Puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga makalah UKM Koperasi ini dapat penyusun selesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada.
1. Ibu Widiyarsih selaku dosen yang mengajarkan mata kuliah Ekonomi
Koperasi yang telah membantu penyusun dalam hal menentukan topik yang
akan dibahas dalam makalah ini.
2. Rekan-rekan yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung.
Diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk peningkatan tulisan
selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Bekasi, November 2010
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar ....................................................ii
Daftar Isi ..............................................................iii
BAB I Pendahuluan ...........................................
A. Latar Belakang Masalah ................1
B. Tujuan ...........................................2
BAB II Pembahasan ...........................................
A. Sejarah Koperasi dan UKM .........3 - 13
B. Pengertian Koperasi dan UKM ....14 -19
C. Evaluasi UKM ...............................20
D. Contoh UKM ...............................21 - 22
BAB III Penutup...................................................
A. Kesimpulan ...................................23
B. Saran ............................................23
Daftar Pustaka ......................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
koperasi ada kerena ada anggota atau sekelompok orang yang mempenyai tujuan
yang sama secara ekonomi.tujuan adanya koperasi adalah mensejahterakan
anggota terutama dalam konteks ekonomi dan spiritual. Prof SES menyebutnya
sebagai sosialis religius.dan untuk mensejahterakan anggota koperasi harus
mempunyai usaha yang tentu harus sesuai dengen kebutuhan anggotanya yang
dikelola sesuai pronsip dan nilai koperasi.dalam usaha koperasi perencana adalah
anggota (disusun oleh pengurus dan disahkan RAT) pengelola koperasi adalah
anggota (pengurus dan karyawan) yang akan mendapatkan keuntungan materi
berupa gaji atau pendapatan dan pengawasan dilakukan oleh anggota yang juga
akan mendapatkan pendapatan berupa insentif untuk pengawas.dalam usaha
koperasi ada supllier yang seharusnya juga berasal dari anggota sehingga anggota
mendapatkan keuntungan langsung dan koperasi dapat memperoleh harga lebih
murah. Anggota juga berperan dalam pengumpulan modal sehingga permodalan
koperasi akan terjamin dan dari modal yang merupakan simpanan anggota maka
anggota mendapatkan uang jasa. Kemudian anggota sebagai pelanggan, koperasi
seharusnya dapat memberikan nilai tambah dalam bentuk memberikan harga
senurah mungkin sehingga anggota mendapatkan keuntungan berupa direct
revenue (pengembalian langsung) sampai pada tahap ini proses mensejahterakan
anggota telah berjalan, bahkan sebagian besar proses mensejahterakan anggota
justru dimulai pada tahap proses usaha ini. Inilah alasanya kenapa prinsip koperasi
ketiga berbunyi Member Economic Participation (ICA,1995) sedangkan SHU
bukan bagian yang paling significan dalam konteks mensejahterakan anggota,
kenapa karena jumlah SHU terlalu kecil dibandingkan dengan jumlah anggota
koperasi.Keuntungan yang diperoleh koperasi lagi-lagi diperuntukan untuk
anggota dalam bentuk pelatihan untuk memahmkan idiologi koperasi dan praktek-
prakte real agar anggota paham bagiamana memperoleh
kesejahteraan dalam koperasi.( Education, Training and Information)Selanjutnya
keuntungan koperasi juga harus dialokasikan untuk gerakan. Dalam konteks ini,
salah jika ada yang berpendapat bahwa gerakan tidak memberikan kontribusi
terhadap usaha.yaitu dengan ada nya UKM ( usaha Kecil Menengah ).
B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penyusun antara lain sebagai
berikut :
1. Mengetahui Pengertian dari Koperasi dan UKM.
2. Mengetahui apakah UKM pada saat ini sudah berhasil memperkuat basis
ekonomi.
3. Mengetahui Awal Mulanya Koperasi dan UKM.
4. Mengetahui Salah satu Contoh dari UKM yang sudah berhasil.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Evaluasi UKM
Peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memperkuat basis usaha mikro, kecil,
dan menengah (UMKM) rupanya cukup berhasil. Salah satu buktinya, cukup
banyak pengusaha yang kini naik kelas. Menurut Menko Perekonomian Hatta
Rajasa, hasil evaluasi penyaluran KUR menunjukkan, sebagian pengusaha kelas
mikro dan kecil, kini sudah naik kelas menjadi pengusaha kelas menengah.
Menurut Hatta, 400 ribu pengusaha itu bisa naik kelas menjadi pengusaha kelas
menengah setelah mendapat kucuran pendanaan Rp 2 triliun dari program KUR.
