u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
R
Nomor 34/Pid.Pra/2020/PN Sby
si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Surabaya yang mengadili perkara Praperadilan
dalam tingkat pertama dan terakhir telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
do
gu dalam perkara antara:
Nama lengkap : Sirke Siswoyo
In
A
Tempat lahir : Surabaya
Umur/tanggal lahir : 38 / 1982-08-15
ah
lik
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jalan Jatibening Estate Blok G2- No.
am
ub
Bekasi, Jawa Barat
Agama : Islam
ep
Pekerjaan : Direktur PT. Sieraf Teknik Perkasa
k
si
Selanjutnya, Sirke Siswoyo disebut sebaga Pemohon yang dalam hal ini
memberikan kuasa kepada Hans Edwad Hehakaya, S.H., M.H., dkk. beralamat
ne
ng
di Ruko City Pride Blok B-16, Jalan Nginden Semolo 42 Surabaya berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 2020-11-18;
do
gu
Melawan
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur I di Jalan Jagir
Wonokromo Nomor 104 Surabaya;
In
A
lik
ub
Hakim Tunggal;
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Setelah memeriksa bukti surat-surat dan mendengar keterangan ahli-ahli
R
yang diajukan ke persidangan;
si
Menimbang, bahwa Pemohon melalui surat permohonan tanggal
ne
ng
2020-11-18 yang telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya
register Nomor 34/Pid.Pra/2020/PN Sby tanggal 19 November 2020, telah
mengajukan permohonan praperadilan dengan alasan-alasan sebagai berikut:
do
gu “ALASAN PERMOHONAN PRAPERADILAN
PEMOHON TERLAMBAT MENERIMA PEMBERITAHUAN SURAT PERINTAH
DIMULAINYA PENYIDIKAN (SPDP) DARI TERMOHON YANG MERUPAKAN
In
A
OBYEK PRAPERADILAN;
Bahwa Pemohon telah dimintai keterangan oleh Termohon, untuk
ah
lik
memberikan keterangan dan/atau bukti permulaan yang salah satu panggilannya
dibuktikan dengan Nomor: PANG.BP-270/WPJ.11/BD.0700/2017 tertanggal 16
am
ub
Oktober 2017;
Bahwa Termohon menerbitkan LK.DIK-09/WPJ.11/BD 04.04/2019 tgl 31
Oktober 2019 terkait dengan permasalahan pajak di perusahaan yang dipimpinnya
ep
k
R
39 A (huruf A) jo Pasal 39 ayat 1 (huruf i) UU No 28 tahun 2007 tentang Perubahan
si
Ketiga tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan;
Bahwa selanjutnya Termohon telah menerbitkan Surat Perintah Penyidikan
ne
ng
do
gu
lik
ub
28 Januari 2020;
ep
Bahwa adapun urutan peristiwa dan surat-surat bukti perkara atas nama
Pemohon adalah yang diterima sendiri oleh Pemohon adalah :
ah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
270/WPJ/11/BD pada Pemohon
Termohon menerbitkan Surat Panggilan untuk
si
Permintaan Keterangan sebagai SAKSI Nomor
2 11 Februari 2020
S.PANG 040.WPJ/11/BD0700/2020 pada P-2
ne
ng
Pemohon
Termohon menerbitkan Surat Penetapan Tersangka
3 P-3
do
gu Nomor. S-04/TAP WPJ/11/2020 untuk Pemohon
Termohon menerbitkan Surat Perintah Dimulainya
27 Oktober 2020
Penyidikan (SPDP)
4 03 November 2020 P-4
In
A
No.S003.SPDP.TSK/WPJ.11/2020
untuk Pemohon
ah
lik
Bahwa Termohon kemudian mengirimkan surat Panggilan sebagai
Tersangka untuk Pemohon pada tanggal 05 November 2020 yang tidak disertai
am
ub
dengan adanya SPDP sebelumnya yaitu SPDP atas Surat Perintah Penyidikan
(Sprindik) Nomor PRIN-014 DIK/WPJ/11/2019 tertanggal 11 November 2019
ep
k
si
Bahwa Termohon wajib memberitahukan SPDP atas Surat Perintah
Penyidikan (Sprindik) Nomor PRIN-014 DIK/WPJ/11/2019 tertanggal 11
ne
ng
do
(3) Undang-undang Nomor 6 Tahun1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
gu
lik
ub
menentukan lain.”
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tersangka (vide Bukti P-3) tanpa menerbitkan SPDP atas Surat Perintah
R
Penyidikan (Sprindik) Nomor PRIN-014 DIK/WPJ/11/2019 tertanggal 11
si
November 2019 dan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) Nomor PRIN-011
ne
ng
DIK/WPJ/11/2020 tertanggal 28 Januari 2020, telah bertentangan dengan
ketentuan dan prosedur hukum yang ada, khususnya yang diatur dalam pasal
109 ayat (1) KUHAP, yaitu :
do
gu “Dalam hal penyidik telah mulai melakukan penyidikan suatu peristiwa yang
merupakan tindak pidana, penyidik memberitahukan hal itu kepada penuntut
In
A
umum”
Pasal 109 ayat (1) KUHAP mengatur bahwa sebelum dilakukan
ah
lik
Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP), kemudian menerbitkan Surat
Penetapan Tersangka;
am
ub
Bahwa dengan keputusan Mahkamah Konstitusi terbaru tgl 11 Januari
2017 melalui Putusan No 130/PUU-XIII/2015 menyatakan Pasal 109 ayat (1)
ep
UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana yang dipandang
k
si
KUHAP yang dinyatakan inkonstitusional bersyarat sepanjang surat perintah
dimulainya penyidikan (SPDP) wajib diserahkan penyidik kepada para pihak
ne
ng
do
gu
frasa ‘penyidik memberitahukan hal itu kepada penuntut umum’ tidak dimaknai
penyidik wajib memberitahukan dan menyerahkan SPDP penyidikan kepada
ah
lik
penuntut umum, terlapor, dan korban/pelapor dalam waktu paling lambat 7 hari
setelah dikeluarkannya surat perintah penyidikan;
m
ub
diwajibkan terhadap jaksa penuntut umum akan tetapi juga terhadap terlapor
ep
dan korban/pelapor dengan waktu paling lambat 7 (tujuh) hari dipandang cukup
ah
ng
(SPDP) kepada penuntut umum, terlapor (dalam hal ini Pemohon) dan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
korban/pelapor dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya
R
surat perintah penyidikan’;
si
Bahwa alasan MK didasarkan pada pertimbangan bahwa terhadap
ne
ng
terlapor/Pemohon yang telah mendapatkan SPDP, maka yang bersangkutan
dapat mempersiapkan bahan-bahan pembelaan dan juga dapat menunjuk
penasihat hukum yang akan mendampinginya, sedangkan bagi korban/pelapor
do
gu dapat dijadikan momentum untuk mempersiapkan keterangan atau bukti yang
diperlukan dalam pengembangan penyidikan atas laporannya;
In
A
Bahwa faktanya adalah Pemohon ditetapkan sebagai Tersangka terlebih
dahulu pada tanggal 27 Oktober 2020 (vide Bukti P-3) dan setelah 7 (tujuh) hari
ah
kemudian baru menerima SPDP (vide Bukti P-4) tgl 03 November 2020;
lik
Bahwa dengan demikian Pemohon ditetapkan sebagai Tersangka tanpa
diberikan SPDP sebelumnya sesuai dengan ketentuan pasal 109 ayat 1 KUHAP
am
ub
sehingga proses penetapan Tersangka atas diri Pemohon adalah cacat hukum
dan haruslah dibatalkan;
ep
Bahwa Pemohon berkeberatan atas penetapan status tersangka
k
tersebut karena tidak didasari oleh ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku
ah
si
melalui Putusan No 130/PUU-XIII/2015, yaitu tidak adanya pemberitahuan
SPDP sebelum proses ditetapkan sebagai Tersangka;
ne
ng
do
gu
lik
ub
tersebut karena tidak didasari oleh ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanpa menerima SPDP sebelumnya, mengakibatkan Pemohon tidak dapat
R
menggunakan haknya untuk mempersiapkan bahan-bahan pembelaan dan juga
si
menunjuk penasihat hukum yang akan mendampinginya;
ne
ng
Bahwa berkaitan dengan putusan di atas, pendapat hukum Ricky Perdana
Waruwu, SH,MH, Hakim Yustisial MARI menyatakan Mahkamah Konstitusi
memberi penafsiran sebab akibat dari norma yang terkandung dalam ketentuan
do
gu Pasal 109 ayat (1) KUHAP berupa "apabila tidak dilakukan pemberitahuan kepada
penuntut umum, terlapor dan pelapor maka penyidikan harus dianggap batal demi
hukum". (Praperadilan pasca 4 Putusan MK, -Artikel Kepaniteraan Mahkamah
In
A
Agung 08 Agustus 2017);
Bahwa lebih lanjut menurut Ricky Perdana Waruwu, SH putusan MK ini
ah
lik
memberikan ruang bagi tersangka melakukan praperadilan apabila pada saat
berstatus sebagai terlapor atau saksi belum menerima SPDP atau menerima SDPD
am
ub
setelah dtetapkan sebagai Tersangka;
Bahwa selanjutnya acuan yang dipakai adalah adanya prinsip due process
of law yang berisi prinsip bahwa semua prosedur hukum harus didasarkan pada
ep
k
perlindungan dan penegakan hak asasi dan konstitusional termasuk hak untuk
mendapatkan informasi secara fair (The conduct of legal proceedings according to
ah
R
established rules and principles for the protection and enforcement of privat right,
si
including notice and the right to a fair hearing beforing a tribunal with the power to
decide the case (Black’s law dictionary;
ne
ng
do
gu
lik
ub
