Anda di halaman 1dari 13

-FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA

PROGRAM SARJANA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP 2021/2022


MATA KULIAH HUKUM KOPERASI

Sesi
TOPIK Klp.
ke-
Pembukaan dan
1 -
Penjelasan SAP
2 Sejarah Koperasi 1
Konsep, Teori dan
3 2
Filosofi Koperasi
Koperasi sebagai
4 3
Ideologi Ekonomi
Koperasi sebagai
5 4
Sistem Ekonomi
6 Regulasi Koperasi 5
7 Kebadanhukuman 6
8 Anggaran Dasar 7
9 Organ 8
10 Keanggotaan 9
11 Permodalan 10
12 Keuangan 11
13 Pembinaan 12

KETENTUAN PERKULIAHAN

1. Sebelum tiap sesi, setiap kelompok mempersiapkan MAKALAH sesuai topik.


Demikian pula, peserta lain mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan mengenai
topik itu.
2. Pada saat tatap muka, makalah itu DIKUMPULKAN kepada dosen, kemudian
disajikan/ dipresentasikan. Disarankan menyiapkan presentasi.
3. Setelah penyajian diadakan DISKUSI kemudian peserta lain juga mengajukan
pertanyaan, tanggapan dan sanggahannya.
4. Penyaji dalam pada itu menyiapkan CATATAN DISKUSI mengenai berbagai
pertanyaan, tanggapan dan sanggahan dari peserta lain, berikut jawaban dan
tanggapan yang diberikannya.
5. Satu sesi tatap muka berlangsung selama 90 menit dengan rincian;
a. Persiapan maks. 5 menit
b. Penyajian makalah maks. 15 menit
c. Diskusi maks. 45 menit
d. Tanggapan dosen maks. 25 menit
6. Pada sesi perkuliahan terakhir, tiap kelompok mengumpulkan kepada dosen
MAKALAH PERBAIKAN, apabila diminta oleh dosen, yang telah
menyertakan berbagai pembahasan yang timbul dalam sesi diskusi, dan saran
perbaikan dari dosen jika ada

KOMPONEN PENILAIAN

Makalah 30%
Presentasi 20%
Diskusi 20%
UAS 30%

BAHAN PERUNDANGAN

1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


2. TAP MPR Nomor XVI/1998 tenang Politik Ekonomi dalam Rangka
Demokrasi Ekonomi.
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
4. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan.
dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
6. Berbagai peraturan perundang-undangan lainnya yang relevan dengan topik.

KETENTUAN PENYUSUNAN MAKALAH

1. Makalah disusun sebagai ESEI tidak lebih dari 5000 kata/ 10 halaman A4.
2. Gunakanlah rincian pokok-pokok permasalahan di bawah ini untuk setiap
topiknya sebagai panduan untuk menyusun esei.
3. Jangan lupa memberi JUDUL pada makalah anda. Ingat, judul/tema berbeda
dari topik!
4. DIWAJIBKAN untuk menggunakan SEMUA REFERENSI yang telah
ditentukan untuk setiap topik menggunakan lebih dari referensi yang telah
ditentukan dan digunakan dengan baik akan menambah nilai esei.
5. Khusus untuk sesi VIII sampai XIV, selain membahas mengenai pokok-pokok
permasalahan, makalah juga harus membahas CONTOH KASUS terkait topik,
yang diambil dari kliping berita media massa.
RINCIAN POKOK-POKOK PERMASALAHAN

Sejarah Koperasi

1. Di mana dan bila manakah koperasi kali pertama muncul di dunia?


Sebagai apakah koperasi itu? Mengapa koperasi itu didirikan?
Bagaimanakah latar sosial-budaya dan politik-ekonomi berdirinya koperasi
itu? Bagaimanakah perkembangannya? Bagaimanakah nasibnya kini?
2. Di mana dan bila manakah koperasi kali pertama muncul di ... (pilih satu
negara selain yang sudah dibahas di Nomor 1 dan Indonesia) ? Sebagai
apakah koperasi itu? Mengapa koperasi itu didirikan? Bagaimanakah latar
sosial-budaya dan politik-ekonomi berdirinya koperasi itu? Bagaimanakah
perkembangannya? Bagaimanakah nasibnya kini?
3. Di mana dan bila manakah koperasi kali pertama muncul di Indonesia?
Sebagai apakah koperasi itu? Mengapa koperasi itu didirikan?
Bagaimanakah latar sosial-budaya dan politik-ekonomi berdirinya koperasi
itu? Bagaimanakah perkembangannya? Bagaimanakah nasibnya kini?
4. Membanding-bandingkan sejarah koperasi di ketiga negara tersebut,
simpulan/ pelajaran apa yang dapat ditarik?

