Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Membangun Kerjasama Antar Unit Produktif" dengan
tepat waktu.Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang ekonomi koperasi bagi para pembaca dan juga bagi
kami.Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Agus Sunaryo, M. selaku dosen mata kuliah
Ekonomi Koperasi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah Ekonomi koperasi merupakan suatu organisasi bersama yang berasaskan kekeluargaan yang
bertujuan untuk mencari profit atau keuntungan baik untuk anggota itu sendiri dan juga untuk
masyarakat umum yang ada disekitarnya. Ekonomi koperasi merupakan suatu organisasi bisnis yang
dioperasikan secara bersama berdasarkan oleh prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan pada
kekeluargaan, bertujuan untuk mencapai kepentingan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan
bersama baik untuku seluruh anggota koperasi itu sendiri maupun bagi masyarakat sekitar yang
membutuhkannya. Koperasi berasal dari bahasa Inggris cooperation yang artinya kerja sama yang
terjadi antara beberapa orang untuk tujuan yang sama yang sulit dicapai secara perseorangan.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana konsep aliansi strategis – konsep kerjasama antar perusahaan?

Bagaimana landasan teori konsep skala ekonomi?

Bagaimana landasan orientasi koperasi?

Bagaimana landasan manfaat ekonomis?

C. Tujuan

Untuk mengetahui konsep aliansi strategis – konsep kerjasama antar perusahaan.

Untuk mengetahui landasan teori konsep skala ekonomi.

Untuk mengetahui landasan orientasi koperasi

Untuk mengetahui landasan manfaat ekonomis


BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Aliansi Strategi dan Konsep Kerjasama Antar Perusahaan

Konsep Koperasi

Koperasi didefinisikan oleh International Co-operative Alliance (ACI) dan Undang-Undang No. 25
Tahun 1992 Tentang Perkoperasian di Indonesia International Co-operative Alliance (ACI)
mendefinisikan koperasi sebagai kumpulan orang perseorangan atau badan hukum yang bertujuan
untuk meningkatkan 'keadaan anggotanya melalui usaha saling membantu dengan membatasi
keuntungan, perusahaan harus didasarkan pada prinsip-prinsip koperasi.

Hal ini terlihat jelas dari ICA Statement on Cooperative Identity yang menyatakan bahwa koperasi
adalah perkumpulan otonom dengan keanggotaan yang terbuka dan sukarela untuk meningkatkan
kebutuhan ekonomi, sosial dan budaya melalui usaha bersama untuk saling membantu dan
mengendalikan kegiatannya sendiri secara demokratis. tata krama.

Dalam hukum No. 25 tahun 1992, koperasi didefinisikan sebagai “badan ekonomi yang dibentuk oleh
badan hukum koperasi yang mendasarkan kegiatannya pada prinsip koperasi serta gerakan ekonomi
kerakyatan berdasarkan asas kekeluargaan. Menurut Calvert dalam bukunya The Law and Principles of
Cooperation, koperasi didefinisikan sebagai organisasi orang- orang yang keinginannya secara sukarela
dikabulkan sebagai manusia atas dasar kemampuannya untuk mencapai tujuan ekonominya masing-
masing. Ideologi yang terkandung dalam definisi ini adalah:

a. Menolong diri sendiri (self help) atau swadaya. b. Kerjasama orang-orang (personal cooperation)
dalam mana anggota yang terhimpun dianggap sebagai manusia, bukan semata-mata sebagai pemegang
saham.

Keterangan:

AI : Anggota Individual.

UA: Usaha Anggota.

A : Hubungan Kepemilikan.

B : Hubungan Pelayanan.

C : Hubungan Pasar
B. Berbagai Hubungan dalam Koperasi Berdasarkan konsep koperasi yang telah diuraikan di atas,
maka perlu ditonjolkan 3 hubungan penting dalam lingkungan koperasi, yaitu hubungan properti,
hubungan pelayanan dan hubungan pasar.

