Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SEJARAH BERDIRINYA KOPERASI

Disusun oleh :

KELOMPOK 1

Alexander Cameron Simatupang


Annisa Dwi Ariesta
Aulia Noviyanti
Justine Verena Rumahloine
Mainati Awaliah
Nera Junia Achmad
Pebi Shopal
Rezky Putera Novyan
Siti Nuraeni
Zaenun Adriansyah

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang telah memberikan rahmat dan petunjuknya, serta dukungan serta doa

dari orang tua, dosen, sahabat, dan teman-teman serta yang lainnya. Karena

penulis dapat menyelesaikan tulisan ini berupa makalah dengan judul “Sejarah

berdirinya koperasi” untuk memenuhi tugas mata kuliah Koperasi dan Usaha

Kecil Menengah .

Alhamdulillah, akhirnya tugas makalah Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah dapat diselesaikan. Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan

makalah ini masih banyak terdapat kesalahan maupun kekurangan, baik dari segi

pengetikan, maupun materi yang di sajikan. Oleh sebab itu, saran dan kritik dari

semua pihak yang terkait sangat di harapkan agar makalah ini dapat lebih baik

lagi.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

memerlukannya. Tidak lupa pula kami haturkan permohonan maaf sebesar-

besarnya apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kata-kata yang salah dan

tidak sesuai.

Jakarta, 01 Febuari 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... . i

DAFTAR ISI .................................................................................................... . ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................... . 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................ . 1

1.2 Tujuan...................………...………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... . 3

2.1.Pengertian Koperasi ................................................................ . 3

2.2.Sejarah perkembangan koperasi di dunia................................ .. 3

2.3.Sejarah lahirnya gerakan koperasi di Indonesia …………….. 4

BAB III PENUTUP .................................................................................... . 14

3.1.Kesimpulan.............................................................................. . 14

3.2.Saran........................................................................................ . 14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................... ............... 16

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat

karena para anggota-anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah

mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu

perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota. Upaya

dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih

memahami koperasi. Di Indonesia pengenalan koperasi memang dilakukan oleh

dorongan pemerintah, bahkan sejak pemerintahan penjajahan Belanda telah mulai

diperkenalkan.

Gerakan koperasi sendiri mendeklarasikan sebagai suatu gerakan sudah

dimulai sejak tanggal 12Juli 1947 melalui Kongres Koperasi di Tasikmalaya.

Pengalaman di tanah air kita lebih unik karena koperasi yang pernah lahir dan

telah tumbuh secara alami di jaman penjajahan, kemudian setelah kemerdekaan

diperbaharui dan diberikan kedudukan yang sangat tinggi dalam penjelasan

undang-undang dasar. Dan atas dasar itulah kemudian melahirkan berbagai

penafsiran bagaimana harus mengembangkan koperasi. Paling tidak dengan dasar

yang kuat tersebut sejarah perkembangan koperasi di Indonesia telah mencatat

tiga pola pengembangan koperasi.Secara khusus pemerintah memerankan fungsi

“regulatory” dan “development” secara sekaligus. Dari latar belakang diatas maka

ii
kami ingin membahas faktor-faktor yang menghambat perkembangan koperasi

Indonesia, agar dapat lebih memahami apa saja hambatan dalam perkembangan

koperasi di Indonesia dan faktor yang mendukung koperasi di Indonesia.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Agar mengetahui pengertian koperasi.

2. Agar mengetahui sejarah perkembangan Gerakankoperasi di Indonesia.

i
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Koperasi

Menurut UU No 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Indonesia, koperasi

adalah badan usaha yang beranggotakan orang, seorang, atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Kemudian muncul definisi lebih baku oleh ICA yang mendefinisikan

koperasi sebagai assosiasi yang bersifat otonom dengan keanggotaan bersifat

terbuka dan sukarela untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi, sosial dan kultur

melalui usaha bersama saling membantu dan mengontrol usahanya secara

demokratik.

2.2 Sejarah perkembangan koperasi di dunia.

Gerakan Koperasi Dunia dimulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad

19 di Inggris. Lembaga itu disebut dengan“KOPERASI PRAINDUSTRI”. Dahulu

Gerakan koperasi digagas oleh :

Robert Owen (1771–1858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha

pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Gerakan koperasi ini dikembangkan

lebih lanjut oleh William King (1786–1865) dengan mendirikan toko koperasi di

Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang

bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis

ii
tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi. Kemudian pada

tahun 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang

dewasa ini. Hingga pada Th 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100

unit. Pada tahun 1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative

Whole

Sale Society (CWS). Tahun 1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman

dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen. Tahun 1808 – 1883

koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze. Tahun 1896

di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi

telah menjadi suatu gerakan internasional.

2.3 Sejarah lahirnya gerakan koperasi di Indonesia.

sejarah perkembangan koperasi Indonesia secara garis besar dapat dibagi

dalam “ dua masa ”, yaitu masa penjajahan dan masa kemerdekaan.

Pada zaman penjajahan banyak rakyat Indonesia yang hidup menderita,

tertindas, dan terlilit hutang dengan para rentenir. Karena hal tersebut pada tahun

1896, patih purwokerto yang bernama R. Aria Wiriaatmadja mendirikan koperasi

kredit untuk membantu para rakyat yang terlilit hutang. Lalu pada tahun 1908,

perkumpulan Budi Utomo memperbaiki kesejahteraan rakyat melalui koperasi dan

pendidikan dengan mendirikan koperasi rumah tangga, yang dipelopori oleh

Dr.Sutomo dan Gunawan Mangunkusumo.

i
Setelah Budi Utomo sekitar tahun 1911, Serikat Dagang Islam (SDI)

dipimpin oleh H.Samanhudi dan H.O.S Cokroaminoto mempropagandakan cita-

cita toko koperasi (sejenis waserda KUD), hal tersebut bertujuan untuk

mengimbangi dan menentang politik pemerintah kolonial belanda yang banyak

memberikan fasilitas dan menguntungkan para pedagang asing, namun koperasi

yang dibentuk oleh Budi Utomo maupun SDI tidak dapat berkembang dan

mengalami kegagalan, hal ini karena lemahnya pengetahuan perkoperasian,

pengalaman berusaha, kejujuran dan kurangnya penelitian tentang bentuk

koperasi yang cocok diterapkan di Indonesia.

Upaya pemerintah kolonial belanda untuk memecah belah persatuan dan kesatuan

rakyat Indonesia ternyata tidak sebatas pada bidang politik saja,tapi kesemua

bidang termasuk perkoperasian. Hal ini terbukti dengan adanya undang-undang

koperasi pada tahun 1915, yang disebut “Verordening op de Cooperative

Vereenigingen” yakni undang-undang tentang perkumpulan koperasi yang

berlaku untuk segala bangsa, jadi bukan khusus untuk Indonesia saja. Undang-

undang koperasi tersebut sama dengan undang-undang koperasi di Nederland

pada tahun 1876 (kemudian diubah pada tahun 1925), dengan perubahan ini maka

peraturan koperasi di indonesia juga diubah menjadi peraturan koperasi tahun

1933 LN nomor 108. Di samping itu pada tahun 1927 di Indonesia juga

mengeluarkan undang-undang nomor 23 tentang peraturan-peraturan koperasi,

namun pemerintah Belanda tidak mencabut undang-undang tersebut, sehingga

terjadi dualisme dalam bidang pembinaan perkoperasian di Indonesia.

ii
Meskipun kondisi undang-undang di indonesia demikian, pergerakan dan

upaya bangsa indonesia untuk melepaskan diri dari kesulitan ekonomi tidak

pernah berhenti, pada tahun 1929 Partai Nasionalis Indonesia (PNI) di bawah

pimpinan Ir.Soekarno mengobarkan semangat berkoperasi kepada kalangan

pemuda. Pada periode ini sudah terdaftar 43 koperasi di Indonesia. Pada tahun

1930, dibentuk bagian urusan koperasi pada Kementrian Dalam

Negeri di mana tokoh yang terkenal masa itu adalah R.M.Margono

Djojohadikusumo. Lalu pada tahun 1939, dibentuk Jawatan Koperasi dan

Perdagangan Dalam Negeri oleh pemerintah. Dan pada tahun 1940, di Indonesia

sudah ada sekitar 656 koperasi, sebanyak 574 koperasi merupakan koperasi kredit

yang bergerak di pedesaan maupun di perkotaan.

Setelah itu pada tahun 1942, pada masa kedudukan jepang keadaan

perkoperasian di Indonesia mengalami kerugian yang besar bagi pertumbuhan

koperasi di Indonesia, hal ini disebabkan pemerintah jepang mencabut undang-

undang nomor 23 dan menggantikannya dengan kumini (koperasi model jepang)

yang hanya merupakan alat mereka untuk mengumpulkan hasil bumi dan barang-

barang kebutuhan jepang.

Koperasi pada Masa Mempertahankan Kemerdekaan (1945-1949) Dalam

suasana perang, sambil bertempur mempertahankan kemerdekaan Pemerintah

Republik Indonesia dapat memnbenahi diri sehingga seluruh tugas-tugas

pemerintah dapat berjalan sebagaimana mestinya, termasuk juga tugas-tugas yang

di emban jawatan koperasi. Tentang Koperasi telah dengan jelas dicantumkan

i
pada pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 yang mulai berlaku secara resmi sejak

tanggal 18 Agustus 1945, terutama ayat 1 yang menjamin berlangsungnya

perkoperasian di negara kita dengan memainkan peranan yang penting dalam

mengembangkan perekonomian masyarakat Indonesia.

Semangat berkoperasi yang sesungguhnya telah luntur pada masa ini

karena tugas-tugas pelaksanaan “kumiai” (koperasi yang didirikan oleh

pemerintah jepang). Kemudian mulai timbul kembali pada saat bergeloranya

”Semangat Nilai-nilai Perjuangan 45”, dimana rakyat bahu-membahu bersama

pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi. Agar pengembangan

koperasi dapat berjalan dengan lancar maka pada bulan Desember 1946 oleh

pemerintah RI diadakan reorganisasi koperasi dan perdagangan dalam negeri

menjadi dua instansi yang terpisah dan berdiri sendiri. Koperasi dengan tugas-

tugas mengurus dan menangani pembinaan gerakan koperasi, sedangkan

perdagangan dengan tugas-tugas mengurus perdagangan.

Ketahanan rakyat Indonesia dalam menghadapi berbagai masalah yang

dihadapi dengan semangat kekeluargaan, kegotong royongan untuk mencapai

masyarakat yang dapat meningkatkan taraf hidupnya telah mendorong lahirnya

berbagai jenis koperasi dengan pesat, koperasi pada kurun waktu ini merupakan

alat perjuangan dibidang ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Bukti nya pada

tahun 1947 tercatat kurang lebih 2500 koperasi yang diawasi oleh pemerintah RI

namun pengawasannya kurang seksama sehingga ada yang mengatakan koperasi-

koperasi yang ada lebih banyak bersifat kuantitas daripada kualitas. Pergerakan

ii
koperasi di RI telah berhasil mewujudkan dua kegiatannya yang akan selau

tercatat dalam sejarah perkoperasian Indonesia yaitu :

1. Koperasi Desa

Gagasan tentang perlu dibentuknya koperasi di desa–desa adalah

gagasan

dari Sir Horace Plunkett yang berkebangsaan Inggris sebelumnya beliau

mengembangkannya di India yang terkenal dengan “Multy Purposes

Cooperative” dan beliau berpendapat bahwa “ Dengan Koperasi Desa akan

tercapai pertanian yang lebih baik, usaha perdagangan yang lebih baik dan

kehidupan yang lebih baik” (Better Farming, Better Business, and Better

Living) yang merupakan cikal-bakal terbentuknya KUD (Koperasi Unit

Desa) dimana dalam bentuk koperasi ini petani diharapkan hendaknya

bergabung agar dapat tercapainya peningkatan pendapatan untuk

memenuhi segala kebutuhan mereka baik untuk memproduksi atau

keperluan hidup agar tercapai kesejahteraan hidupnya.

Tugas dari Koperasi desa meliputi meningkatkan produksi,

pemasaran hasil produksi secara terpadu, dan mengusahakan kredit untuk

memperlancar usaha tani. Jika kita hubungkan dengan peranan KUD pada

waktu sekarang pada umumnya petani yang bergabung dalam KUD

tingkat kesejahteraan hidupnya adalah lebih baik karena KUD telah dapat

menimbulkan kegairahan kerja untuk meningkatkan produksi dan para

i
petani dibimbing untuk mengolah lebih lanjut hasil dari pertanian itu untuk

menjadi komoditi perdagangan yang harganya lebih tinggi.

2. Koperasi adalah Alat Pembangunan Ekonomi

Tanggal 11 Juli sampai dengan 14 Juli 1947 gerakan koperasi

Indonesia

menyelenggarakan kongresnya yang pertama di Tasikmalaya. Pelaksanaan

kongres dan keputusan–keputusan yang dihasilkannya telah memberi

warna, bahwa gerakan koperasi Indonesia merupakan alat perjuangan

dibidang ekonomi dan pembangunan untuk mencapai cita-cita

kemerdekaan, keputusannya–keputusan lainnya adalah:

1. Terwujudnya Kesepakatan untuk mendirikan SOKRI (sentral

Organisasi Koperasi Rakyat indonesia).

2. Ditetapkannya azas Koperasi Indonesia “Berdasar atas azas

kekeluargaan dan gotong royong).

3. Ditetapkannya tanggal 12 Juli sebagai “Hari koperasi Indonesia”.

4. Diperluasnya pengertian dan Pendidikan tentang perkoperasian,

agar para anggotanya dapat lebih loyal terhadap koperasinya.

5. Peraturan koperasi Tahun 1949, nomor 179

ii
Undang-Undang/Peraturan Koperasi tahun 1927, Stbi.no.91 telah ditinjau

kembali ternyata masih banyak diantara ketentuan tersebut yang kurang cocok

dengan kepribadian bangsa Indonesia sehingga diadakan Peraturan Koperasi yang

baru yaitu, Peraturan 1949 nomor 179 yang menyatakan “Koperasi merupakan

perkumpulan orang-orang atau badan–badan hukum Indonesia yang memberi

kebebasan kepada setiap orang atas dasar persamaan untuk menjadi anggota atau

dan menyatakan berhenti dari padanya, maksud utama mereka dalam wadah

koperasi ini yaitu memajukan tingkat kesejahteraan lahiriah para anggotannya

dengan melakukan usaha-usaha bersama di bidang perdagangan, usaha kerajinan,

pembelian/pengadaan barang–barang keperluan anggota, tanggung-menanggung

kerugian yang dideritanya, pemberian atau pengaturan pinjaman, pembentukan

koperasi harus diperkuat dengan akta (surat yang sah) dan harus didaftarkan serta

diumumkan menurut cara-cara yang telah ditentukan pemerintah”. Ketahanan

rakyat indonesia dalam bidang koperasi telah menunjukkan keunggulan

bangsanya untuk mengatasi atau menanggulangi kesulitan ekonomi.

Koperasi pada Masa Pertumbuhan dan Perkembangan / Orde Lama (1950-

1959) Koperasi pada waktu itu merupakn organisasi pemerintah dibawah

kementrian Perdagangan dan Perindustrian, secara aktif melaksanakan tugasnya

sesuai dengan program kerja yang telah ditentukan oleh kementriannya, yaitu

merealisasikan pembentukan kader-kader dan pendidikan perkoperasian bagi para

pegawainya dalam mengolah dan mengembangkan koperasi sebagai alat

perekonomian untuk mencapai cita-cita perjuangan bangsa indonesia. Ditekankan

bahwa koperasi adalah alat ekonomi yang tidak “Profit undertaking” melainkan

i
“service undertaking”, dan istilah “andil” diganti dengan “Simpanan Pokok” dan

pemupukan modal diperoleh dari simpanan wajib dan simpanan sukarela. Nama

Dr.Mohammad Hatta mungkin sudah tidak asing lagi, sebagai wakil Presiden atau

ahli ekonomi/koperasi tidak bisa dilupakan dari usaha meningkatkan

perkembangan koperasi tanah air demikan besar motivasi dan peranan beliau

terhadap usaha-usaha untuk meningkatkan perkembangan perkoperasian di negara

kita.

Karya-karya tulisnya tentang perkoperasian telah cukup banyak beredar

dikalangan masyarakat yang merupakan sumbangan besar bagi umum dan para

pembutuh ilmu untuk meningkatkan teknik-teknik manajemen perkoperasian

menuju arah keberesan dan kelancaran berkoperasi. Dan pada waktu itu koperasi

tengah dalam keadaan penyempurnaan hingga pada saat sistem liberalisme masuk

dan berakar dalam masyarakat kita sehingga gerak langkah koperasi pun

terpengaruh. Dimana liberalisme sangat mengabaikan musyawarah dan mufakat

dan pengkotak–kotakan dalam masyarakat yang sangat bertentangan dengan

gotong royong dan kekeluargaan yang menjadi kepribadian bangsa.

Pengaruhnya terhadap Koperasi di Indonesia :

1. Sering terjadinya penggatian kabinet sehingga kebijaksanaan dan

program-program kementriaan yang menangani urusan koperasi selalu

berubah-ubah.

2. Pergerakan Politik menjadi lebih banyak sehingga masing-masing

berusaha menarik masyarakat kedalam partainya tak jarang usaha-usaha

ii
nya menimbulkan persaingan dampaknya terhadap koperasi sangat terasa

karena keanggotaan koperasi yang tidak mengenal perbedaan

golongan,aliran,suku,agama menjadi terpengaruh oleh perbuatan para

pemimpin gerakan-gerakan politik. dan dalam rapat anggota musyawarah

dan mufakat mengalami gangguan.

Hal ini juga berdampak pada Undang-undang koperasi yang baru berkali–kali

disusun dan disempurnakan oleh koperasi tetapi hingga tahun 1958 belum pernah

diajukan ke Parlemen sampai pada akhirnya berkat inisiatif Soemardi anggota

parlemen awal tahun berikutnya disahkan oleh parlemen dan terkenal sebagai

Undang-Undang Koperasi Tahun 1958 No.79. walaupun hanya membawa sedikit

perubahan yakni :

1. Pemberian peranan yang lebih banyak pada pemerintah dalm tugas

membimbing koperasi.

2. pengadaan Badan Musyawarah Koperasi.

3. Pemberian/Pengaturan sanksi yang menyalahgunakan nama koperasi.

4. Hilangnya dualisme pengelolaan koperasi dengan dicabutnya peraturan

koperasi tahun 1949, no.79 dan Undang-Undang koperasi tahun 1933,

no.108.

i
Ditinjau secara umum (makro) pertumbuhan dan pergerakan koperasi sejak tahun

1950-1958 mengalami beberapa kemajuan seperti:

a) Bidang pendidikan Koperasi

1. Peningkatan Refreshing courses bagi para karyawan koperasi.

2. pemberian kesempatan kepada petugas-petugas koperasi untuk

meningkatkan pengetahuan diluar negeri.

b) Perkembangan Fisik Koperasi

Mengalami perkembangan pesat dalam kuantitas dan kualitas

dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tentang pengertian koperasi

menurut uu koperasi tahun 1958 no.79 adalah sebagai berikut:

Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang

atau badab-badan hukum yang tidak merupakan konsentrasi modal

dengan ketentuan yaitu: Berazas kekeluargaan (gotong royong).

Bertujuan memperkembangkan kesejahteraan masyarakatnya dan

daerah bekerjanya.

c) Dengan Usaha

1. Mewajibkan dan menggiatkan anggotanya untuk menyimpan secara

teratur.

2. Mendidik anggotanya kearah kesadaran berkoperasi.

3. Menyelenggarakan salah satu atau beberapa usaha lain dalam lapangan

ekonomi.

ii
Perkembangan Koperasi pada Masa Pemerintahan Orde Baru hingga Sekarang

Dibawah kepemimipinan Presiden Soeharto yang mendapat dukungan penuh dari

segenap rakyat yang pancasilais pemerintahan ini mengadakan pembersihan

keseluruh tubuh pemerintah termasuk badan-badan kemasyarakatan dan khusus

koperasi diadakan pula perubahan-perubahan untuk mengembalikan fungsi dan

hakiki dari gerakan koperasi Indonesia. Pembuatan kembali kebijaksanaan baru

yang memberikan kebebasan kembali kepada gerakan koperasi agar bekerja sesui

dengan azas-azas nya yaitu :

1. Memupuk dan menghidupkan kembali dasar-dasar demokrasi Pancasila.

2. Memupuk dan menghidupkan kembali pengertian bahwa koperasi harus

memiliki dasar Swadaya untuk mencapai tujan yang mulia. Menyusun

secara berangsur-angsur peraturan sebijaksana mungkin untuk

pengamanan azas-azas dan dasar koperasi yang lebih bersifat dorongan

dari pada mengekang.

3. Menyiapkan Undang-Undang koperasi baru sebagao pengganti UU

koperasi no.14 tahun 1965 karena telah menyelewengkan azas-azas dan

sendi-sendi koperasi dari kemurniannya.

Dan Pada tanggal 12 Juli 1984 diresmikan oleh Presiden Soeharto tentang

berdirinya Institut koperasi Indonesia di Jatinangor.

Tampilan orde baru dalam memimpin negeri ini membuka peluang dan

cakrawala baru bagi pertumbuhan dan perkembangan perkoperasian di Indonesia,

i
dibawah kepemimpinan Jenderal Soeharto. Ketetapan MPRS no.XXIII

membebaskan gerakan koperasi dalam berkiprah.

Berikut beberapa kejadian perkembangan koperasi di Indonesia pada zaman orde

baru hingga sekarang:

1. Pada tanggal 18 Desember 1967, Presiden Soeharto mengesahkan

Undang-Undang Koperasi no.12 tahun 1967 sebagai pengganti Undang-

Undang no.14 tahun 1965.

2. Pada tahun 1969, disahkan Badan Hukum terhadap badan kesatuan

Gerakan Koperasi Indonesia (GERKOPIN).

3. Pada tanggal 9 Februari 1970, dibubarkannya GERKOPIN dan sebagai

penggantinya dibentuk Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN).

4. Pada tanggal 21 Oktober 1992, disahkan Undang-Undang no.25 tahun

1992 tentang perkoperasian, undang-undang ini merupakan landasan yang

kokoh bagi koperasi Indonesia.

5. Pada tahun 2012, disahkan Undang-Undang no 17 tahun 2012 tentang

perkoperasian di Indonesia. Undang-Undang ini merupakan hasil revisi

Undang-Undang no 25 tahun 1992 yang dianggap sudah tidak terlalu

cocok dengan perkembangan di Indonesia saat ini.

6. Era tahun 2000an hingga sekarang perkembangan koperasi di Indonesia

cenderung jalan di tempat.

ii
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Koperasi adalah suatu kumpulan orang orang yang memiliki tujuan yang

sama dengan cara bekerja sama dengan membentuk organisasi tujuannya untuk

mensejahtrakan para anggotanya.

Sejarah dan perkembangan koperasi di Indonesia mengalami proses dan

sistem pelaksanaan yang berbeda-beda sesuai dengan masa pemerintahan yang

ada di Indonesia dimulai dari masa sebelum kemerdekaan, masa mempertahankan

kemerdekaan, masa orde lama dan masa orde baru hingga sekarang.

Koperasi memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan

ekonomi dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia di awal

kemerdekaan tetapi seiring masuknya liberalisme koperasi pun mengalami

penurunan kemajuan bahkan untuk saat ini koperasi cenderung jalan di tempat

atau tidak berkembang.

3.2 Saran

Sesuai dengan upaya dan kerja keras segenap aspek masyarakat dan

pemerintah pada masa ini jumlah koperasi berkembang baik dari segi kuantitas

maupun kualitas dan mencapai keberhasilan di berbagai sektor seperti KUD

(koperasi unit desa) sebagai penjelmaan Koperasi pertanian dan koperasi

pedesaan

i
yang serba guna dan efektif dalam pembangunan masyarakat pedesaan yang harus

lebih dikembangkan tingkat-tingkat usahanya.

ii
DAFTAR PUSTAKA

Anonim A. 2012. Perkembangan Koperasi Indonesia. http://wawanhariskurnia

blogspot.com/2012/12/perkembangan-koperasi-indonesia-dari.html.

Diakses pada tanggal 3 Maret 2014.

Anonim B. 2012. Makalah Perkembangan Koperasi. http://selviadevy.blogspot

com/2012/11/makalah-perkembangan-koperasi-di.html. Diakses pada

tanggal 3 Maret 2014.

Anonim C. 2013. Sejarah dan Perkembangan Koperasi. http://afifalamsyah

blogspot.com/2013/01/sejarah-perkembangan-koperasi-di.html. Diakses

pada tanggal 3 Maret 2014.

Koperasi.http://id.wikipedia.org/wiki

pengertian-konsep-aliran-sejarah http://soktaviani.blogspot.com/2011/10

sejarah-koperasi-dunia-dan-indonesia.

http://alexandercharliethings.blogspot.com/2011/10//

Anda mungkin juga menyukai