Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN KOPERASI

Pengertian Koperasi, Manajemen Koperasi, dan Perbedaan Koperasi


dengan Non Koperasi
Dosen : Dra. Anis Siti Hartati, MS
Kelas : EM – E

Disusun Oleh Kelompok 1:

1. Novita Hangestiningrum (141200012)


2. Hesti Murdianti (141200023)
3. Nursabila M (141200025)
4. Petrus Rio Manalu (141200032)
5. Raden Naufal Haris H (141200045)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2022/2023


DAFTAR ISI

Daftar Isi .................................................................................................................................... 1

Pembahasan................................................................................................................................ 2

A. Pengertian Koperasi .............................................................................................................. 2

B. Pengertian Manajemen Koperasi........................................................................................... 4

C. Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lain ................................................................... 6

D. Gerakan Ekonomi Rakyat ................................................................................................... 11

Kesimpulan .............................................................................................................................. 12

Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 13

1
PEMBAHASAN
A. Pengertian Koperasi
Pengertian secara umum, Koperasi berasal dari kata: co dan operation, Co
berarti bersama dan operation berarti kegiatan/pekerjaan. Dari dua kata tersebut
pengertian dasarnya menjadi: “Bersama-sama melakukan kegiatan atau pekerjaan
untuk mencapai suatu tujuan bersama, secara demokratis, terbuka dan sukarela.
Menurut Ewell Paul Roy (1981), Koperasi didefinisikan sebagai usaha sukarela
yang terorganisir, beroperasi pada biaya, yang dimiliki kapitalis oleh anggota pengguna
patron, berbagi risiko dan manfaat, sebanding dengan partisipasi.
Menurut Mohammad Hatta (di dalam Tim UGM, 1980; 14) menyebutkan
bahwa: Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan
ekonomi berdasarkan tolong menolong. Selanjutnya dikemukakan bahwa gerakan
koperasi adalah perlambang harapan bagi kaum ekonomi lemah, berdasarkan self-help
dan tolong menolong di antara anggota-anggotanya, sehingga dapat melahirkan rasa
saling percaya kepada diri sendiri dalam persaudaraan koperasi yang merupakan
semangat baru dan semangat menolong diri sendiri.
Menurut pengertian yang disampaikan oleh perserikatan buruh sedunia:
Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang biasanya terbatas, yang secara
sukarela bergabung bersama untuk mencapai ekonomi bersama dan melalui
pembentukan organisasi bisnis yang dikendalikan secara demokratis, membuat
organisasi bisnis yang adil, dengan modal yang diperlukan dan menerima bagian yang
adil dari risiko dan manfaat dari pengambilan di bawah.
Menurut Jerman (1988) Koperasi adalah perkumpulan yang anggotanya tidak
tertutup yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan aktivitas ekonomi anggotanya,
dengan jalan menyelenggarakan usaha bersama.
Menurut Hanel (1985) Organisasi koperasi merupakan suatu sistem sosial
ekonomi. Maka agar dapat dipenuhi sebagai koperasi harus dipenuhi 4 kriteria berikut
(definisi Nominalis):
1) Kelompok koperasi: adalah kelompok individu yang sekurang-kurangnya
mempunyai kepentingan yang sama (tujuan yang sama).
2) Swadaya kelompok koperasi: kelompok individu yang mewujudkan tujuannya
melalui suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama.