tindakan yang telah dilakukan dalam tahapan penyidikan harus dinyatakan batal
demi hukum;
ah
es
selaku Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) kepada penuntut umum, terlapor dan
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
merupakan objek praperadilan;
R
Bahwa pemberitahuan dimulainya suatu proses hukum merupakan hak
si
konstitusional yang dijamin pelaksanaannya oleh atur hukum sehingga SPDP
ne
ng
sebagai bagian dari prosedur hukum perlu dipastikan pelaksanaannya;
Bahwa konsekuensi bagi penyidik apabila melewati batas 7 hari belum
menyerahkan SPDP kepada penuntut umum, terlapor dan korban/pelapor maka
do
gu penuntut umum dapat menolak berkas perkara yang diajukan penyidik. Apabila
penuntut umum memaksakan untuk menerima berkas perkara itu maka
kemungkinan tersangka (terlapor) akan memanfaatkan keterlambatan tersebut
In
A
untuk mengajukan praperadilan;
Bahwa dengan demikian, keterlambatan pengiriman SPDP oleh penyidik
ah
lik
kepada penuntut umum, terlapor dan korban/pelapor telah memperluas atau
menambah objek praperadilan. Di mana sebelumnya MK juga telah memperluas
am
ub
objek praperadilan lainnya seperti penetapan tersangka, penggeledahan dan
penyitaan berdasarkan putusan MK Nomor:21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015;
Bahwa guna memperkuat permohonan ini, Pemohon melampirkan putusan
ep
k
R
2018. (Bukti P-6);
si
Bahwa putusan itu intinya menyatakan bahwa keterlambatan SPDP
merupakan kewenangan Praperadilan dan penyampaian SPDP saat Para
ne
ng
Pemohon berstatus Tersangka adalah tidak sah , karena berakibat para Pemohon
kehilangan haknya untuk mempersiapkan langkah hukum dan oleh karena itu
do
gu
penyidikan dan penetapan tersangka atas nama Pemohon Evan Aristo Gunawan
dkk dinyatakan tidak sah dan permohonan Praperadilan dikabulkan. (Bukti P-6);
Bahwa tujuan dari praperadilan dapat diketahui dari penjelasan Pasal 80
In
A
KUHAP yang menegaskan “bahwa tujuan dari pada praperadilan adalah untuk
menegakkan hukum, keadilan, kebenaran melalui sarana pengawasan horizontal.”
ah
lik
ub
melangar ketentuan hukum di pasal 109 ayat 1 KUHAP serta ketentuan hukum
es
PETITUM
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Berdasarkan pada argument dan fakta-fakta yuridis diatas, Pemohon
R
mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan
si
mengadili perkara A Quo berkenan memutus perkara ini sebagai berikut :
ne
ng
Menyatakan diterima permohonan Pemohon Praperadilan untuk seluruhnya;
Menyatakan tindakan Termohon menetapkan Pemohon sebagai tersangka
adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya
do
gu penetapan tersangka a quo tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
Menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang dikeluarkan lebih
In
A
lanjut oleh Termohon yang berkenaan dengan penetapan tersangka atas diri
Pemohon oleh Termohon;
ah
lik
Pemohon;
Memulihkan hak Pemohon dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta
am
ub
martabatnya;
Menghukum Termohon untuk membayar biaya perkara menurut ketentuan
ep
hukum yang berlaku.
k
si
putusan terhadap Perkara aquo dengan tetap berpegang pada prinsip keadilan,
kebenaran dan rasa kemanusiaan.
ne
ng
do
gu
lik
ub
baik dan benar. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa fakta di lapangan
R
ng
perpajakan.
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Tindakan penyidikan dan penetapan Tersangka atas diri Pemohon oleh
R
Termohon merupakan tindakan hukum berdasarkan perintah jabatan yang
si
sah yang bagian dari penegakan hukum di bidang perpajakan yang telah
ne
ng
dilakukan sesuai dengan wewenang dan prosedur berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Perlu Termohon sampaikan pula bahwa Termohon sangat berhati-hati dalam
do
gu melakukan analisis dan telaah atas Informasi, Data, Laporan atau
Pengaduan (IDLP) terkait Wajib Pajak untuk menentukan apakah Wajib Pajak
In
A
akan dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan atau tidak. Secara nasional,
dari 39.151.603 Wajib Pajak yang terdaftar, pada tahun 2019 hanya 192
ah
lik
perpajakan atau sekitar 0.00049% dari keseluruhan Wajib Pajak terdaftar di
seluruh Indonesia.
am
ub
4. Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil Pemohon dalam perkara
praperadilan a quo yang ditujukan terhadap Termohon kecuali terhadap
ep
hal-hal yang diakui secara tegas oleh Termohon. Selanjutnya terhadap dalil
k
si
I. ASPEK FORMIL PERMOHONAN
ne
ng
do
gu
lik
Lembaga Praperadilan
Permohonan praperadilan a quo mengandung Posita dan Petitum yang
m
ub
berikut:
ep
wadah bagi para pihak yang merasa hak-hak dasarnya telah dilanggar
R
ng
penuntutan.
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Namun, perlu Termohon sampaikan pula bahwa dalam Pertimbangan
R
Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014
si
tanggal 28 April 2015 halaman 106, Mahkamah menyatakan:
ne
ng
“Perlindungan terhadap hak tersangka tidak kemudian
diartikan bahwa tersangka tersebut tidak bersalah dan tidak
menggugurkan dugaan adanya tindak pidana.”
do
gu 3. Demikian halnya, Pertimbangan Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor 42/PUU-XV/2017 tanggal 26 Juni 2017 halaman 45 ,
In
A
Mahkamah menyatakan:
ah
lik
lembaga praperadilan hanya berfungsi sebagai bentuk
pengawasan terhadap proses prosedural penanganan
am
ub
seorang tersangka oleh penyidik sebelum diajukan di
persidangan dengan tujuan agar mendapatkan perlindungan hak
ep
asasinya. Dengan kata lain, bahwa bentuk pengawasan tersebut
k
si
Sehingga pelaksanaannya pada hakikatnya tidak boleh
mengganggu bahkan menghentikan proses penanganan
ne
ng
perkara pokoknya.”
4. Perlu Termohon sampaikan sebelumnya bahwa dalam KUHAP dikenal
do
gu
lik
lex scripta); harus dirumuskan secara tepat dan jelas (asas lex
certa), dan harus ditafsirkan secara ketat (asas lex stricta).
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
b. Ganti kerugian atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara
R
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan;
si
c. Sah atau tidaknya penetapan tersangka, penggeledahan dan
ne
ng
penyitaan.
6. Dapat Termohon sampaikan bahwa Ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan (4)
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016 tentang Larangan
do
gu Peninjauan Kembali Putusan Praperadilan telah secara tegas
mengatur lingkup kewenangan Lembaga Praperadilan terhadap
In
A
permohonan tentang tidak sahnya penetapan tersangka yaitu hanya
menilai aspek formil, yaitu apakah ada paling sedikit dua alat
ah
lik
“(2).Pemeriksaan Praperadilan terhadap permohonan tentang
tidak sahnya penetapan tersangka hanya menilai aspek
am
ub
formil, yaitu apakah ada paling sedikit 2 (dua) alat bukti
yang sah dan tidak memasuki materi perkara.
ep
(4). Persidangan perkara praperadilan tentang tidak sahnya
k
si
yang tergolong singkat dan pembuktiannya yang hanya
memeriksa aspek formil.”
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8. Hal tersebut juga diperkuat Keterangan Ahli Prof. Dr. Edward O.S.
R
Hiariej, S.H., M.Hum., Guru Besar Hukum Pidana pada Fakultas
si
Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta:
ne
ng
a. Putusan Perkara Praperadilan Nomor 2/Pid.Prap/2016/PN.Smg.
tanggal 5 April 2016, hal. 35 yang menyatakan:
“Yang perlu diuji adalah persoalan bewijsmiddelen dan bewijs
do
gu minimum. Bewijsmiddelen terkait dengan alat-alat bukti,
sedangkan bewijs minimum terkait dengan minimum bukti yang
In
A
diperlukan untuk memproses suatu perkara. Berdasarkan Pasal
1 butir 14 KUHAP jo. Putusan MK maka yang diuji dalam
ah
lik
bukti (2 alat bukti) dan apakah dua alat bukti tersebut
termasuk dalam lima alat bukti yang ada dalam KUHAP. Jadi
am
ub
hanya sebatas itu. Bahwa untuk persoalan bewijsvoering,
bewijsklaat, bewijskracht itu nanti pada saat persidangan
ep
pokok perkara”.
k
si
“Pasal 77 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum
Acara Pidana (selanjutnya disebut KUHAP) Jo. Putusan Mahkamah
ne
ng
do
gu
lik
ub
ayat (2) dan (4) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016,
R
paling sedikit 2 (dua) alat bukti yang sah dan tidak memasuki
M
ng
materi perkara.