merupakan contoh sukses program KUR. Pengusaha tersebut akan terus dibina,
sehingga nanti bisa mengakses kredit perbankan. Pemerintah sepakat untuk
menghubungkan sektor UMKM yang menjadi binaan Kementerian dengan
perbankan. Sehingga, nanti masing-masing Kementerian bisa memberikan daftar
pengusaha UMKM binaannya yang potensial kepada perbankan sebagai penyalur
KUR maupun kredit biasa. Terkait KUR, pemerintah optimistis penyalurannya
akan berjalan lancar, bahkan bakal melampaui target Rp 13,1 triliun. Hatta
optimis, revisi kebijakan penyaluran KUR seperti mempermudah penyaluran,
meniadakan jaminan tambahan, hingga meniadakan pengecekan ulang dari Bank
Indonesia (BI), akan mampu mendongkrak penyaluran KUR. Dan akses akan
diperluas hingga ke BPD (Bank Pembangunan Daerah) yang tahun ini akan
menyalurkan Rp 2 triliun.Menurut Menteri Koperasi dan UKM Syarifudin Hasan,
hingga akhir Juni lalu, dari target Rp 6,5 triliun, kini realisasi penyaluran KUR
sudah mencapai Rp 5,1 triliun. Bagaimana dengan kredit macet atau non
performing loan (NPL) KUR? Menurut Syarifudin, angkanya relatif rendah, yakni
sekitar 3 persen. Bahkan, lanjut dia, ada bank penyalur yang NPL KUR nya hanya
1,2 persen. Sementara itu, menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Mustafa Abubakar, pihaknya akan terus mendorong bank-bank BUMN untuk
mempercepat penyaluran KUR. Sebab, dari target penyaluran Rp 18 triliun,
sekitar Rp 15,8 triliun diantaranya dicover oleh bank pelat merah. Oleh karena itu
pihaknya akan terus memompa perbankan BUMN. Ini sangat penting, sebab KUR
merupakan salah satu penopang perekonomian.
D. Contoh UKM
Salah satu usaha yang terbukti menjanjikan adalah di bidang otomotif, Selain
dapat menyalurkan hobi anda, usaha di bidang otomotif juga dapat memberikan
keuntungan yang besar bagi anda, KING AUTO INTERIOR (KAI) adalah salah
satu usaha franchise / waralaba yang bergerak di bidang otomotif. Satu konsep
franchise yang menawarkan system “One Stop Shopping”. Karena di KAI,
kebutuhan vital dari mobil anda dapat dipenuhi. Mulai dari cover jok, kaca film,
audio & aksesoris lainnya.
KAI menawarkan sistem usaha dengan keunggulan :
1. konsep usaha di bidang otomotif yang berbeda dengan yang lainnya
2. Investasi terjangkau
3. Keuntungan tinggi
4. ROI dalam 12 bulan
5. Bisnis yang telah terbukti menguntungkan
6. Memberi support marketing, produksi dan management
7. Dukungan promosi secara global di seluruh wilayah (NationAdvertising)
8. Tidak membutuhkan banyak karyawan
9. Pembatasan jumlah outlet per wilayah
10. Pemegang Brand terkenal :
• Cover jok : Autoleder, MBtech, DLO, Garson, Nappa, GMATT, LMATT
• Kaca Film : Llumar Window Film, King Auto Film
• Audio : Kenwood, Pioneer, Alpine, SoundStream, JBL dll.
• Aksesoris : California Scents (Distributor Nasional), Packy Poda (Distributor
Jawa Barat), HID dll
Prestasi KING AUTO INTERIOR :
• The Best Car’s Interior : Auto Black Through Contest
• The Best Car’s Interior : Accelera Auto Contest
• Rekor MURI : Pemrakarsa Mobil Berlapis Jeans
• Rekor MURI : Pemrakarsa Jok Mobil Terbesar
• The Best Franchise in Marketing : Asosiasi Franchise Indonesia &
Info Franchise Magazine
• Top 5 Best Franchise : Asosiasi Franchise Indonesia & Info
Franchise Magazine
• Pengusaha Berprestasi 2009 : Menteri Perindustrian
• Pengusaha Berprestasi 2009 : Menteri Koperasi & UKM
• Pengusaha Berprestasi 2009 : Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi
• Raja Bisnis Waralaba Interior Mobil Pertama dan Satu Satunya di Indonesia :
Swa Magazine
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha
bersama atas dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang
lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan
diawasi secara demokratis oleh anggotanya.Koperasi bertujuan untuk menjadikan
kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum
bergabung dengan Koperasi.
Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sebuah istilah yang mengacu pada
usaha berskala kecil yang memiliki kekayaan bersih maksimal sekitar Rp
200.000.000, belum termasuk tanah dan bangunan. UKM merupakan salah satu
contoh dari badan usaha perseorangan dimana didirikan dan dimiliki oleh satu
orang saja.
B. Saran
1. Bagi penyusun, hasil Makalah ini dapat dijadikan Acuan untuk
memperbaiki perekonomian menjadi lebih baik.
2. Bagi pembaca, diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan
bergunasebagai informasi dan dapat menambah referensi khasanah ilmu
pengetahuan.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/
Usaha_Kecil_dan_Menengahberandaukm.blogspot.com
http://www.dokterbisnis.net/2009/12/02/pentingnya-diferensiasi-bagi-produk-
atau-jasa anda-bahkan-bagi-perusahaan-anda/
Adji. Wahyu, Ekonomi untuk 3 SMA, jilid 3, Jakarta: Erlangga, 2007
http://www.dokterbisnis.net/2009/12/01/tipe-bisnis-apa-yang-cocok-buat-anda/
http://berkoperasi.blogspot.com/
http://io.ppijepang.org/cetak.php?id=17
http://manajemen-koperasi.blogspot.com/2008_08_24_archive.html
http://www.anneahira.com/dinas-koperasi.htm
http://www.addthis.com/bookmark.php?v=20
http://komunitas.bisnisukm.com/groups/usaha-waralaba/forum/topic/bisnis-
otomotif-yang-menguntungkan/