2
3) Perusahaan koperasi: dalam melakukan kegiatan bersama, dibentuk suatu wadah
yaitu perusahaan koperasi yang dimiliki dan dikelola secara bersama untuk
mencapai tujuan yang sama.
4) Promosi anggota: perusahaan koperasi yang terdapat dalam organisasi tersebut,
mempunyai tugas sebagai penunjang untuk meningkatkan kegiatan ekonomi.
Pengertian menurut UU Koperasi No. 12 tahun 1967
Koperasi adalah badan ekonomi yang sosial dan beranggotakan orang-orang,
atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan (Pasal 3).
Pengertian menurut UU RI No.25 Tahun 1992
• Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan (Pasal 1 Ayat
1).
• Perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan koperasi (Pasal 1
Ayat 2).
Landasan dan asas Koperasi:
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta
berdasar atas asas kekeluargaan (Pasal 2 UU RI No. 25 Tahun 1992).
Tujuan:
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Pasal 3 UU RI No. 25 Tahun 1992).
Penjelasan:
a. Pancasila
Kelima sila harus dijadikan dasar serta dilaksanakan dalam kehidupan berkoperasi,
mengapa demikian? sebab sila-sila tersebut menjadi sifat dan tujuan koperasi serta
merupakan inspirasi para anggota koperasi sehingga dasar idiil ini harus diamalkan
sebab Pancasila sebagai falsafah negara dan bangsa.
b. UUD 1945 Pasal 1 Ayat 1
Bunyi pasal yang dimaksud adalah “Perekonomian sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan”. Terkandung maksud:

3
• Dalam pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produk dikerjakan oleh
semua untuk semua di bawah pimpinan atau anggota-anggota masyarakat.
• Kemakmuran diutamakan untuk masyarakat bukan untuk orang-perorang,
sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
kekeluargaan, bangun perusahaan yang sesuai adalah koperasi.
c. Setia kawan dan kesadaran pribadi
Dalam koperasi harus tergabung unsur setia kawan dan kesadaran pribadi, sebab
kedua unsur tersebut dapat saling mendorong hidup menghidupi serta awas
mengawasi.
Dari uraian tersebut di atas jelaslah menunjukkan unsur pendidikan ekonomi
dan moral, unsur pendidikan inilah yang terpenting dalam kehidupan koperasi.
B. Pengertian Manajemen Koperasi
Sesuai dengan pengertian yang telah dijabarkan sebelumnya yang berkaitan
dengan keperluan manajemen, maka koperasi meliputi dua hal:
1. Organisasi ekonomi (jenis organisasi)
2. Watak sosial
Kedua unsur tersebut berbeda, namun satu sama lain saling berkaitan menjadi
satu kesatuan (keseluruhan = sistem). Koperasi adalah organisasi ekonomi sehingga
seperti halnya perusahaan ia harus mempertahankan kelangsungan hidupnya, bahkan
kalau bisa terus dikembangkan.
Agar dapat berkembang maka koperasi harus beroperasi dengan
efisien,inovatif,dan didukung oleh adanya kepemimpinan. Efisiensi operasional bisa
tercapai apabila dalam prakteknya koperasi melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
umum,manajemen operasi,manajemen pemasaran,manajemen keuangan,manajemen
personalia,manajemen sumber daya,manajemen pengadaan,dan manajemen kegiatan
yang lain.
Pendekatan situasional yang diigunakan dalam membahas teori manajemen,
yang dapat diterapkan pada produksi yang ditangani oleh koperasi, harus
mempertimbangkan proses teoritis manajemen itu sendiri. Pendekatan penalaran
normatif deduktif biasanya akan menimbulkan teori manajemen umum (universal).
Sebaliknya, pendekatan yang ditempuh dengan cara induktif biasanya akan
menghasilkan teknik yang bersifat situasional. Teori manajemen yang berkaitan dengan
masalah prinsip, seharusnya berlaku tanpa batas ruang dan waktu. Namun jika
berhubungan dengan aspek penjabaran prinsip atau aplikasinya, manajemen biasanya
4
dibatasi oleh waktu dan ruang (kendala situasional), prinsip manajemen untuk koperasi
Indonesia (karena sifatnya yang situasional) harus mengacu pada penerapannya dalam
situasi sejenis yang unik, yang dibatasi oleh kendala lingkungan yang jelas
mempengaruhi prinsip-prinsip koperasi, yaitu:
• Sumber daya yang meliputi: anggota, pengurus, manajer dan karyawannya,
serta pengawas;
• Struktur organisasi;
• Sasaran organisasi;
• Perangkat pengukurannya.
Lebih lanjut, berbicara tentang manajemen koperasi tidak bisa lepas dari tatanan
organisasinya yang mendasarkan pada pembagian wewenang dan tanggung jawab.
Kekuasaan tertinggi pada koperasi terletak pada rapat anggota. Rapat anggota
mendelegasikan wewenang untuk mengelola koperasi kepada pengurus.
Pengurus koperasi dalam menjalankan tugas-tugasnya dapat mengangkat
karyawan atau manajer yang diserahi tanggung jawab mengelola kegiatan sehari-hari,
terutama kegiatan usaha.
Jadi manajemen koperasi adalah pengelolaan organisasi koperasi yang meliputi
kewenangan RAT, kewenangan pengurus dan pengawas, serta kewenangan manajer
dan para karyawan, agar tujuan koperasi dapat dicapai dengan lancar.
Alex Dasuki menyatakan bahwa Manajemen Koperasi adalah Ilmu (satu usaha)
sehubungan dengan cara memadukan, mengkombinasikan, dan meng operasikan
faktor-faktor produksi, seperti manusia, unit-unit usaha, dan modal secara efisien
dengan memilih unit usaha yang efektif untuk men sejahterakan anggota dan
masyarakat sekitarnya secara berkesinambungan.
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa manajemen koperasi adalah cara
bagaimana mengatur koperasi agar dapat mencapai tujuan. Mengatur atau mengelola
koperasi secara profesional berdasarkan efisiensi dapat meningkatkan kesejahteraan
para anggotanya. Untuk kepentingan tersebut maka dalam buku ini akan dibahas
pengaturan tugas (peran dan fungsi dari orang-orang yang terkait dalam pengelolaan
koperasi, mulai dari anggota, pengurus, pengawas, manajer, karyawan sampai kepada
pihak lain yang terkait. Masing-masing dilihat dari fungsi, tanggung jawab, dan
kewenangan dalam proses manajemen serta dalam melaksanakan fungsi fungsi yang
ada, sehingga tatanan organisasi koperasi yang benar dapat dilaksanakan secara
profesional dan tepat.
5
Secara singkat, sesuai dengan pendapat Achmad H. Gopar (Tim Nasional
Pengkajian Perkoperasian Dep.kop 1993); Manajemen Koperasi merupakan kesatuan
dari tiga pihak (Tripartite) yaitu: anggota, pengurus, dan pengelola (manajer dan
karyawan koperasi). Manajemen Koperasi merupakan kesatuan dari tiga pengurus, dan
pengelola (manajer dan karyawan koperasi).
Dalam buku yang berjudul Cooperative Management and Administration yaitu:
anggota, dari ILO, dibahas manajemen koperasi dari segi administrasi dan
pembahasannya mengarah ke masalah ilmu Administrasi dan Birokrasi Manajemen
koperasi juga ditelaah dari "Organisasi dan manajemen", jadi dapat ditelaah dari
structure behavior atau dari fungsi masing-masing bagian dan unsurnya. Dalam hal ini,
kita harus hati-hati menggunakan peralatan analisisnya sehingga dapat memahami
hakikat koperasi serta dapat mendalami perkumpulan dan perusahaan koperasi secara
benar.

Gambar 1-4 adalah lambang yang menggambarkan tiga serangkai yang saling
terkait dalam perkoperasian, yaitu: anggota, pengurus, pengelola! manajer, yang dapat
menunjukkan bagaimana manajemen koperasi itu beroperasi dengan sukses.

C. Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha Lain


1) BUMN
Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 1232/KMK.013/1989 Pasal
1, yang dimaksud dengan Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha dan anak
perusahaan BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh adalah badan negara. Jadi,
karena pemilik modal adalah negara, berarti manajernya sangat usaha dan anak
dipengaruhi oleh pemerintah dan menjadi sarana kebijakan yang biasanya
perusahaan cenderung bersifat politis atau menyangkut kesejahteraan masyarakat,
hajat BUMN/yang hidup orang banyak dan pemerataan hasil pembangunan (lihat
Pasal 33 seluruh Ayat 2 UUD 1945). Lebih jelas lagi, menurut Keputusan Menteri

6
Keuangan RI Nomor 740/KMK.00/1989, tentang Peningkatan Efisiensi dan oleh
negara. Produktifitas, Bab 1 Pasal 1; Badan Usaha Milik Negara adalah:
1. Badan usaha yang sebagian sahamnya dimiliki negara.
2. Badan usaha yang sebagian sahamnya dimiliki Negara, tetapi statusnya
disamakan dengan BUMN, yaitu:
a. BUMN patungan antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
b. BUMN patungan antara Pemerintah dengan BUMN lain.
c. Badan Usaha Patungan BUMN dengan Swasta Nasional atau Asing di
mana Negara memiliki saham mayoritas (minimal 51%).
3. Kekayaan negara pada BUMN yang dipisahkan berdasarkan Peraturan
Pemerintah.
Perusahaan milik negara yang berbentuk BUMN dapat dipecah lagi menjadi
Perusahaan Daerah, Persero, Perusahaan Jawatan, dan Perusahaan Umum. Dengan
berbagai pertimbangan, terutama pertimbangan efisiensi usaha, Perusahaan Negara
sekarang sudah ada yang diswastakan, misalnya Perseroan Terbatas seperti PT. PLN
dan PT. TELKOM atau Perusahaan Telekomunikasi.
BUMN adalah perusahaan yang mempunyai karakteristik berikut:
a) Usahanya bersifat membantu tugas Pemerintah, seperti membangun prasarana
tertentu guna melayani kepentingan masyarakat (public utilities).
b) Menghasilkan barang yang karena pertimbangan keamanan dan kerahasiaan
harus dikuasai oleh Negara.
c) Dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan harus
dimiliki serta dikelola oleh Pemerintah.
d) Dibentuk untuk melaksanakan kebijakan pemerintah tertentu atau yang bersifat
strategis.
e) Dibentuk dengan tujuan melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
f) Usahanya bersifat komersial dan fungsinya dapat dilakukan oleh swasta.
Dengan karakteristik tersebut, jelas bahwa manajemen BUMN dapat bebas
bergerak seperti halnya perusahaan swasta. Kegiatan yang dilakukan manajemen
adalah mengadakan transaksi usaha dan perjanjian bisnis guna mencari keuntungan,
walaupun tetap melayani kepentingan masyarakat.

7
2) BUMS
Pemilik BUMS bermacam-macam, tergantung pada badan hukumnya, dan
masing-masing mempunyai sifat serta cara kerja yang berlainan. Di sini hanya akan
diberikan beberapa contoh BUMS.
1) Perusahaan Perorangan
Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang dijalankan seseorang
yang merupakan pemilik, pemimpin, pengusaha, dan juga pengelola. Jadi segala
sesuatunya tergantung pada kemampuan dirinya sendiri. Apabila ang
perusahaan memperoleh keuntungan, maka semua akan menjadi miliknya.
Sebaliknya, bila terjadi kerugian ia harus menanggungnya sendiri, Di Indonesia
perusahaan jenis ini banyak jumlahnya di mana sebagian besar volume
usahanya masih kecil! atau sedikit dan masih lemah. Kelemahan ini mencakup
segi-segi modal, pemasaran, teknologi, dan manajemen. Salah satu cara untuk
mengatasi kelemahan ini adalah dengan berusaha bersama sama seperti
membentuk koperasi produsen.
2) Firma
Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih yang menjalankan Firma
adalah perusahaan dengan menggunakan nama bersama dan membagi hasil
yang persekutuan dua didapatkan dari usahanya. Karena ada dua pemilik dan
pengelola, maka orang atau lebih yang orang yang bersekutu. Sikap saling
percaya di antara para sekutu merupakan menjalankan kunci keberhasilan
pengelolaan dan tanggung jawab usaha. Pembagian keuntungan di antara para
sekutu didasarkan atas kesepakatan bersama. Demikian pula halnya bila terjadi
kerugian harus dipikul, ditanggung secara bersama. Sebagian besar firma yang
ada di Indonesia mempunyai sekutu di kalangan keluarga sendiri.
3) Perseroan Komanditer (CV)
Berdasarkan kitab Undang-undang Hukum Dagang pasal 19, CV adalah
CV adalah suatu suatu bentuk perjanjian kerja antara orang-orang yang bersedia
memimpin bentuk perjanjian orang-orang yang bersedia ditanam, di mana
semakin besar modal yang ditanam semakin besar bagian keuntungan yang
diperolehnya. Di sini, manajemen sebagai anggota mengatur mengawasi
jalannya perusahaan. Setiap waktu (biasanya setahun sekali ) bertanggung
diadakan rapat para persero sebagai forum tertinggi kekuasaan para pemilik.