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
10. Namun apabila dicermati secara keseluruhan, Posita dan Petitum
R
Permohonan a quo, sangat terang dan nyata bahwa Pemohon justru
si
lebih banyak mempermasalahkan mengenai Surat Pemberitahuan
ne
ng
Dimulainya Penyidikan, rehabilitasi dan permintaan penghentian
penyidikan.
11. Materi dan uraian permohonan Pemohon tersebut jelas bukan
do
gu merupakan objek praperadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 1
Angka 10 Jo. Pasal 77 KUHAP Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi
In
A
Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 dan telah melampaui
lingkup kewenangan mengadili lembaga praperadilan atas penetapan
ah
tersangka sebagaimana diatur Pasal 2 ayat (2) dan ayat (4) Peraturan
lik
Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016.
12. Selain itu, uraian-uraian posita dalam permohonan pemohon dalam
am
ub
perkara a quo telah memasuki ruang lingkup materi pokok perkara
dugaan tindak pidana di bidang perpajakan yang disangkakan kepada
ep
Pemohon yang memerlukan pemeriksaan bukti-bukti secara
k
si
dengan uraian sebagai berikut:
a) Sebagaimana Termohon jelaskan sebelumnya, bahwa
ne
ng
do
gu
Justitia).
b) Termohon menolak dengan tegas Petitum Pemohon pada angka 4
halaman 8 permohonan sebagai berikut:
In
A
lik
ub
KUP) :
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang
R
khusus sebagai penyidik tindak pidana di bidang perpajakan.
si
(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ne
ng
adalah:
(j) menghentikan penyidikan; dan/atau ...”
d) Kewenangan penyidik untuk menghentikan penyidikan yang
do
gu sedang berjalan juga ditegaskan dalam Pasal 109 ayat 2 KUHAP,
sebagai berikut:
In
A
(2) Dalam hal penyidik menghentikan penyidikan karena tidak
terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut ternyata
ah
lik
dihentikan demi hukum, maka penyidik memberitahukan hal
itu kepada penuntut umum, tersangka atau keluarganya.
am
ub
e) Termohon menolak dengan tegas Petitum penghentian penyidikan
dalam permohonan Pemohon karena sama sekali tidak
ep
memenuhi alasan penghentian penyidikan tindak pidana di
k
si
1. tidak terdapat cukup bukti;
2. peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana di bidang
ne
ng
perpajakan;
3. peristiwanya telah daluwarsa;
do
gu
lik
44 ayat (2) huruf j dalam hal tidak terdapat cukup bukti, atau
peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana di
m
ub
dunia.
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(1) Untuk kepentingan penerimaan negara, atas permintaan
R
Menteri Keuangan, Jaksa Agung dapat menghentikan
si
penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan paling lama
ne
ng
dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal surat
permintaan.
(2) Penghentian penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan
do
gu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dilakukan setelah
Wajib Pajak melunasi utang pajak yang tidak atau kurang
In
A
dibayar atau yang tidak seharusnya dikembalikan dan
ditambah dengan sanksi administrasi berupa denda sebesar 3
ah
(tiga) kali jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar, atau
lik
yang tidak seharusnya dikembalikan.
h) Bahwa sampai dengan saat ini, Pemohon tidak mengajukan
am
ub
permohonan penghentian penyidikan sebagaimana dimaksud
Pasal 44B UU KUP.
ep
i) Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa penghentian
k
si
kewenangan mengadili dari Lembaga Praperadilan.
13. Terlebih lagi, Petitum Pemohon angka 3 dan 6 juga sangat jelas
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
setidak-tidaknya menyatakan permohonan Praperadilan a quo
R
tidak dapat diterima (Niet ontvankelijke verklaard).
si
B. PERMOHONAN A QUO PREMATUR
ne
ng
1. Pemohon dalam Petitum permohonannya Nomor 5 menyatakan:
“Memerintahkan Termohon memulihkan hak Pemohon baik berupa
dalam kedudukan, maupun harkat dan martabatnya”.
do
gu 2. Dapat Termohon sampaikan, ketentuan pemulihan hak seseorang
dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya
In
A
(rehabilitasi) diatur dalam Pasal 97 KUHAP:
1) Seorang berhak memperoleh rehabilitasi apabila oleh pengadilan
ah
diputus bebas atau diputus lepas dari segala tuntutan hukum yang
lik
putusannya telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
2) Rehabilitasi tersebut diberikan dan dicantumkan sekaligus dalam
am
ub
putusan pengadilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
3) Permintaan rehabilitasi oleh tersangka atas penangkapan atau
ep
penahanan tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau
k
si
tidak diajukan ke pengadilan negeri diputus oleh hakim
praperadilan yang dimaksud dalam Pasal 77.
ne
ng
do
gu
lik
ub
undang-undang.
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mempertimbangkan seluruh Posita dan Petitum permohonan, dan
R
selanjutnya menyatakan menolak permohonan Praperadilan
si
Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan
ne
ng
permohonan Praperadilan a quo tidak dapat diterima (Niet
ontvankelijke verklaard).
II. ASPEK MATERI PERMOHONAN
do
gu Yang Mulia Hakim Praperadilan,
- Bahwa segala sesuatu yang disampaikan dalam “Aspek Formil
In
A
Permohonan” di atas dianggap termasuk pula dalam “Aspek Materi
Permohonan” ini dan merupakan satu kesatuan yang saling mendukung
ah
dan melengkapi.
lik
- Bahwa tindakan Termohon dalam menetapkan Pemohon sebagai
Tersangka merupakan tindakan hukum berdasarkan perintah jabatan yang
am
ub
sah, sebagai tindak lanjut dari adanya Informasi, Data, Laporan, dan
Pengaduan (IDLP) dan Pemeriksaan Bukti Permulaan yang telah dilakukan
ep
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
k
si
merupakan komponen utama APBN NKRI.
- Selanjutnya, Termohon akan menanggapi dan membantah dalil Pemohon,
ne
ng
sebagai berikut:
A. PENYIDIKAN YANG DILAKUKAN TERMOHON TELAH SESUAI DENGAN
do
gu
lik
ub
perpajakan antara lain diatur dalam ketentuan Pasal 43A ayat (1) UU
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Permulaan (secara substansi sama dengan penyelidikan dalam
R
KUHAP):
si
“Direktur Jenderal Pajak berdasarkan informasi, data, laporan dan
ne
ng
pengaduan berwenang melakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan
sebelum dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.”
4. Berdasarkan definisi Pemeriksaan Bukti Permulaan sebagaimana
do
gu dimaksud dalam Pasal 1 angka 26 dan angka 27 UU KUP, maka secara
substansi, Pemeriksaan Bukti Permulaan sama dengan penyelidikan
In
A
dalam KUHAP yaitu sama-sama bertujuan untuk mencari dan
menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana.
ah
lik
“Bukti Permulaan adalah keadaan, perbuatan, dan/atau bukti berupa
keterangan, tulisan, atau benda yang dapat memberikan petunjuk
am
ub
adanya dugaan kuat bahwa sedang atau telah terjadi suatu tindak
pidana di bidang perpajakan yang dilakukan oleh siapa saja yang dapat
ep
menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.”
k
si
untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah
terjadi tindak pidana di bidang perpajakan.”
ne
ng
do
gu
lik
ub
dilakukan Penyidikan."
ah
6. Hal ini diperkuat pendapat Ahli Hukum Pidana dari UGM, Prof. Edward
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
"Dalam penegakan hukum tindak pidana perpajakan, ketentuan yang
R
mengikat bagi PPNS Direktorat Jenderal Pajak adalah UU KUP dan
si
aturan pelaksananya, hal ini dikarenakan hukum pidana pajak bersifat
ne
ng
ius singular, yaitu lebih dari lex spesialis, jadi sangat khusus dari yang
paling khusus serta memiliki karakteristik sendiri. Ketika hukum pidana
pajak dibenturkan dengan hal-hal yang bersifat umum/lex generalis
do
gu baik materiil maupun formil, maka yang dipakai adalah hukum pidana
pajak yang diatur dalam KUP.”
In
A
7. Bahwa terminologi mengenai pemeriksaan bukti permulaan hanya
dikenal dalam hukum pajak sehingga menjadi tidak kompatibel apabila
ah
lik
pemeriksaan bukti permulaan dengan aturan yang ada dalam KUHAP.
bahwa sifat dari hukum pidana pajak adalah lex spesialis sistematis,
am
ub
maka terkait dengan hukum pidana pajak ada aturannya sendiri.
