23

Manusia Cakap hukum,


berakal, dan tamy
iz.

Orang
Badan perseorangan,
hukum kelompok orang,
persekutuan, atau
Badan Usaha
Manusia
Daur al Rushd
(stage of
Marhalah al prudence)
Bulugh (stage of [19,20, 21]
puberty) [15/18 -
Marhalah al mukallaf]
Tamyiz
(discerment
stage) [7-baligh]
Marhalah al Manusia sebagai subjek hukum
Saba
(childhood disebut mukallaf
stage) [0- Mukallaf adalah orang-orang
Marhalah 7thn]
yang telah dapat
al Janin
(embryonic mempertanggungjawabkan
stage) perbuatannya kepada Allah swt
‘Aqil
baligh
Syarat
Subjek Tamyiz
Hukum
Mukhtar
3 hal penting
subjek hukum

2. Wilayah 1. Ahliyah
3. Wakalah (Kecakapan)
(Perwakilan) (Kewenangan)
Pengalihan Kekuasaan hukum yg Kecakapan sesorang untuk
pemiliknya dapat melakukan memiliki hak (wujuh) &
kewenangan perihal akad & menunaikan segala dikenai kewajiban atasnya
harta dan perbuatan akibat hukum yang
dan bertasharruf (Ada’):
ttt dari seorang ditimbulkan.
kepada orang lain •Niyabah Ashliyah: berwenang •Dapat
Al Naqisah: Tidak sempurna
bertasharruf tapi
untuk mengambil karena mempunyai kecakapan
sempurna tidak cakap melakukan akad
tindakan tertentu •Niyabah al Syar’iyyah: •Kamilah: SempurnaDapat
(kuasa hukum) Pemberian kewenganan kepada bertasharruf & cakap
orang lain yang memiliki melakukan akad
kecakapan sempurna untuk
melakukan tasharruf atas nama
orang lain (wali)
• An Nisa ayat 12
Badan Hukum – “Tetapi jika saudara-
saudara seibu itu lebih
dari seorg, maka
Badan hukum adalah mereka bersekutu
badan yang dianggap dalam yg sepertiga
itu…”
cakap bertindak dalam
hukum dan mempunyai
Hadis Qudsi
hak-hak, kewajiban- – “Aku (Allah) adalah
kewajiban, dan pihak ketiga dari dua
perhubungan hukum orang yang berserikat,
sepanjang salah
terhadap orang lain seorang dari keduanya
atau badan lain. tidak berkhianat
terhadap lainnya.
Dalam Islam dikenal Apabila seseorang
syirkah berkhianat terhadap
lainnya, maka Aku
keluar dari keduanya”
Hasbi Ash Shiddieqy: Badan Hukum
1. Memiliki hak yang berbeda dari
hak manusia
2. Tidak hilang dengan
meninggalnya pengurus badan
hukum
3. Diperlukan pengakuan hukum
4. Memiliki ruang lingkup
terbatas
5. Memiliki tindakan hukum yang
tetap, tidak berkembang
6. Tidak dapat dijatuhi hukuman
pidana
Mahallul ‘Aqad (Objek Akad)
Bentuk objek akad Pasal 24 KHES
yang dapat dikenai Obyek akad
hukum dapat berupa:
 benda berwujud harus suci,
dan bermanfaat,
 tidak berwujud milik sempuran
ataupun jasa & dapat
diserahterimaka
n.
Telah ada
ketika akad
dilangsung-
kan

Dapat Syarat objek Dibenarkan


diserah
terimakan akad oleh syariat

Harus jelas
dan dikenali
3. Maudhu’ul ‘Aqad (Tujuan akad)
• Tujuan akad tidak boleh bertentangan
dengan syari’ah
- Al Maidah ayat 2: “Dan tolong
menolonglah kamu dalam mengerjakan
kebajikan, dan jangan tolong menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran”

• Pasal 25 KHES:
–Tujuan akad: memenuhi kebutuhan
hidup dan pengembangan usaha
masing2 pihak yg mengadakan akad.
–Sighat akad dilakukan dgn jelas, baik
secara lisan, tulisan dan atau
perbuatan
Sighatul ‘Aqad
(Ikrar Ijab/Kabul) Syarat ijab dan qabul
Pengertian
Sighatul ‘aqad adalah
suatu ungkapan para pihak Jalaul
ma’na
yang melakukan akad
berupa ijab dan kabul.
Ijab adalah pernyataan
janji atau penawaran pihak Tawafuq
pertama
Kabul adalah pernyataan
menerima dari pihak Jazmul
kedua iradatain
Bentuk Ijab Kabul

Perbuatan

Lisan Isyarat

Tulisan
Keharaman dalam Akad

1. Riba
6.4.
2.
3.5.Risywah
Haram
Maysir
Gharar
Zalim

(Lihat Penj Ps 2 UU No. 21 Tahun 2008 jo. PBI)


Akibat akad
Menimbulkan
hak dan
kewajiban

Terdapat
khiyar yaitu
hak pilih
Diskusi Kelompok
Kasus 1
Andi adalah seorang pengusaha catering yang sukses. Ia sering menerima pesanan
catering untuk acara-acara kantor dan acara-acara pernikahan. Andi sering
menerima pesanan untuk pernikahan dengan adat budaya Indonesia maupun budaya
barat. Selain Andi telah menyiapkan menu atau paket makanannya, ia juga akan
menyediakan makanan dan minuman sesuai permintaan kliennya.
Budi akan menikah dengan Citra (mereka beragama Islam). Mereka sepakat untuk
menggunakan perusahaan catering Andi dalam menyediakan makanannya. Budi dan
Citra menginginkan makanan dengan jenis menu Indonesia dan barat yang
disediakan untuk tamu-tamu undangannya. Andi menyetujui keinginan Budi dan
Citra

Pertanyaan:
1. Jelaskan hak dan kewajiban yang akan muncul akibat dari Akad yang dibuat dalam
kasus di atas
2. Jenis khiyar apa yang dapat diterapkan dalam kasus di atas?
Kasus 2
Setelah Andi, Budi, dan Cita menyetujui jenis makanan dan minuman
beserta harganya, Budi dan Citra harus membayar 50% dari total
harga yang telah disetujui dalam waktu dua hari setelah perjanjian
ditandatangani. Hari berikutnya, Budi mengirimkan pembayaran
sebesar 50% ke rekening Andi. Setelah itu, Andi mempersiapkan
bahan-bahan untuk memasak yang akan disajikan. Namun, sehari
sebelum hari-H pernikahan, Citra mengabarkan Andi bahwa ia
membatalkan pesanan catering sebab pernikahannya dibatalkan.
Pertanyaan:
1. Jelaskan pengaturan mengenai penghentian kontrak dalam Hukum
Islam dan KHES
2. Apakah khiyar dapat diaplikasikan dalam kasus di atas? Bagaimana
penerapannya?

Anda mungkin juga menyukai