Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH PERTUMBUHAN,PERKEMBANGAN & PERJUANGAN KOPERASI

SEJAK PENJAJAHAN SAMPAI SEKARANG


DOSEN PENGAMPU : Yoghi arief susanto S.H,M.H

DISUSUN OLEH KELOMPOK ( I )


1. YASIA TAFONAO ( 20461057)
2. SITI SUMARNI (20461135)
3. ARRIFAH ( 20461054)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SYARIAH PURWAKARTA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................I
Kata pengantar .............................................................................................................I
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................II
a) Latar belakang..................................................................................................I
b) Rumusan masalah............................................................................................2
c) Tujuan masalah.................................................................................................3
BABII PEMBAHASAN........................................................................................................II
a) Latar belakang lahirnya koperasi.....................................................................I
b) Sejarah gerakan kopersi didunia......................................................................2
c) Sejarah gerakan koperasi di indonesia ...........................................................3
BAB III PENUTUP..............................................................................................................II
a) Kesimpulan.......................................................................................................I
b) Daftar Pustaka..................................................................................................2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas curahan nikmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini, yaitu yang berjudul “ sejarah
pertumbuhan perkembangan & perjuangan koperasi sejak penjajahan sampai sekarang ”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw beserta para pengikutnya hingga akhir zaman, Amin.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan
oleh dosen mata kuliah koperasi lembaga simpan pinjam . Makalah ini ditulis dari hasil
pemikiran kelompok kami yang bersumber dari internet sebagai referensi Ataupun dari buku.
Dan kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan rekan-rekan
mahasiswa yang telah banyak membantu dan mendukung sehingga dapat diselesaikannya
makalah ini. Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat menambah wawasan kita
mengenai sejarah pertumbuhan perkembangan dan perjuangan koperaso sejak penjajahna
sampai sekarang. Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih
baik..maka dalam hal ini marilah kita bekerja sama untuk membahasa dan
menyempurnyakan segala kelemahannya.
Demikian makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi kami dan yang membacanya,
sehingga menambah wawasan dan pengetahuan tentang penulisan ini.

Purwakarta 19- maret -2023


BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Koperasi adalah sebuah organisasi kerjasama antar anggota yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan bagi para anggotanya. Koperasi awal terbentuk karena adanya
ketidakadilan dalam pelaksanaan sistem ekonomi.pada pertengahan abad ke-18 kemajuan
teknologi dan pengetahuan telah mengubah wajah dunia.berbagai penemuan dibidang
teknologi telah mengubah wajah ekonomi yang baur. Tatanan dunia ekonmi menjadi pusat
pada keuntungan perseorangnan, yaitu kaum pemilik modal dimana mereka memanfaatkan
pememuan baru tersebut dengan sebaik-baiknya untuk memperkaya dirinya dan memperkuat
kedudukan ekonominya.hasrat serakah ini melahirkan persaingan bebas yang tidak
terbatas.sistem ekonomi kapitalis memberikan keuntungan sebesar- besarmya kepada pemilik
modal dan melahirkan kemiskinan bagi masyarkat ekonomi lemah karena gaji yang
ditetapkan para pengusahan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.cara yang
ditempuh oleh pengusahan untuk mencapai efesiensi adalah dengan menekan biaya produksi
yaitu upah buru.karena itu kehidupan para buruh menjadi semakin menderita.akibat hal
tersebut, beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi
terbatas terdorong untuk mempersetaukan diir dan menolong diriinya sendiri serta manusia
lain dengan cara mendirikan koperasi.
Awalnya keberadaan koperasi itu hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok para
anggotanya.sehingga hnaya ada koperasi konsumsi.namun dalam perkembangan fungsi
koperasi menjadi berkembang dan bermacam-macam antara lain sebagai tolak ukur kegiatan
usaha,sebagai bentuk usaha baru,serta sebagai alternatif kegiatan usaha

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraina latar belakang diatas,maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penulisan Makalah ini adalah sebgai berikut :
1. Bagaimana latar belakang lahirnya koperasi
2. Bagaimana sejarah berkembangnya geerakan koperasi diindonesia
3. Bagaimana sejarah berkembangnya Gerakan koperasi diindonesia hingga sampai
sekarang

TUJUAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan pemulisan ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami latar belakang lahirnya koperasi
2. Untuk mengetahui dan memahami sejarah berkembang Gerakan koperasi
3. Untuk mengetahui dan memahami sejarah berkembangnya Gerakan koperasi
diindonesia hingga sekarang
BAB II
PEMBAHASAN
 pengertian koperasi
Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asa kekeluargaan yang
anggotanya terdiri dari perorangna atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejahterakan
anggotanya. Umumnya koperasi dekndalikan secara Bersama oleh seluruh
anggotanya,dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiao keputusan
yang diambil koperasi.pembagian keuntungan koperasi biasa disebut sisa hasil usaha atau
SHU biasanya dihitung berdasarkan adil.
1) SEJARAH DAN LATAR BELAKANG KOPERASI
1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi di Indonesia (Sukoco, Seratus
Tahun Koperasi di Indonesia). Raden Ngabai Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dan
teman-temannya Mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman sejawatnya dan
para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkraman pelepas uang.
Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No. 14
tahun 1967 tentang pokok - pokok perbankan, diberi nama De Poerwokertosche Hulp-en
Spaarbank der Inlandsche Hoofden = Bank Simpan Pinjam para priyayi Purwokerto. Atau
dalam bahasa Inggris the Purwokerto Mutual Loan and Saving Bank for Native Civil
Servants.
1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai
Adviseur Voor Volkscredetwezen. Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah
koperasi bermanfaat di Indonesia, 12 Juli 1947 diselenggarakan kongres gerakan koperasi
se Jawa yang pertama di Tasikmalaya
1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan
Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.
1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I (MUNASKOP I) di Surabaya
untuk melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin
1965, Pemerintah mengeluarkan Undang - Undang No. 14 th. 1965, dimana prinsip
NASAKOM (Nasionalis, Sosialis, dan Komunis) diterapkan di koperasi. Tahun ini juga
dilaksanakan MUASKOP II di Jakarta
1967, Pemerintah mengeluarkan Undang - Undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok -
Pokok Perkoperasian disempurnakan dan diganti dengan UU No. 25 tahun 1992 tentang
Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan
Koperasi.
a) MASA PENJAJAHAN

Di masa penjajahan Belanda, gerakan koperasi pertama di Indonesia lahir dari


inisatif tokoh R. A. Wiriaatmadja pada tahun 1986. Wiriaatmadja, patih
Purwokerto ( Banyumas ) ini berjasa menolong para pegawai, pedagang kecil dan
petani dari hisapan lintah darat melalui koperasi.
Berdirinya Boedi Oetomo, pada tahun 1908 mencoba memajukan koperasi rumah
tangga ( koperasi konsumsi ). Serikat Islam pada tahun 1913 membantu
memajukan koperasi dengan bantuan modal dan mendirikan Toko Koperasi. Pada
tahun 1927, usaha koperasi dilanjutkan oleh Indonesische Studie Club yang
kemudian menjadi Persatuan Bangsa Indonesia ( PBI ) di Surabaya. Partai
Nasional Indonesia ( PNI ) di dalam kongresnya di Jakarta berusah menggelorakan
semangat koperasi sehingga kongres ini sering juga disebut kongres koperasi.
Pergerakan koperasi selama penjajahan Belanda tidak dapat berjalan lancar. Untuk
membatasi laju perkembangan koperasi, pemerintah Belanda mengeluarkan
peraturan koperasi Besluit 7 April No. 431 tahun 1915.
Berdasarkan peraturan ini rakyat tidak mungkin mendirikan koperasi karena :
1. mendirikan koperasi harus mendapat izin dari gubernur jenderal
2. fakta dibuat dengan perantaraan notaris dan dalam bahasa Belanda
3. ongkos materai sebesar 50 golden
4. hak tanah harus menurut hukum Eropa
5. harus diumumkan di Javasche Courant yang biayanya juga tinggi
Peraturan ini mengakibatkan munculnya reaksi dari kaum pergerakan nasional dan
para penganjurkoperasi. Oleh karena itu, pada tahun 1920 pemerintah Belanda
membentuk Panitia Koperasi yang diketuai oleh J. H. Boeke. Panitia ini ditugasi
untuk meneliti mengenai perlunya koperasi.
Pada tahun 1927 pemerintah mengeluarkan peraturan No. 91 yang lebih ringan dari
perturan 1915. isi peraturan No. 91 antara lain :
1. Fakta tidak perlu dengan perantaraan notaries, tetapi cukup didaftarkan pada
Penasehat Urusan Kredit Rakyat dan Koperasi serta dapat ditulis dalam bahasa
daerah
2. ongkos materai 3 golden
3. hak tanah dapat menurut hukum adat
4. berlaku untuk orang Indonesia asli, yang mempunyai hak badan hukum secara
adat
Dengan keluarnya peraturan ini, gerakan koperasi mulai tumbuh
kembali. Pada tahun 1932, Partai Nasional Indonesia mengadakan kongres
koperasi di Jakarta. Pada tahun 1933, pemerintah Belanda mengeluarkan lagi
peraturan No. 108 sebagai pengganti peraturan yang dikeluarkan pada tahun 1915.
Peraturan ini merupakan salinan dari peraturan koperasi Belanda tahun1925,
sehingga tidak cocok dan sukar dilaksanakan oleh rakyat. Pada masa penjajahan
Jepang, koperasi mengalami nasib yang lebih buruk. Kantor Pusat Jawatan
Koperasi diganti oleh pemerintah Jepang menjadi Syomin Kumiai Cou Jomusyo
dan Kantor Daerah diganti menjadi Syomin Kumiai Saodandyo. Kumiai yaitu
koperasi model Jepang, mula-mula bertugas untuk mendistribusikan barang-barang
kebutuhan rakyat. Hal ini hanya alat dari Jepang untuk mengumpulkan hasil bumi
dan barang-barang kebutuhan untuk Jepang.masa kemerdekaan