Referensi:
 Andjar Pachta, Myra R.B. Setiawan, Nadia Pachta. Hukum
Koperasi Indonesia.
 Richard Williams. Cooperative Movement.
 Zamagni & Zamagni. Cooperative Enterprises Facing the
Challenge of Globalization.

Konsep, Teori dan Filosofi Koperasi

1. Kutiplah 3 (tiga) DEFINISI mengenai koperasi, salah satunya harus


berasal dari salah satu undang-undang mengenai perkoperasian yang
pernah/ sedang berlaku di Indonesia!
2. Kemudian, identifikasi dan ulaslah secara kritis tiap-tiap KONSEP yang
menyusun definisi-definisi itu!
3. Pilihlah satu atau beberapa TEORI SOSIAL/ BUDAYA/ EKONOMI yang
menurut anda mengilhami/ mendasari disusunnya, atau dapat membantu
menjelaskan definisi-definisi itu!
4. Membanding-bandingkan definisi-definisi itu, simpulan/ pelajaran apa
yang dapat ditarik? Apakah anda merasa perlu menawarkan definisi anda
sendiri mengenai “koperasi”?

Referensi:
 Andjar Pachta, Myra R.B. Setiawan, Nadia Pachta. Hukum
Koperasi Indonesia.
 Hans Münkner. Hukum Koperasi.
 Richard Williams. Cooperative Movement.
 Zamagni & Zamagni. Cooperative Enterprises Facing the
Challenge of Globalization.
Koperasi sebagai Ideologi Ekonomi

1. Uraikanlah pokok-pokok gagasan KAPITALISME mengenai: (i) pelaku


utama kegiatan ekonomi, (ii) watak/ perilaku ekonominya, (iii) tujuan
(outcome) yang ingin dicapai, (iv) cara mencapai tujuan itu, (v) hasil
(output) kegiatan ekonomi, (vi) cara mengelola hasil itu!
2. Uraikanlah pokok-pokok gagasan SOSIALISME mengenai: (i) pelaku
utama kegiatan ekonomi, (ii) watak/ perilaku ekonominya, (iii) tujuan
(outcome) yang ingin dicapai, (iv) cara mencapai tujuan itu, (v) hasil
(output) kegiatan ekonomi, (vi) cara mengelola hasil itu!
3. Jika koperasi, sebagaimana dibahas dalam sesi minggu lalu mengenai
“Konsep, Teori dan Filosofi,” adalah suatu ideologi ekonomi, maka
uraikanlah pokok-pokok gagasan IDEOLOGI KOPERASI mengenai: (i)
pelaku utama kegiatan ekonomi, (ii) watak/ perilaku ekonominya, (iii)
tujuan (outcome) yang ingin dicapai, (iv) cara mencapai tujuan itu, (v)
hasil (output) kegiatan ekonomi, (vi) cara mengelola hasil itu!
4. Banding-bandingkanlah ketiga gagasan di atas! Apakah koperasi
merupakan (a) ideologi ekonomi tersendiri, atau (b) campuran di antara
kedua ideologi terdahulu, atau (c) termasuk ke dalam salah satu ideologi
itu?

Referensi:
 Andjar Pachta, Myra R.B. Setiawan, Nadia Pachta. Hukum
Koperasi Indonesia.
 Bajo & Roelants. Capital and the Debt Trap Learning from
Cooperatives in the Global Crisis.
 Ebenstein & Fogelman. Today’s Isms.
 Mubyarto. (a) Ekonomi Pancasila.
 Mubyarto. (b) Sistem dan Moral Ekonomi Indonesia.
 Muhammad Hatta. (a) Beberapa Fasal Ekonomi. Buku I Djalan ke
Ekonomi Koperasi.
 Muhammad Hatta. (b) Membangun Koperasi dan Koperasi
Membangun.
 Muhammad Hatta. (c) Pengantar ke Djalan Ekonomi Sosiologi.
 Muhammad Hatta. (d) Persoalan Ekonomi Sosialis Indonesia.
 Muhammad Hatta. (e) Tentang Pasal 33 UUD 1945.
 Sri-Edi Swasono. (a) Indonesia is Not For Sale.
 Sri-Edi Swasono. (b) Kembali ke Pasal 33 UUD 1945.
 Sri-Edi Swasono. (c) Koperasi dalam Orde Ekonomi Indonesia.
 Sri-Edi Swasono. (d) Mutualisme dan Kekeluargaan.
 Sri-Edi Swasono. (e) Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi.
 Richard Williams. Cooperative Movement.
 Zamagni & Zamagni. Cooperative Enterprises Facing the
Challenge of Globalization.

