Anda di halaman 1dari 9

Memahami Customer Behaviour untuk Memaksimalkan Kualitas Produk

Sebuah bisnis tercipta dengan membawa misi untuk memenuhi kebutuhan


customer. Maka dari itu pemahaman tentang customer behaviour atau kebiasaan
pelanggan sangatlah penting bagi para pelaku bisnis. Sebab, tanpa pemahaman
ini akan susah untuk mengetahui produk apa yang akan laku di pasaran. Akan
sulit untuk mengetahui produk apa yang bisa memenuhi kebutuhan mereka.
Apalagi kini sejak pandemi nyatanya telah mengubah banyak kebiasaan
pelanggan. Kalau pebisnis tak bisa mengikuti tren dan update mengenai hal
tersebut, yang ada pasar mereka bisa dilahap oleh kompetitor. Atau bahkan
bisnis Anda lambat laun mati. Sebab customer menganggap bahwa Anda tak bisa
lagi menjadi solusi atas kebutuhan mereka. Tapi sebelum terlalu jauh membahas
mengenai customer behaviour, kita coba ulik dulu yuk apa pengertian dari istilah
tadi.

Sederhananya begini. Perilaku konsumen adalah apa-apa yang mendasari


konsumen Anda dalam membuat keputusan untuk membeli suatu produk atau
jasa. Contohnya bisa dilihat saat konsumen akan membeli sebuah produk. Secara
umum, konsumen akan lebih mudah mengambil keputusan untuk membeli
barang dengan harga murah. Namun saat dihadapkan oleh barang mahal, mereka
cenderung berpikir dua kali. Itulah yang disebut dengan perilaku konsumen.

Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi perilaku konsumen. Mulai dari
motivasi hingga persepsi. Berikut penjelasannya.

Sebenarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi konsumen. Namun kali


ini kami akan jelaskan faktor psikologi yang perlu Anda pahami. Faktor ini berasal
dari dalam diri konsumen. Faktor yang susah untuk di-measure, namun menjadi
faktor terkuat dan berperan besar dalam penentuan tindakan yang akan ia
lakukan. Faktor ini memegang peran kuat untuk mengendalikan keputusan
pembelian seseorang. Faktor ini terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut:

1. Motivasi

Unsur ini adalah keadaan diri seseorang yang mendorong keinginan individu
untuk melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai satu tujuan. Saat seseorang
cukup termotivasi, hal ini tentunya akan mempengaruhi perilaku pembelian
orang tersebut.

2. Persepsi

Sederhananya, saat konsumen melihat sebuah iklan, promosi, review di


media sosial, mereka akan mengembangkan kesan dan persepsi sendiri tentang
produk atau brand tertentu. Oleh karena itu, persepsi menjadi pengaruh besar
keputusan pembelian konsumen.
3. Sikap dan keyakinan

Konsumen memiliki sikap dan keyakinan tertentu yang mempengaruhi


keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan sikap ini, konsumen berperilaku
dengan cara tertentu terhadap suatu produk. Sikap ini memainkan peran penting
dalam mendefinisikan citra merek suatu produk, bagaimana sikap seseorang
terhadap produk atau merek mempengaruhi tindakan membeli atau
menggunakan produk atau merek tersebut.

Setelah mengetahui faktor tersebut, kini saatnya menginjak satu langkah


lebih maju. Bagaimana sih cara memahami perilaku konsumen ini? Sebab, dilihat
dari faktor-faktornya, cukup challenging ya?

1. Kenali siapa market Anda

Setiap pebisnis yang akan menjual produknya dengan omzet tinggi, artinya
wajib untuk mengenali siapa konsumen mereka. Apalagi kini kita hidup di era
digital, yang mana perilaku pembelian konsumen mudah bahkan cepat sekali
mengalami perubahan.

Untuk mengenali konsumen, Anda perlu mengetahui demografi dan


psikografis konsumen. Misalnya apakah konsumen Anda wanita atau pria, single,
menikah, atau justru sudah punya anak. Apakah profesi konsumen Anda ini,
sudahkah mereka memiliki rumah sendiri atau masih ngontrak, dan sebagainya.
Anda juga perlu membuat definisi konsumen dari informasi yang bisa
dikumpulkan sebanyak mungkin. Semakin detail semakin mudah Anda untuk
mengenali siapa konsumen Anda.

2. Kenali apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen

Hal ini sangat penting untuk Anda ulik. Apa sebenarnya keinginan dan
kebutuhan konsumen Anda. Sebab dua poin ini menjadi hal mendasar dan
penting dalam penjualan suatu produk atau jasa. Jangan lupa untuk memberikan
informasi, alternatif, maupun solusi dari masalah yang dihadapi konsumen.
Sebagai contoh, mungkin konsumen Anda saat ini membutuhkan hunian
modern untuk keluarga kecil. Maka Anda bisa menyarankan apartemen di
pinggiran kota. Atau misal konsumen ingin menjalani gaya hidup sehat, Anda bisa
menjual produk makanan sehat atau makanan organik.

3. Kenali persepsi konsumen terhadap produk

Pahami persepsi konsumen Anda. Bisa jadi produk Anda sebenarnya


memiliki kualitas tinggi. Namun karena faktor tertentu konsumen menjadi
mempunyai persepsi berbeda. Lalu pertanyaannya adalah bagaimana cara untuk
mengetahui persepsi konsumen terhadap produk kita?

Anda bisa melakukan survei untuk mendapatkan ulasan dan feedback


konsumen. Setelah mengetahui hasilnya, lakukan penyesuaian untuk
menyamakan persepsi yang mereka inginkan.

4. Pahami jenis konten yang disukai konsumen

Anda bisa mengetahui konten yang konsumen sukai melalui banyaknya


jumlah like/unlike, follow/unfollow, dan berapa banyak konsumen yang
mengarsip konten Anda di media sosial. Setelah mengetahui hasilnya, cobalah
untuk memprioritaskan konten yang lebih mereka sukai. Selain itu, jangan lupa
perhatikan seberapa besar minat konsumen dalam menyikapi Call to Action.

5. Menempatkan diri sebagai konsumen


Mungkin ada sebuah nasihat yang mengatakan, “kalau nggak mau
diperlakukan semacam itu, jangan pernah melakukan hal tersebut kepada orang
lain”. Nasihat ini mungkin bisa kita terapkan di sini. Cobalah untuk menempatkan
diri sebagai konsumen dari produk yang Anda tawarkan. Di situ Anda akan bisa
mengetahui parameter perilaku konsumen secara lebih jelas dan nyata. Anda
juga bisa merasakan sendiri apakah pelayanan yang Anda berikan sudah bagus
atau belum.

Memahami perilaku konsumen adalah hal penting untuk memajukan


bisnsi Anda. Sebab, dengannya konsumen akan merasa puas dan kemungkinan
mereka untuk repeat order akan sangat besar. Jadi, mau mulai kapan untuk
melakukan survei tentang customer behaviour Anda?.

Anda mungkin juga menyukai