Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

“KOPERASI”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :


Hukum Dagang

Dosen pengampu :
Abdul Waid.S.H.I,.M.S.I

Oleh :

Ni’mah Tri Wahyuningsih

INSTITUSI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA


(IAINU) KEBUMEN
2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Hukum Dagang tentang Koperasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.
Untuk kami khususnya dan untuk teman – teman mahasiswa IAINU Kebumen
pada umumnya. Kami sadar bahwa makalah ini belum sempurna dan masih
memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami, mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak yang membaca. Sekian dan terimakasih.

Kebumen, 20 Mei 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………….……….2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….3

BAB I

PENDAHULUAN ……..…………………...……..…………………………….

a. Latar Belakang…………………………………….………………......4
b. Rumusan Masalah……………………………………….…………. 5
c. Tujuan Penulisan………………………………….………................. 5
BAB II

PEMBAHASAN….…………………………………..………………………….

a. Sejarah Perkembangan Koperasi…………………………………….. 7


b. Pengertian Koperasi………………………………………………….. 8
c. Lambang Koperasi………………………………………………… 9
d. Fungsi Dan Peran Koperasi………………………………………… 11
e. Prinsip Koperasi…………………………………………………… 12
f. Asas Dan Tujuan Koperasi………………………………………… 13
g. Landasan Koperasi ……………………………………………… 14
h. Jenis-Jenis Koperasi……………………………………………… 15
i. Modal Koperasi…………………………………………………… 19
j. Cara Mendirikan Koperasi………………………………………… 21
k. Perangkat Koperasi ………………………………………………… 23
l. Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia………………… 24
BAB III

PENUTUP………………………………………………………………………..

a. Kesimpulan………………………………………………………… 25
b. Saran ………………………………………………………………… 25
DAFTAR PUSTAKA……………..………………………………… 27

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang
mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat ini telah
berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang terdiri dari
masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut,
yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-
masing anggota. Upaya dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan
bagi masyarakat untuk lebih memahami koperasi. Ciri utama dari koperasi
yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non koperasi) adalah
posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
disebutkan bahwa, anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna
jasa koperasi.
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-
semata hanya pada orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat .
Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar
keuntungan sebgai tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan
pelayanan. Untuk koperasi diindonesia, tujuan badan usaha koperasi adaalah
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai
aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat angggota tahunan.
Koperasi juga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
pembentukan produk nasional, peningkatan ekspor, perluasan lapangan kerja
dan usaha, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan.
Sebuah Koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu
meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat mensejahterahkan

4
anggotanya, karena ia menciptakan nilai tambah dari usaha mereka. Dalam hal
ini, semakin baik kinerja Koperasi, maka semakin besar kemampuan Koperasi
mensejahterakan anggotanya. Semakin besar peran Koperasi memperbaiki
kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka dalam kegiatan
Koperasi. Jadi, hubungan antara kinerja Koperasi, partisipasi anggota dan
kesejahteraan anggota adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Anggota
Koperasi mempunyai makna yang sangat strategis bagi pengembangan
Koperasi, anggota dapat berfungsi sebagai pemilik dan sekaligus sebagai
pengguna jasa sebagai karakteristik utama Koperasi yang tidak dimiliki oleh
bentuk perusahaan lain.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sejarah perkembangan Koperasi?


2. Apakah pengertian koperasi?
3. Bagaimana lambang Koperasi?
4. Bagaimana fungsi dan peran koperasi?
5. Bagaimana prinsip koperasi?
6. Apa asas dan tujuan koperasi?
7. Apa landasan koperasi?
8. Apa saja jenis-jenis koperasi?
9. Darimana asal modal Koperasi?
10. Bagaimana cara mendirikan koperasi?
11. Apa saja perangkat koperasi?
12. Apa Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia?

C .Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang sejarah perkembangan koperasi


2. Untuk mengetahui pengertian koperasi
3. Untuk mengetahui lambang dan ciri-ciri koperasi.
4. Untuk mengetahui fungsi dan peran koperasi.