Hubungan kepemilikan Hubungan kepemilikan menunjukkan pentingnya peran anggota dalam koperasi,
dalam arti bahwa anggota adalah pemilik koperasi, sebagai pemilik, anggota mempunyai kewajiban dan
hak tertentu terhadap koperasinya. kewajiban dan hak (keuangan) kewajiban dan hak.

Hubungan pelayanan Hubungan pelayanan timbul dari kenyataan bahwa anggota tidak hanya sebagai
pemilik tetapi juga pelanggan utama koperasi, mereka berfungsi sebagai produsen (penjual) tetapi juga
sebagai konsumen (pengguna).

Hubungan pasar Pada prinsipnya pasar adalah pertemuan antara penjual dan pembeli. Namun konsep
pasar bukanlah sesuatu yang konkrit, melainkan sesuatu yang abstrak. Para ekonom lebih menekankan
pada pemenuhan penawaran dan permintaan selama periode waktu tertentu, sementara penawaran

menggambarkan rencana produk untuk dijual (penawaran) dalam periode tertentu.

Dalam teori ekonomi, pasar dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu:

Pasar barang Pasar barang menggambarkan pertemuan antara penawaran dan permintaan barang
Koperasi dapat bergerak di sekitar pasar barang dengan menawarkan barang yang dihasilkan oleh
koperasi atau anggota dan mereka juga dapat mengajukan permintaan produk yang diminta oleh
koperasi atau anggota.

Pasar tenaga kerja Pasar tenaga kerja adalah pertemuan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja
Kelangkaan insentif dan sifat layanan dan koperasi nirlaba berarti bahwa koperasi kurang mampu
menawarkan kesempatan pengembangan karir kepada karyawan. pindah ke lokasi lain yang mungkin
menawarkan insentif dan peluang karir yang lebih baik.
Pasar uang Pasar uang adalah pertemuan antara penawaran dan permintaan uang. Di pasar uang, yang
diperjualbelikan adalah hak menggunakan uang untuk jangka waktu tertentu. Jadi di pasar uang, pinjam
dan pinjam uang, yang pada gilirannya menciptakan hutang.

Sebagai konsekuensi dari koperasi yang beroperasi di pasar uang, koperasi harus bersaing dengan
lembaga keuangan lain di masyarakat

Pasar modal Secara tegas pasar modal identik dengan pasar modal, namun dalam arti luas pasar modal
adalah pertemuan antara pihak yang memiliki dana dengan pihak yang membutuhkan dana untuk
modal. pasar modal lebih fokus pada penggunaan dana jangka panjang.

dan menengah. Di sisi lain, ada batasan jumlah manfaat yang dapat dicapai melalui skala ekonomi untuk
perusahaan dengan perusahaan kecil dan menengah dibandingkan dengan perusahaan besar (Carpenter
dan Sanders, 2007).

Menurut Pearson dan Wisner (1993), skala ekonomi dapat dibagi menjadi dua, yaitu ekonomi volume
dan skala ekonomi pembelajaran ekonomi pembelajaran berkaitan dengan pengurangan biaya per unit
yang diperoleh dari transformasi yang dialami perusahaan seperti peningkatan keterampilan karyawan,
proses produksi dan perencanaan yang menumpuk dari waktu ke waktu.

Landasan Koperasi Untuk mendirikan koperasi yang kokoh diperlukan suatu landasan tertentu, yaitu
suatu landasan yang memungkinkan koperasi tumbuh dan tetap kokoh serta berkembang dalam
pelaksanaan kegiatannya untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. faktor penentu dalam pembentukan
koperasi adalah adanya sekelompok orang yang tidak memilikinya. bahwa perubahan sistem hukum
mungkin lebih cepat daripada perubahan sifat, pemikiran dan budaya masyarakat, sehingga koperasi
tidak berkembang secepat yang mereka inginkan, bahkan jika mereka memiliki 'dasar hukum yang kokoh
Idii Yang dimaksud dengan yayasan idii] adalah koperasi adalah yayasan atau yayasan yang digunakan
untuk tujuan pemenuhan aspirasi. Koperasi sebagai sekelompok orang yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota. Dalam hal ini, Yayasan idiil Yayasan idiil Koperasi Indonesia adalah
Pancasila, pancasila secara implisit atau eksplisit mewujudkan tujuan mendasar mengapa negara ini
dibangun. Koperasi merupakan bagian kecil dari praktek organisasi negara ini dibangun. siapa pun yang
terlibat dalam koperasi baik sebagai wali maupun sebagai anggota keadilan dan kesejahteraan sosial
adalah sesuatu yang sangat ingin dicapai. Landasan Struktural Koperasi Indonesia Landasan struktural
merupakan tumpuan koperasi dalam struktur kehidupan masyarakat. Secara konstitusional, tata cara
kehidupan kenegaraan kita diatur dalam UUD 1945 yang di dalamnya berbagai aspek dan kegiatan
kehidupan bernegara juga dalam bidang ekonomi berusaha untuk secara langsung menjelaskan secara
gamblang

