Anda di halaman 1dari 14

KONSEP ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI

(Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Koperasi Dan UMKM )
Dosen pengampu:
Dr. H. Zaenal Arifin SE. MSi

Oleh

Kelompok 4

1. Andi Tiara Naurah Rayyani 02220200003

2. Andini 02220200009

3. Wahyuni 02220200157

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan karuniah-Nya lah sehingga tulisan “Konsep
Aliran Dan Sejarah Koperasi ini dapat selesai dengan baik. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin tulisan ini tidak dapat diselesaikan dengan tepat
waktu.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu selaku Dosen


matakuliah Koperasi dan UMKM yang telah memberikan tugas makalah
ini yang nantinya dapat menambah wawasan kepada para pembaca.

Penulis menyadari bahwa apa yang penulis sampaikan masih


sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mohon saran dari
pembaca guna penyempurnaan.

Makassar, 19 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I.......................................................................................................................
PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................
BAB II......................................................................................................................
PEMBAHASAN......................................................................................................
A. Latar Belakang Timbulnya Aliran Koperasi.................................................
B. Sejarah Gerakan Koperasi di Dunia..............................................................
C. Sejarah Koperasi di Indonesia.......................................................................
BAB III..................................................................................................................
PENUTUP..............................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................
B. Saran……………………………………………………………………...10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyebab tumbuhnya koperasi didunia karena masalah kemiskinan yang
tidakdapat dipecahkan atas dasar semangat individuaisme. Koperasi lahir untuk
memperbaiki kelemahan ekonomi kapitalis. Koperasi yang lahir pertama di
inggris tahun 1844 berusaha mengatasi msalah konsumsi para anggotanya
dengan cara kebersamaan yang dilandasi prinsip keadilan selanjutnya melahirkan
prinsip-prinsip keadilan yang dikenal dengan “Rochdale Principles”. Dalam
waktu yang hampir bersamaan di Prancis lahir koperasi yang bergerak di bidang
produksi dan di Jerman lahir koperasi yang bergerak di bidang simpan-pinjam.

Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju dan


negara berkembang memang sangat berbeda. Dimana di negara maju koperasi
hadir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar,sehingga
perkembangan koperasi berada dalam suasana persaingan pasar. Sedangkan di
negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka
membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan
pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha


bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas.
Dalam rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki
kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan perkumpulan
Koperasi.

Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena


Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan tiang tengah/tonggak.
Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan

1
peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih
menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya
permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh
pemerintah agar keberadaan

Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai tonggak


perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang
dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Cita-cita Koperasi memang
sesuai dengan susunan kehidupan rakyat Indonesia. Meski selalu mendapat
rintangan, namun Koperasi tetap berkembang. Seiring dengan perkembangan
masyarakat, berkembang pula perundang-undangan yang digunakan.
Perkembangan dan perubahan perundang undangan tersebut dimaksudkan agar
dapat selalu mengikuti perkembangan jaman

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latarbelakang timbulnya aliran koperasi?
2. Bagaiamana sejarah gerakan koperasi di Dunia?
3. Bagaimana sejarah koperasi di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui latarbelakang timbulnya aliran koperasi
2. Untuk mengetahui sejarah gerakan koperasi dunia
3. Untuk mengetahui sejarag gerakan koperasi di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Timbulnya Aliran Koperasi
Dalam ekonomi, kita mengenal dua sistem ekonomi yaitu sistem
ekonomi kapitalisme dan sistem ekonomi sosialisme yang pada perkembangan
selanjutnya timbul system ekonomi campuran yang ingin menggabungkan kedua
sistem ekonomi tersebut. Perkembangan sosialisme sangat berkaitan dengan
sejarah koperasi yang merupakan hal yang bertentangan dari kapitalisme yang
berkembang di Eropa. Kinerja kapialisme yang memburuk dengan terjadinya
depresi ekonomi yang ditandai banyaknya pengangguran dan kelangkaan barang,
sehingga timbul gerakan dari orang-orang yang ekonominya tertindas seperti
kaum buruh untuk mewujudkan ide tentang koperasi.

