Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG

PENGERTIAN KOPERASI TUJUAN-TUJUAN


DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

Oleh Kelompok II:


STEFANUS MARSELINO KARI (20302172)
RIARDUS FENI (20302153)
RIKARDUS S. VIKTORI (203021
PAULUS I. DARMAWAN (20302147)

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


FAKULTAS PERANIAN PETERNAKAN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai
“Pengertian Kopersi, Tujuan-Tujuan dan Prinsip-Prinsip Koperasi” guna memenuhi tugas mata
kuliah “Koperasi” dengan baik dan tepat waktu. Kami menyadari bahwa tugas makalah Koperasi
ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan adanya saran, masukan
maupun kritikan yang membangun dari kita semua guna melengkapi kekurangan pada makalah
ini. Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………
C. Tujuan……………………………………………………………………
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian-Pengertian Umum Koperasi…………………….………..
B. Tujuan Koperasi……………………………………………………….
C. Prinip-Prinsip Koperasi……………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak di lahirkan, manusia telah menghadapi masalah untuk bisa tetap hidup
danakan berusaha untuk mempertahankan kelansungan hidupnya. Untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya dan untuk bisa mempertahankan kelasungan hidupnya manusia
harus selaalu berusaha. Hal ini di sebabkan karena tidak sesuainya jumlah barang dan
jasa yang tersedia di bandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia . Manusia tidak
pernah merasa puas engan apa yang mereka proleh dan dengan apa yang mereka telah
capai.
Jika semula untuk mempertahankan hidupnya, seseorang bekerja untuk
menghasilkan barang untuk digunakan sendiri atau untk keluarganya, maka dalam
perkembangannya, usaha manusia untuk mempertahankan hidupnya dan untuk mencapai
keinginannya itu bukan lagi sebagai individu, tetapisebagai anggota dari suatu kelompok
dalam masyarakat, di mana mereka harus bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan
sehaari-harinya.Adalah merupakan sifat dan sikap dari manusia bahwa bilamana
keinginan-keinginan yang lama telah tercapai selalu di dorong oleh timbulnya keinginan
yang baru dan mereka akan selalu mempunyai keinginan untuk mencapai kesejahteraan
yang lebih tinggi dari pada apa yang mereka capai hari ini. Keberhasilan manusia untuk
bisa mempertahankan kelansungan hidupnya itu sangat di pengaruhi oleh faktor alam,
terutama pada masyarakat yang primitif.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Koperasi?
b. Apa tujuan-tujuan dari koperasi?
c. Apa prinsip-prinsikoperasi?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengerian koperasi
b. Untuk mengetahui tujuan-tuuan dari koperasi
c. Untuk mengetahui prinsip-prinsip koperasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian-Pengertian Umum Koperasi