Koperasi sebagai Sistem Ekonomi

1. Jika gagasan koperasi dijadikan sistem ekonomi Indonesia, maka apakah


solusi gagasan itu bagi masalah: (i) kepemilikan atas sumberdaya
ekonomi, (ii) cara mengelola perekonomian, dan (iii) penanggung-jawab
perekonomian?
2. Asas-asas apa sajakah yang dapat ditemukan dalam UUD 1945 terkait
penyelenggaraan/ pengelolaan perekonomian nasional Indonesia?
3. Jika industri/ dunia usaha secara garis besar terbagi ke dalam skala besar,
menengah dan kecil, maka bagaimanakah (i) keadaan masing-masing
skala, dan (ii) hubungan antar skala industri/ usaha, dalam sistem ekonomi
koperasi Indonesia, terkait (i) pelaku usaha, (ii) permodalan, dan (iii) peran
negara di dalamnya?
4. Kerangka regulasi bagaimanakah yang dibutuhkan untuk membangun/
menegakkan sistem ekonomi koperasi Indonesia?

Referensi:
 Mubyarto. (a) Ekonomi Pancasila.
 Mubyarto. (b) Sistem dan Moral Ekonomi Indonesia.
 Muhammad Hatta. (a) Beberapa Fasal Ekonomi. Buku I Djalan ke
Ekonomi Koperasi.
 Muhammad Hatta. (b) Membangun Koperasi dan Koperasi
Membangun.
 Muhammad Hatta. (c) Pengantar ke Djalan Ekonomi Sosiologi.
 Muhammad Hatta. (d) Persoalan Ekonomi Sosialis Indonesia.
 Muhammad Hatta. (e) Tentang Pasal 33 UUD 1945.
 Sri-Edi Swasono. (a) Indonesia is Not For Sale.
 Sri-Edi Swasono. (b) Kembali ke Pasal 33 UUD 1945.
 Sri-Edi Swasono. (c) Koperasi dalam Orde Ekonomi Indonesia.
 Sri-Edi Swasono. (d) Mutualisme dan Kekeluargaan.
 Sri-Edi Swasono. (e) Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi.

Regulasi Koperasi

Pelajarilah legislasi/regulasi mengenai koperasi yang pernah/ sedang berlaku


di Indonesia berikut ini.
a. Verordening op de Cooperatieve Verenigingen Stbl. 1915 no. 431.
b. Regeling Indlandsche Cooperatieve Verenigingen Stbl. 1927 no. 91.
c. Algemene Regeling op de Cooperatieve Verenigingen Stbl. 1933 n. 108.
d. Regeling Cooperatieve Verenigingen Stbl. 1949 np. 179.
e. UU No. 79/1958 tentang Perkumpulan Koperasi.
f. UU No. 14/1965 tentang Pokok-pokok Perkoperasian.
g. UU No. 12/1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian.
h. UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian.
i. UU No. 17/2012 tentang Perkoperasian.

Kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.


1. Hal-hal apa sajakah yang menjadi pokok-pokok pengaturan dalam tiap-tiap
legislasi/regulasi tersebut? Bagaimanakah hal-hal tersebut berbeda dari
pengaturan-pengaturan sebelumnya?
2. Di manakah titik-berat pengaturan masing-masing legislasi/regulasi
tersebut, apakah pada (i) koperasi sebagai badan hukum; atau (ii) peran
koperasi dalam perekonomian? Mengapa demikian?
3. Bagaimanakah latar sosial-budaya dan politik-ekonomi sebelum dan
sesudah diberlakukannya masing-masing legislasi/regulasi tersebut?
Apakah pemberlakuannya mengakibatkan pergeseran itu?
4. Membanding-bandingkan berbagai legislasi/regulasi tersebut, manakah
yang menurut anda paling sejalan dengan gagasan UUD 1945 tentang
penyelenggaraan/pengelolaan perekonomian nasional Indonesia?