Aliran yang dianut koperasi dipengaruhi oleh adanya perbedaan system


perekonomian dalam suatu pemerintahn. Misalnya,, ideologi pancasila dan
sistem perekonomian Indonesia yang terdapat di dalam Pasal 33 UUD 1945 akan
memberikan warna dan misi dari koperasi di Indonesia. Sehingga sistem
perekonomian yang dianut suatu negara erat kaitannya dengan aliran koperasi
yang ada pada negara tersebut.

Berdasarkan pada keterkaitan ideologi dan sistem perekonomian suatu


negara, aliran koperasi yang dianut oleh berbagai negara di dunia yang
didasarkan pada peran gerakan koperasi dalam sistem perekonomian dan
hubungannya dengan pemerintahan. Secara garis besar Paul Hubert Casselman
membagi aliran koperasi menjadi 3 aliran yaitu aliran Yardstick, aliran sosialis
dan aliran persemakmuran. Adapun perbedaan ketiga aliran tersebut adalah
sebagai berikut:

1. Aliran yardstick.

Aliran ini dianut oleh Negara yang berideologi kapitalis atau menganut aliran

3
system perekonomian liberal. Menurut aliran ini, kebutuhan yang ditimbulkan
system kapitalisme dapat diimbangi, dinetralisasi dan dikoreksi oleh koperasi.
Aliran ini menyadari bahwa di masyarakat, koperasi kurang memiliki peranan
yang penting dalam system dan struktur perekonomiannya. Pemerintah tidak
campur tangan terhadap keberlangsungan hidup koperasi di tengah masyarakat,
pemberlakuan koperasi dengan swasta secara seimbang dalam pengembangan
usahanya sehingga maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi.
Pengaruh aliran Yardstick ini cukup kuat terutama di negara-negara barat dimana
industri berkembang dengan pesat di bawah sistem kapitalisme seperti Amerika
Serikat, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, dan Belanda.
2. Aliran Sosialis.
Aliran ini tidak lepas dari keburukan yang ditimbulkan oleh sistem
kapitalisme. Pertumbuhan koperasi dinegara barat (abad XIX) mendapatkan
dukungan besar dari kaum sosialis. Koperasi digunakan sebagai alat untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat serta mudah menyatukan rakyat melalui
organisasi koperasi. Namun, kegagalan kaum sosialis dalam memanfaatkan
koperasi bagi kepentingan mereka. Sehingga, kaum sosialis berkembang me jadi
kaum komunis yang menjadikan koperasi sebagai alat bagi pemerintah untuk
menjalankan proggramnya. Aliran inibanyak ditemui di Negara Rusia dan Eropa
Timur.
3. Aliran Persemakmuran.
Koperasi digunakan sebagai sarana efektif untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Melalui media koperasi, usaha untuk memaksimalkan
potensi rakyat terutama yang memiliki skala kecil akan lebih tepat dilakukan.
Menurut penganut aliran ini, koperasi memegang peranan penting dalam struktur
perekonomian masyarakat. Mereka juga yakin organisasi ekonomi system
kapitalis tidak akan menjadi tonggak perekonomian.