Secara umum yang dimaksud dengan koperasi adalah suatu badan usaha bersama
yang bergerak dalam bidang perekonmian,beranggotakan mereka yangumumnya
berekonomi lemah yang bergabung seccara suakrela dan atasdasar persamaan hak,
berkewajiban melakukan suatu usaha yangbertujuan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan para anggotannya.
Koperasi merupakan suatu badan usaha bersamayangn berjuang dalam bidang
eknomi dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan diri
para anggotanya dari kesulitan-kesulitan eknomi yang umumnya diderita oleh mereka.
Dalam kamus populer yang diterbitkan “Tulus Jaya” Surabaya, koperasi diartikan sebagai
badan perkuulan yang berujuan mengadakan kerja sama dalam hal mengatur kebutuhan
bersama, para anggotannnya membentuk modal bersama melalui simpanan-simpanan
wajib dan sukarela dengan modal mana didatangkan barang-barang keperluan anggota,
keuntungan yang diperoleh setiap tahun dibagikan kepada para angota,dansecara
kemufakaan bersama sebagian diperuntunkan dana-dana, guna menggerakan kopersi
lebih lanjut.
Untuk memberikan pengertian tentang apakah yang dimaksud dengan “Koperasi
Indonesia”, kita tidak boleh mengimpor begitu saja pengertian-pengertian koperasi
tersebut di atas, karena cara-cara berkoperasi yang dianggap baik dialankan di luar
negeri, kemungkinan ada yang kuang cocok untuk dijalankan di negeri kita. Jadi, dalam
hal mengimpor pengertian koperasi itu, kita harus mengadakan penyesuaian-penyesuaian
dengan:
a. Cita-cita segenap bangsa Indonesia, yaitu terbentuknya negara adil dan
makmur yang menyeluruh.
b. Kondisi-kondisi yang berlaku serta kebutuhan-kebutuhan yang nyata dari
masyarakat mumnya di tanah air kita.
c. Pasal 33 atyat 1 UUD 1945.
Koperasi Indnesia adalah organisasi ekonomi rakyart yang berwatak sosial,
beranggtakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang meruakan tata
susunan ekonomi sebagai usaha bersama berasar atas asas kekeluargaan (pasal 3 UU No.
12/1967).
Dari pengertian tentang koperasiIndonesia di atas, dengan jelas kita dapat
mengetahui ciri-ciri yang terkandung yang khas dimiliki koperasi di negarakita yaitu:
a. Koperasi Indonesia adalah perkumpulan orang-orang dan bukan
perkumpulan modal.
b. Sebagai badan usaha yang berjuang untuk memenuhi kepentingan-
kepentingan ekonemi para anggotanya dankeentingan masyarakat dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan hidup, kperasi dalam perjuangan dan
usahanya itu tertentu akan menggunakan modal,hal ini adalah wajar.
c. Sama seperti di atas, bahwa koperasi sehubungan dengan usahanya itu
tentu akan melakukan usaha dengan pihak ketiga yang elas bukan
merupakan anggota koperasi yang bersangkutan, hal ini pun wajar, seperti
misalnya berhubungan degan produsen untuk menjual dan
memasarkanproduk-produk yang dibuat oleh para anggotanya,
berhubungan dengan bank untuk memperleh keredit usaha.
d. Kperasi Indonesia merupakan wadah demokrasi dan sosial, karena para
anggotanya selalu melakukan kerja sama, bergotong-royong, berdasarkan
persamaan hak,kewajiban dan derajat.
e. Dalam koperasi Indonesia, kesadaran para anggtanya untuk melakukan
kegiatan, musyawarah dan mufakar merupakan yang penting.
f. Koperasi Indonesia, tujuannya harus benar-benar merupakan kepentingan
bersama dari semua anggotanyadandalam hal mencapainya masing-maing
anggota menyumbangkan karya dan jasanya, dimana peran serta para
anggota tersebut akan memperoleh imbalan yang adil berupa pembagan
keuntungan yang diperoleh koperasi, yang besar kecilnya disesuaikan
dengan besar-kecilnya peran serta merekan.
B. Tujuan Koperasi
Dalam UU NO.12 Tahun 1967, bagian 2, pasal 4, tentang tujuan koperasi antara lain:
1. Koperasi sebagai alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggikan
kesejahteraan rakyat.
2. Koperasi sebagai alat pendemokerasian ekonomi nasional.
3. Koperasi sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa indonesia.
4. Koperasi sebagai alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh
kedudukan ekonomi bangsa indonesia serta bersatu mengatur tata laksana
perekonomian rakyat.
Sebagai alat pejuang ekonomi, tentang hal ini jelas terkandung dalam azas-azas dan
sendi-sendinya, yang bermakna bahwa :
1. Tujuan koperasi itu bukan untuk mengejar keuntungan semata-mata, tetapi
yang utama ialah memberikan jasa-jasa agar para anggotanya bersemangat
dan bergairah kerja,sehingga tercapai pendapatannya.
2. Dalam hal memberikan jasa-jasa ini, koperasi selain berjuang untuk
memberikan kemudahan-kemudahan dan menyediakan fasilitas-fasilitas untuk
memuaskan kebutuhan para anggotanya,juga memberikan bimbingan dan
pembinaankepada para anggota agar mereka dapat memperbaikicara kerja,
sehingga dalam wadah koperasi secara terpadu dapat memberikan sumbangan
terbesar, baik terhadap pembangunan masyarakat pedesaan, regional dan
nasional.
Koperasi sebagai alat pendemokerasian ekonomi nasional, hal ini bahwa koperasi-
koperasi harus memegang peranan aktif untuk mewujudkan tercapainya kesejahteraan
hidup masyarakat.