8
Pada rapat ini akan ditunjuk manajer atau direktur yang diserahi tugas
memimpin usaha.
4) Perseroan Terbatas (PT)
PT merupakan suatu kumpulan modal yang diberi hak dan diakui oleh
PT merupakan hukum untuk mencapai tujuan tertentu, biasanya mencari
keuntungan. PT merupakan bentuk perusahaan di mana perolehan modalnya
berasal dari perusahaan di penjualan saham. Karakteristik utama dari PT adalah
sebagai berikut:
a) Pemiliknya adalah para pemegang saham.
b) Kekuasaan tertinggi berada pada keputusan rapat pemegang saham.
c) Merupakan suatu perkumpulan modal.
d) Dalam rapat pemegang saham, setiap 1 lembar saham yang dimiliki berarti
satu suara. Jadi yang memiliki lembar saham terbanyak akan memiliki suara
mayoritas.
e) Bertujuan mencari laba sebesar-besarnya.
f) Keuntungan dibagi atas dasar modal yang disetor. Jadi, yang memiliki
saham terbanyak akan memperoleh bagian yang besar.
g) Pemilik dan pengelola dipisahkan. Jadi manajemen usaha diurus dan
dilaksanakan oleh pengelola, sedangkan pengelola bertanggung jawab
kepada pemilik.
h) Unit usahanya didasarkan pada kebutuhan konsumen (pasar).
i) Tatalaksananya bersifat tertutup (hanya terbuka bagi persero).
5) Perusahaan Patungan (Joint Venture)
Perusahaan patungan adalah perusahaan yang bekerja sama dalam
mengelola suatu kegiatan bisnis, dimana perusahaan yang bergabung tetap
berdiri sendiri. Ikatan para sekutu hanya terbatas pada objek yang mereka
kerjakan bersama saja. Jadi ada 3 perangkat tujuan, yaitu dua tujuan perusahaan
masing-masing yang bekerja sama dan satu tujuan. Salah satu ciri penting
perusahaan jenis ini adalah pada umumnya mereka bubar setelah tugas bersama
selesai atau tujuan bersama tercapai. Contoh-contoh jenis perusahaan swasta ini
mencakup: Limited Partnership, perusahaan bung tetap Multinational, Merger,
Trust, Holding Company, Kartel, dan Concern. Uraian mengenai jenis
perusahaan ini dapat dibaca pada buku-buku Pengantar Bisnis.

9
Dengan karakteristik demikian, maka manajemen perusahaan BUMS
harus benar-benar bekerja secara profesional dan modern. Hal ini dituntut oleh
kondisi persaingan yang semakin tajam dari sudah mengarah ke persaingan
yang sangat luas (globalisasi).

