INDONESIA
Disusun oleh :
Nama:Solahuddinali
Kelas:XI TAV 2
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Berkat
rahmat dan karunia-Nya-lah saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini.
Salawat dan salam tak lupa saya sampaikan kepada Rasulullah SAW, yang dengan
perantaraan-Nya-lah kita semua dapat merasakan nikmatnya kehidupan.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyusun KTI ini,
sehingga saya dapat menyelesaikannya dengan baik dan sesuai dengan ketentuan
yang telah diberikan oleh panitia pelaksana ASPBK SMANDAKA kita tercinta ini.
Harapan saya, semoga KTI ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua,
khususnya para anggota KOPSIS SMANDAKA, untuk dijadikan sumber informasi
tentang perkoperasian di SMANDAKA ini.
Akhirnya, saya menyadari bahwa KTI yang ada di hadapan pembaca ini tidak
luput dari kekurangan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang baik dari para pembaca sangat saya nantikan, demi
perbaikan KTI ini dimasa depan.
Jakarta,mei 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR
ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I :
Pendahuluan........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................
1
C. Tujuan ...............................................................................................................
2
BAB II : Tinjauan
Pustaka ......................................................................................................................3
A. Pengertian Koperasi Menurut Istilah ........................................................................3
B. Pengertian Koperasi Menurut Undang-Undang ..................................................... 3
C. Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli .................................................................3
D. Pengertian Kopersi sebagai Sokoguru Perekonomian Indonesia ...........................5
BAB III :
MetodePenelitian .......................................................................................................6
BABIV
Hasil dan Pembahasan .............................................................................................7
BABV :
Penutup ....................................................................................................................10
Daftar
Pustaka .................................................................................................................... 11
Lampiran ...................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa
dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan
ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan
itu sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan
untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan
kebutuhan bersama dari para anggotannya.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha
bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam
rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan
ekonomi terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-perkumpulan Koperasi.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena
Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di
Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif
dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapai hambatan struktural
dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan. Dengan demikian masih
perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan Koperasi yang
ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru perekonomian Indonesia yang
merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan dalam Undang-Undang
Dasar 1945 .
Cita-cita Koperasi memang sesuai dengan susunan kehidupan rakyat
Indonesia. Meski selalu mendapat rintangan, namun Koperasi tetap berkembang.
Seiring dengan perkembangan masyarakat, berkembang pula perundang-undangan
yang digunakan. Perkembangan dan perubahan perundang-undangan tersebut
dimaksudkan agar dapat selalu mengikuti perkembangan jaman.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Koperasi?
2. Pengertian Koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia?
3. Bagaimana peranan koperasi dalam perekonomian indonesia?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian Koperasi secara umum
2. Menjelaskan pengertian Koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia
3. Menjelaskan peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Kebaikan Koperasi
1) Dalam koperasi tidak ada majikan dan orang yang memiliki kepentingan yang
berlawanan.
2) Diantara anggota dan pengurus bekerja dan bertanggung jawab bersama-sama.
3) Kekuatannya mengakar dan menyebar sehingga dapat menjadi organisasi yang
kuat.
4) Mengutamakan pemenuhan keperluan hidup bersama disamping mencari
keuntungan.
b. Kelemahan Koperasi
1) Bimbingan pemerintah membuat koperasi kehilangan jati diri.
2) Kualitas sumber daya manusia masih rendah
3) Permodalan yang terbatas.
Koperasi sebagai soko-guru dan tulang punggung
Koperasi merupakan soko-guru atau tulang punggung perekonomian
Indonesia karena koperasi mengisi baik tuntutan konstitusional maupun secara
strategis mengisi tuntutan pembangunan dan perkembanagannya. Koperasi
merangkum aspek kehidupan yang bersifat menyeluruh, substantive makro dan
bukan hanya partial makro. Catatan kecil dari penulis: Pada Pidato Kenegaraan
tanggal 16 Agustus 1982, Presiden mengatakan bahwa koperasi adalah sebuah
satu soko-guru perekonomian, mungkin dimaksudkan beliau dalam
arti kuantitatif, yaitu bahwa koprasi merupakan salah satu penyumbang pada
produksi nasional (Produk Domestik Bruto). Penulis berpendapat bahwa koperasi
adalah soko-guru (bukan salah satu) tidak saja pada pengertiankuantitatif, yaitu
bahwa koperasi merupakan aspek kehidupan social-ekonomis yang sifatnya
menyeluruh, substantive makro dan bukan hanya partial mikro. Koperasi dapat hidup
pula di dalam bangun-bangun usaha non-koperasi tetapi tidak sebaliknya.