8. Selanjutnya, kewenangan Termohon melaksanakan penyidikan tindak
ep
pidana di bidang perpajakan diatur dalam ketentuan Pasal 44 ayat (1)
k
UU KUP:
ah
si
oleh Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Direktorat
Jenderal Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik tindak
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c) Hasil pemeriksaan bukti permulaan tersebut kemudian dilakukan
R
penelaahan secara lebih mendalam (prosedur ini disamakan dengan
si
Gelar Perkara) oleh Tim Penelaah Direktorat Penegakan Hukum -
ne
ng
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak dan dituangkan dalam Berita
Acara Penelaahan Tindak Lanjut Pemeriksaan Bukti Permulaan
Nomor BA.PEN-170/PJ.051/2019 tanggal 19 September 2019
do
gu dengan hasil kesimpulan bahwa Tim Penelaah menyetujui usulan
untuk dilakukan tindakan penyidikan.
In
A
d) Sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan tersebut, dibuat Laporan
Kejadian Nomor LK.DIK-09/WPJ.11/BD.0404/2019 tanggal 31
ah
lik
terhadap Wajib Pajak PT Sieraf Teknik Perkasa atas dugaan tindak
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 Ayat 1 huruf i dan
am
ub
Pasal 39A huruf a UU KUP, yaitu dugaan tidak menyetorkan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) yang telah dipungut dan dugaan
ep
menggunakan faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi
k
yang sebenarnya.
ah
si
Termohon menerbitkan Surat Perintah Penyidikan Nomor
PRIN-014.DIK/WPJ.11/2019 tanggal 11 November 2019 atas dugaan
ne
ng
do
gu
lik
dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1) huruf i dan Pasal 39A huruf a UU
KUP yang diduga dilakukan melalui PT Sieraf Teknik Perkasa pada
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
h) Berdasarkan bukti permulaan yang cukup yaitu minimum dua Alat
R
Bukti berupa Keterangan Saksi-Saksi, keterangan ahli dan bukti
si
Surat yang telah diperoleh tersebut, kemudian Termohon melakukan
ne
ng
gelar perkara sebagaimana dituangkan dalam Berita Acara Gelar
Perkara Penetapan Tersangka PT Sieraf Teknik Perkasa, NPWP
02.609.127.2-618.000 Nomor BA.06.LAH/WPJ.11/2020 tanggal 27
do
gu Oktober 2020.
i) Berdasarkan hasil gelar perkara dan bukti permulaan yang cukup
In
A
tersebut, Termohon kemudian menerbitkan Berita Acara Penetapan
Tersangka Nomor
ah
lik
Pemohon sebagai Tersangka sehubungan dengan tindak pidana di
bidang perpajakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39A huruf a
am
ub
dan Pasal 39 ayat (1) huruf i UU KUP, yaitu dugaan menggunakan
faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya dan
ep
tidak menyetorkan PPN yang telah dipungut untuk Masa Pajak
k
si
Rp 486.375.000, - (empat ratus delapan puluh enam juta tiga ratus
tujuh puluh lima ribu rupiah) dan kerugian pada pendapatan Negara
ne
ng
do
gu
lik
casu Pemohon.
k) Termohon telah menerbitkan Surat Pemberitahuan Dimulainya
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur up. Kasi Korwas
R
PPNS.
si
m) Berdasarkan uraian kronologis di atas, terbukti bahwa rangkaian
ne
ng
penyidikan yang dilakukan Termohon terhadap Pemohon telah
dilaksanakan sesuai dengan kewenangan dan prosedur
sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
do
gu yang berlaku.
B. PENETAPAN PEMOHON SEBAGAI TERSANGKA TELAH DIDASARI
In
A
DENGAN MINIMAL DUA ALAT BUKTI YANG SAH DAN DISERTAI
PEMERIKSAAN CALON TERSANGKANYA
ah
lik
21/PUU-XII/2014, halaman 98 menyatakan:
“...agar memenuhi asas kepastian hukum yang adil sebagaimana
am
ub
ditentukan dalam Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 serta memenuhi
asas lex certa dan asas lex stricta dalam hukum pidana maka
ep
frasa “bukti permulaan”, “bukti permulaan yang cukup”, dan “bukti
k
si
sekurang-kurangnya dua alat bukti yang termuat dalam Pasal
184 KUHAP dan disertai dengan pemeriksaan calon
ne
ng
do
gu
absentia).”
Demikian juga halaman 109 angka 1.1 menyatakan:
“Frasa “bukti permulaan”, “bukti permulaan yang cukup”, dan
In
A
lik
ub
b. Ketentuan Pasal 184 KUHAP mengatur Alat Bukti yang sah meliputi:
es
ng
a. keterangan saksi;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
b. keterangan ahli;
R
c. surat;
si
d. petunjuk;
ne
ng
e. keterangan terdakwa.”
c. Bahwa Pasal 2 ayat (2) PERMA Nomor 4 Tahun 2016 mengatur:
“Pemeriksaan Praperadilan terhadap permohonan tentang tidak
do
gu sahnya penetapan Tersangka hanya menilai aspek formil, yaitu
apakah paling sedikit 2 (dua) alat bukti yang sah dan tidak
In
A
memasuki materi perkara.
d. Termohon telah memiliki beberapa Alat Bukti baik berupa keterangan
ah
Saksi, keterangan Ahli dan bukti Surat yang secara nyata dapat
lik
membuktikan delik yang disangkakan kepada Pemohon sebagai
Tersangka, yaitu:
am
ub
a. Keterangan Saksi, sebagaimana dituangkan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Saksi antara lain atas nama:
ep
1) Yuki Permana L (Corporate Tax Supervisor PT Indah Kiat Pulp &
k
si
2020;
2) Aria Kesumajaya (Tax Accountant PT Paiton Energy yang
ne
ng
do
gu
lik
2020;
b. Keterangan ahli Peraturan Perpajakan dan Penghitung Kerugian
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2) Surat dari Bank Jatim Nomor: 059/446/PKU/PKP,PJK/Srt tgl. 10
R
September 2020 (Jawaban Permintaan Informasi dan/atau Bukti
si
atau Keterangan Nomor SR-052/WPJ.11/2020 tgl. 13 Agustus
ne
ng
2020)
3) Dokumen dari Notaris Kukuh Muljo Rahardjo, S.H., atas
jawaban Permintaan Informasi dan/atau Bukti Atau Keterangan
do
gu Nomor SR-054/WPJ.11/2020 tanggal 11 September 2020
berupa:
In
A
a. Berita Acara Rapat Perseroan Terbatas PT. Sieraf Teknik
Perkasa Nomor 127 tanggal 26 Oktober 2020 yang dibuat
ah
lik
Notaris di Surabaya.
b. Akta Jual Beli Saham Nomor 128 tanggal 26 Oktober 2009
am
ub
yang dibuat dan ditandatangani dihadapan Kukuh Muljo
Rahardjo, S.H. Notaris di Surabaya.
ep
c. Berita acara Rapat Perseroan Terbatas PT Sieraf Teknik
k
si
Notaris di Surabaya.
4) SPT Masa PPN a.n. PT Sieraf Teknik Perkasa Masa Januari
ne
ng
do
gu
lik
2020.
e. Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa tindakan Termohon
m
ub
ng
DIMULAINYA PENYIDIKAN
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Termohon menolak tegas seluruh dalil Pemohon dalam permohonan a
R
quo khususnya dalil yang menyatakan bahwa Surat Pemberitahuan
si
Dimulainya Penyidikan yang disampaikan oleh Termohon kepada
ne
ng
Pemohon telah lewat waktu dan menyebabkan penetapan tersangka
atas diri pemohon cacat hukum dan harus dibatalkan.
2. Tindakan penyidikan yang dilakukan Termohon merupakan wewenang
do
gu atributif yang diberikan Undang-Undang dalam rangka penegakan
hukum di bidang perpajakan berdasarkan ketentuan Pasal 44 UU KUP
In
A
yang mengatur sebagai berikut:
Pasal 44
ah
lik
dilakukan oleh Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di
lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang
am
ub
khusus sebagai penyidik tindak pidana di bidang perpajakan.
(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ep
adalah:
k
si
perpajakan agar keterangan atau laporan tersebut menjadi
lebih lengkap dan jelas;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda,
R
dan/atau dokumen yang dibawa;
si
h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di
ne
ng
bidang perpajakan;
i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan
diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
do
gu j. menghentikan penyidikan; dan/atau
k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran
In
A
penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan
ah
lik
khusus berkaitan dengan Penyidikan Tindak Pidana di Bidang
Perpajakan yang tercantum dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan
am
ub
Penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan, yang mengatur:
a) Sprindik diterbitkan berdasarkan Laporan Kejadian adanya dugaan
ep
tindak pidana di bidang perpajakan.
k
(Sprindik Umum).