5
5. Untuk mengetahui prinsip, asas dan tujuan koperasi.
6. Untuk mengetahui landasan koperasi di Indonesia.
7. Untuk mengetahui jenis- jenis koperasi.
8. Untuk mengetahui modal dan cara mendirikan koperasi.
9. Untuk mengetahui apa saja perangkat koperasi
10. Untuk mengetahui peranan koperasi dalam perekonomian indonesia

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Koperasi

Sejarah lahirnya koperasi pada tahun 1844 di Rochdale Inggris,


lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini sedangkan pada tahun
1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit setelah itu 1862
dibentuk Pusat Koperasi Pembelian “TheCooperative Whole Sale Society
(CWS) sampai pada tahun 1818-1888 koperasi berkembang di Jerman
dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen lalu pada tahun
1803-1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman
Schulze dan pada tahun 1896 di London terbentuklah ICA (International
Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan
internasional.
Sejarah Perkembangan Koperasi 1895 di Leuwiliang didirikan
pertama kali di Indonesia (sukoco,”Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”).
Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dan kawan-kawan
mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman sejawatnya. para
pegawai negri pribumi melepaskan diri dari cengkraman pelepas uang. Bank
Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU
No.14 tahun 1967 tentang pokok-pokok Perbankan, diberi nama “De
Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der InlandscheHoofden”Bank Simpan
Pinjam para ‘priyayi’ purwokerto atau dalam bahasa Inggris “The Purwokerto
Mutual Loan And Saving Bank for Native Civil Servants 1920 diadakan
Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boekesebagai
Adviseurvoor Volkscredietwezen. Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki
apakah koperasi berjalan dengan baik dan bermanfaat di Indonesia, pada
tanggal 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres koperasi se-Jawa yang pertama
di Tasikmalaya lalu pada tahun 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah No. 140 tentang penyaluran bahan pokok dan menugaskan

7
koperasi sebagai pelaksananya 1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional
Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk Melaksanakan prinsip Demokrasi
Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin sedangkan pada tahun 1965, Pemerintah
mengeluarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1965, prinsip NASAKOM
(Nasionalis dan Komunis) diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga
dilaksanakan Munaskop II di Jakarta, Lalu pada tahun 1967 pemerinth
mengeluarakan Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok
perkoperasian disempurnakan dan diganti dengan UU No. 25 Tahun 1992
tentang perkoperasian setelah itu di buatlah Peraturan Pemerintah No. 9
Tahun 1995 tenteng kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi.

B. PENGERTIAN KOPERASI
a) Pengertian Koperasi Menurut Istilah
Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang
berarti bersama dan ”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian
koperasi adalah kerja sama. Sedangkan pengertian umum, Koperasi
adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat
dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud
mensejahterakan anggota.
b) Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang
UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia):
Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.
c) Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :
1. Dr. Fay ( 1980 )
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha
bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu
dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa,

8
sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai
anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka
terhadap organisasi.
2. R.M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang
dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan
ekonominya.
3. Prof. R.S. Soeriaatmadja
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki
dan dikendalikan oleh anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan
oleh mereka dan untuk mereka atas dasar laba atau dasar biaya.

Jadi, Koperasi adalah suatu badan atau lembaga melakukan usaha bersama
atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih
besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara
demokratis oleh anggotanya.

C. LAMBANG KOPERASI

Lambang Koperasi Indonesia memiliki arti:


1. Roda Bergigi, melambangkan upaya keras yang ditempuh secara terus
menerus.
2. Rantai, memiliki makna ikatan kekeluargaan, persatuan, dan
persahabatan yang kokoh.
3. Padi dan Kapas, melambangkan kemakmuran anggota koperasi secara
khusus dan rakyat secara umum yang diusahakan oleh koperasi.
4. Timbangan, menggambarkan keadilan sosial bagi salah satu dasar
kopersi.
5. Bintang dan Perisai, yang merupakan lambang dari PANCASILA yang
berarti landasan ideal koperasi.