b) MASA KEMERDEKAAN

Pada awal kemerdekaan, koperasi berfungsi untuk mendistribusikan keperluan masyarakat


sehari-hari di bawah Jawatan Koperasi, Kementerian Kemakmuran. Pada tahun 1946,
berdasarkan hasil pendaftaran secara sukarela yang dilakukan Jawatan Koperasi terdapat
sebanyak 2.500 buah koperasi. Koperasi pada saat itu dapat berkembang secara pesat.
Namun karena sistem pemerintahan yang berubah-ubah maka terjadi titik kehancuran
koperasi Indonesia menjelang pemberontakan G30S / PKI. Partai-partai memenfaatkan
koperasi untuk kepentingan partainya, bahkan ada yang menjadikan koperasi sebagai alat
pemerasan rakyat untuk memperkaya diri sendiri, yang dapat merugikan koperasi sehingga
masyarakat kehilangan kepercayaannya dan takut menjadi anggota koperasi.
Pembangunan baru dapat dilaksanakan setelah pemerintah berhasil menumpas
pemberontakan G30S / PKI. Pemerintah bertekad untuk melaksanakan Pancasila dan UUD
1945 secara murni dan konsekuen. Namun keadaannya sperti itu, pemerintah pada tahun
1947 berhasil melangsungkan Kongres Koperasi I di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain :
1. mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia ( SOKRI )
2. menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi
Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda, keputiuasab Kongres Koperasi
I belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, pada tanggal 12 Juli 1953,
diadakanlah Kongres Koperasi II di Bandung, yang antara lain mengambil putusan sebagai
berikut :
1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti SOKRI
2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru
Hambatan-hambatan bagi pertumbuhan koperasi antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah
pengalaman masa lampau mengakibtakan masyarakat tetap merasa curiga terhadap koperasi
2. pengetahuan masyarakat mengenai koperasi masih sangat rendah
Untuk melaksanakan program perkoperasian pemerintah mengadakan kebijakan antara lain :
1. menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi
2. memperluas pendidikan dan penerangan koperasi
3. memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri maupun pertanian
yang bermodal kecil
Organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi sangat perlu diperbaiki. Cara membantu
mereka adalah mendirikan koperasi di kalangan mereka. Dengan demikian pemerintah dapat
menyalurkan bantuan berupa kredit melalui koperasi tersebut. Untuk menanamkan pengertian
dan fungsi koperasi di kalangan masyarakat diadakan penerangan dan pendidikan kader-
kader koperasi.
B. SEJARAH GERAKAN KOPERASI DIDUNIA
Sejak pertumbuhan koperasi di seluruh dunia yang disebabkan oleh tidak
dipecahkannya masalah kemiskinan atas dasar individualism. Koperasi lahir sebagai alat
untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan dan kelemahan kelemahan dari
perekonomian yang kapitalistik. Koperasi yang lahir pertama kali di Inggris (1844)
berusaha menangani masalah konsumsi para anggotanya denagn 8 cara kebersamaan yang
dilandari atas dasar prinsip-prinsip keadilan yang selanjutnya melahirkan prinsip keadilan
yang dikenal ‘Rochdale Principles’. Dalam waktu yang hamper bersamaan di Prancis lahir
koperasi yang bergerak di bidang produksi dan di Jerman lahir koperasi di bidang simpan-
pinjam. Pada tahun 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit, sehingga
pada tahun 1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian ‘The Cooperative Whole Sale
Society’ (CWA). Tahun 1869 di London terbentuklah ICA (Internasional Cooperative
Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu Gerakan internasional. Dalam
perkembangannya ternyata koperasi di Eropa terbagi dalam beberapa aliran yang
mempunyai ciri-ciri khusus dalam kegiatannya.
1. Aliran Yardstick
a. Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut
perekonomian liberal
b. Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan
mengoreksi.
c. Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi
ditengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak ditangan anggotanya sendiri
d. Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama di negara-negara barat dimana industry
berkembang dengan pesat seperti di Amerika Serikat, Prancis, Swedia, Denmark, Jerman,
Belanda, dan lain-lain.
2. Aliran Sosialis 9
a. Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat, disamping iyu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi
b. Peran pemerintah sangat besar dalam perkembangan koperasi, dan adanya
penyeragaman koperasi
c. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia.
3. Aliran Persemakmuran (Commonwealth)
a. Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi
masyarakat
b. Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang
peranan utama dalam struktur perkeonomian masyarakat
c. Hubungan pemerintah dengan Gerakan koperasi bersifat kemitraan, dimana
pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta
dengan baik.