keberadaan koperasi internasional yaitu pembangunan ekonomi rakyat, sehingga dasar struktural
perkoperasian Indonesia adalah UUD 1945 pasal 33, sedangkan dasar operasionalnya adalah undang-
undang nomor 12 tahun 1967 tentang perkoperasian.

Landasan Mental Untuk terus tumbuh dan berkembang secara memadai dalam mencapai tujuannya,
koperasi Indonesia perlu didukung kuat oleh sifat mental anggotanya, yaitu sahabat setia dan
persaudaraan pribadi (solidaritas dan individualitas). tidak mungkin ada koperasi [arti operasional] yang
merupakan syarat sinergi non-koperasi sebagai upaya bersama dalam persamaan hak dan kewajiban.
Rasa solidaritas sosial dan kesadaran pribadi dan bersama harus diperkuat. Landasan mental koperasi
Indonesia adalah solidaritas dan hati nurani pribadi, kesetiaan kepada teman dan gotong royong telah
lama ada dalam masyarakat Indonesia dan telah menjadi sifat asli bangsa Indonesia ini harus selalu ada
dalam kegiatan koperasi. Namun, rasa solidaritas sosial harus diikuti dengan kesadaran diri agar dapat
maju dan meningkatkan tingkat kesejahteraan. Dalam hukum n. tetapi yang tertulis hanya seperti dalam
pasal 2 undang-undang tentang perkoperasian. Atas dasar Pancasila dan UUD 1945 dan atas dasar
kekeluargaan, pada kenyataannya tidak ada perbedaan. Perbedaannya signifikan karena dalam undang-
undang no. 25 Tahun 1992, Pancasila dan UUD 1945 tetap sebagai koperasi yang bertujuan untuk
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut serta
dalam pembangunan tatanan perekonomian nasional guna mewujudkan masyarakat yang adil. dan
sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Landasan Kemanfaatan Ekonomi
Perkumpulan setiap orang yang menjadi anggota koperasi, diharapkan dapat memberikan dampak
ekonomi berupa perbedaan nilai ekonomi yang positif diperoleh secara individual soal memperoleh
keuntungan pembelian yang lebih besar, dari pembelian dengan harga lebih murah bila pembelian
dilakukan secara kolektif melalui koperasi, serta kepentingan ekonomi anggota produsen adalah
memasarkan barang/jasa di pasar, sehingga anggota akan menerima manfaat ekonomi dari menjual
lebih banyak.

kesejahteraan adalah suatu yang benar-benar ingin diwujudkan.

Landasan Struktural Koperasi Indonesia

Landasan struktural merupakan tempat berpijak koperasi dalam struktur kehidupan musyarakat. Secara
konstitusional tata cara kehidupan bernegara kita diatur dalam Undang-undang Dasar Tahun 1945
didalamnya berbagai aspek serta aktifitas kehidupan bernegara termasuk didalam bidang perekonomian
mencoba diarahkan pasal ayat 1 adalah pasal yang secara jelas menerangkan keberadaan koperasi
aaiam iaia Keniuupan pereKonomian oangsa semngga landasan struktural koperasi Indonesia adalah
Undang- undang Dasar 1945 pasal 33 sedangkan landasan operasionalnya adalah Undang- undang
Nomor 12 Tahun 1967 Koperasi Indonesia dalam segala jenis dan macam kegiatan harus mengacu pada
kedua landasan idiil demikian pula peraturan perundang-undangan sehingga yang berkenaan dengan
koperasi.