C. Prinsip-Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip atau asas-asas koperasi atau dalam bahasa Inggrisnya disebut
Copeative Priciples ini berasal dari bahasa Latin: principium yang berarti basis atau
landasan dan inipun bisa mempunyai beberapa pengertian aitu sebagai: cita-cita utama
atau kekuatan/peraturan dari organisasi. Pengertian tentang principium ini perluh
diperhatikan secara saksama dan secara hati-hati. Dalam kepustakaan koperasi Indonesia,
beberapa penulis mengaitkan pengertian principim ini dengan landasan koperasi atau
landasan adil.
Menurut Dr. Mohammad Hatta, untuk disebut koperasi, suatu organisasi itu
setidaknya harus melaksanakan empat asas, antara lain;
1. Tidak boleh dijual atau dikedaikan barang-barang palsu
2. Harga barang harus sama dengan harga pasar settempat
3. Ukuran dan timbangan barang harus benar dan dijamin
4. Jual beli dengan tunai. Kredit dilarang karena menggerakan hati orang
untk membeli di luar kemampuannya.
Berbeda dengan hasil komite 1937, komisi 1964 ini tidak memberikan perbedaan
tingkatan dalam kebahasaan asas-asas tersebut dan tidak memberikan perbedaan priorits
antara sesama asas-asas terebut. Komisi 1964 menyatakan; “Semua mempunyai
wewenang yang sama dan harus ditaati secara bersama”.selanjutnnya tentang asas-asas
hasil dari komisi 1964 tersebut dapat diterangkan sebagai berikut;
1. Keanggotaan terbuka dan atas dasar sukarela
Terbuka artinya adalah siapa saja yang bisa mnerima manfaat dari
koperasi bebas untuk menjadi anggota. Anggota yang sukarela berarti
menggabungkan diri tanpa ada yang meritangi. Keanggotaan yang terbuka
itu hanya mungkin, jika keanggotaannya adalah sukarela.

2. Democratic Control
Menurut Prof. Paul Lambert azaz ini adalah azaz utama yang mebedakan
koperasi dengan usaha-usaha yang kapitalistis dan bisa diterapkan kepada
semua jenis koperasi. Azaz ini sesungguhnya merupakan pola pemikiran
dari geraka kaum Chartist di Inggris pada tahun 1830’ an, yang rupanya
mempengaruhi pemikiran orang-orang dari Rochdale Pioneers.

3. Bunga Tetap atas Modal.


Azaz ”bunga tetap atas modal” (fixed interest on capital), adalah mula-
mula disuarakan diterima oleh Kopersai Rochdale. Mereka khawatir
bahwa dengan pembayaran bunga atas modal itu akan menyeret koperasi
ke dalam alam yang kapitalistis. Dasar pertimbangan lain dimasukkannya
unsur ini sebagai azaz, adalah agar modal itu tidak merupakan sumber dari
keuntungan usaha.

4. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota secara proporsional


dengan transaksinya (Patronage Divinded)
Umumnya orang menganggap bahwa azaz ini berasal dari Rochdale
Pioneers, tetapi sesungguhnya sebelumnya azaz ini sudah diterapkan oleh
Lennoxtown Society of Scotland, di mana pada dasarnya mereka
berpendapat bahwa bilamana adasuatu surplus dalam usaha, hendaknya
surplus tersebut digunakan untuk membangun atau mengembangkan
masyarakat koperasi.
Dalam hal inilah terdapat perbedaan pendapat antara Owenisme
dan Rochdale Pioneers, di mana yang disebut terakhir ini berpendapat
bahwa surplus tersebut dapat dibagikan kepada anggota sesuai dengan
jumlah pembeliannya. Mereka ini menyadari bahwa pada tahun 1840-an
buruh-buruh di Inggris sedang menghadapi kelaparan, yang membutuhka
dana dan bantuan. Dasar pertimbangan lain adalah kebijaksanaan harga
yang mereka ambil. Dalam menjual barang mereka lebih senang memilih
harga pasar (at current market price) daripada harga menurut biaya (at cost
price). Dengan demikian berarti koperasi bisa menyisihkan suatu margin
di atas biaya, yang dapat digunakan untuk membiayai pengolaan,
penyusutan serta bisa menyisihkan dana-dana untuk pendidikan dan
cadangan dan bisa menyisihkan suatu jumlah tertentu untuk dikembalikan
kepada anggota, atas kelebihan terhadap biaya yang mereka bayarkan.