3) Badan Usaha Koperasi


Walaupun sebagai badan usaha koperasi dimiliki oleh anggotanya, namun
dalam mengerjakan tugas-tugasnya diserahkan kepada orang lain, yaitu pengelola.
Sedangkan pengawasannya dilaksanakan oleh orang lain, edakannya yaitu
Pengawas. Berbagai karakteristik koperasi yang membedakannya dengan perseroan
adalah sebagai berikut:
a. Pemilik adalah anggota sekaligus juga pelanggan.
b. Kekuasaan tertinggi berada pada Rapat Anggota.
c. Satu anggota adalah satu suara.
d. Organisasi ini diurus secara demokratis.
e. Tujuan yang ingin dicapai adalah mensejahterakan anggotanya, jadi tidak hanya
mengejar keuntungan saja. Di sini fungsi sosial sangat diperhatikan oleh
koperasi.
f. Keuntungan dibagi berdasarkan besarnya jasa anggota kepada koperasi.
g. Koperasi merupakan sekumpulan orang atau badan hukum yang berusaha
mensejahterakan masyarakat (termasuk para anggotanya).
h. Koperasi merupakan alat perjuangan ekonomi.
i. Koperasi merupakan sistem ekonomi.
j. Unit usaha diadakan dengan orientasi melayani anggota.
k. Tata pelaksanaannya bersifat terbuka bagi seluruh anggota

Karakteristik g, h, dan i mensyaratkan bahwa Manajemen Koperasi harus


menggunakan pendekatan situasional atau kondisional. Sebaliknya, untuk karakteristik
a, b, c, d, e, dan f dapat digunakan pendekatan manajemen by objektif (MBO). Segala
perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, dan pengawasan, baik dilakukan oleh
pelaksana maupun pengurus benar pengawasan, yang benar berorientasi ke tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Jadi, metode MBO merupakan pendekatan yang
digunakan untuk menilai prestasi kerja masing-masing, dimana penilaian dilakukan
dengan membandingkan hasil kerja yang dicapai dengan yang direncanakan.
10
D. Gerakan Ekonomi Rakyat
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan (Pasal
1 UU No. 25 Tahun 1992). Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat harus mampu
bekerja sama antara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatanan perekonomian
nasional.
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha
berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dalam tata perekonomian nasional yang
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi. Oleh karenanya koperasi dijadikan soko guru perekonomian Indonesia.
Paradigma seperti ini didukung oleh pemerintahan baik dari Orde Lama hingga Orde
Reformasi ini.

11
KESIMPULAN
Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang dibuat berdasarkan prinsip gerakan
ekonomi rakyat yang berarti koperasi dibuat dan di gerakan oleh anggotanya untuk kebutuhan
bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya, Sesuai dengan namanya koperasi berasal dari
kata co-operation yang berarti Kerja sama. Koperasi memiliki prinsip prinsip seperti,
Keanggotaan yang bersifat sukarela, Partisipasi anggota untuk memajukan ekonomi, Hasil
yang diperoleh juga digunakan untuk Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.
Koperasi bersifat bebas dan otonomi. Koperasi tercipta karena adanya kekecewaan rakyat
dengan sistem ekonomi pasar yang dirasa sangat individualist yang mementingkan keuntungan
pribadi atau pun sebagian pihak saja. Negara Inggris dicatat menjadi negara pertama yang
mendirikan koperasi di dunia. Koperasi harus tampil sebagai organisasi yang dapat membentuk
kekuatan ekonomi bersama-sama untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik bagi
anggotanya. Koperasi memiliki banyak peran bagi perekonomian negara diantarannya untuk
membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi serta meningkatkan
kesejahteraan sosialnya
Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan
bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara aktif
memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang
disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap
kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen.

12
DAFTAR PUSTAKA
Sukamudiyo, Ign. 1997. Manajemen Koperasi. Jakarta: Penerbit Erlangga
Arief Subyantoro, et al. Manajemen Koperasi. Cet. 1. Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2015
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasiaan Indonesia

13

Anda mungkin juga menyukai