C..SEJARAH GERAKAN DIINDONESIA HINGGA SEKARANG


Gerakan koperasi di Indonesia lahir pada akhir adab 19 dalam suasana sebagai negara
jajahan dan tidak memiliki iklim yang menguntungkan bagi pertumbuhannya. Baru
kemudian setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya, dengan tegas
perkoperasian ditulis dalam UUD 1945. DR. H. Moh. Hatta sebagai salah seorang
‘Foundung Father’ Republik Indonesia, berusaha memasukkan rumusan perkoperasian di
dalam konstitusi. 10 Sejak kemerdekaan itu pula koperasi di Indonesia mengalami
perkembangan yang lebih baik. Pasal 33 UUD 1945 ayat 1 beserta penjelasannya yang
menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan tersebut adalah koperasi. Di dalam pasal 33 UUD 1945 tersebut diatur pula
peranan Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Swasta. Apa yang
diperjuangkan Hatta dalam pasal 33 tersebut sebenarnya berangkat dari kondisi kultural
masyarakat Indonesia yang telah berlangsung berabad-abad. Dalam bukunya Hatta
menjelaskan bahwa, dalam masyarakat Indonesia terdapat kecenderungan kooperatif
sosial, misalnya budaya gotong royong. Ciri tersebut pada dasarnya merupakan budaya
masyarakat sosialis yang memegang teguh budaya tolong-menolong dsn bekerja sama.
Sehingga sudah selayaknya jika perekonomian Indonesia mengikuti prinsip yang dipakai
dalam kooperatif sosial tersebut, yaitu kooperatif ekonomi. Hal tersebut menjelaskan
bahwa pada dasarnya ide sosialisme Indonesia yang diwujudkan dalam suatu sistem
perkoperasian Indonesia adalah sebuah manifestasi dan penghargaan sistem ekonomi
kerakyatan. Ide sosialisme ekonomi Hatta tersebut berawal dari pengalam bahwa
individualisasi yang digerakkan oleh ekonomi modern telah menarik masyarakat
meninggalkan bidaya ekonomi kolektif yang telah terbukti efektif dalam tatanan ekonomi
tradisional Indonesia. Oleh karenanya cita-cita sosialisme Indonesia pada dasarnya adalah
berusaha mempertahankan jiwa kolektif tersebut yang diwujudkan dalam koperasi. 11
Pada akhir 1945, Jawatan Koperasi mengadakan pendaftaran koperasi dan tercatat
sebanyak 2500 koperasi di seluruh Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia bertindak
aktif dalam pengembangan perkoperasian. Disamping menganjurkan berdirinya berbagai
jenis koperasi pemerintah RI berusaha mempeluas dan menyebarkan pengetahuan tentang
koperasi dengan jalan mengadakan kursus-kursus koperasi di berbagai tempat. Pada
tanggal 12 Juli 1947 diselenggarakan kongres koperasi se-Jawa yang pertama di
Tasikmalaya. Dalam kongres tersebut diputuskan antara lain:
1. Terbentuknya Sentra Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI)
2. Menjadikan tanggal 12 Juli sebagai hari koperasi
3. Menganjurkan diselenggarakan pendidikan koperasi dikalangan pengurus, pegawai dan
masyarakat. Selanjutnya pada tanggal 15-17 Juli 1953 diselenggarakan kongres koperasi
Indonesia yang ke-II di Bndung. Keputusannya antara lain:
1. Merubah Sentra Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI)
2. Mewajibkan DKI membentuk Lembaga Pendidikan Koperasi dan mendirikan Sekolah
Menengah Koperasi di Provinsi-Provinsi
3. Penyampaian saran-saran kepada pemerintah untuk segera diterbitkannya UU koperasi
yang baru
4. Mengangkat Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia Pada tahun 1956 tanggal 1-
5 September diselenggarakan kongres koperasi keIII di Jakarta. Keputusan kongres
disamping hal-hal yang berkaitan dengan 12 kehidupan perkoperasian di Indonesia juga
mengenai hubungan Dewan Koperasi dengan Internasional Cooperative Alliance (ICA).
Perlu dipahami bersama perbedaan sikap pemerintah terhadap pengembangan
perkoperasian atas daar perkembangan sejarah pertumbuhannya di Indonesia dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Pemerintah kolonial Belanda bersikap pasif
2. Pemerintah Pendudukan Balatentara Jepang bersikap aktif negatif, karena akibat
kebijaksanaannya nama koperasi menjadi hancur
3. Bersikap aktif positif dimana Pemerintah RI memberikan dorongan kesempatana dan
kemudahan bagi koperasi. Dan sampai sekarang koperasi semakin maju dan berkembang
serta membawa kesejahteraan masyarakat dengan cara membantu system perekonomian.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
a) Bagaimana latar belakang lahirnya koperasi
Alasan utama lahirnya koperasi adalah karena sistem industri kapitalis
dimana keuntungan terhadap para pemillik pabrik/modal pada saat itu sangat
besar tetapi memberi kerugian kepada para pekerjaan sehingga memberikan
reaksi besar bagi pemikir -pemikir sosialis. Nah,atas dasar pemikiran-
pemikiran tersebut ,sehingga memperbaiki kepincangan-kepincangan dan
kelemahan-kelemahan dari perekonomian yang kapitalistik menjadi lebih baik
dan semakin berkembang hingga sampai sekarang.