5. Pendidikan Koperasi.
Pendidikan Koperasi adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh setiap
organisasi koperasi. Komisi 1966 ICA menyatakan bahwa semua anggota
kperasi harus menyelenggarakan pendidikan bagi pengurus,petugas,
karyawan dan umum tentang azas-azas dan teknis berkoperasi baik
dipandang dari sudut ekonomi maupun dari sudut demokrasi. Dengan
ditingkatkannya pengetahuan para pengurus, petugas, karyawan dan
umum, diharapkan bahwa azas-azas koperasi akan lebih mudah dapat
diterapkan dalam praktek, karena selama ini nampaknya terdapat jurang
antara cita-cita berkoperasi dan praktek berkoperasi.

6. Kerja sama antar koperasi


Kerja sama antar koperasi ini adalah suatu keharusan kalau
koperasi ingin tetap hidup dan demi untuk pertumbuhan gerakan koperasi
dalam memperjuangkan kebebasan dan menunjung martabat manusia.
Sebagaimana kita ketahui menjelang akhir abad ke-20 ini teknologi
telah mengalami perkembangan yang cepat sekali dan bahkan oleh
beberapa pakar disebut sebagai era technological revolution. Perusahaan-
perusahaan dan industri-industri berkembang dan menjadi semakin besar.
Terjadilah konsentrasi ekonomi baik pada tingkat nasional maupun tingkat
internasional. Perkembangan yang semakin pesat ini dihawatirkan akan
memperkecil pern dari seseorang, konsumen, pengusaha kecil dan
produsen primer dan akhirnya akan kehilangan kebebasanya. Melihat
kenyaraan kehidupan yang demikian ini ICA, berpendapat bahwa kerja
sama antar koperasi itu merupakan suatu keharusan, kalau koperasi ingin
tetap hidup dan demi untuk perkembangan dari gerakan koperasi dalam
memperjuangkan kebebasan dan menjunjung martabat manusia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Koperasi merupakan suatu kumulan orang-orang untuk bekerja sama demi
kesejahteraan berama dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Pelaksanaan
koperasi merupakan suatu cara atau wadah dalam mensejahterakan masyarakat
khususnya masyarakat desa.

B. Saran
Beberapa saran yang dapat penulis ajukan berkaita dengan hasil penelitian adalah
Kegiatan usaha Koperasi Simpan Pinjam yang djalankan harus selaras dengan kebutuhan
para anggotannya, artinya setiap gerak langkah Koperasi Simpan Pinjam harus selalu
ditunjukan dalam upaya memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan.
Kemudian usaha yang dilakukan harus memberikan manfaat baik manfaat ekonomi dari
simpan pinjam untuk meningkatkanpendapatan anggota maupun manfaat ekonomi dalam
bentuk pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
Koperasi hendaknya melakukan peningkatan dan pengembangan pendidikan
anggota melalui pelaksanaan pelatihandan penyuhan perkoperasianyang dilakukan secara
rutin dan berkala terutama kepada anggota baru. Karena hal ini akan menumbuhkan
kesaaran dan pemahaman anggota terhadap peran dan fungsinya.
Membangun kepercayaan penuh dari anggota kepada Koperasi Simpan Pinjam.
Memberikan pengarahan dan pengertian kepada para anggota terutama mengenai
pentingnya simpanan sukarela dalam Koperasi karena hal ini dapat membantu
pembentukan dalam modal Koperasi. Selain itu, anggota juga perlu berpartisipasi dalam
penyelenggaraan RA dengan cara selalu menghadiri RA dan memberikan saran, ide atau
masukan kepada Koperasi.
DAFTAR PUSTAKA

 Hendrojogi. 1998. Azas-Azas, Teori dan Praktek. Rajawali Pers. Jakarta


 Kartasapoetra. Dkk. 1989. Koperasi Indonesia Yang Berdasarkan Pancasila & UUD
1945. Rineka Cipta. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai