Anda di halaman 1dari 6

Apa Itu Perilaku Konsumen?

Bisnis, Pengetahuan Umum,

#bisnis #konsumen #perilaku

Bicara bisnis tentu tidak hanya melulu masalah produk. Produk memang penting, karena salah satu
syarat menjalankan bisnis adalah harus ada produk atau layanan yang dijual atau ditawarkan kepada
konsumen. Meski demikian, produk yang berkualitas saja tidak cukup mampu mengantarkan
kesuksesan, apabila tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Artinya, perilaku
konsumen turut andil dalam pencapaian kesuksesan suatu bisnis.

Bisnis juga tentang konsumen. Mulai dari upaya memenuhi kebutuhan mereka, mengetahui kebiasaan
belanjanya, hingga pola pengambilan keputusan pembeliannya. Semua tercakup menjadi satu dalam
perilaku konsumen. Begitu pentingnya perilaku konsumen, sehingga pemasar harus menggunakan
beragam metode untuk bisa memahaminya, sebut saja laporan, survei, observasi, dan juga riset pasar.
Sebenarnya, apa itu perilaku konsumen, dan mengapa demikian penting dalam bisnis?

Apa Itu Perilaku Konsumen?

Perilaku konsumen adalah sikap yang ditunjukkan oleh seseorang saat melakukan pembelian,
mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa. Sebagai suatu sikap, perilaku konsumen
merepresentasikan cara seseorang membuat keputusan pembelian dan apa yang mendorongnya
melakukan pembelian.

Dalam bisnis, perilaku konsumen sangatlah penting. Perusahaan harus mampu mengetahui perilaku
konsumen agar dapat memahami proses pengambilan keputusan pembelian dan cara konsumen
mencari produk yang dibutuhkan dan diinginkan. Dengan begitu, perusahaan yang dalam hal ini adalah
manajer bisnis akan dapat mengetahui alasan di balik pembelian atau penolakan suatu produk atau
layanan oleh konsumen.
Meski tampak sederhana, namun konsep perilaku konsumen ini cukup kompleks. Sebab, perilaku
konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti ekonomi, sosial, psikologis, dan juga pribadi. Proses
pengambilan keputusan pembelian melibatkan pencarian produk, dan evaluasi berbagai fitur. Dari
proses tersebut, perilaku konsumen dapat dievaluasi pasca pembelian produk, di mana konsumen
merasa puas atau tidak puas dengan produk yang dibeli. Jika konsumen merasa puas, maka ada
kemungkinan akan melakukan pembelian ulang. Sebaliknya, apabila konsumen tidak puas, maka akan
berakhir pada pembuangan produk.

Meski kompleks, bukan berarti perilaku konsumen tidak bisa dipahami dan dianalisis. Banyak studi yang
telah dilakukan, dan hasilnya dapat membantu untuk memahami bagaimana keputusan pembelian
dibuat dan bagaimana pula konsumen mencari suatu produk. Pemahaman mengenai perilaku konsumen
ini membantu perusahaan untuk mengetahui alasan di balik pembelian produk oleh konsumen dan
bagaimana produk tersebut memuaskan mereka.

Pentingnya Perilaku Konsumen Dalam Bisnis

Dalam upaya memenuhi kebutuhannya, konsumen tak hanya sekadar membutuhkan suatu produk,
tetapi bagaimana produk tersebut mampu memuaskan mereka. Konsumen tak ingin hanya dipandang
sebagai target pasar saja, tetapi juga ingin dimengerti dan dipahami keinginannya tanpa mereka harus
memberitahukannya.

Hal ini tentu saja menjadi ‘pekerjaan rumah’ bagi perusahaan, terutama divisi pemasaran agar berhasil
membangun strategi pemasaran yang tepat sasaran. Sebab, tujuan utama dari pemasaran suatu produk
adalah untuk memenuhi permintaan dan keinginan konsumen. Nah, studi mengenai perilaku konsumen
membantu mencapai tujuan tersebut.