b) Bagaimana sejarah berkembangnya geerakan koperasi diindonesia


Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R.Aria Wiria Atmaja
pada tahun 1896. koperasi  dilatarbelakangi akibat banyaknya para pegawai
negeri yang tersiksa dan menderita akibat bunga yang terlalu tinggi dari
rentenir yang memberikan pinjaman uang. Sehingga para pegawai strategi
atau membentuk pemikir-pemikir agar koperasi bisa mensejahterahkan
masyarkat.
c) Bagaimana sejarah berkembangnya Gerakan koperasi diindonesia hingga
sampai sekarang.
Sejak berkembangnya koperasi diindonesia hingga sampai sekarang
dalam masyarakat Indonesia terdapat kecenderungan kooperatif sosial,
misalnya budaya gotong royong. Ciri tersebut pada dasarnya merupakan
budaya masyarakat sosialis yang memegang teguh budaya tolong-menolong
dan bekerja sama. Sehingga sudah selayaknya jika perekonomian Indonesia
mengikuti prinsip yang dipakai dalam kooperatif sosial tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Sofian, Magister Terapan Keuangan dan Perbankan Syariah, Politeknik Negeri Bandung,
40012 : Koperasi Syariah Sebagai Solusi Keuangan Masyarakat: Antara Religiusitas, Trend,
Dan Kemudahan Layanan

Portal resmi kabupaten Bogor, sejarah koperasi di Indonesia:


https://bogorkab.go.id/post/detail/sejarah-perkoperasian-di-indonesia#:~:text=Koperasi
%20di%20Indonesia%20pertama%20kali,berarti%20%E2%80%9CBank%20Simpan
%20Pinjam%20para

DISKOPUKM, Sejarah dan latar belakang koperasi:


https://koperasi.kulonprogokab.go.id/detil/536/sejarah-dan-latar-belakang-

Anda mungkin juga menyukai