Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI PRILAKU KONSUMEN

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro

Dosen Pengampu

Ibu Siti Rohmat, S.E.,M.H

Disusun Oleh :

Firly Meitasari (20461123)

Rizke Ahelia (20461134)

Fahri Fadilah (20461121)

Riki Yakub (20461087)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah dengan berjudul Teori Prilaku Konsumen dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Ibu Siti Rohmat, S.E.,M.H pada Mata Kuliah
Ekonomi Mikro. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca
tentang Teori Prilaku Konsumen.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Siti Rohmat,S.E.,M.H selaku Dosen Mata Kuliah
Ekonomi Mikro. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan
topik yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan. Oleh
karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam
makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan
kesalahan dalam makalah ini.

Purwakarta,2021
Daftar isi

Pendahuluan
Pembahasan
Penutup
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kitasering melakukan transaksi jual beli suatubarang atau produk baik
itu secara langsung yaitu dengan cara mengunjungi perusahaan atau pasar,atau secara tidak langsung
sebagai contohnya adalah pedagang online.Banyak sekali yang beranggapan bahwa membeli dengan
media online lebih efisien dan mudah,tetapi kita juga tidak bisa melihat produk atau barang secara
langsung.

Melakukan jual beli produk secara langsung memiliki perilaku yang harus selalu kita perhatikan
seperti,cara berkomunikasi antar penjual dengan konsumen atau sebaliknya.Maka dari itu,sikap atau
perilaku konsumen juga sangat berpengaruh penting dalam melakukan kegiatan evaluasi barang yang
diinginkan.Setiap konsumen juga memiliki motivasi dan persepsi yang berbeda-beda pada
setiapmelakukan mencari,membeli,mengevaluasi produk atau barang yang dibutuhkan.Ada beberapa
faktor dari lingkungan seperti kebudayaan,kelas sosial dan keluargayang sering berpengaruh penting
untuk proses jual beli.

B.Rumusan Masalah

1.Pengertian perilaku konsumen


2.Pentingnya perilaku konsumen

3.Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

4.Keputusan Pembelian
5.Pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian.

C.Tujuan
Dari rumusan masalah yang muncul diatas dapat diketahui bahwa tujuan penulisan makalah ini
adalah:

Para pembaca akan mengetahui tentang perilaku konsumen,memahami pengertian dari perilaku
konsumen dan memahami faktor-faktor sikap konsumen,karena sebelum kita mempelejari apa itu yang
dimaksud dengan sikap konsumen kita harus memahami dulu apa pengertian dari perilaku
konsumen.Dan juga dengan membaca makalah kami ini pembaca dapat memahami apa yang dimaksud
dengan perilaku konsumen,mengetahui serta memahami faktor-faktor dari nilai,norma dan moral.Tidak
luput pula yang paling paling penting kita bisa mengetahui serta memahami peran pedagang sebagai
sumber mata pencaharian.

.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan proses yang akan dilalui oleh seseorang dalam melakukan kegiatan
seperti mencari,membeli,mengevaluasi untuk di konsumsi memenuhi kebutuhannya.Konsumen dapat di
artikan sebagai seorang individu atau organisasi yang memiliki peran berbeda,seperti
contohnya,berperan sebagai influencer,payeratauuser,dan seterusnya.

Memahami sikap dan perilaku konsumen bukanlah pekerjaan yang mudah,tetapi cukup sulit dan
kompleks. Hal ini disebabkan oleh banyaknya variabel-variabel yang mempengaruhinya dan variabel-
variabel tersebut cenderung saling berinteraksi.Meskipun demikian,apabila hal tersebut dapat
dilakukan,maka suatu perusahaan penghasil barang maupun jasa akan dapat meraih keuntungan yang
jauh lebih besar daripada perusahaan pesaingnya karena dengan memahami perilaku konsumen maka
perusahaan tersebut dapat memberikan kepuasan secara lebih baik kepada konsumennya.

Para konsumen juga memiliki peran penting terhadap kelancaran dalam berdagang atau
berbisnis.Apabila konsumen merasa cocok terhadap barang atau produk yang dijual dengan harga yang
sesuai,maka konsumen bisa menjadi berlangganan.Saling menguntungkan itulah yang dapat menjalin
sikap positif terhadap penjual,konsumen,atau lingkungan sekitar.

B.Pentingnya Perilaku Konsumen

1.Perilaku konsumen penting dalam kehidupan setiap hari.Kalau saja s etiap konsumen memiliki perilaku
yang konstan,mungkin kajian tentang perilaku konsumen tidak begitu penting.Tetapi mengingat
konsumen selalu berinteraksi dengan lingkungannya,maka secara otomatis perilaku itu akan berubah-
ubah bahkan dalam hitungan hari.Perilaku konsumen di sini penting untuk memahami mengapa dan apa
saja yang mempengaruhi perubahan perilaku
konsumen. Dalam kehidupan sehari-hari tentu saja

jaul beli,dimanapun dan bagaimanapun.Lingkungan yang dimaksud bisa saja karena


tetangga,keluarga,atau lain sebagainya.Jika konsumen merasakan sesuatu yang tidak cocok dengan
produk atau barang serta harga,maka,konsumen bisa saja membatalkan apa yang akan ia beli.

2.Perilaku konsumen penting untuk pengambilan keputusan.Setiap keputusan yang diambil oleh
konsumen pasti didasarkan pada alasan-alasan tertentu,baik secara langsung ataupun tidak
langsung.Proses pengambilan keputusan konsumen sangat terkait dengan masalah kejiwaan dan faktor
eksternal.Dengan memahami perilaku konsumen,pemasaram akan mudah untuk menggambarkan
bagaimana proses keputusan itu dibuat.Jika penjual mempunyai sifat interaksi,marketing,atau
komunikasi yang baik dengan konsumen lainnya,maka konsumen bisa jadi otomatis tertarik dengan
produk atau barang yang dijual.Tetapi jika penjual tidak bisa berkomunikasi yang baik,maka terjadi
sebaliknya.

C.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Umumnya, perilaku konsumen dipengaruhi tiga faktor berikut.

1. Faktor pribadi

Faktor pribadi merupakan minat dan pendapat seseorang sebagai konsumen. Secara khusus, faktor ini
juga dipengaruhi oleh demografi seperti:

1.usia

2.jenis kelamin

3.budaya

4.profesi

5.latar belakang

6.dan lain-lain

2. Faktor psikologis

Faktor psikologis merupakan respons dan sikap individu terhadap:


1.campaign pemasaranmu

2.kebutuhan pribadi sebagai seorang konsumen

3. Faktor sosial

Faktor ini meliputi:

1.pengaruh lingkungan

2.pengaruh media sosial

3.kelas sosial

4.pendapatan

5.tingkat pendidikan

6.dan lain-lain

D.Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan
keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. keputusan
seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan
ekonomi.

E.Pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian

Dalam perkembangannya konsep pemasaran mutakhir,konsumen ditempatkan sebagai titik utama


perhatian dari para konsumen atau organisasi.Parapraktisi maupun akademisi berusaha mengkaji aspek-
aspek konsumen dalam rangka mengembangkan strategi atau marketing pemasaran yang diharapkan
mampu meraih keuntungan yang akan dicapai.

Setidaknya ada dua alasan mengapa perilaku konsumen mempunyai pengaruh terhadap
keputusan pembelian.Pertama,seperti sudah di katakan diatas,konsumen sebagai titik pusat perhatian
pemasaran.Mempelajari apa yang akan di butuhkan dan di inginkan oleh konsumen pada saat secara
langsung merupakan hal yang sangat penting.Memahami konsumen akan menuntun pemasar pada
kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien.Seperti contohnya,ketika pemasar mengetahui bahwa
konsumen yang menginginkan produknya hanya sebagian kecil saja dari suatu populasi,dan dengan
karakteristik yang khusus,maka upaya-upaya pemasaran produk bisa diarahkan dan di fokuskan pada
kelompok tersebut. Untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumennsecara individu seperti
kelompok referensi,kelurga,persepsi,motivasi,belajar perlu di analisis untuk mengetahui faktor mana
saja yang dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk.Kedua,setiap perilaku
konsumen yang diambil untuk melakukan pembelian pasti didasarkan pada alasan-alasan tertentu,baik
secara langsung ataupun tidak langsung.

Proses pengambilan keputusan konsumen sangat berhubungan pada keputusan pembelian oleh
karena itu sangatlah penting memahami perilaku konsumen agar pemasar dapat mennggambarkan
bagaimana proses keputusan pembelian itu dibuat.Konsumen memang berpengaruh
dannmempunyaindampak yang sangat tinggi bagi penjual serta proses pembelian.Adapun jika secara
tidak langsung,seperti online shop atau media onlinenlainnya, penjual harus menyesuaikan barang atau
produk yang akan dijual agar konsumen tidak merasakan kekecawaan saat menerima barang yang sudah
di beli karena resiko berjualan secara online adalah tidak dapat mengecek secara rinci apakah barang
tersebut memang memakai bahan yang aman atau justru sebaliknya.