Berikut ini beberapa alasan pentingnya perilaku konsumen dalam bisnis yang harus dipahami oleh
perusahaan atau pemasar.
Memahami perilaku pembelian konsumen

Studi dan penelitian tentang perilaku konsumen dapat membantu perusahaan dan pemasar untuk
mengenali dan memprediksi perilaku pembelian konsumen ketika membeli suatu produk. Di sini,
perusahaan dan pemasar tidak hanya sekadar memahami apa yang dibeli konsumen, tetapi juga alasan
mengapa mereka membelinya. Agar dapat merumuskan strategi pemasaran yang tepat, perusahaan dan
pemasar harus memahami perilaku konsumen secara detail, sehingga pertanyaan bagaimana, di mana,
dan kapan mereka melakukan pembelian bisa terjawab. Sebab itu, perilaku konsumen penting dalam
bisnis agar perusahaan dan pemasar menyadari bahwa proses konsumsi tidak hanya sebatas konsumen
membeli produk saja, tetapi mulai dari perilaku pra pembelian, selama pembelian, dan pasca pembelian.

Menjaga dan mempertahankan pelanggan

Perilaku konsumen penting bagi bisnis karena bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan
pelanggan. Tujuan ini berkaitan erat dengan perilaku pasca pembelian, di mana kepuasan atau justru
ketidakpuasan yang dirasakan oleh konsumen setelah membeli produk. Jika konsumen merasakan
kepuasan atas produk yang dibelinya, maka mereka akan membeli produk yang sama secara berulang,
sehingga statusnya bukan lagi sekadar konsumen, melainkan pelanggan. Berbeda kondisinya, apabila
konsumen merasakan ketidakpuasan. Akibatnya bisa jadi mereka akan membuang produk dan jelas
tidak akan melakukan pembelian produk yang sama di kemudian hari. Parahnya, mereka hanya akan
menjadi konsumen yang kecewa terhadap bisnis Anda, dan tidak akan pernah menjadi pelanggan Anda.

Menciptakan dan mempertahankan pelanggan sangat penting dalam bisnis. Tanpa pelanggan, suatu
bisnis tentu akan sulit berkembang, apalagi mencapai kesuksesan. Untuk bisa menciptakan dan
mempertahankan pelanggan, Anda harus bisa memahami dan memperhatikan perilaku mereka saat
membuat keputusan pembelian atau membeli produk di pasar. Hal ini dapat didukung dengan
mempublikasikan informasi produk secara efektif di banyak media sosial, seperti Instagram, Twitter,
atau Facebook, dan juga situs web resmi perusahaan. Informasi produk tersebut akan dapat
mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan.

Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen

Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti pengaruh sosial, budaya,
psikologis, dan personal. Berkenaan dengan hal tersebut, penting bagi Anda sebagai pelaku bisnis untuk
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen sebelum
memasuki pasar.
Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, Anda dapat terbantu untuk
memasarkan produk pada waktu yang tepat pada konsumen yang tepat pula. Dalam memasarkan
produk, Anda perlu memperhatikan pengaruh budaya, agama, nilai dan norma yang berlaku di
lingkungan masyarakat, serta gaya hidup konsumen sasaran.

Jika Anda gagal memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, maka
Anda pun akan gagal meyakinkan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Artinya, Anda pun
gagal memenuhi permintaan konsumen dan memuaskan mereka. Memang banyak variabel yang tidak
bisa diamati secara langsung. Meski demikian, Anda dapat memprediksi perilaku pembelian konsumen
pada tingkat yang wajar. Agar tujuan menciptakan dan mempertahankan pelanggan tercapai, Anda
perlu terus meningkatkan pemahaman dan meng-update berbagai informasi dan hasil studi terkait
dengan perilaku konsumen.

Memahami keputusan konsumen membuang produk atau layanan

Kegagalan Anda sebagai pelaku bisnis dalam memenuhi permintaan dan keinginan konsumen dapat
berakibat fatal pada bisnis Anda ke depannya. Konsumen yang kebutuhan dan keinginannya tidak
terpenuhi dari produk Anda, tentu akan merasakan ketidakpuasan dan kekecewaan. Akibatnya,
konsumen akan membuang produk Anda. Parahnya, konsumen akan menceritakan pengalaman
buruknya dengan produk Anda ke orang-orang di sekitarnya, jaringan sosial atau bahkan profesionalnya.
Hal ini tentu akan semakin memperburuk citra bisnis dan produk Anda.