R
si
c) Penyidik yang tercantum dalam Sprindik, melaksanakan
serangkaian tindakan penyidikan dengan cara mencari dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
paling tua di dunia, hukum pidana pajak tidak disebut lex specialis
es
melainkan ius singulare yaitu amat khusus karena hukum pidana pajak
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepada pendapatan keuangan negara, sehingga keterkaitan kerugian
R
negara atau seseorang yang tidak membayar pajak menjadi fokus
si
utama daripada hukum pidana pajak.Dengan demikian ketika hukum
ne
ng
pidana pajak ini dibenturkan dengan lex generalis baik dalam konteks
materiil maupun formil maka sudah pasti yang dipakai adalah Hukum
Pidana Pajak.
do
gu 5. Penerbitan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP)
bersama Sprindik Khusus merupakan implementasi asas ius singulare
In
A
yang berlaku pada penegakan hukum pidana di bidang perpajakan.
6. Penerbitan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP)
ah
lik
Wajib Pajak untuk melakukan pengungkapan ketidakbenaran
sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (3) UU KUP, sehingga
am
ub
pembayaran dari Wajib Pajak yang memenuhi syarat formil maupun
materiil akan menghilangkan unsur tindak pidana.
ep
7. Dapat Termohon sampaikan, pembetulan/pengungkapan
k
si
mulainya penyidikan tersebut diberitahukan kepada Penuntut
Umum, Hal tersebut sebagaimana Pasal 8 Ayat (3) UU KUP sebagai
ne
ng
berikut:
“Walaupun telah dilakukan tindakan pemeriksaan bukti permulaan,
do
gu
Surat Pemberitahuan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau
melampirkan keterangan yang isinya tidak benar, sebagaimana
ah
lik
dimaksud dalam Pasal 38 atau Pasal 39 ayat (1) huruf c dan huruf d,
sepanjang mulainya Penyidikan belum diberitahukan kepada Penuntut
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
didalam Sprindik Umum belum disebutkan nama Tersangkanya baru
R
didalam Sprindik Khusus disebutkan nama Tersangkanya.
si
10. Dalam perkara a quo, Termohon menerbitkan 3 (tiga) Surat Perintah
ne
ng
Penyidikan yaitu:
- 2 (dua) Sprindik Umum yang terdiri atas Surat Perintah Penyidikan
Nomor PRIN-014.DIK/WPJ.11/2019 tanggal 11 November 2019
do
gu kemudian dikarenakan adanya pergantian Penyidik, diterbitkan Surat
Perintah Penyidikan Nomor PRIN-011.DIK/WPJ.11/2020 tanggal 28
In
A
Januari 2020.
- 1 (satu) Sprindik Khusus yaitu Surat Perintah Penyidikan Nomor
ah
lik
Tersangka Sirke Siswoyo in casu Pemohon
11. Penerbitan Sprindik Umum tersebut dimaksudkan untuk melaksanakan
am
ub
serangkaian tindakan penyidikan dengan cara mencari dan
mengumpulkan bukti yang dengan bukti tersebut menjadi terang tindak
ep
pidana yang terjadi guna menemukan tersangkanya yang diduga
k
si
sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (3) UU KUP.
12. Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan diterbitkan dan
ne
ng
do
gu
telah tertutup.
13. Dalam perkara a quo, Termohon menerbitkan Surat Perintah Penyidikan
ah
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2020 kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur melalui Direktur
R
Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur up. Kasi Korwas PPNS.
si
15. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11
ne
ng
Januari 2017 menyatakan sebagai berikut:
Menyatakan Pasal 109 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981
Tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia
do
gu Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209)
bertentangan dengan Undang-undang Dasar Negara Republik
In
A
Indonesia Tahun 1945 secara bersyarat dan tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat sepanjang frasa “penyidik memberitahukan
ah
lik
memberitahukan dan menyerahkan surat perintah dimulainya
penyidikan kepada penuntut umum, terlapor dan korban/pelapor
am
ub
dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya
surat perintah penyidikan.
ep
16. Jelas sekali bahwa Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa jika
k
si
sah atau tidaknya penetapan tersangka, sebagaimana yang ditafsirkan
oleh Pemohon.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengakibatkan tidak sahnya penetapan tersangka, karena
R
tidak satupun ketentuan yang mengatur secara imperatif
si
bahwa tidak disampaikannya SPDP (Surat Pemberitahuan
ne
ng
Dimulainya Penyidikan) kepada tersangka mengakibatkan
penetapan tersangka menjadi tidak sah atau batal.”
18. Sebagaimana telah Termohon jelaskan sebelumnya, dalam perkara a
do
gu quo Surat Perintah Penyidikan Nomor PRIN-018.DIK/WPJ.11/2020
diterbitkan pada tanggal 2 November 2020 dan Surat Pemberitahuan
In
A
Dimulainya Penyidikan Nomor S-003.SPDP/TSK/WPJ.11/2020 tanggal
3 November 2020 dan telah disampaikan kepada Sirke Siswoyo in
ah
lik
Siswoyo in casu Pemohon pada tanggal 9 November 2020.
19. Berdasarkan uraian diatas menjadi jelas dan terang, penyampaian Surat
am
ub
Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan sebagaimana diatur dalam Putusan Mahkamah Konstitusi
ep
Nomor 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017, yaitu paling lambat
k
si
menyatakan bahwa penyampaian SPDP yang dilakukan oleh Termohon
bertentangan dengan ketentuan Pasal 109 ayat 1 KUHAP karena telah
ne
ng
do
gu
20. Hal ini juga sejalan dengan beberapa Putusan Praperadilan terkait
dengan penerbitan dan penyampain Surat Pemberitahuan Dimulainya
Penyidikan sebagai berikut:
In
A
lik
berikut:
Menimbang bahwa terhadap keberatan Pemohon tersebut, Hakim
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mempersiapkan pembelaan terhadap dugaan tindak pidana yang
R
dilakukannya, sehingga apabila ada lebih dari satu sprindik
si
yang diterbitkan maka sudah seyogyanya sprindik yang
ne
ng
sudah mencantumkan nama Tersangka yang diberitahukan
kepada Penuntut Umum, Pelapor dan Terlapor.
b. Putusan Praperadilan Nomor 111/Pid.Pra/2020/PN.Jkt.Sel, tanggal
do
gu 29 September 2020, halaman 86, yang menyatakan sebagai berikut:
Menimbang bahwa Termohon selanjutnya melakukan
In
A
pemberitahuan dimulainya penyidikan sebagaimana surat bukti
bertanda T-30 yaitu Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan
ah
lik
diterima oleh Polri tanggal 30 Juni 2020, T-31 dan P-13 yaitu Surat
Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) Nomor
am
ub
S-11/SPDP/TSK/PJ.05/2020 tanggal 29 Juni 2020 yang diterima
oleh Pemohon tanggal 1 Juli 2020.
ep
Menimbang oleh karena itu telah ternyata penyampaian Surat
k
si
ketentuan yang berlaku.
21. Berdasarkan uraian di atas, terbukti penerbitan dan penyampaian Surat
ne
ng
do
gu
lik
ub
KUHAP.
ep
praperadilan.
R
ini, menguji:
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. tidak sah segala keputusan atau penetapan yang dikeluarkan lebih lanjut
R
oleh Termohon yang berkenaan dengan penetapan tersangka atas diri
si
Pemohon oleh Termohon.
ne
ng
b. memulihkan hak Pemohon dalam kemampuan, kedudukan dan harkat
serta martabatnya.
c. penghentian penyidikan.
do
gu Sehingga menjadi benar dan sangat beralasan bagi Termohon untuk memohon
In
Hakim Praperadilan pada Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan
A
mengadili permohonan praperadilan a quo berkenan memutus dengan amar
putusan sebagai berikut:
ah
lik
1. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya;
am
ub
2. Menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk
Verklaard);
ep
k
si
Penetapan Tersangka Nomor BA-04.TAP/WPJ.11/2020 tanggal 27 Oktober
2020.
ne
ng
do
gu
lik
Termohon.
m
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Atau
R
Jika Hakim Praperadilan pada Pengadilan Negeri Surabaya berpendapat lain,
si
mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
ne
ng
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya,
Pemohon telah mengajukan bukti surat-surat, berupa fotokopi bermaterai cukup
do
gu dan telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya sebagai berikut:
- Potokopi Surat Panggilan ke 2 dengan Nomor PANG -BP.
In
A
270/WPJ.11/BD.0700/2017 tanggal 16 Oktober 2017, diberi tanda bukti P-1;
- Potokopi Surat Panggilan Nomor S.PANG 040/WPJ.11/BD.0700/2020
ah
lik
- Potokopi Surat Penetapan Tersangka Nomor. S-04.TAP/ WPJ.11/2020
tanggal 27 Oktober 2020, diberi tanda bukti P-3;
am
ub
- Potokopi Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) No.