B. Sejarah Gerakan Koperasi di Dunia


1. Gerakan Koperasi di Inggris
Perkembagan industry yang sangat cepat menyebabkan kaum buruh kesulitan

4
untuk mempertahankan perekonomiannya. Sehingga Rober Owen (direktur pabrik
tenun) dan William King tergerak untuk memberikan pertolongan. Usaha koperasi
yang didirikan tahun 1928 berkembang pesat sehingga dalam waktu 2 tahun
koperasi Pengendalian secara demokratis meningkat menjadi 10 buah. Akan tetapi
setelah mereka meninggal, rintisannya mengalami kemunduran yang diakibatkan
oleh faktor eksternal (pihak majikan yang kurang senang meliliat buruh bersatu
dalam koperasi dan adanya rintangan dari pedagang yang takut akan desakan
usahanya) dan faktor internal (kurangnya keinsyafan berkoperasi dari
buruh/anggotanya). Pada tanggal 12 Desember 1844 Charles Howard mendirikan
koperasi Rochdale yang beranggotakan 28 buruh yang dipimpin oleh Charles
Howard. Koperasi Rochdale ini dipengaruhi oleh pandangan Robert Own.
Sebagai buktinya yaitu adanya surat dari Charles kepada Robert Own agar beliau
dating meninjau Rochdale dan menyatakan bahwa orang-orang sosialis di
Rochdale berhasil membawa kaum menengah dan buruh kepada pemikiran
sosialis. Keberhasilan koperasi ini tidak lepas dari asas-asas koperasi yang
ditanamkan kepada anggotanya. Adapun asasnya antara lain sebagai berikut:
a. Keanggotaan yang terbuka
b. Pemberian bunga atas modal dibatasi
c. Barang-barang dijual dengan harga pasar
d. Koperasi menyediakan barang dengan kualitas yang baik dan dengan
pertimbangan yang benar
e. Pengendalian secara demokratis

2. Gerakan Koperasi di Jerman


Inggris adalah negeri kelahiran koperasi terutama koperasi
konsumsi/koperasi pemakaian, maka Jerman merupakan koperasi kredit/simpan
pinjam. Koperasi simpan pinjam didirikan pada pertengahan abad ke-19.
Frederick William Raiffaessen (1818-1888) dan Herman Schulze Delitzch
merupakan tokoh yang mendorong munculnya koperasi kredit dengan
pertimbangan dan latar belakang yang berbeda.
Tahun 1864 koperasi simpan pinjam berhasil didirikan dengan nama

5
Darklehkassenverejn. Koperasi ini didirikan atas dasar rasa kemanusiaan yang
tujuannya memberikan bantuan kepada petani-petani miskin dan
perekonomiannya lemah.
Berkat usaha Raiffaessen, koperasi simpan pinjam terus berkembang
buktinya tahun 1855 terdapat tidak lebih 245 buah koperasi simpan pinjam
dikalangan petani. Bahkan setelah Raiffaessenn wafat, koperasi yang berdiri
mencapai 1800 buah dengan anggota sekitar dua juta orang di tahun 1938.
C. Sejarah Koperasi di Indonesia
Koperasi di Indonesia tumbuh sejak tahun 1896 yang terus berkembang
sampai sekarang. Koperasi pertama Indonesia menekankan simpan pinjam,
kemudian selanjutnya menyediakan barang-barang konsumsi. Kemudian
melakukn kegiatan penyediaan barang barang untuk kebutuhan produksi. R. Aria
Wiriatmadja Patih di Purwokerto (1896) merupakan pelopor pertumbuhan
koperasi di Indonesia yang mendirikan koperasi simpan pinjam. Beliau
menggunakan kas masjid yang dipegang dan uang pribadinya untuk memodali
koperasi simpan pinjam yang didirikannya.
Selanjutnya kegiatan R. Aria Wiriatmadja dikembangkan oleh Asisten
Residen Wilayah Purwokerto yakni De Wolf Van Westerrode di Banyumas.
Dalam hubungan ini, koperasi yang dapat dikembangkan yaitu koperasi simpan
pinjam lumbung dan modal untuk itu di ambil dari zakat.
Tahun 1908 koperasi untuk keperluan rumah tangga didirikan yang
dipelopori oleh Boedi Oetomo. Tahun 1911 Sarikat Islam mengembangkan
koperasi yang bergerak dibidang keperluan sehari-hari dengan cara membuka toko
koperasi.
Pada tahun 1918 atau akhir rajab 1336H, didirikan koperasi yang bernama
“Syirkatul Inan (SKN)” yang diketuai oleh K.H Hasyim Asy’ari Tebuireng
Jombang yang beranggotakan 45 orang. K.H Hasyim Asy’ari sebagai pemimpin
sekaligus sebagai manajer, K.H Bishri dan Haji Manshur sebagai Sekertaris I dan
II. Sedangkan Syekh Abdul Wahab Tambakberas sebagai bendahara. Dikarenakan
ketentuan dan persyaratan berdirinya koperasi dianggap berat dan dipandang
sebagai penghalang bagi pertumbuhan koperasi, maka tahun 1920 dibentuk