Agar ketidakpuasan dan kekecewaan yang dirasakan konsumen tidak berlanjut dan berakibat lebih fatal,
Anda dituntut untuk mampu mengambil langkah yang tepat sebagai solusi guna meredam dan
membatasi ‘kerusakan’ yang lebih parah. Untuk itu, lagi-lagi Anda harus benar-benar mampu
memahami perilaku konsumen, terkait dengan alasan mengapa mereka sampai mengambil keputusan
membuang produk Anda. Anda harus melacak penyebab kegagalan produk sehingga konsumen
membuangnya.

Untuk memberikan jaminan dan rasa aman bagi konsumen ketika membeli produk, Anda bisa
menawarkan layanan seperti pertukaran produk, jaminan uang kembali, dan lain sebagainya. Adanya
layanan penyerta tersebut sebenarnya justru memberi penekanan yang mampu meyakinkan konsumen
bahwa produk yang dijual terjamin kualitasnya. Jika pun ada produk yang gagal, maka konsumen
mendapatkan jaminan untuk menukarkannya atau mendapatkan uangnya kembali.

Keputusan konsumen membuang produk tidak melulu disebabkan oleh faktor intrinsik dari produk
tersebut, bisa juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis dan situasional. Kondisi psikologis mencakup
sikap, suasana hati, emosi, kesadaran sosial, persepsi, dan lainnya. Sementara kondisi situasional
meliputi urgensi, penggunaan fungsional, perubahan mode, dan lain sebagainya. Namun, apa pun
alasannya, tetap wajib bagi Anda untuk mengetahui faktor penyebab konsumen memutuskan untuk
membuang produk. Dengan begitu, Anda bisa mengambil solusi yang tepat untuk mengatasinya.

Meningkatkan keterampilan tenaga penjual dalam mempengaruhi konsumen

Tahukah Anda bahwa pemasaran produk yang efektif oleh tenaga penjualan dapat membantu
memberikan produk yang tepat kepada orang yang tepat pula? Untuk itu, Anda sebagai pelaku bisnis
perlu meningkatkan keterampilan staf penjualan dalam mempengaruhi konsumen. Caranya tentu saja
dengan mengajarkan mereka memahami perilaku konsumen, dan meningkatkan kemampuan
berkomunikasinya.

Perilaku konsumen berkaitan dengan pengetahuan tentang apa yang dibutuhkan dan ingin dibeli oleh
konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Berkenaan dengan hal ini, penting bagi
staf penjualan untuk benar-benar menyadari dan memahami kebutuhan konsumen sehingga mereka
dapat dengan jelas mengkomunikasikan manfaat dan keunggulan produk kepada konsumen.

Tenaga penjualan yang memahami permintaan dan kebutuhan konsumen dengan baik akan dapat
dengan mudah membantu konsumen menemukan produk yang dibutuhkannya. Pastikan tenaga penjual
Anda merupakan orang-orang yang komunikatif dan memiliki empati, sehingga mereka mampu
menggunakan gaya bahasa yang sopan dan dapat membantu konsumen mengatasi kesulitannya dalam
memilih produk. Intinya, tenaga penjual mampu menjadi problem solver atas kesulitan yang dihadapi
konsumen untuk menemukan produk yang tepat bagi mereka.

Membantu mengoptimalkan penjualan dan menciptakan strategi pemasaran yang tepat

Kesuksesan suatu bisnis tidak bisa ditentukan oleh satu faktor saja, tetapi rangkaian aktivitas yang saling
terkait satu sama lain. Mulai dari keunggulan produk, kualitas layanan, strategi pemasaran yang tepat,
hingga layanan pelanggan purna jual. Satu hal lagi yang penting diperhatikan, yaitu perilaku konsumen.
Pemahaman yang baik mengenai perilaku konsumen memungkinkan Anda sebagai pelaku bisnis untuk
menciptakan strategi pemasaran yang tepat sasaran. Kesuksesan dalam menerapkan strategi pemasaran
tentu akan berdampak pada tingkat penjualan produk yang tinggi. Bukankah ini yang diinginkan oleh
semua pelaku bisnis?

Anda mungkin juga menyukai