S-003.SPDP/TSK/WPJ.11/2020 tanggal 03 November 2020, diberi tanda
ep
bukti P-4;
k
si
- Potokopi Surat Panggilan Nomor S.PANG-222.DIK/WPJ.11/2020 tanggal 05
November 2020, diberi tanda bukti P-5b;
ne
ng
do
gu
lik
- Potokopi Pendapat hukum Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H.,
Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MARI dalam artikelnya
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanda bukti P-10;
si
Menimbang, bahwa di samping bukti surat-surat tersebut, Pemohon
ne
ng
juga telah mengajukan ahli, yaitu Dr. Toetik Rahayuningsih, S.H., M.H., yang
dibawah sumpah menyampaikan pendapat sebagai berikut:
- Bahwa mengenai ada 2 (dua) tentang SPDP itu masuk praperadilan dan
do
gu kedua mengajukan SPDP terlambat yaitu maka konsekwensinya
dihukum menjadi tersangka;
In
A
- Bahwa obyek perkara yang dimohonkan praperadilan ini adalah
keberatan atas penetapan status tersangka tersebut karena tidak didasari
ah
oleh ketentuan dan prosedur hukum yang telah sesuai dengan keputusan
lik
Mahkamah Konstitusi terbaru tgl 11 Januari 2017 melalui Putusan No
130/PUU-XIII/2015, yaitu tidak adanya pemberitahuan SPDP sebelum
am
ub
proses penetapan sebagai Tersangka;
- Bahwa ahli menjelaskan amar keputusan Mahkamah Konstitusi tersebut
ep
terbaru tgl 11 Januari 2017 melalui Putusan No 130/PUU-XIII/2015
k
menyatakan Pasal 109 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
ah
si
1945;
- Bahwa dalam putusan MK menurut ahli, penyampaian SPDP tidak hanya
ne
ng
do
gu
lik
ub
tidak bisa menyiapkan diri secara mental, karena ini seolah-olah SPDP
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa menurut ahli, SPDP diberitahukadalam tenggang waktu tuju hari
R
itu memang tujuannya supaya terlapor itu dapat melaksanakan hak untuk
si
mengajukan keberatan dengan mekanisme yang ada;
ne
ng
- Bahwa selanjutnya, ahli sependapat dengan pertimbangan putusan MK
di halaman 147 alinea ke 1 dalam perkara tersebut yang menyatakan
alasan digunakannya praperadilan sebagai dasar untuk keberatan atas
do
gu pemberian SPDP;
- Bahwa dalam penetapan Tersangka, ada prinsip bahwa semua prosedur
In
A
hukum harus didasarkan pada perlindungan dan penegakan hak asasi
dan konstitusional termasuk hak untuk mendapatkan informasi secara
ah
fair;
lik
- Bahwa tujuan dari praperadilan dalam penjelasan Pasal 80 KUHAP yang
menegaskan bahwa tujuan dari pada praperadilan adalah untuk
am
ub
menegakkan hukum, keadilan, kebenaran melalui sarana pengawasan
horizontal;
ep
- Bahwa penyampaian SPDP melalui pos tercatat maupun ekspedisi
k
si
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil sangkalannya
Termohon telah mengajukan bukti surat-surat, berupa fotokopi bermaterai cukup
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Potokopi Surat Panggilan kepada Sirke Siswoyoin casu Pemohon Nomor
R
S.PANG-040/WPJ.11/BD.0700/2020 tanggal 11 Februari 2020, diberi tanda
si
bukti T-6;
ne
ng
- Potokopi Berita Acara Pemeriksaan atas nama Sirke Siswoyo in casu
Pemohon tanggal 4 Maret 2020, diberi tanda bukti T-7;
- Potokopi BAP Yuki Permana L (Corporate Tax Supervisor PT Indah Kiat
do
gu Pulp & Paper yang merupakan lawan transaksi PT Sieraf Teknik
Perkasa)tanggal 18 Februari 2020, diberi tanda bukti T-8a;
In
A
- Potokopi BAP atas nama Aria Kesumajaya (Tax Accountant PT Paiton
Energy yang merupakan lawan transaksi PT Sieraf Teknik Perkasa), Berita
ah
Acara Pemeriksaan Saksi tanggal 19 Februari 2020 diberi tanda bukti T-8b;
lik
- Potokopi BAP atas nama Reni Apriliani (Account RepresentativeKPP
Pratama Surabaya Karangpilang), Berita Acara Pemeriksaan Saksi tanggal
am
ub
06 Februari 2020, diberi tanda bukti T-8c;
- Potokopi BAP atas nama Arfarina Nur Sitinikri (Account RepresentativeKPP
ep
Pratama Cilandak), Berita Acara Pemeriksaan Saksi tanggal 20 Februari
k
si
2020, diberi tanda bukti T-9;
- Potokopi Surat Nomor SR-050/WPJ.11/2020 tanggal. 13 Agustus 2020 hal
ne
ng
do
gu
- Potokopi Surat Pengantar dari Bank BRI Cabang Surabaya Kaliasin Nomor:
B.7310-KC-IX/LYN/09/2020 tanggal. 02 September 2020 (Jawaban
Permintaan Informasi dan/atau Bukti atau Keterangan Nomor
In
A
lik
ub
T-11a;
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Potokopi Rekening Koran PT. Sieraf Teknik Perkasa dari Bank Jatim, diberi
R
tanda bukti T-11c;
si
- Potokopi Pembukaan dan/atau penutupan beserta kelengkapannya, diberi
ne
ng
tanda bukti T-11d;
- Potokopi Surat Nomor SR-054/WPJ.11/2020 tanggal. 11 September 2020,
diberi tanda bukti T-12a;
do
gu - Potokopi Berita Acara Rapat Perseroan Terbatas PT. Sieraf Teknik Perkasa
Nomor 127tanggal. 26 Oktober 2020yang dibuat dan ditandatangani dihadapan
In
A
Kukuh Muljo Rahardjo, S.H. Notaris di Surabaya, diberi tanda bukti T-12b;
- Potokopi Akta Jual Beli Saham Nomor 128 tanggal 26 Oktober 2009 yang
dibuat dan ditandatangani dihadapan Kukuh Muljo Rahardjo, S.H. Notaris di
ah
lik
Surabaya, diberi tanda bukti T-12c;
- Potokopi Berita acara Rapat Perseroan Terbatas PT Sieraf Teknik Perkasa
am
ub
Tanggal 20 Oktober 2009 yang dibuat dan ditandatangani dihadapan Kukuh
Muljo Rahardjo, S.H. Notaris di Surabaya, diberi tanda bukti T-12d;
- Potokopi SPT Masa PPN a.n. PT Sieraf Teknik Perkasa, NPWP
ep
k
si
02.609.127.2-618.000Masa Januari 2012, diberi tanda bukti T-13b;
- Potokopi SPT Masa PPN a.n. PT Sieraf Teknik Perkasa, NPWP
ne
ng
do
gu
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Potokopi Surat Perintah Penyidikan Nomor PRIN-018.DIK/WPJ.11/2020
R
tanggal 2 November 2020 atas nama Tersangka Sirke Siswoyoin casu
si
Pemohon, diberi tanda bukti T-18;
ne
ng
- Potokopi Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan Nomor
do
gu S-003.SPDP/TSK/WPJ.11/2020
disampaikan kepada Sirke Siswoyoin casu Pemohon, diberi tanda bukti
tanggal 3 November 2020 yang
In
T-19a;
A
- Potokopi Bukti Pengiriman Surat Pemberitahuan Dimulainya
PenyidikanNomor S-003.SPDP/TSK/WPJ.11/2020 melalui PT Pos Indonesia
ah
lik
dengan Resi 17988591221, diberi tanda bukti T-19b;
- Potokopi Bukti tracking diterima oleh Pemohon dengan resi 17988591221
am
ub
pada tanggal 9 November 2020 diterima oleh Sirke Siswoyo, diberi tanda
bukti T-19c;
- Potokopi Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan Nomor
ep
k
si
Polda Jawa Timur up. Kasi Korwas PPNS, diberi tanda bukti T-11d, diberi
tanda bukti T-20;
ne
ng
do
gu
Pasal 77; Pasal 3; Pasal 97; Pasal 109 ayat 2; Pasal 184, diberi tanda bukti
T-21;
- Potokopi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
In
A
dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Pasal 113 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
ah
lik
Kerja Pasal 1 angka 26; Pasal 1 angka 27; Pasal 39 ayat (1) huruf i; Pasal
39A huruf a; Pasal 43A ayat (1); dan Pasal 44, diberi tanda bukti T-22a;
m
ub
Kerja Pasal 8 Ayat (3); Pasal 44B, diberi tanda bukti T-22b;
ah
dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Potokopi Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara
R
Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan, Pasal 60 ayat (2)
si
dan Penjelasannya, diberi tanda bukti T-23;
ne
ng
- Potokopi Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Larangan Peninjauan Kembali Putusan Praperadilan Pasal 2 ayat (2); dan
Pasal 2 ayat (4), diberi tanda bukti T-24;
do
gu - Potokopi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28
April 2015, Halaman 98, halaman 106, Halaman 109 angka 1.1, diberi tanda
In
A
bukti T-25;
- Potokopi Putusan Mahkamah Konstitusi No. 42/PUU-XV/2017 tanggal
ah
lik
- Potokopi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 130/PUU-XIII/2015 tanggal
11 Januari 2017, diberi tanda bukti T-27;
am
ub
- Potokopi Putusan Praperadilan Nomor 58/Pid.Prap/2016/PN.Jkt.Sel. tanggal
3 Mei 2016 hal. 45-46, diberi tanda bukti T-28;
ep
- Potokopi Putusan Praperadilan Nomor 55/Pra.Per/2018/PN.Sby tanggal 10
k
si
35, diberi tanda bukti T-30;
- Potokopi Putusan Praperadilan Nomor 7/Pid.Pra/2018/PN.Smn tanggal 22
ne
ng
Januari 2019, hal. 103 halaman 104, diberi tanda bukti T-31;
- Potokopi Putusan Praperadilan Nomor 56/Praper/2017/PN.Sby halaman
do
gu
lik
ub
Kuala Kapuas Kelas II tanggal 30 April 2019 Halaman 49-51, diberi tanda
ah
bukti T-37;
R
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Dr. Lucky Kartanto, S.E., S.H., MSA, M.H., A.k., BKP, CPA, CA yang
R
menyampaikan pendapat dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai
si
berikut:
ne
ng
- Bahwa cacatnya prosedural dalam penyidikan dengan tidak diberikannya
SPDP mengakibatkan segala proses yang dilakukan pada tahap
penyidikan sebelum disampaikannya SPDP adalah bersifat melawan
do
gu hukum dan akibatnya semua tindakan yang telah dilakukan dalam
tahapan penyidikan harus dinyatakan batal demi hukum.
In
A
- Bahwa ahli menyatakan penyelesaian keterlambatan SPDP atau tidak
diberikannya SPDP adalah masuk ruang lingkup Praperdilan di Peradilan
ah
Umum sesuai KUHAP dan bukan masuk dalam kewenngan hukum lain
lik
misalnya tunduk pada peraturan hukum perpajakan;
- Bahwa selanjutnya menurut ahli yang pertimbangan MK sudah tepat
am
ub
karena memberikan hak bagi terlapor untuk mendapatkan SPDP, supaya
bisa mempersiapkan bahan-bahan pembelaan dan juga dapat menunjuk
ep
penasihat hukum yang akan mendampinginya;
k
ah
si
pendapat dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa cacatnya prosedural dalam penyidikan dengan tidak diberikannya
ne
ng
do
gu
lik
ub
yang mengikat bagi Direktorat Jenderal Pajak adalah UU KUP dan aturan
R
pelaksanaannya;
es
- Bahwa jangka waktu 7 hari penyampaian SPDP dihituung pada saat wakt
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
Menimbang, bahwa selanjutnya, baik Pemohon maupun Termohon tidak
si
mengajukan sesuatu hal lagi dalam pemeriksaan persidangan kemudian
ne
ng
masing-masing telah mengajukan kesimpulan, masing-masing tanggal 7
Desember 2020 dan mohon putusan;
Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini maka segala
do
gu sesuatu yang dicatat dalam berita acara persidangan dianggap termuat dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;
In
A
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan praperadilan yang
ah
lik
permohonannya di atas;
Menimbang, bahwa permohonan praperadilan yang diajukan oleh
am
ub
Pemohon, pada pokoknya adalah agar Pengadilan Negeri, dalam hal ini Hakim
yang memeriksa perkara:
ep
-Menyatakan tindakan Termohon menetapkan Pemohon sebagai tersangka
k
adalah tidak sah dan tidak berdasarkan atas hukum dan oleh karenanya
ah
si
-Menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang dikeluarkan lebih
lanjut oleh Termohon yang berkenaan dengan penetapan tersangka atas diri
ne
ng
do
gu
Pemohon;
-Memulihkan hak Pemohon dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta
martabatnya;
In
A
lik
ub
diberi tanda P-1 sampai dengan P-10 dan pendapat orang ahli bernama Dr.
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
permohonannya diatas, Termohon menolak seluruh dalil-dalil permohonan
R
Pemohon tersebut, kecuali yang diakui secara tegas dengan alasan sebagai
si
mana terurai dalam surat jawabannya/ tanggapannya di atas;
ne
ng
Menimbang, bahwa untuk mendukung alasan-alasan penolakannya
tersebut Termohon telah mengajukan bukti surat-surat berupa fotokopi
bermaterai cukup dan telah disesuaikan dengan aslinya, yang masing-masing
do
gu diberi tanda: T-1 sampai dengan T-37 dan dua orang ahli, yaitu: Dr. Lucky
Kartanto, S.E., S.H., MSA, M.H., A.k., BKP, CPA, CA dan I Gede Widhiana
In
A
Suarda, S.H., M. Hum., Ph. D yang pendapatnya sebagaimana terurai di atas;
Menimbang, bahwa setelah membaca dan meneliti dengan seksama
ah
surat permohonan Pemohon dan jawaban Termohon serta bukti surat-surat dan
lik
dan para ahli yang diajukan ke persidangan oleh Pemohon dan Termohon,
maka selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut;
am
ub
Menimbang, bahwa menurut Pasal 77 huruf a jo. Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor Nomor: 21/PUU-XII/2014, objek gugatan praperadilan meliputi
ep
sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan,
k
si
Menimbang, bahwa dalil utama yang diajukan oleh Pemohon adalah
tentang tidak sahnya penetapan tersanngka pada diri Termohon sebagaimana
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
LK.DIK-09/WPJ.11/BD 04.04/2019, tanggal 31 Oktober 2019, Surat Perintah
R
Penyidikan Nomor PRIN-014 DIK/WPJ/11/2019 tertanggal 11 November 2019
si
dan Surat Perintah Penyidikan Nomor PRIN-011 DIK/WPJ/11/2020 tertanggal
ne
ng
28 Januari 2020. Termohon, kemudian mengirimkan surat Panggilan sebagai
Tersangka untuk Pemohon pada tanggal 05 November 2020 yang tidak disertai
dengan adanya SPDP sebelumnya yaitu SPDP atas Surat Perintah Penyidikan
do
gu Nomor PRIN-014 DIK/WPJ/11/2019 tertanggal 11 November 2019 dan Surat
Perintah Penyidikan Nomor PRIN-011 DIK/WPJ/11/2020 tertanggal 28 Januari
In
A
2020;
Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil dan petitum yang diajukan
ah
lik
poin-poinnya sebagai berikut:
Aspek Formil
am
ub
-Bahwa permohonan praperadilan yang diajukan Pemohon tersebut
mengandung dalil-dalil yang bukan obyek praperadilan dan melampaui lingkup
ep
kewenangan mengadili lembaga praperadilan dengan alasan sebagaimana
k
si
rehabilitasi dengan alasan sebagimana terurai dalam surat surat
jawaban/tanggapan tersebut di atas;
ne
ng
Aspek Materiil
-Bahwa penyidikan yang dilakukan Termohon telah sesuai dengan kewenangan
do
gu
lik
cacat hukum dan harus dibatalkan ditolak oleh Termohon dengan alasan-alasan
sebagai mana terurai dalam surat jawaban/tanggapan tersebut di atas;
m
ub
Pemohon;
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
-Bahwa pada tanggal 11 November 2019, Termohon mengeluarkan Surat
R
Perintah Penyidikan Nomor: PRIN-014.DIK/WPJ.11/2019 tanggal 11 November
si
2019 atas peristiwa pidana perpajakan yang diduga melanggar pasal 39 (ayat)
ne
ng
1, huruf i dan pasal 39 A, huruf a Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007
tentang Perubahan Ketiga tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan;
-Bahwa pada tanggal 28 Januarai 2020, Termohon mengeluarkan Surat
do
gu Perintah Penyidikan Nomor: PRIN-01.DIK/WPJ.11/2020 tanggal 28 Januarai
2020 karena ada perubahan Tim Penyidik;
In
A
-Bahwa pada tanggal 27 Oktober 2020, Termohon menetapkan Pemohon
sebagai Tersangka dengan Surat Penetapan Tersangka Nomor
ah
lik
Termohon atas dugaan tindak pidana yang melanggar pasal 39 (ayat) 1, huruf i
dan pasal 39 A, huruf a Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang
am
ub
Perubahan Ketiga tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan;
-Bahwa pada tanggal 2 November 2020, Termohon mengeluarkan Surat
ep
Perintah Penyidikan Nomor PRIN-018. DIK/WPJ.11/2020 atas nama Tersangka
k
si
Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan Nomor S-003.SPDP/TSK/WPJ/.11/2020
atas nama Tersangka Pemohon, tanggal 3 November 2020;
ne
ng
do
gu
lik
ub
harus dijawab dulu, apakah kedua Sprindik tersebut termasuk Sprindik Umum
ep
ng
Pemohon;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bila jawabnya adalah Sprindik Khusus, yang didalamnya
R
mencantumkan nama tersangka, dalam hal ini nama Pemohon, maka Termohon
si
berkewajiban untuk mengeluarkan dan memberitahukan dan menyerahkan
ne
ng
SPDP kepada Pemohon paling lambat 7 (tuju) hari stelah dikeluarkannya
Sprindik, paling lambat tanggal 18 November 2019;
2. Bila yang dipakai dasar Termohon untuk menetapkan Pemohon sebagai
do
gu Tersangka adalah Surat Perintah Penyidikan Nomor:
PRIN-018.DIK/WPJ.11/2020 tanggal 2 November 2020 yang didalamnya
In
A
mencantumkan nama tersangka, yaitu nama Pemohon, yang berarti Sprindik
Khusus, maka Termohon berkewajiban untuk mengeluarkan dan
ah
lik
(tuju) hari setelah dikeluarkannya Sprindik, dalam hal ini, paling lambat tanggal
9 November 2020;
am
ub
Menimbang, bahwa setelah meneliti bukti T-18, T-19a, T-19b dan T-19c,
dan keterangan yang diberikan oleh Termohon terhadap bukti T-18 tersebut,
ep
bahwa dasar Termohon menetapkan Pemohon sebagai Tersangka adalah Surat
k
2020 (T-18), dan atas dasar Surat Perintah Penyidikan tersebut, Termohon
R
si
mengeluarkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan Nomor S-003.
SPDP/TSK/WJP.11/2020 tanggal 3 November 2020 (P-4/T-19a), kemudian
ne
ng
do
gu
lik
belum lewat 7 (tuju) hari sbagaimana yang diwajibkan oleh pasal 109 (ayat) 1
KUHAP paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 130 /PUU-XIII/2015;
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
R
1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209) bertentangan
si
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara
ne
ng
bersyarat dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang frasa
“penyidik memberitahukan hal itu kepada penuntut umum” tidak
dimaknai“penyidik wajib memberitahukan dan menyerahkan surat perintah
do
gu dimulainya penyidikan kepada penuntut umum, terlapor (huruf tebal dari
penulis), dan korban/pelapor dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
In
A
dikeluarkannya surat perintah penyidikan”.
Menimbang, bahwa dari rumusan diktum putusan Mahkamah konstitusi
ah
tersebut, bahwa jelas yang wajib diberi tahu dan diserahi SPDP sala satunya
lik
adalah terlapor, bukan tersangka;
Menimbang, bahwa Tersangaka dan Terlapor adalah dua terminologi
am
ub
hukum atau dua istilah tekhnis yang berbeda, begitu juga status atau
tingkatannya, maupun hak-haknya. Tersangka, menurut pasal 1 angka 14
ep
Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana adalah
k
permulaan ( dua alat bukti yang sah) patut diduga sebagai pelaku tindak pidana
R
si
dan ditetapkan sebagai tersangaka oleh pejabat yang berwenag, dalam hal ini
adalah penyidik. Terlapor adalah orang yang sedang atau dalam proses
ne
ng
dilaporkan karena tindak pidana atau disebut juga calon tersangka. Di dalam
KUHAP, tidak ditemukan istilah terlapor. KUHAP hanya menjelaskan definisi
do
gu
lik
ub
adalah orang yang dilaporkan. Dari laporan itu polisi melakukan penyelidikan
apakah benar ada tindak pidana atau tidak. Jadi, tahap ini belum dipastikan
ka
ng
Nomor 130 /PUU-XIII/2015 yang wajib diberi tahu dan diserahi SPDP adalah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
orang yang statusnya masih terlapor, bukan orang yang statusnya sudah
R
Tersangka, maka dengan mendasarkan pada alasan hukum tersebut, kami
si
berpendapat bahwa penyerahan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan
ne
ng
Nomor S-003. SPDP/TSK/WJP.11/2020 oleh Termohon kepada Pemohon pada
tanggal 9 November 2020 yang pada saat itu status Pemohon sudah Tersangka
berdasarkan Surat Penetapan Tersangaka Nomor S-04/TAP WPJ/11/2020
do
gu tanggal 27 Oktober 2020 adalah kategori pemberitahuan dan penyerahan
terlambat, yang seharusnya diberitahukan dan diserahkan pada waktu status
In
A
Pemohon masih Terlapor atau tidak buru-buru menetapkan statatus Pemohon
sebagai Tersangka sebelum dikeluarkannya Sprindik (khusus);
ah
lik
S.H., M.H., lembaga pemberitahuan dan penyerahan SPDP kepada Terlapor
dalam tenggang waktu paling lambat 7 (tuju) hari setelah dikeluarkannya
am
ub
Sprindik dan pada waktu sebelum sesorang ditetapkannya sebagai
tersangka ini tujuan utamanya untuk perlindungan kepada tersangka dan
ep
memberi ruang untuk mengajukan keberatan. Bahwa terkait penyerahan SPDP
k
si
diri secara mental, hak untuk mengajukan keberatan sebelum ditetapkan
sebagai tersangka yang seolah-olah SPDP tidak punya pelawan. Bahwa
ne
ng
do
gu
sebagai dasar untuk keberatan atas pemberian SPDP. Bahwa dalam penetapan
Tersangka, semua prosedur hukum harus didasarkan pada perlindungan dan
ah
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tersangka menjadi tertutup, hak mendapatkan informosi secara fair berkurang,
R
seolah-olah SPDP tidak punya pelawan, tidak sesuai dengan tujuan
si
diadakannya lembaga penyampaian SPDP kepada terlapor sebelum
ne
ng
ditetapkannya sebagai tersangka; sebagaimana pertimbangan putusan MK di
halaman 147 alinea ke 1 yang menyatakan alasan digunakannya praperadilan
sebagai dasar untuk keberatan atas pemberian SPDP. Oleh karena itu, kami
do
gu berpendapat bahwa penetapan tersangka terhadap diri Pemohon yang
dilakukan oleh Termohon yang statusnya sudah bukan sebagai terlapor
In
A
melainkan sudah tersangka adalah termasuk kategori terlambat dan sebagai
akibat hukumnya, penetapan tersanga pada diri Pemohon menjadi tidak sah
ah
lik
Menimbang, bahwa hukum acara penyidikan dalam tindak pidana
am
ub
perpajakan adalah ius singulare, namun demikian tidak berarti bahwa
ketentuan-ketentuan yang bersifat khusus boleh melanggar asas-asas
perlindungan hak asasi yang dilindungi konstitusi;
ep
k
si
bahwa SPDP diberitahukan dan diserahkan kepada sesorang yang statusnya
sudah ditetapkan sebagai tersangka;
ne
ng
do
gu
tersangka atas diri Pemohon oleh Termohon dan memerintahkan kepada Termohon
untuk menghentikan penyidikan terhadap Pemohon;
In
A
lik
dengan penetapan tersangka pada diri Pemohon juga tidak sah dan tentunya
tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh Trmohon yang didasarkan pada
m
ub
penetapan tersangka yang tidak sah juga harus dihentikan. Oleh karena itu kami
berpendapat bahwa permohonan Pemohon tersebut beralasan hukum untuk
ka
dikabulakan;
ep
tentang pemulihan hak Pemohon dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“Permintaan ganti kerugian dan atau rehabilitasi akibat tidak sahnya
R
penangkapan atau penahanan atau akibat sahnya penghentian penyidikan atau
si
penuntutan diajukan oleh tersangka atau pihak ketiga yang berkepentingan kepada
ne
ng
ketua penpdilan negeri dengan menyebut alasannya.”
Menimbang, bahwa dengan menganalogikan rehabilitasi akibat tidak sahnya
penangkapan atau penahanan atau akibat sahnya penghentian penyidikan atau
do
gu penuntutan, yang kesemuanya adalah akibat tindakan hukum yang salah yang
memebri, stigama negatif pada seseorang, maka penetapapan tersangka yang
tidak sah karena tindakan hukum yang salah, sebagai konsekwensi logisnya,
In
A
menurut kami tuntutan rehabilitasi yang diajukan oleh Pemohon adalah beralasan
hukum untuk dikabulkan;
ah
lik
Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon agar Termohon
am
ub
dibebani membeyar biaya perkara, kami berpendapat bahwa oleh karena perkara
ini adalah permohonan praperadilan, maka biaya yang timbul dalam perkara ini
dibebankan kepada Negara;
ep
k
R
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 130 /PUU-XIII/2015 dan pasal-pasal lain
si
dari Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana dan
ne
ng
do
gu
ub
Pemohon;
5. Memulihkan hak Pemohon dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta
ka
ep
martabatnya;
6. Membebankan biaya perkara kepada Negara;
ah
Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Khusaini, S.H., M.H. dan diucapkan dalam
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa, tanggal 8 Desember 2020 oleh
R
Hakim tersebut dan dibantu oleh Panitera Pengganti Yuliana, S.H., M.H. serta
si
dihadiri oleh Kuasa Pemohon dan Kuasa Termohon.
ne
ng
Panitera Pengganti Hakim
do
gu
In
A
Yuliana, S.H., M.H. Khusaini, S.H., M.H.
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50