F.Teori Perilaku Konsumen Dengan Pendekatan Kardinal

Keputusan seseorang dalam mengkonsumsi suatu barang didasarkan pada perbandingan antara
manfaat yang diperoleh (kegunaan) dengan biaya yang harus dikeluarkan. Dalam teori perilaku
konsumen dengan pendekatan kardinal memiliki pandangan bahwa kegunaan dapat dihitung secara
nominal. Hal ini mirip seperti kita menghitung berat dengan satuan berat (kilogram, gram), panjang
dengan satuan panjang (meter, cm). Adapun untuk menghitung kegunaan dalam pandangan kardinal
yaitu dihitung dengan satuan util.

Ada beberapa istilah dan asumsi yang harus diketahui dalam membahas teori perilaku konsumen:

1. Utilitas Total (Total Utility) yaitu nilai kegunaan atau manfaat yang diperoleh dari konsumsi

2. Utilitas Marginal (Marginal Utility) yaitu tambahan kegunaan yang diperoleh dari penambahan satu
unit barang yang dikonsumsi.

3. Semakin banyak barang yang di konsumsi seseorang maka besar kegunaan/manfaat yang didapatkan.
Bila di konsumsi lebih dari satu barang, maka nanti akan di kategorikan masukan dalam satu bundel
barang. gampangnya, nanti akan cuma di sebut sebagai barang.

4. The low of diminishing marginal utility (hukum pertambahan manfaat yang makin menurun). Atau
yang dikenal juga dengan hukum Gossen. Berdasarkan hukum gossen bahwa penambahan konsumsi
suatu barang akan menambah utilitas yang besar, akan tetapi makin lama pertambahan utilitas akan
semakin mengecil bahkan bisa negatif.

5. Konsistensi Preferensi. Konsumen harus mampu menyusun prioritas pilihan agar bisa membuat
keputusan dan bersifat konsisten.

6. Pengetahuan yang sempurna tentang barang yang akan keputusan konsumsinya.

Untuk lebih memahami teori perilaku konsumen dengan pendekatan kardinal perhatikan contoh
pendekatan kardinal dari tabel berikut:

Anggaplah harga suatu barang (X) adalah sebesar 25.000. Pada tabel diatas di berikan contoh perilaku
konsumen yang mengkonsumsi barang dari barang ke 1 hingga ke 8. Ada beberapa poin yang patut
diperhatikan dari tabel diatas:
Dari kolom utilitas dapat kita lihat bahwa semakin banyak barang yang dikonsumsi maka total utilitasnya
akan semakin besar (saat mengkonsumsi barang ke 1-5) tetapi setelah mencapai konsumsi ke 6,
pertambahan konsumsi justru tidak menambah total utilitas bahkan menambah konsumsi lagi
setelahnya (konsumsi barang ke 7 dan 8) justru semakin memperkecil total utilitasnya. Kondisi
memperkecil total utilitas ini sudah menujukkan kondisi menambah konsumsi justru tidak bermanfaat
lagi bahkan membawa keburukan. Konsumsi yang membawa manfaat hanya terjadi pada konsumsi ke 1
hingga ke 5

Pada kolom utilitas marginal dapat diperhatikan bahwa pada awal-awal mengkonsumsi barang akan
menambahkan utilitas marginal yang besar (Konsumsi barang ke 1 dan 2). Utilitas marginal disini
menggambarkan besarnya tambahan manfaat yang diperoleh akibat menambahkan konsumsi 1 unit
barang. Pada utilitas marginal dari mengkonsumsi barang pertama yaitu 50000. Karena pada saat
mengkonsumsi barang ke 1 diperoleh total utilitasnya sebesar 50000, dan sebelumnya tidak
mengkonsumsi barang sehingga dianggap utilitas sebelumnya nol sehingga 50000-0 = 50000. Bila di
tambahkan konsumsi 1 unit barang lagi sehingga menjadi 2 barang, maka diperoleh total utilitas dari
mengkonsumsi 2 barang yaitu sebesar 125000, sedangkan marginal utilitas akibat menambah konsumsi
1 unit barang terakhir yaitu sebesar 75000 (diperoleh dari 125000-50000. Yang patut diperhatikan yaitu
adanya hukum gossen yang terjadi, yaitu setelah konsumsi barang ke 3 dan seterusnya, terlihat adanya
nilai marginal utilitas yang semakin mengecil bahkan hingga bernilai negatif. Artinya menambahkan
konsumsi barang 1 unit akan menambahkan manfaat yang semakin mengecil bahkan bisa hingga negatif
bila terus dikonsumsi.

Dari tabel diatas apabila dibuat dalam bentuk kurva akan terlihat seperti dibawah ini:

Dari tabel dan kurva diatas


terlihat bahwa konsumsi yang memberikan kepuasan maksimum yaitu pada saat mengkonsumsi barang
ke 5 karena pada saat tersebut mengkomsumsi barang masih memberikan tambahan manfaat,
sedangkan mengkonsumsi barang ke 6 tidak memberikan tambahan manfaat, dan mengonsumsi barang
ke 7 dan 8 justru mengurangi manfaat.

G.Pendekatan Ordinal

Dalam pendekatan Ordinal menganggap bahwa kegunaan (utilitas) tidak dapat dihitung. Utilitas hanya
dapat dibandingkan seperti kita menilai kecantikan atau kepandaian. Pendekatan Ordinal menggunakan
kurva Indifference Curve untuk menjelaskan pendapatnya.

Kurva indeferen merupakan kurva yang dapat mengggambarkan kombinasi pilihan yang dapat dilakukan
dari mengkonsumsi 2 jenis barang. Kombinasi mengkonsumsi 2 barang ini bisa menghasilkan tingkat
kepuasan yang sama.

Meskipun disebutkan dalam pendekatan ordinal bahwa kegunaan/kepuasan/utilitas tidak dapat dihiting,
namun untuk keperluan studi tidak salah bila kurva indiferen diterjemahkan dalam persamaan
kuantitatif.

Misalnya nilai utilitas dari mengonsumsi bakso dan sate di tulis sebagai berikut:

U = X.Y …… (3)

U = Tingkat kepuasan/ utilitas

X = Makan Bakso

Y = Makan Sate
Beberapa contoh kombinasi kepuasan tertentu dari mengkonsumsi 2 barang tersebut ditampilkan dalam
tabel berikut:

Dari tabel tersebut dapat dilihat beberapa kombinasi dari mengkonsumsi 2 barang (bakso dan sate). Bila
pilihan kombinasi yang dipilih yang pertama (25 mangkok bakso dan 4 porsi sate) akan memberikan
kepuasan/utilitas yang sama dengan memilih kombinasi yang lainnya. Hal ini secara lebih jelas
tergambar dalam kurva indeferen berikut:

Ada 3 asumsi yang digunakan dalam kurva indiferensi

1. Semakin Jauh kurva indiferen dari titik origin, semakin tinggi tingkat kepuasan

2. Kurva indiferen menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward sloping), dan cembung ke titik
origin (convex to origin)

3. Tidak saling berpotongan

Dari kurva indiferen diatas hanya menampilkan satu garis kurva indiferen. Sepanjang garis kurva
indiferen diatas menggambarkan kombinasi dua barang yang di konsumsi dengan tingkat kepuasan yang
sama. Apapun pilihan kombinasi yang dibuat, kepuasan yang didapat sama. Yang berbeda hanya
komposisi jumlah bakso dan jumlah sate yang makan.
BABIII
PENUTUP

A.Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari permasalahan dalam jurnal ini adalah perilaku konsumen
merupakan proses yang akan dilalui oleh seseorang dalam melakukan kegiatan seperti
mencari,membeli,mengevaluasi untuk dikonsumsi memenuhi kebutuhannya.Perilaku konsumen penting
dalam kehidupan setiap hari.Kalau saja setiap konsumen memiliki perilaku yang konstan,mungkin kajian
tentang perilaku konsumen tidak begitu penting.Tetapi mengingat konsumen selalu berinteraksi dengan
lingkungannya,maka secara otomatis perilaku itu akan berubah-ubah bahkan dalam hitungan
hari.Perilaku konsumen di sini penting untuk memahami mengapa dan apa saja yang mempengaruhi
perubahan perilaku konsumen.

Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian


mereka.Keputusan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang,dalam setiap waktu
dan di segala tempat, keputusan tersebut termasuk keputusan yang menyangkut kegiatan
individu.Proses pengambilan keputusan konsumen sangat berhubungan pada keputusan pembelian oleh
karena itu sangatlah penting memahami perilaku konsumen agar pemasar dapat mennggambarkan
bagaimana proses keputusan pembelian itu dibuat.
DAFTAR PUSAKA

27663-32282-1-PB.pdf

http://proceedings.kopertais4.or.id/index.php/ancoms/issue/view/1

Anda mungkin juga menyukai