9
6. Pohon Beringin, menggambarkan simbol kehidupan yang memiliki sifat
kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang berakar kokoh.
7. Koperasi Indonesia, melambangkan kepribadian koperasi rakyat
Indonesia.
8. Warna Merah dan Putih, menggambarkan sifat nasional Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan


Menengah Nomor : 02/Per/M.KUKM/IV/2012 tanggal 17 April yang lalu tentang
penggunaan lambang Koperasi Indonesia, maka sejak diumumkan peraturan resmi
ini, lambang koperasi Indonesia yang berlaku adalah gambar teratai berwarna abu-
abu sebagai ganti dari logo koperasi yang sudah digunakan yaitu logo pohon
beringin.
Lambang koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi
kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia
mengandung makna bahwa koperasi Indonesia harus selalu berkembang,
cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya
serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan teknologi.

Penjelasan Gambar dan Warna:


1. Bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap
perkoperasian di Indonesia, mengandung makna bahwa Koperasi Indonesia
harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus
produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada
keunggulan dan teknologi;
2. 4 (empat) sudut pandang melambangkan arah mata angin yang mempunyai
maksud Koperasi Indonesia sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk
menyalurkan aspirasi; sebagai dasar perekonomian nasional yang bersifat
kerakyatan; sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan,
kemandirian, keadilan dan demokrasi; selalu menuju pada keunggulan dalam
persaingan global.

10
3. Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern, menyiratkan
kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan zaman yang
mencerminkan pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi
Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya
ikatan yang kuat, baik didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia
maupun antara Koperasi Indonesia dan para anggotanya;
4. Warna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi
Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan
adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai
kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan
percaya diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya;
5. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi
yang memuat:
 Tulisan: Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang;
 Gambar: 4 (empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan
bentuk sebuah lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan
kuncup lainnya, menggambarkan seluruh pemangku kepentingan
saling bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi secara harmonis
dalam membangun Koperasi Indonesia.

D. FUNGSI DAN PERANAN KOPERASI


Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi
dan peran koperasi di Indonesia seperti berikut ini :
1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial.
Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada
umumnya relatif kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi
yang kecil itu dihimpun sebagai satu kesatuan, sehingga dapat membentuk
kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian koperasi akan memiliki peluang
yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial

11
anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai
koperasi jika ia dapat mengembangkan kemampuannya dalam membangun
dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota-anggotanya serta
masyarakat disekitarnya.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional.
4. Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara
demokratis. Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat
memainkan peranannya dalam menggalang dan memperkokoh perekonomian
rakyat. Oleh karena itu koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki
kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebab hanya dengan cara itulah
koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional.
5. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan
dan demokrasi ekonomi.
6. Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian
Indonesia, koperasi mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan
perekonomian nasional bersama-sama dengan pelaku-pelaku ekonomi
lainnya. Dengan demikian koperasi harus mempunyai kesungguhan untuk
memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara tersebut
koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.

E. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Koperasi dianggap sebagai satu lembaga bisnis yang unik. Keunikan itu
sering dikaitkan dengan prinsip-prinsip yang tidak saja mendasarkan diri pada
prinsip ekonomi melainkan juga kebersamaan. Menurut penjelasan (Pasal 5)
undang-undang Perkoprasian No.25 tahun 1992, adapun yang menjadi prinsip-
prinsip koperasi adalah :

12
a. Keanggotaan bersifat sekarela dan terbuka
Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna
bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun.
Sedangkan sikap tebuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak
dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Prinsip demokratis menunjukan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan
atas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang
memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil
Yaitu sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
Ketentuan demikian ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan
keadilan
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan
anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Karena itu balas
jasa terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan
tidak didasarkan semata-mata alas besarnya modal yang diberikan. Yang
dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalam arti melebihi suku bunga
yang berlaku.
e. Kemandirian
Masing-masing anggota memiliki fungsi, tugas, dan wewenang masing-
masing dan harus berperan aktif semuanya.

F. ASAS KOPERASI DAN TUJUAN KOPERASI


Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena
badan usaha ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas
tersebut antara lain:
• Asas kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap
anggota koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna

13
untuk semua anggota dan dari semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri
sendiri maupun beberapa anggota saja dan juga bukan dari satu anggota
melainkan mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat seperti ini maka
semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
• Asas kegotongroyongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki
toleransi, sifat mau bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur
kerja sama, bukan orang perorangan.
Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No. 25/1992, tujuan koperasi Indonesia
dalam garis besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut :
a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;
b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan
c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.

G. LANDASAN KOPERASI
Koperasi juga memiliki beberapa landasan diantaranya sebagai berikut :
 Landasan Idiil Pancasila
Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur,
koperasi tidak lepas dari landasan-landasan hukum.Sebagai landasan
berpijaknya koperasi Indonesia adalah Pancasila. Sesuai dengan jiwa
kepribadian bangsa, koperasi Indonesia harus menyadari bahwa dalam
dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan kehidupan yang
dipengaruhi oleh keadaan, tempat, lingkungan waktu, dengan suatu ciri
khas adanya unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kegotong royongan dalam
arti bekerja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika.
 Landasan Struktural UUD 1945
Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada
kedudukan sebagai Soko Guru perekonomian nasional. Dalam Garis-garis
Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 ditegaskan kembali bahwa hakikat
pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila adalah

14
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat
Indonesia seluruhnya. Hal ini sangat sesuai dengan satu fungsi dan peran
koperasi, yaitu mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
 Landasan mental setia kawan dan kesadaran pribadi
Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak melibatkan peran serta
rakyat.Oleh karena itu, koprasi sebagi gerakan ekonomi rakyat perlu lebih
banyak diikutsertakan dalam upaya pembangunan, untuk mewujudkan
pembangunan yang lebih merata, tumbuh dari bawah, berakar di
masyarakat dan mendapat dukungan luas dari rakyat.
 Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, UU
Koperasi No. 25 1992
Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan
bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan. Dalam penjelasannya antara lain dinyatakan bahwa
kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran
perorangan, dan bentuk perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koprasi.
Sejak tanggal 21 Oktober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia
yang semula UU Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok
Perkoperasian, Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 23, dan
Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832 berubah
menjadi UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini
disahkan oleh Presiden RI Soeharto, dan diumumkan pada Lembaran
Negara RI Tahun 1992 Nomor 116.

H. JENIS-JENIS KOPERASI
1. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya :
a. Koperasi Konsumsi
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para
anggotanya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli
atau konsumen bagi koperasinya. Yang pasti barang kebutuhan
yang dijual di koperasi harus lebih murah dibandingkan di tempat

15
lain, karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.
Contoh-contoh koperasi konsumen adalah kopkar/kopeg, Koperasi
Pegawai Indosat (Kopindosat), KPRI adalah Koperasi Keluarga
Guru Jakarta (KKGJ).
b. Koperasi Produksi
Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi. Bidang usahanya
adalah membantu penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan
produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu serta
membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut.
Misalnya Koperasi Produksi Kerja, misalnya dapat berupa kajian
rumah tangga, pertanian, dan sebagainya. Anggota sebagai pekerja
dan sekaligus pemilik. Koperasi Produksi Pengusaha (Produsen),
Contohnya koperasi produsen tahu dan tempe (kopti), koperasi
produksi kerajinan (koprinka).
c. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman
kepada para anggotanya. Misalnya: simpan pinjam, asuransi,
angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai
pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi. Tentu bunga yang
dipatok harus lebih rendah dari tempat meminjam uang yang lain.
Contoh koperasi jasa angkutan yang anggotanya para pemilik
angkutan, yaitu Koperasi Wahana Kalpika (KWK), Kowanbisata,
Kopaja (di Jakarta), Koperasi Angkutan Bekasi (Koasi); koperasi
perumahan yang memberi jasa sewa rumah; koperasi pelistrikan
yang memberi jasa aliran listrik kepada anggotanya; koperasi
asuransi yang memberi jasa jaminan kepada anggotanya yaitu
asuransi jiwa, pinjaman dan kebakaran.
d. Koperasi penjualan/pemasaran
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa
yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen.

16
Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau
jasa kepada koperasinya.

2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja


a. Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki
anggota sebanyak 20 orang perseorangan. Contoh Koperasi Pasar
Agung dan Koperasi Pasar Kemiri
b. Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan
badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang
luas dibandingkan dengan koperasi primer. Contoh gabungan dari
koperasi Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan koperasi pasar yang ada
di kota Depok.

3. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya


a. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang memiliki
usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani
peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan
mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa.
Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui
rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat
dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.” Contoh Kospin Jasa
Pekalongan, KSP Kodanua, KSP Kowika Jaya, Jakarta dan KSP
Arta Prima di Ambarawa, Magelang.
b. Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang bidang
usahanya bermacam-macam. Anggota KSU adalah orang-orang
yang bertempat tinggal diwilayah itu. Misalnya, unit usaha simpan
pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari
anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel. Contohnya
KUD.
c. Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya
menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang

17
dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, dan
perabot rumah tangga. Contoh kopkar dan koperasi pegawai
(KPRI), serta KSU dan KUD.
d. Koperasi Produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat
barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota
koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui
koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.
Contoh Koperasi Pengrajin Susu Bandung Selatan (KPBS).

4. Koperasi berdasarkan keanggotaannya


a. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan
masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha
ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang
dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas
hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan
teknis pertanian. Contoh Puskud Mina Lestari Jatim.
b. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), koperasi ini
beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini
bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan
terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri
(anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau
instansi.
c. Koperasi Pasar (Koppas), Koperasi ini beranggotakan para
pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar
mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan
dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan
barang dagangan. Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat
Koperasi Pasar (Puskoppas) yang bertujuan memberikan
bimbingan kepada koperasi pasar yang ada di wilayah binaannya.
d. Koperasi Sekolah, memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu
guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan

18
usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku
pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi
sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan
sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi,
kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.

I. MODAL KOPERASI
Modal usaha koperasi berasal dari dua sumber yaitu :
1. Modal Sendiri, yang terdiri dari
 Simpanan pokok
Yaitu sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak
boleh diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota.
 Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang wajin dibayar oleh anggota
kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan
wajib juga tidak boleh diambil jika bersangkutan masih menjadi
anggota koperasi. Dengan simpanan wajib modal koperasi terus
bertambah dan berkembang.
 Simpanan Sukarela
Modal koperasi semacam ini adalah simpanan dari anggota –
anggota koperasi yang bersifat sukarela, dalam artian tidak ada
paksaan untuk melakukan simpanan ini tetapi dilakukan atas
kemauan sendiri.
 Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan
sisa hasi usaha. Dana yang terkumpul dalam bentuk cadangan
selama tidak terjadi kerugian dapat dimanfaatkan sebagai modal.
 Hibah
Hibah adalah pemberian berupa uang atau barang yang diterima oleh

19
koperasi tetapi bukan dari anggotanya melainkan dari pihak lain.
Contohnya koperasi menerima hibah dari pemerintah atau
perusahaan tertentu.

2. Modal pinjaman berasal dari :


 Anggota koperasi
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan
dengan simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela,
maka besar kecil dari nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan
anggota. Sebaliknya dalam pinjaman, koperasi meminjam senilai
uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang berasal dari anggota.
 Koperasi lainnya dan atau anggotanya
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh
sesama badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang
kebutuhan modal. Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa
dalam lingkup yang luas atau dalam lingkup yang sempit tergantung
dari kebutuhan modal yang diperlukan.
 Bank dan lembaga keuangan lainnya
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha
koperasi mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut
diberikan kepada koperasi sebetulnya merupakan komitmen
pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan untuk mengangkat
kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha koperasi.
 Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau
surat utang kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar
dari masyarakat umum diluar anggota koperasi. Mengenai
persyaratan untuk menjual obligasi dan surat utang tersebut diatur
dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.
 Sumber lain yang sah;
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari

20
dana yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.
 Modal penyertaan (diatur dengan PP);
Modal penyertaan adalah modal yang berasal dari penanaman modal
(investasi) pemerintah atau swasta bukan anggota (seperti
perorangan, badan usaha swasta, dan BUMN). Modal ini dilakukan
dalam upaya memperkuat kegiatan usaha koperasi. Dalam koperasi,
modal penyertaan juga menanggung risiko. Pemilik modal ini tidak
memiliki suara dalam rapat anggota. Akan tetapi, pemilik dapat
diikutsertakan dalam pengawasan usaha investasi dari modal tersebut
sesuai dengan kesepakatan.

J. CARA MENDIRIKAN KOPERASI


A. Syarat pendirian koperasi
1. Pengumpulan anggota minimal 20
2. Para anggota tersebut akan mengadakan rapat untuk memilik pengurus
koperasi
3. Koperasi tersebut harus merencanakan ADART
4. Meminta perijinan dari Negara

B. Persiapan Mendirikan Koperasi :


 Anggota masyarakat yang akan mendirikan koperasi harus mengerti
maksud dan tujuan berkoperasi serta kegiatan usaha yang akan dilak-
sanakan oleh koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat
sebesar-besarnya bagi anggota. Pada dasarnya koperasi dibentuk dan
didirikan berdasarkan kesamaan kepentingan koperasi.
 Agar orang-orang yang akan mendirikan koperasi memperoleh penger-
tian, maksud, tujuan, struktur organisasi, managemen, prinsip-prinsip
koperasi dan prospek pengembangan koperasinya, maka mereka dapat
meminta penyuluhan dan pendidikan serta latihan dari Kantor Departe-
men Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Setempat.

21
C. Rapat Pendirian
Proses pendirian sebuah koperasi diawali dengan penyelenggaraan
Rapat Pendirian Koperasi oleh anggota masyarakat yang menjadi
pendirinya
Hal - Hal yang dibicarakan dalam Rapat:
 Tujuan mendirikan koperasi
 Kegiatan usaha yang hendak dijalankan
 Menetapkan modal yang akan disetor kepada koperasi diantaranya dari
simpanan pokok dan simpanan wajib
 Memilih nama-nama pengurus dan pengawas koperasi
 Menyusun anggaran dasar

D. Prosedur permohonan pengesahan :


 Adanya permohonan tertulis dari para pendiri dengan dilampiri akta
pendirian;
 Bila permintaan pengesahan ditolak, alasan penolakan diberitahukan
kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah diterimanya permintaan;
 Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat men-
gajukan permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak
diterimanya penolakan;
 Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam
jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan
permintaan ulang;
 Setelah pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia

22
K. PERANGKAT KOPERASI

Untuk bisa berjalan lancar, koperasi memerlukan perangkat. Perangkat


yang dimaksud di sini adalah:
1. Rapat Anggota
Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kop-
erasi. Keputusan-keputusan penting dalam koperasi seperti pemilihan
pengurus, pembagian SHU, dan penetapan dana cadangan diambil
pada saat Rapat Anggota.
Rapat anggota dihadiri oleh seluruh anggota. Setiap anggota memiliki
satu suara yang dapat digunakan saat pengambilan keputusan. Umum-
nya, Rapat Anggota diadakan setahun sekali dan sering disebut seba-
gai RAT (Rapat Anggota Tahunan).
2. Pengurus
Untuk menjalankan koperasi, diperlukan beberapa orang yang
bertanggung jawab melakukannya. Orang-orang ini disebut sebagai
pengurus dan bertugas menjalankan koperasi secara umum.
Pengurus dipilih melalui Rapat Anggota dan memiliki masa jabatan
selama lima tahun.
3. Pengawas
Untuk mencegah adanya kecurangan dalam pengelolaan koperasi, kin-
erja Pengurus akan diawasi oleh Pengawas. Setiap tahunnya, Pen-
gawas melakukan audit atas kondisi manajerial, kondisi finansial,
serta kondisi fisik/inventaris koperasi. Pengawas juga melaporkan
hasil kinerja Pengurus.
Pengawas dipilih melalui Rapat Anggota.
4. Pengelola
Pengurus bertugas menjalankan koperasi secara umum, sedangkan
pengelola bertugas menjalankan usaha koperasi sesuai arahan dari
Pengurus. Pengelola sering juga disebut sebagai manajer.

23
L. PERANAN KOPERASI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia dari segi ekonomi sebagai


berikut:
 Membantu anggota meningkatkan penghasilan sehingga secara tidak
langsung ikut serta meningkatkan taraf hidup rakyat.
 Meningkatkan pendapatan secara adil dan merata.
 Ikut mengembangkan daya cipta, daya usaha orang-orang secara individu
maupun sebagai kelompok.
 Memperluas lapangan kerja dan meningkatkan produksi masyarakat.
2. Peranan dari segi sosial sebagai berikut:
 Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan anggota.
 Membantu membentuk masyarakat yang bertanggung jawab yang
mampu menyelesaikan masalah sendiri.

24
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan


asas kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara
anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan
masyarakat serta membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan
ekonomi rakyat, koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik
oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas
kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota
ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui
karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih
menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai
produsen maupun konsumen
Koperasi juga merupakan bentuk organisasi yang tujuan utama nya bukan
mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggotanya dan meningkatkan
perekonomian rakyat. Koperasi menyediakan kebutuhan setiap anggotanya
dengan harga terjangkau. Masyarakat ikut serta menjadi anggota koperasi di
dalamnya. Modal koperasi di dapatkan dari modal sendiri maupun modal
pinjaman. Oleh karena itu, dengan adanya koperasi, kesejahteraan rakyat akan
meningkat.

B. SARAN
Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing - masing dalam
usaha untuk meningkatkan koperasi di Indonesia, dengan cara meningkatkan
kinerja anggota koperasi dengan cara memberikan training atau pelatihan kepada
anggota koperasi, kita juga bisa memodifikasi produk yang ada , dengan
memodifikasi produk-produk yang ada dikoperasi untuk meningkatkan selera
masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi produk dari koperasi tersebut

25
dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun dan juga
memperbaiki koperasi secara menyeluruh. Kita harus menjadikan koperasi yang
ada Indonesia ini sebagai koperasi yang baik dan marilah kita memberi perubahan
yang ada untuk lebih mensejahterkan koperasi Indonesia agar menjadi lebih baik
lagi

26
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi

http://dunsarwere.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-koperasi-menurut-para-
ahli.html

https://www.enjang.com/landasan-asas-dan-tujuan-koperasi/

http://www.koperasi.net/2008/06/bagaimana-memulai-sebuah-koperasi.html

https://ahmadsayutinurreza.wordpress.com/2013/11/19/modal-koperasi/

https://www.studiobelajar.com/koperasi/

https://www.cermati.com/artikel/koperasi-pengertian-jenis-fungsi-prinsip-
dan-keuntungannya-yang-perlu-kamu-ketahui

https://kumparan.com/berita-update/prinsip-koperasi-menurut-undang-
undang-no-25-tahun-1992-1uxdoWjPkTr

27

Anda mungkin juga menyukai