6
Komisi Koperasi yang dipimpin oleh DR. J.H. Boeke yang bertugas meneliti
sejauhmana keperluan penduduk Bumi Putera berkoperasi. Hasil dari penelitian
tersebut menyatakan penduduk Bumi Putra perlu berkoperasi untuk mendorong
keperluan rakyat bersangkutan. Partai Nasional Indonesia juga melakukan hal
serupa dibawah pimpinan Ir. Soekarno dimana pada tahun 1929
menyelenggarakan Kongres Koperasi di betawi. Keputusan kongres tersebut
menyatakan untuk meningkatkan kemakmuran penduduk Bumi Putera maka
koperasi harus didirikan diseuruh Indonesia khususnya pulau Jawa.
Pada akhir tahun 1930, untuk menggiatkan pertumbuhan koperasi maka didirikan
Jawatan Koperasi dengan tugas
a. Memberikan penerangan mengenai seluk beluk kepada pengusaha
Indonesia
b. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap koperasi serta
memberikan penerangannya dalam rangka peraturan koperasi No 91
c. Memberikan keterangan tentang perdagangan pengangkutan, cara
perkreditan dan hal yang menyangkut perusaahaan
d. Penerangan tentang organisasi perusahaan
e. Menyiapkan tindakan hukum bagi pengusaha Indonesia
Tahun 1920 DR. J.H. Boeke yang dulunya memimpin Komisi Koperasi
kemudian ditunjuk sebagai Kepala Jawatan Koperasi yang pertama. Tahun 1933
diterbitkan Peraturan Perkoperasian dalam bentuk Gouvernmentsbesluit no.21
yang termuat didalam Staatsblad no. 108/1933 yang menggantikan Koninklijke
Besluit no. 431 tahun 1915. Peraturan Perkoperasian 1933 ini diperuntukkan bagi
orang-orang Eropa dan golongan Timur Asing. Dengan demikian pada waktu itu
berlaku 2 peraturan perkoperasian tahun 1933 yang berlaku bagi golongan Eropa
dan Timur Asing.
Pada tahun 1935 dan 1938 Kongres Muhamadiyah memutuskan tekadnya
untuk mengembangkan koperasi di seluruh wilayah Indonesia, terutama di
lingkungan warganya. Para warga Muhammadiyah diharapkan dapat memelopori
dan bersama-sama anggota masyarakat yang lain untuk mendirikan dan
mengembangkan koperasi.

7
Berbagai koperasi dibidang produksi mulai tumbuh dan berkembang antara
lain koperasi batik yang diperlopori oleh H. Zarkasi, H. Samanhudi dan K.H.
Idris. Semenjak berdirinya Jawatan Koperasi tahun 1930 Perkembangan koperasi
menunjukkan suatu yang terus meningkat. Pada tahun 1930 jumlah koperasi 39
buah, kemudian tahun 1939 jumlahnya menjadi 574 buah dengan jumlah anggota
pada tahun 1930 sebanyak 7.848 orang kemudian berkembang menjadi 52.555
orang. Sedang kegiatannya dari 574 koperasi tersebut diantaranya 423 koperasi
(77%) adalah koperasi yang bergerak dibidang simpan-pinjam sedangkan
selebihnya adalah kopersi jenis konsumsi ataupun produksi. Dari 423 koperasi
simpan-pinjam tersebut diantaranya 19 buah adalah koperasi lumbung.
Pada masa pendudukan tentara Jepang istilah koperasi dikenal dengan istilah
“Kumiai”. Mereka menetapkan bahwa semua Badan-badan Pemerintahan dan
kekuasaan hukum serta Undang-undang dari Pemerintah yang terdahulu tetap
diakui sementara waktu, dengan syarat tidak bertentangan dengan Peraturan
Pemerintah Militer. Berdasarkan hal tersebut, maka Peraturan Perkoperasian
tahun 1927 masih tetap berlaku. Namun, berdasarkan Undang-undang No. 23 dari
Pemerintah tentara Jepang di Indonesia mengatur tentang pendirian perkumpulan
dan penyelenggaraan persidangan. akibatnya, jika masyarat ingin mendirikan
suatu perkumpulan koperasi harus mendapat izin Residen (Shuchokan) dengan
menjelaskan syarat-syarat sebagai berikut :
a. Maksud perkumpulan atau persidangan (sifat maupun aturan)

b. Tempat dan tanggal perkumpulan didirikan/diadakan persidangan

c. Nama orang yang bertangguing jawab (kepengurusan dan anggotanya)

d. Sumpah bahwa perkumpulan atau persidangan yang bersangkutan itu


sekali kali bukan pergerakan politik.

Dengan diberlakukannya Undang-undang ini, maka di beberapa daerah


banyak koperasi lama yang harus menghentikan usahanya dan tidak boleh bekerja
lagi sebelum mendapat izin baru dari ”Scuchokan”. Undang-undang ini pada
hakekatnya bermaksud mengawasi perkumpulan-perkumpulan dari segi
kepolisian. Perkembangan Pemerintahan pendudukan tentara Jepang dikarenakan

8
masalah ekonomi yang semakin sulit memerlukan peran “Kumiai” (koperasi).
Pemerintah pada waktu itu melalui kebijaksanaan dari atas menganjurkan
berdirinya “Kumiai” di desa yang bertujuan untuk melakukan kegiatan penyaluran
barang yang jumlahnya semakin hari semakin kurang karena situasi perang dan
tekanan ekonomi Internasional (misalnya gula pasir, minyak tanah, beras, rokok
dan sebagainya). Di lain pihak Pemerintah pendudukan bala tentara Jepang
memerlukan barang-barang yang dinilai penting untuk dikirim ke Jepang
(misalnya biji jarak, hasil-hasil bumi yang lain, besi tua dan sebagainya) yang
untuk itu masyarakat agar menyetorkannya melalui “Kumiai” yang dijadikan alat
kebijaksanaan dari Pemerintah tentara Jepang sejalan dengan kepentingannya.
Peranan koperasi sebagaimana dilaksanakan pada zaman Pemerintahan
pendudukan bala tentara Jepang tersebut sangat merugikan bagi para anggota dan
masyarakat pada umumnya.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi muncul akibat kinerja kapialisme yang memburuk yang
menyebabkan banyaknya pengangguran dan kelangkaan barang, sehingga timbul
gerakan dari orang-orang yang ekonominya tertindas seperti kaum buruh untuk
mewujudkan ide tentang koperasi. Awalnya operasi didirikan guna untuk
menolong kaum buruh yang kesulitan mempertahankan perekonomiannya
ditengah perkembangan industry yang pesat. Yang kemudian seiring berjalannya
waktu yang awalnya hanya terdapat koperasi simpan pinjam kini mulai muncul
bentuk koperai lain diataranya koperasi barang konsumsi, produksi, koperasi
lumbung dan modal, toko koperasi dan lain lain guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat.

B. Saran

Setiap organisasi yang terbentuk pasti memiliki sejarah yang mendasari


berdirinya organisasi tersebut jadi untuk memahami dasar-dasar yang ada dalam
organisasi hendaknya perlu mengetahui juga sejarah dari didirikannya suatu
organisasi

10
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, & Suandi, E. (2006). Perekonomian Indonesia. Pusat Penerbitan Universitas


Terbuka.
Ningsih, D. A., & Masruroh, A. H. (2018). Analisis Perbandingan Sistem Pemberian
Kredit pada Koperasi. PETA, 3(1), 85-94.
Sitepu, C. F., & Hasyim. (2018). PERKEMBANGAN EKONOMI KOPERASI di
INDONESIA.
NIAGAWAN, 7(2), 59-68.
www. wikipedia.org www.depkop.go.id

11

Anda mungkin juga menyukai