PENDAHULUAN
tersebut berawal dari keberadaan pasar tradisional yang mulai tergeser oleh
agar dapat merespon perubahan tersebut secara cepat dan tepat supaya dapat
perusahaan tersebut.
produk pada bisnis ritel. Kemampuan yang handal dalam memasarkan produk
atau jasa bisa jadi lebih penting dari produk itu sendiri. Teknik pemasaran
yang baik tentunya didukung oleh strategi pemasaran yang efektif. Dengan
dalam memasarkan produk juga bisa kita temukan dan membuat pelanggan
produk, penetapan harga, kebijakan distribusi, dan cara promosi yang dalam
1
2
Persaingan yang ketat antar perusahaan saat ini, membuat perusahaan harus
Hal ini dilakukan agar penerapan strategi pemasaran tidak salah sasaran, serta
mencapai target atau tujuan yang telah ditetapkan. Strategi pemasaran yang
tepat tentunya harus mampu menjangkau konsumen yang tepat, yang mampu
barang atau jasa karena keinginan dan kebutuhan. Selain itu terdapat juga
perdagangan barang eceran yang terdapat di hampir seluruh kota yang ada di
kunci dalam persaingan diantara bisnis eceran adalah ragam produk yang
dengan adanya macam-macam produk dalam arti produk yang lengkap mulai
3
dari merek, ukuran, kualitas dan ketersediaan produk setiap saat. Hal-hal
Angata ini merupakan sebuah minimarket yang baru didirikan pada tahun
sebagainya. Selain baru didirikan, toko ini juga berlokasi tepat dipertigaan
jalan yang ramai akan situasi lalu lintas, sehingga sangat berpotensi untuk
meningkatkan penjualan.
Indomaret ini sehingga menimbulkan rasa ingin tahu dan mencoba produk-
ramai akan pengunjung dan dari hasil wawancara awal pegawai mengatakan
tidak ada satu konsumen yang terfokus pada satu produk, ditunjukkan dari
informasi yang diberikan oleh pegawai bahwa jenis produk yang ditawarkan
produk, ini menandakan bahwa di Indomaret Motaha ini tidak ada konsumen
yang maniak terhadap satu jenis produk dan hanya ingin mencoba saja
pendek dan mencari yang serba instan dan mencari produk yang bisa
di depan mata saja. Keadaan ini melibatkan faktor emosi dalam pengambilan
segera. Emosi dapat menjadi dasar dari pembelian yang dominan. Hal ini
mendorong pelanggan bertindak karena daya tarik atas sentimen atau gairah
tertentu. Ini berarti terjadinya impulsive buying yaitu suatu perilaku orang
tempat setelah melihat barang. Keputusan pembelian dilakukan saat itu juga
setelah pelanggan melihat barang tersebut di toko dan dirasa perlu untuk
karena ketertarikan pada merek atau produk saat itu. Konsumen yang
melakukan impulsive buying tidak berpikir untuk membeli produk atau merek
merek atau produk saat itu juga. Konsumen cenderung untuk membeli secara
retail di Konawe Selatan yang tidak menerapkan store atmosphere yang baik
dengan store atmosphere. Peter dan Olson, 2010 (dalam Ramadhan, 2017)
luas seperti halnya tersedianya pengaturan udara (AC), tata ruang toko,
rak penyimpan barang, bentuk rak dan lain-lain. Jadi, agar dapat menciptakan
yang baik.
pertimbangan sendiri bagi konsumen untuk datang dan membeli produk pada
selain itu juga layout harus dibuat menarik untuk membuat komsumen
pembelian impulsif.
menciptakan emosi yang positif sehingga konsumen merasa puas dan betah
emosi tersebut dapat berupa emosi positif atau emosi negatif. Store
lain. Oleh karena itu peran store stmosphere sangatlah penting karena hal ini
juga merupakan bagian dari strategi pemasaran. Pemilik usaha yang baik
hendaknya menerapkan store atmosphere yang baik pada tempat usaha atau
minimarket mereka, terlebih lagi pada usaha yang bergerak pada bisnis retail.
konsumen akan memiliki banyak waktu untuk berbelanja dan dengan uang
konsumen akan memiliki daya beli yang tinggi. Hal tersebut tentu berkaitan
2018).
adalah berbelanja. Pada saat ini kegiatan rutin berbelanja merupakan gaya
barang yang dibutuhkan tapi juga dijadikan sebagai hiburan atau untuk
ini masuk pada daerah pedesaan yang jarang akan adanya hiburan dan tempat
berbelanja pada pasar modern seperti ritel minimarket. Gaya hidup berkaitan
menjadi upaya untuk membuat diri menjadi eksis dengan cara tertentu dan
8
berbeda dari kelompok lain, gaya hidup berbelanja (shopping lifestyle) tentu
semakin modern yang membuat diri mereka menjadi eksis dengan cara
suatu produk. Salah satunya pada produk-produk Indomaret yang juga akan
terpenuhi maka mereka akan merasakan perasaan positif dan gembira yang
dorongan untuk membeli secara impulsive (Beatty dan Ferrel, 1998 dalam
Rahmawati, 2018).
hal ini dikenal dengan istilah price discount. Price discount atau potongan
pembelian impulsif.
begitu pesat, hal tersebutlah yang mendasari Indomaret membuka salah satu
berbeda dari usaha sejenis semisal kegiatan potongan harga. Karena jika tidak
impulsif.
impulsif.
11
manfaat bagi peneliti, bagi perusahaan dan bagi peneliti lainnya, sebagai
berikut:
1. Bagi peneliti
2. Bagi perusahaan
merencanakannya.
sebagai landasan atau bahan informasi bagi peneliti lain atau pembaca
yang akan melakukan penelitian dibidang yang sama di masa yang akan
datang.
12
maka ruang lingkup yang dijadikan objek penelitian oleh penulis yaitu
atmosphere, shopping lifestyle dan price discount apakah ketiga faktor ini
impulsif.