Koperasi merupakan wadah penampung pesan politik bangsa terjajah yang
miskin ekonominya dan didominasi oleh system ekonomi penjajah. Koperasi
menyadarkan kepentingan bersama, menolong diri sendiri secara bersama dalam
meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan produktif. Dengan demikian koperasi
menjadi penting sebagai organisasi perekonomian rakyat dalam perlawanannya
terhadap penindasan system modal asing colonial dan Pemerintahan colonial. “… Di
bawah penindasan modal raksasa asing, dengan pemerintahan asing sebagai
pelindung alamiahnya, seperti halnya di Indonesia sekarang ini, dan yang hanya
menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, maka halnya system penghidupan
perekonomian rakyat yang diorganisir secara koperasi akan dapat melawan dengan
berhasil. Koperasi adalah juga bentuk pengorganisasian perekonomian rakyat, yang
dapat memberikan dasar-dasar kokoh kuat bagi pembangunan kembali ekonomi
kita….” (pidato inaugurasi Bung Hatta tahun 1926 untuk menjabat ketua
Perhimpunan Indonesia, asli dalam bahasa Belanda).
Koperasi adalah bentuk usaha yang tidak saja menampung tetapi juga
mempertahankan serta memperkuat identitas dan budaya bangsa Indonesia.
Kepribadian bangsa bergotong-royong dan kekolektivan akan tumbuh subur didalam
koperasi. Selanjutnya koperasi sendiri akan lebih terbangun dengan lebih
menguatnya budaya itu. Koperasi adalah wadah yang tepat untuk membina
golongan ekomoni kecil/pribumi. Kelompok ekonomi kecil/peribumi adalah masalah
makro, bukan masalahpartial di dalam kehidupan ekonomi kita, baik secara kualitas
maupun kuantitas.
Dalam hubungan ini koperasi memupuk kekuatan ekonomi bersama antara
yang lemah untuk menghadapi kekuatan-kekuatan besar yang merugikan dan
mematikan yang kecil-kecil. Koperasi di sini lebih daripada
memupuk kemandirian dan meningkatkan kemampuan produktid anggotanya
melalui swakarsa dan swadayai saja, tetapi terutama memupuk kesadaran
ekonomi dan solidarita.
Seperti dikatakan oleh GBHN, koperasi adalah lembaga ekonomi yang
berwatak sosial. Sebagai wahana sosial-ekonomi kesoko-guruan koperasi
bersifat menyeluruh (substantive makro) karena koperasi dapat hidup di dalam
bangunan-bangunan usaha lain yang non-koperasi.
Koperasi adalah wahana yang tepat untuk merealisasi Ekonomi Pancasila
terutama karena terpenuhinya tuntutan kebersamaan dan asas kebersamaan dan
asas kekeluargaan. Dalam keseluruhan, koperasi adalah kemakmuran rakyat
sentries.
Ada beberapa prinsip koperasi, antaranya adalah:
1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis-jadi di sini maksudnya adalah
seluruh kegiatan usaha yang dilakukan koperasi harus berdasarkan keputusan yang
diambil melalui Rapat Anggota yang dilangsungkan secara demokratis.
3. Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan keuntungan dari usaha yang dilakukan
oleh koperasi dibagi berdasarkan besarnya jasa masing-masing anggota.
4. Modal diberi balas jasa secara terbatas – dalam hal ini yang dimaksudkan modal
diberi jasa secara terbatas, yaitu apabila seseorang atau badan memasukkan modal
ke koperasi, maka koperasi akan memberikan balas jasa – tetapi secara terbatas,
artinya dengan ketentuan jasa yang diberikan itu adalah atas keputusan Rapat
anggota.
5. Koperasi bersifat mandiri
BAB V
PENUTUP
Noor, Dewi.2011 Buku Ajar Grand Star Ekonomi. Jakarta: Putra Kertonatan.