Referensi:
 Verordening op de Cooperatieve Verenigingen Stbl. 1915 no. 431.
 Regeling Indlandsche Cooperatieve Verenigingen Stbl. 1927 no.
91.
 Algemene Regeling op de Cooperatieve Verenigingen Stbl. 1933 n.
108.
 Regeling Cooperatieve Verenigingen Stbl. 1949 np. 179.
 UU No. 79/1958 tentang Perkumpulan Koperasi.
 UU No. 14/1965 tentang Pokok-pokok Perkoperasian.
 UU No. 12/1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian.
 UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian.
 UU No. 17/2012 tentang Perkoperasian

Kebadanhukuman

1. Indonesia mengenal 2 (dua) macam badan usaha berbadan hukum, yaitu (i)
Perseroan Terbatas, (PT) yang pada dasarnya merupakan persekutuan
modal (partnership of assets); dan (ii) Koperasi, yang pada dasarnya
merupakan perkumpulan orang. (association of persons) Ditinjau dari sifat
badan hukum/ kebadanhukuman/ legal personality-nya, bagaimanakah
perbandingan (persamaan dan perbedaan) di antara kedua badan usaha
tersebut, setidaknya dalam hal;
(i) Tujuan didirikannya/dipilihnya bentuk badan usaha?
(ii) Hubungan antara para pendiri/pemilik dengan badan usaha
terkait;
a. kepemilikan atas badan usaha?
b. kendali terhadap usaha yang dilakukan badan usaha?
c. pertanggungjawaban terhadap akibat hukum yang timbul
dari keputusan/tindakan usaha yang diambil badan usaha?
(iii) Hubungan dengan pihak ketiga/ masyarakat?
2. Bilamanakah badan hukum koperasi (i) “lahir” dan, (ii) “mati”? Adakah
prosedur/ tata-cara tertentu dalam pada itu menurut hukum yang
sedang/pernah berlaku di Indonesia? Apa sajakah akibat-akibat hukumnya
sebelum, ketika dan sesudah “kelahiran” dan “kematian” badan hukum
koperasi?
3. Bagaimanakah hubungan hukum antara badan hukum koperasi dengan
Negara Indonesia? Apa sajakah hak-hak dan kewajibannya, misal, terkait
perpajakan, persaingan usaha, penanaman modal dan sebagainya?
Bagaimana dengan di negara-negara lain?

Referensi:
 Andjar Pachta, Myra R.B. Setiawan, Nadia Pachta. Hukum
Koperasi Indonesia.
 Chidir Ali. Badan Hukum.
 Cracogna, Fici, Henrÿ. International Handbook of Cooperatives
Law.
 Hans Münkner. Hukum Koperasi.
 Purwosutjipto. Pokok-pokok Hukum Dagang. Buku II Badan
Usaha.
 Subekti. Aneka Perjanjian.

Anggaran Dasar

1. Apakah fungsi Akta Pendirian dan Anggaran Dasar bagi suatu badan
hukum koperasi? Berhubung koperasi pada dasarnya adalah perkumpulan
orang sedangkan PT adalah persekutuan modal, apakah perbedaan
mendasar antara anggaran dasar koperasi dan anggaran dasar PT?
2. Sebagai anggaran dasar dari suatu perkumpulan orang, hal-hal apa saja
yang sekurang-kurangnya harus terkandung di dalam sebuah anggaran
dasar koperasi?
3. Bagaimanakah hukum di Indonesia mengatur mengenai anggaran dasar
koperasi? Apakah pengaturan itu sudah sesuai dengan sifat hakikat
anggaran dasar koperasi sebagai suatu perkumpulan orang? Bagaimanakah
pelaksanaan peraturan tersebut sejauh ini?
4. Apakah fungsi Anggaran Rumah Tangga (ART) koperasi? Bagaimanakah
statusnya menurut hukum Indonesia? Bagaimanakah hubungannya dengan
anggaran dasar? Apa saja yang boleh dan tidak boleh diatur di dalamnya?

Referensi:
 Andjar Pachta, Myra R.B. Setiawan, Nadia Pachta. Hukum
Koperasi Indonesia.
 Cracogna, Fici, Henrÿ. International Handbook of Cooperatives
Law.
 Hans Münkner. Hukum Koperasi.
 Purwosutjipto. Pokok-pokok Hukum Dagang. Buku II Badan
Usaha.

Organ dan Kepengurusan

1. Sebuah badan hukum berkehendak dan mewujudkan kehendaknya melalui


organ-organnya. Apa sajakah organ-organ badan hukum koperasi?
Bagaimanakah masing-masing organ itu berfungsi dan berhubungan satu sama
lain?
2. Rapat Anggota (RA) merupakan organ dengan kekuasaan tertinggi dalam
sebuah badan hukum koperasi. Apa sajakah wewenangnya? Apa bedanya
dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam sebuah perseroan
terbatas? Apakah doktrin-doktrin seperti penyingkapan tabir korporat,
(lifting/piercing the corporate veil) derivative action, corporate ratification
berlaku bagi koperasi?
3. Bagaimanakah hubungan hukum antara Pengurus koperasi dengan para
pemilik/pendiri koperasi? Apakah doktrin fiduciary duty berlaku dalam hal
ini? Mengapa demikian? Bagaimana dengan prinsip-prinsip korporat lainnya
seperti duty of care, corporate opportunity, self-dealing, business judgment
rule, ultra vires?
4. Bagaimanakah hubungan hukum antara Pengurus dan Pengelola/Manajer
koperasi terkait tindakan-tindakan kepengurusan? Di manakah letak
pertanggungjawaban (liability) hukumnya? Sejauh mana Pengurus
bertanggung-jawab atas tindakan yang diambil Pengelola?

Referensi:
 Andjar Pachta, Myra R.B. Setiawan, Nadia Pachta. Hukum
Koperasi Indonesia.
 Cracogna, Fici, Henrÿ. International Handbook of Cooperatives
Law.
 Hans Münkner. Hukum Koperasi.
 Purwosutjipto. Pokok-pokok Hukum Dagang. Buku II Badan
Usaha.
Keanggotaan

1. Sebagai suatu perkumpulan orang, “modal utama” koperasi adalah orang-


orang yang menjadi anggotanya. Orang-orang seperti apakah yang seharusnya
menjadi anggota koperasi? Apakah hal ini sudah cukup diatur oleh hukum di
Indonesia?
2. Untuk menjamin keberhasilan usaha sebuah koperasi, sebagai “modal utama”
koperasi, bagaimanakah permasalahan keanggotaan ini seharusnya diatur oleh
koperasi itu, misal, dalam hal hak dan kewajibannya? Apakah satu macam
ketentuan yang baku mengenai keanggotaan dapat mengatur semua jenis
koperasi di mana pun kapan pun?
3. Salah satu prinsip yang sangat mendasar dalam keanggotaan koperasi adalah
kesukarelaan, yang artinya, seseorang bebas atas pilihannya sendiri bergabung
menjadi anggota suatu koperasi, dan keluar dari keanggotaannya itu. Jika
demikian, bagaimana cara mengatasi masalah kestabilan ekuitas (modal)
koperasi, sedangkan segala jenis simpanan selalu melekat pada anggota yang
bersangkutan?
4. Sebagai badan usaha di mana idealnya konsumen/pengguna jasa adalah juga
pemilik badan usaha itu, dapatkah koperasi memiliki konsumen/nasabah di
luar anggota? Apa akibatnya jika demikian? Bagaimana hal ini diatur dalam
hukum Indonesia?

Referensi:
 Andjar Pachta, Myra R.B. Setiawan, Nadia Pachta. Hukum
Koperasi Indonesia.
 Cracogna, Fici, Henrÿ. International Handbook of Cooperatives
Law.
 Hans Münkner. Hukum Koperasi.
 Purwosutjipto. Pokok-pokok Hukum Dagang. Buku II Badan
Usaha.
Permodalan

1. Bilamanakah suatu koperasi membutuhkan modal, dalam arti kapital?


Bilamanakah modal itu harus berasal dari luar simpanan anggota?
Bagaimanakah hukum di Indonesia mengaturnya? Apakah sudah memadai?
2. Mengapa negara harus turut-campur dalam mengatur struktur permodalan
koperasi? Bagaimanakah hukum di Indonesia mengaturnya? Mengapa diatur
sedemikian rupa? Bagaimana seharusnya struktur permodalan koperasi diatur?
3. Terobosan hukum terpenting guna memperkuat permodalan koperasi mungkin
adalah “modal penyertaan koperasi.” Bagaimanakah konsep dan latar
belakang pemikirannya? Bagaimanakah hal ini diatur oleh hukum di
Indonesia? Bagaimanakah tatacara penyelenggaraannya?
4. Sudah menjadi rahasia umum bahwa di Indonesia, usaha koperasi, bahkan
koperasi itu sendiri bankabilitas (bankability)-nya rendah. Mengapa demikian?
Bagaimana cara mengatasinya? Bagaimana hukum di Indonesia mengatur
mengenai hal ini?

Referensi:
 Andjar Pachta, Myra R.B. Setiawan, Nadia Pachta. Hukum
Koperasi Indonesia.
 Cracogna, Fici, Henrÿ. International Handbook of Cooperatives
Law.
 Hans Münkner. Hukum Koperasi.
 Purwosutjipto. Pokok-pokok Hukum Dagang. Buku II Badan
Usaha.

Keuangan

1. Dalam hal apa saja keuangan koperasi berbeda dengan PT/ badan usaha
lainnya? Mengapa perbedaan-perbedaan tersebut terjadi?
2. Ketentuan-ketentuan mengenai keuangan, penyelenggaraan,
pertanggungjawaban dan akibat hukumnya diatur secara sangat rinci dalam
peraturan hukum mengenai PT, sedangkan tidak demikian halnya dengan
koperasi. Mengapa demikian? Bagaimanakah yang seharusnya?
3. Apakah ketentuan-ketentuan mengenai penyelenggaraan keuangan PT beserta
pertanggungjawaban dan segala akibat hukumnya dapat berlaku juga terhadap
koperasi? Mengapa demikian? Bagaimanakah yang seharusnya?
4. Bagaimanakah proses/siklus akuntansi koperasi? Buku-buku apa sajakah yang
terlibat/ diperlukan di dalamnya? Apa guna masing-masing buku tersebut?
Pada akhir periode akuntansi koperasi, terdiri dari laporan-laporan apa sajakah
laporan keuangannya?

Referensi:
 Andjar Pachta, Myra R.B. Setiawan, Nadia Pachta. Hukum
Koperasi Indonesia.
 Cracogna, Fici, Henrÿ. International Handbook of Cooperatives
Law.
 Hans Münkner. Hukum Koperasi.
 Purwosutjipto. Pokok-pokok Hukum Dagang. Buku II Badan
Usaha.

Pembinaan

1. Mengapa koperasi perlu dibina/ disponsori? Koperasi sebagai apakah yang


disponsori itu, apakah sebagai;
(i) satu-persatu badan usaha; atau,
(ii) secara keseluruhan dalam suatu gerakan koperasi
nasional/regional/global; atau,
(iii) bagian dari penyelenggaraan perekonomian
nasional/regional/global?
2. Dalam rangka membina/ mengembangkan perkoperasian, manakah yang lebih
dapat diandalkan,
(i) inisiatif warga masyarakat sendiri;
(ii) inisiatif dari perusahaan-perusahaan bermodal besar;
(iii) program-program pemerintah yang terencana dalam suatu paket
kebijakan ekonomi;
(iv) inisiatif lembaga-lembaga internasional; atau,
(v) gabungan/campuran/kombinasi dari beberapa atau semuanya?
3. Bagaimanakah hukum di Indonesia mengatur mengenai pembinaan koperasi?
Apakah pengaturan itu sudah tepat? Bagaimanakah yang seharusnya?
4. a. Bagaimanakah arti penting (importance) dan kemendesakan (urgency)
suatu kementerian yang secara khusus membidangi perkoperasian?
Tepatkah jika disatukan dengan pembinaan usaha kecil dan menengah?
b. Bagaimanakah peran, potensi dan prospek Kemitraan, yaitu, kerjasama antar
usaha dari skala yang berbeda, dalam pembinaan koperasi?