Landasan Mental

Koperasi Indonesia agar tetap tumbuh dan berkembang dengan baik dalam mencapai tujuannya harus
ditopang dengan kuat oleh sifat mental para anggotanya yaitu setia kawan dan persaudaraan pribadi
{solidarity and individuality) rasa setia kawan ini sangat penting karena tanpa rasa itu maka tidaklah
mungkin akan ada kerjasama [sense of operation) yang merupakan condition sinerginya non koperasi
sebagai usaha bersama dalam kesamaan hak dan kewajiban. Rasa kesetiakawanan sosial dan kesadaran
pribadi tersebut serta satu sama lainya harus mempererat. Adapun landasan mental koperasi Indonesia
adalah kesetiakawanan dan kesadaran pribadi, rasa setia kawan serta kegotong-royongan telah ada
dalam masyarakat Indonesia sejak dahulu dan telah menjadi sifat asli bangsa Indonesia. Sifat inilah yang
harus senantiasa ada dalam aktifitas koperasi. Namun rasa kesetiakawanan sosial

harus dikuti oleh kesadaran diri untuk maju berkembang meningkatkan taraf kesejahteraan. Dalam
Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi, landasan koperasi tidak dibedakan menjadi
tiga namun hanya tertulis seperti dalam pasal 2 UU Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945 serta berazaskan kekeluargaan sesungguhnya tidak ada perbedaan. Perbedaan yang
berarti karena dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, Pancasila dan Undang-undang Dasar 45
tetap sebagai landasan. Adapun tujuan koperasi sesuai dengan pasal 3 Undang-undang Nomor 25 tahnn
1992 tentang perkoperasian adalah koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945.

E. Landasan Manfat Ekonomis Perkumpulan setiap orang yang menjadi anggota koperasi, diharapkan
dapat memberikan dampak ekonomi berupa perbedaan nilai ekonomi yang positif diperoleh secara
individual soal memperoleh keuntungan pembelian yang lebih besar, dari pembelian dengan harga lebih
murah bila pembelian dilakukan secara kolektif melalui koperasi, serta kepentingan ekonomi anggota
produsen adalah memasarkan barang/jasa di pasar, sehingga anggota akan menerima manfaat ekonomi
dari menjual lebih banyak.Manfaat koperasi dapat diwujudkan melalui pelaksanaan fungsi koperasi
dalam melanjutkan pendidikan anggota, pembelian, penjualan, struktur proses produksi, jasa keuangan,
pelayanan sosial yang diberikan koperasi kepada anggotanya, dan produktivitas lainnya, penguatan
posisi kontrak, hasil penelitian dan pengembangan, yang kesemuanya tergantung pada orientasi semua
pelaku koperasi terhadap apa yang ingin dicapai dengan memajukan anggota (1985) menyatakan
beberapa poin penting, jika sekelompok produsen bekerja

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk mendirikan koperasi yang kokoh perlu adanya landasan tertentu landasan ini merupakan suatu
dasar tempat berpijak yang memungkinkan koperasi untuk tumbuh dan berdiri kokoh serta berkembang
dalam pelaksanaan usaha-usahanya untuk mencapai tujuan dan cita-cintanya. Faktor utama yang
menentukan terbentuknya koperasi adalah adanya sekelompok orang yang tidak seiya-sekata untuk
mengadakan keijasama. Oleh karena itu landasan koperasi terutama terletak pada anggota-anggotanya.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu diharapkan
saran dan kritiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Ekonomi Koperasi, Muhamad Nizar, M.E

Pandji Anoraga, SE., MM,H. Djoko Sudantoko, op,cit, him. 14

G Kartasapoertra, et al, op, cit, him. 7

Carpenter dan Sanders (2007)


Buku Ajar Ekonomi Koperasi, Sattar, S., M., Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai