Ditulis Oleh
KELOMPOK 4
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGGERANG SELATAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, penulis masih di beri kesehatan dan kesempatan untuk dapat
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapak Panji
Galih Kusumo Adie selaku dosen dalam mata kuliah Koperasi dan UKM. Sehingga
penulis memperoleh banyak ilmu, informasi dan pengetahuan selama penulis membuat
dan menyelesaikan makalah ini. Dengan begitu, ilmu yang telah penulis peroleh tidak
akan sia-sia.
Penulis selaku penyusun makalah ini sangat berterimakasih juga kepada Bapak
Panji Galih Kusumo Adie selaku dosen dalam mata kuliah Koperasi dan UKM yang
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................2
1.4 Manfaat ..........................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN ..........................................................................................................................4
2.1 Pengertian Koperasi .................................................................................................4
2.2 Sejarah Koperasi Dunia ............................................................................................5
2.2.1 Perkembangan Koperasi di Eropa .....................................................................5
2.3 Sejarah Koperasi di Indonesia ................................................................................10
2.3.1 Masa sebelum kemerdekaan ...............................................................................11
2.3.2 Perkembangan koperasi setelah kemerdekaan (1945-1949) ................................14
2.3.3 Perkembangan koperasi dalam sistem ekonomi terpimpin (1950-1965) .............14
2.3.4 Perkembangan Koperasi Orde Baru .....................................................................15
2.3.5 Perkembangan Koperasi Pada Masa Era Reformasi ..............................................16
2.4 Jenis – Jenis Koperasi .............................................................................................17
2.5 Tujuan Koperasi ......................................................................................................18
2.6 Fungsi Koperasi ......................................................................................................19
2.7 Prinsip Koperasi ......................................................................................................20
BAB III.....................................................................................................................................23
PENUTUP................................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................23
3.2 Saran..........................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, social, dan budaya bersama melalui
badan usaha yang dimiliki bersama yang dikendalikan secara demokratis. Koperasi
pengetahuan umum bagi rakyat Indonesia maupun dunia bahwa koperasi sudah
abad ke-18 semakin pesat dan merubah wajah ekonomi yang baru. Tatanan dunia
ekonomi menjadi terpusat pada keuntungan perseorangan, yaitu kaum pemilik modal
kemiskinan bagi masyarakat ekonomi lemah karena gaji yang ditetapkan para
1
Akibat dari hal tersebut, beberapa orang yang penghidupannya sederhana
menolong dirinya sendiri serta manusia lain dengan cara mendirikan koperasi. Awalnya
sehingga hanya ada koperasi konsumsi. Namun seiring berjalannya waktu koperasi
berkembang dan beralih fungsi yang bermacam-macam antara lain sebagai tolak ukur
kegiatan usaha, sebagai bentuk usaha baru, sebagai alternatif kegiatan usaha.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
2
1.4 Manfaat
1. Manfaat untuk mahasiswa sebagai panduan atau tunjangan dalam mata kuliah
3
BAB II
PEMBAHASAN
kerjasama. Co berarti bersama dan operation artinya bekerja atau berusaha. Jadi kata
kepentingan bersama.
Pengertian koperasi adalah suatu badan hukum yang dibentuk atas asas
Menurut UU No. 25 tahun 1992, koperasi dapat diartikan sebagai sebuah badan
yang sekaligus menjadi bapak Koperasi, koperasi adalah suatu jenis badan usaha
4
2.2 Sejarah Koperasi Dunia
didirikan oleh kaum buruh bengkel kapal pada abad ke-18. Koperasi tersebut
Koperasi merupakan kegiatan usaha yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.
Ide yang mendasari kegiatan koperasi ini pertama kali dicetuskan pada tahun 1759
dalam pamflet di Inggris oleh Pieter Corneliszoon Plockboy yang berjudul Self
Supporting Colony dan oleh John Beller yang berjudul Society of Friends. Pamflet-
pamflet tersebut berisi anjuran dan ajakan untuk menyatukan konsumen dan petani
dalam satu perkumpulan dengan rasa sukarela, berasaskan demokrasi, serta dengan
persamaan derajat, self-help, dan mutual aid dengan tujuan utama waktu itu untuk
meniadakan tengkulak.
Petama kali koperasi muncul di eropa pada awal abad ke-19. Ada dua alasan
yang mendasari pengaruh sosialisme yang terdapat di Eropa itu muncul dengan
5
1. Terdapatnya kesamaan motif antara gerakan koperasi dengan gerakan sosialis.
2. Sebagai suatu bentuk organisasi ekonomi yang berbeda dengan bentuk struktur
1. Inggris
Penderitaan yang dialami oleh kaum buruh di berbagai negara di Eropa pada awal
abad ke -19 dialami pula oleh para pendiri koperasi konsumsi di Rochdale, Inggris,
pada tahun 1844. Pada mulanya Koperasi Rochdale memang hanya bergerak dalam
Rochdale, para pelopor Koperasi Rochdale mengembangkan toko kecil mereka itu
menjadi usaha yang mampu mendirikan pabrik, menyediakan perumahan bagi para
anggota dan pengurus koperasi. Menyusul keberhasilan Koperasi Rochdale, pada tahun
1852 telah berdiri sekitar 100 Koperasi Konsumsi di Inggris. Sebagaimana Koperasi
Rochdale, Koperasi-koperasi ini pada umumnya didirikan oleh para konsumen. Dalam
konsumsi di Inggris menyatukan diri menjadi pusat Koperasi Pembelian dengan nama
telah memiliki sekitar 200 buah pabrik dan tempat usaha dengan 9.000 pekerja,
6
yang perputaran modalnya mencapai 55.000.000 poundsterling. Sedangkan pada
tahun 1950, jumlah anggota Koperasi di seluruh wilayah Inggris telah berjumlah lebih
2. Perancis
Charles Forier, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya
buah. Jumlah anggotanya mencapai 3.460.000 orang, dan toko yang di miliki
berjumlah 9.900 buah dengan perputaran modal sebesar 3.600 milyar franc/tahun.
3. Jerman
Sekitar tahun 1848, saat inggris dan perancis telah mencapai kemajuan, muncul
menganjurkan agar kaum petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan pinjam.
7
2. Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar bunga.
mendapatkan upah.
masyarakat.
Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze
yang berasal dari kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi
8
4. Denmark
Jumlah anggota Koperasi di Denmark meliputi sekitar 30% dari seluruh penduduk.
Denmark. Hampir sepertiga penduduk pedesaan Denmark yang berusia antara 18 s/d
barang kebutuhan sector pertanian itu sendiri. Selain itu, di Denmark juga berkembang
5. Swedia
Salah seorang pelopor Koperasi yang cukup terkemuka dari Swedia bernama Albin
dengan cara yang tidak kalah efisiennya oleh Koperasi. Pada tahun 1911 gerakan
Koperasi di Swedia berhasil mengalahkan kekuatan perusahaan besar. Pada tahun 1926
perusahan swasta. Pada akhir tahun 1949, jumlah Koperasi di Swedia tercatat sebanyak
674 buah dengan sekitar 7.500 cabang dan jumlah anggota hampir satu juta keluarga.
yang disusun secara teratur dan pendidikan orang dewasa di Sekolah Tinggi Rakyat
(Folk High School), serta lingkaran studi dalam pendidikan luar sekolah.
9
Koperasi Pusat Penjualan Swedia (Cooperative Forbundet), mensponsori program-
program pendidikan yang meliputi 400 jenis kursus teknis yang diberikan kepada
yang sesuai dengan asas koperasi saat ini. Sejak lama bangsa Indonesia telah mengenal
Indonesia.
industri sekaligus mencari bahan mentah untuk industri mereka. Pada permulaannya
kedatangan mereka murni untuk berdagang. Nafsu serakah kaum kapitalis ini akhirnya
Indonesia, misalnya dijajah oleh Belanda selama 3,5 abad dan setelah itu dijajah Jepang
selama 3,5 tahun. Selama penjajahan, bangsa Indonesia berada dalam kemelaratan dan
menjadi mangsa penipuan dan pemerasan kaum lintah darat, tengkulak, dan tukang
ijon. Koperasi memang lahir dari penderitaan sebagai mana terjadi di Eropa
10
pertengahan abad ke-18. Di Indonesia pun koperasi ini lahir sebagai usaha
memperbaiki ekonomi masyarakat yang ditindas oleh penjajah pada masa itu.
bagi rakyat, terutama para petani dan golongan bawah. Peristiwa tersebut menimbulkan
gagasan dari seorang Patih Purwokerto: Raden Ario Wiriaatmadja (1895) seorang
pamor praja di Puworkerto untuk mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri
dan orang kecil dalam membantu mengatasi kemelaratan rakyat. Didirikannya juga
Beliau pun juga mengusulkan atas perubahan jenis badan usaha tersebut, dari
Bank menjadi Koperasi, dan usul untuk mendirikan lumbung untuk tiap desa supaya
para petani dapat menyimpan hasil panen pada musim panen dan memberikan
pinjaman pada saat musim paceklik. Beliau berusaha menjadikan para lumbung itu
menjadi “Koperasi Kredit Padi” akan tetapi Pemerintahan Belanda tetap berpendirian
lain, melainkan membentuk lumbung desa yang baru, bank-bank desa, rumah gadai
dan “Centale Kas” yang sekarang berubah nama menjadi “Bank Rakyat Indonesia
(BRI)”.
11
Adapun alasan pembentukan koperasi belum bisa di laksanakan pada zaman
pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan kaum politik untuk
a) Pertama kali pada tahun 1915 diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No.
Koperasi No. 21, peraturan ini diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada
12
Pada tahun 1908 lahir perkumpulan “Budi Utomo” didirikan oleh Raden
mensejahterakan rakyat miskin, di mulai dengan koperasi industri kecil dan kerajinan.
Ketetapan kongres Budi Utomo di Yogyakarta adalah antara lain: memperbaiki dan
Cooperative Vereenigining” dengan Koninklijk Besluit, 7 April 1912 stbl 431 yang
bunyinya sama dengan UU bagi rakyat Indonesia, anggaran dasar koperasi tersebut
tahun 1933 dikeluarkan UU yang menyerupai UU No. 431 sehingga mematikan usaha
Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia, kemudian Jepang mendirikan koperasi
“Kumiyai”. Awalnya koperasi yang didirikan ini jalan sesuai rencana, namun di
kemudian hari adanya perubahan drastis mengenai fungsi koperasi itu didirikan, yakni
13
menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan rakyat
Indonesia.
pemberian kredit yang lebih banyak dan lebih mudah, satu dan lain seimbang dengan
panjang itu telah kehilangan dasar dan tidak sesuai lagi dengan jiwa dan semangat
UUD 1945 dan Manipol. Karenanya untuk mengatasi keadaan itu maka di samping
14
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1959 tentang Perkembangan Gerakan Koperasi.
Dalam tahun 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang
sektor yakni sektor Negara dan sektor koperasi, dimana sector swasta hanya ditugaskan
untuk membantu.
wilayah Unit Desa (WILUD) dan koperasi-koperasi yang ada dalam wilayah unit desa
tersebut digabungkan menjadi organisasi yang besar dan dinamakan Badan Usaha Unit
Desa (BUUD). Pada akhirnya koperasi-koperasi desa yang bergabung itu dibubarkan,
ketentuan yang mengatur tentang Wilayah Unit Desa, BUUD/KUD dituangkan dalam
15
Dalam kenyataannya meskipun arus sumber-sumber daya pembangunan yang
pernah sebesar seperti dalam era pembangunan selama ini, namun kita sadari
sepenuhnya bahwa gejala kemiskinan dalam bentuk yang lama maupun yang baru
yang telah berlangsung lama tersebut membuat masyarakat yang tergolong miskin dan
lemah ekonominya belum pernah mampu untuk ikut memanfaatkan secara optimal
melalui pemberian kesempatan yang lebih besar bagi usaha kecil dan koperasi. Untuk
Pesan yang tersirat di dalam GBHN Tahun 1999 tersebut bahwa tugas dan misi
koperasi dalam era reformasi sekarang ini, yakni koperasi harus mampu berfungsi
Untuk mengetahui peran yang dapat diharapkan dari koperasi dalam rangka
koperasi telah diakui sebagai lembaga solusi dalam rangka menangkal kesenjangan
16
serta mewujudkan pemerataan, tetapi di sisi lain kebijaksanaan makro ekonomi belum
1. Koperasi primer
2. Koperasi sekunder
Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh koperasi yang beranggotakan
koperasi juga. Berdasarkan jenis usaha yang dijalankan, koperasi terbagi menjadi
1. Koperasi Produsen
untuk melakukan produksi. Produk berasal dari anggota dan ditawar dengan harga
relatif lebih tinggi untuk kemudian dijual kepada anggota dan non-anggota.
2. Koperasi Konsumen
3. Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyediakan jasa (kecuali simpan pinjam)
17
4. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang melayani anggota dan non-
lembaga.
sekitarnya.
dan makmur
5. Membantu produsen dengan memberikan penawaran harga yang relatif lebih tinggi.
terjangkau.
7. Memberikan bantuan peminjaman modal kepada unit-unit usaha skala mikro dan
kecil.
18
2.6 Fungsi Koperasi
potensi dan kemampuan anggotanya secara khususnya dan masyarakat secara umum.
Fungsi kedua dari koperasi, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
masyarakat secara aktif. Kualitas SDM yang semakin meningkat akan memberikan
Fungsi ini bisa dikatakan sebagai pondasi kekuatan dan ketahanan perekonomian
ekonomi.
19
2.7 Prinsip Koperasi
Prinsip suka rela mengandung makna bahwa untuk menjadi anggota koperasi harus
didasari atas kesadaran tanpa adanya unsur paksaan. Sementara itu prinsip terbuka
atas kehendak anggota yang ditetapkan melalui rapat anggota, kemudian dilakukan
anggota.
harus mendapatkan banyak bagian SHU, atau sebaliknya. Jasa anggota ini
20
2. Pemberian balas jasa terhadap pemberi modal sesuai dengan jumlah modal
yang diberikan.
3. Mengutamakan kemandirian.
4. Pendidikan perkoperasian.
21
anggotanya, anggota tersebut akan cerdas, kritis dalam memberikan
5. Kerjasama/Kemitraan.
kebebasan pasar. Tidak ada koperasi yang maju dan berkembang bila tidak
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian koperasi adalah suatu badan hukum yang dibentuk atas asas
pertama dikenal dengan Koperasi Rochdale diambil dari nama kota di bagian utara
inggris dan digagas Charles Howard pada tanggal 24 Oktober 1844, Sekarang hari
Sistem Ekonomi di inggris pada masa itu lebih mengagas sistem kapitalisme di
mana persaingan pasar bebas tapi hanya berpihak pada pemilik modal sehingga
perkembangan koperasi Indonesia secara garis besar dapat dibagi dalam “ dua
masa ”, yaitu masa penjajahan dan masa kemerdekaan. Pada zaman penjajahan
banyak rakyat Indonesia yang hidup menderita, tertindas, dan terlilit hutang
23
3.2 Saran
Setiap organisasi yang terbentuk pasti memiliki sejarah yang mendasari berdirinya
organisasi tersebut. Jadi untuk memahami dasar-dasar yang ada dalam organisasi
karena itu tujuan utama penulis dalam penulisan makalah ini yaitu agar pembaca
maupun penulis memahami lebih jauh tentang sejarah berdiri dan berkembangnya
24
DAFTAR PUSTAKA
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. (2001). Koperasi, Teori dan Praktik. Jakarta:
Erlangga.
Sukamdiyo, Ign. (1997). Manajemen Koperasi Pasca UU No. 25 Tahun 1992. Jakarta:
Erlangga
di Indonesia.
Sumarsono, Sonny. 2003. Manajemen Koperasi: Teori dan Praktik. Jember: Graha
Ilmu.
https://disdagkopukm.limapuluhkotakab.go.id/Welcome/lihatBerita/1087 diakses 12
September 2023.
25