Referensi:
 Andjar Pachta, Myra R.B. Setiawan, Nadia Pachta. Hukum
Koperasi Indonesia.
 Cracogna, Fici, Henrÿ. International Handbook of Cooperatives
Law.
 Hans Münkner. Hukum Koperasi.
 Purwosutjipto. Pokok-pokok Hukum Dagang. Buku II Badan
Usaha.
DAFTAR KELOMPOK HUKUM KOPERASI

TOPIK
No NPM Nama
Jeremia Melvin Panusunan SEJARAH KOPERASI (17/2)
1 1806139355
Siburian
2 1806139752 Vivika Dyatri Raumanen
3 1806219210 Rade Delima Silalahi
Muhammad Iqbal Fadhilah
4 1806219526
Syahputra
5 1806219690 Hana Mutia Salsabila
6 1906361935 Rama Ananda Dienta Putra
7 1806220231 Tinfani Audy Azzahra KONSEP, TEORI DAN
8 1806220446 Sultan Bagarsyah FILOSOFI KOPERASI (24/2)
9 1806220736 Imara Sungkar
10 1806220755 Muhammad Alvito Rizki
11 1906290674 Alfin Permana Lutfi
12 1906291765 Tsabita Raihana Hanifa
13 1906290711 Ananda Ma'rifah KOPERASI SEBAGAI
14 1906290743 Annisa Syaharani IDEOLOGI EKONOMI (10/3)
15 1906290806 Athaya Yumna
16 1906290825 Azhara Merciela Sabita
17 1906290983 Florence Japardi
18 1906385115 Zidane Akhmad Subagja
19 1906291191 Jasmine Faradissa Testa KOPERASI SEBAGAI
20 1906291254 Mathilda Ruth Amabelle SISTEM EKONOMI (17/3)
21 1906291273 Ma'wa Naomi Alatas
22 1906291304 Mischa Giani Annastasia
23 1906291323 Muhammad Akhdan Zaki
24 1906291241 Lydia Azzahro Silparensi
Muhammad Razakky REGULASI KOPERASI (24/3)
25 1906291374
Ramadhan
26 1906291651 Shelly Patricia
27 1906291815 Verina Marcillia
28 1906291834 Vira Tazkya Aisyarani
29 1906291872 Zahwa Rezqita Aulia
30 1906361960 Fredy Matius Pasaka
31 1906361512 Dante Deva Daniswara KEBADANHUKUMAN (31/3)
32 1906361992 Melva Retta Ruby Simanjuntak
33 1906362023 Safira Nadya Oktaviana
34 1906362105 Aliya Ilysia Irfana Ampri
35 1906362250 Elaine Chairmandy Afla
36 1906384661 M. Fardhan Hegazi Affandi
37 1906386263 Savira Azhara Aridiansyah
38 1906362383 Fajar Maulana Dwi Cahyo ANGGARAN DASAR (7/4)
39 1906362736 Farizal Wustho
40 1906362824 Diaz Try Azzahra
41 1906362906 Marleen Josephine
42 1906362963 Nadya Aurelia Salsabila
43 1906291203 Kania Aleyda
44 1906362976 Talitha Zhafira Audrina ORGAN (14/4)
45 1906363070 Muhammad Ihsanul Fikri
46 1906384333 Luthfi Aulia Himawan
47 1906384346 Putri Marita Kintarso
Muhammad Kahlil Alfarabi
48 1906384384
Suseno

49 1906291550 Raymon Zamora S.

50 1906384932 Syahdan Dafa Qatrunnada

51 1906384402 Arista Salsabila Hakimah KEANGGOTAAN (21/4)


52 1906384491 Paquita Aleysandra Aria Shifa
53 1906384573 Muhammad Daffa Firjatullah
54 1906384693 Alvin Prima Ramadani
55 1906384724 Marsyaa Ramadhani
56 1906290756 Aqila Maretasya Gunawan
57 1906384844 Muhammad Rafi Doliandro PERMODALAN (28/4)
58 1906384882 Muhammad Hanif Sulthoni
59 1906384913 Mohammad Fahri
Muhammad Dhafin Almanda
60 1906384951
Fauzan
61 1906384964 Aria Indra Darmawan
62 1806219614 Endiva Yustiavandana
63 1906385033 Wahyudi KEUANGAN (5/5)
64 1906385046 Nico Noverian
65 1906385084 Tifani Tasya Natawidjaja
Anggara Dwiwidodo Sukma
66 1906385166
Putra
67 1906385286 Della Puspita Loga
68 1906220521 Mahadist Sulthon M.
69 1806220055 Zefanya Ester S.
70 1906385355 Hafiz Maliki PEMBINAAN (12/5)
71 1906385475 Muhamad Febriansyah
72 1906385595 Himarasmi Jyesthaputri Aji
73 1906303424 Alifia Putri Musvita
74 1906386061 Gizscha Vivi Zhalsya Billa
75 1806220521 Danang Wahyu D.

Anda mungkin juga menyukai